Interna - Endokrinologi
Interna - Endokrinologi
Sistem kelenjar
1. Kelenjar eksokrin : mengeluarkan hasil sekresinya melalui saluran
kelenjar keringat, kelenjar lemak, kelenjar sistem pencernaan makanan.
2. Kelenjar endokrin : kelenjar yang tidak mempunyai saluran / kelenjar
buntu. Hasil sekresinya dikeluarkan ke dalam sistem pembuluh darah
hormon.
Fungsi Parakrin : menghasilkan bahan yang merangsang sel tetangganya.
Fungsi Autokrin : menghasilkan bahan yang merangsang sel itu sendiri.
Contoh : - pembentukan postaglandin termasuk tromboxan
- pembentukan interleukin biasanya pada imunologi
Hormon enzim
Diperlukan dalam jumlah sedikit untuk mengkatalisa dan mengendalikan
macam-macam proses metabolisme
Bekerja jauh dari tempat ia disintesis, bekerja pada organ sasaran (target
organ)
Dapat berupa : protein, polipeptida, steroid, glikoprotein.
Faktor yang mempengaruhi kerja hormon pada organ sasaran :
1. Kecepatan sintesis hormon dan sekresi hormon dan kelenjarnya.
2. Sistem transportasi hormon di dalam plasma (spesifik carrier protein)
3. Reseptor hormon khusus yang terdapat pada organ sasaran yang berbeda
dengan letak reseptornya.
4. Kecepatan degradasi hormon
5. Kecepatan perubahan hormon dari bentuk inaktif menjadi bentuk yang aktif.
6. Jarak
Perubahan dari salah satu faktor di atas perubahan dari jumlah aktivitas pada
organ sasaran.
Perbedaan ikatan hormon reseptor dan hormon protein plasma (protein
transporter)
Reseptor hormon
Protein transporter
Konsentrasi
Afinitas pengikatan
Sangat tinggi
Rendah
Sensitivitas pengikatan
Tinggi
Rendah
Reversibilitas
Penghantaran isyarat
Reseptor hormon
Jumlah reseptor di dalam sel dipengaruhi oleh keadaan :
1. Fisiologik : suatu keadaan yang normal.
Proses : A. Down regulation
- Bila diberikan hormon terus-menerus reseptor menurun
efek
- Untuk dapat menjadi stabil, hormon reseptor sebanding
Contoh : hormon insulin yang normal bisa menimbulkan
lipogenik ok. reseptor
B. Modifikasi reseptor : reseptor ditambahi senyawa lain.
2. Penyakit
Up regulation : diberi hormon reseptor
Contoh : - jumlah reseptor LH di ovarium akibat penambahan hormon
esterogen dan FSH
- jumlah reseptor Angiotensin akibat hormon Angiotensin II
Spare receptor : pada hormon peptida untuk menginduksi respons
biologik secara maksimal akibat panambahan hormon. Spare Receptor
sensitivitas H. SR -- penurunan jumlah reseptor tidak terjadi respon
biologik secara maksimal.
Klasifikasi hormon
- Lokasi reseptor
- Mediator / second messenger suatu hormon.
C.
D.
KELOMPOK II
TYPE
STEROID,
IODOTYRONIN,
CALCITRIOL
POLYPEPTIDA, PROTEIN,
GLYCOPROTEIN,
CATECHOLAMIN
KELARUTAN
LIPOPHILIC
HYDROPHILIC
TRANSPORT
PROTEIN
RESEPTOR
INTRASELULER
PLASMA MEMBRAN
MEDIATOR
RESEPTOR HORMON
KOMPLEKS
ADENYL CYCLASE
ADENYLCYCLASE
ACTH
ADH
ADRENERGIC
CALCITONIN
CRH
FSH
GLUCAGON
hCG
LH
LPH
MSH
PTH
TSH
ACETYLCHOLINE
2 ADRENERGIC
ANGIOTENSIN
OPIOIDS
SOMATOSTATIN
2.
Metabolisme Karbohidrat
- Hyperglikemia setelah diberi Growth Hormon
- Glukoneogenesis
- Growth hormon antagonis efek dari insulin
3.
Metabolisme lemak
- Peningkatan asam lemak bebas dan glycerol dari jaringan lemak
- Peningkatan oksidasi asam lemak dalam hati
4.
Metabolisme mineral
- Meningkatkan balans + dari Ca, Mg, P
- Menyebabkan retensi Na+, K+, ClDefisiensi Growth Hormon Dwarf (kerdil)
Kelebihan Growth Hormon Gigantisme / Acromegali
5.
Efek prolaktin
Growth Hormon dapat mengikat reseptor untuk prolaktin sehingga
mempunyai sifat mirip dengan sifat prolaktin (pada manusia) :
- Merangsang pertumbuhan kelenjar mamae
- Laktogenesis
HORMON TROPIK / TROPIN : (pengaruhi kelenjar endokrin yang lain terutama reps
dan stress)
1. TSH : Thyroid Stimulating Hormon
2. LH : Luteinizing Hormon
3. FSH : Follicle Stimulating Hormon
4. ACTH : Adreno Corticotropic Hormon
5. LTH : Luteotropic Hormon
TSH (Thyroid Stimulating Hormon / Hormon Tirotropik / Hormon Tirotropin)
Glycoprotein B.M 30.000
TSH receptor aktivitas adenyl cyclase c-AMP
membran
plasma
biosintesa hormon tyroid (T3 dan T4)
- konsentrasi yodida
- organifikasi
- coupling
- hydrolisa thyroglobin
Efek / fungsi :
- merangsang pertumbuhan kelenjar tiroid
- aktivitas metabolisme p.u : sintesis protein, sintesis RNA, sintesis
fosfolipid, oksidasi glucosa, penggunaan oksigen.
- efek cepat merangsang semua fase pembentukan hormon tiroid
meliputi : konsentrasi (trapping), organifikasi, coupling, dan hidrolisis.
LH (Luteinizing Hormon)
- Glikoprotein B.M 40.000
- Melalui perangsang cAMP pada
wanita : Corpus luteum produksi progesteron
laki-laki : Sel Leydig produksi testosteron
- Fungsi :
Pada wanita :
1. Merangsang pematangan folikel de Graaf, proses ovulasi dan
pembentukan corpus luteum.
2. Merangsang pengeluaran esterogen dan progesteron organ sasaran
hormon ini dari sel-sel corpus luteum.
3. Merangsang interstitial cell ovarium untuk menghasilkan hormon
androgen (androstenadion, dehidro epiandrosteron, testosteron).
Stein Leventhal Syndrome / poly cystic ovarium maskulinisasi /
hirsutisme ok. aktivitas stroma ovarium dalam menghasilkan hormon
androgen .
Pada laki-laki :
- Merangsang produksi testosteron oleh testis spermatogenesis dan
menyiapkan perkembangan organ sex tambahan seperti vas def, prostat,
dan vesic. sem. Organ sasaran hormon ini di sel-sel Leydig.
2. Endorphin
- Berasal dari LPH
- Terikat pada reseptor di SSP = morfin
- Mengendalikan reseptor rasa nyeri analgetika kuat
3. MSH / Melanocyte Stimulating Hormon
- Pada hewan : , , MSH. Pada manusia : aktivitas dan LPH
- Merangsang melanogenesis memberi warna gelap pada kulit
- Sekresi MSH dikendalikan MRF dan MIF yang dihasilkan hipotalamus
- Menghambat sekresi MSH :
kortison, hidrokortison
epinefrin, norepinefrin
- Menghambat kerja sel-sel melanosit : melatonin (thymus dan uji syaraf perifer)
HORMON DARI HIPOFISA POSTERIOR
Struktur vasopressin sama dengan struktur oksitosin (oxytocin)
Perbedaan :
Oxytocin
vasopressin
Isoleucin
Leusin
fenilalanin
lisin / arginin
KELENJAR THYROID
Fungsi :
Kendali pertumbuhan / stimulator untuk rx oxidatif / kendali kecepatan
metabolisme dalam tubuh.
Efek anabolik, RNA, transport AA, sintesa protein, tRNA dan lain-lain.
proses translasi pada ribosom
Kadar > : keseimbangan N dan sintesa protein ditekan turnover
Karbohidrat dan lemak Ca dimobilisasi dari tulang pembentukan ATP ok.
proses oksidasi terpisah dari fosfat. Sebagian besar energi dibebaskan sebagai
panas BMR
Memperkuat kerja glukagon dan katekolamin ok cAMP melalui hambatan
pada fosfodiesterase
penyerapan glukosa dalam usus
Hipertiroid kolesterol darah turun, lipolisis naik
SINTESA DAN METABOLISME
Fungsi metabolisme dari hormon tiroid adalah me konsumsi oksigen
Energi yang digunakan oleh sel adalah untuk menggerakkan pompa Na + / K+
ATP ase
Pe penggunaan ATP dan pe konsumsi O2 melalui fosforilasi oksidasi adalah
dasar cara kerja dari hormon tiroid.
KELENJAR PARATHYROID
Mula-mula disintesa dalam chief cells sebagai PREPROHORMON (31 AA ekstra)
Prohormon (pemutusan glisil-7-lisin-6) intraseluler hormon aktif
(pemutusan gugusan arginil (-1) alanin (+1))
Degradasi cepat, half life 18 menit. PTH bersifat merangsang adenilatsiklase
Fungsi : primer : - mempertahankan kadar Ca ion dalam plasma (tulang)
- mengendalikan ekskresi Ca dan fosfat (melalui ginjal)
Pemberian PTH afek :
1. Ca serum, P serum
2. ekskresi fosfat urine, ekskresi Ca
3. Mengeluarkan Ca dari tulang, khususnya bila intake Ca dalam diet
4. alkali fosfatase serum akibat perubahan tulang
5. Mengaktifkan vitamin D dalam jaringan ginjal dengan perubahan 25 OH
cholecalciferol menjadi 1,25 diOH cholecalciferol
6. resorbsi tulang lepasnya Ca, lepasnya kolagen, enzim-enzim liposomal
dan hidroksiprolin
7. penyerapan Ca dalam usus
Pengendalian sekresi PTH :
Tidak mempunyai tempat penyimpanan dalam kelenjar
Setelah disintesa langsung disekresikan (tergantung kadar Ca dalam
plasma)
Ca ion sekresi
Ca ion (vitamin A) sekresi
Patofisiologi
1. Hipoparatiroidisme : hilangnya kelenjar akibat op. tyroid, autoim, idiot
- Ca++ serum
Tetani (ok. kepekaan jaringan neuromucs)
PO4 serum
- kelemahan otot
- katarak pada lensa mata
Kadar normal, tapi tubulus renalis tidak sensitif terhadap PTH pseudo.
2. Hiperparatiroidisme (terutama adenoma paratiroid)
- Dekalsifikasi hilang
- Timbunan Ca dalam jaringan lunak
- Pembentukan batu ginjal
CALCITONIN
Berasal dari sel-sel C kelenjar tiroid
Efek me kadar Ca darah. Pelepasan Calcitonin dirangsang oleh kadar ion
Ca yang tinggi dalam serum
Efek langsung pada tulang
Ginjal : ekskresi Ca
menghambat sintesa 1,25 diOH cholecalciferol
tidak melalui tingkat cAMP
Tulang : hambatan penyerapan bahan-bahan organik tulang menghambat
ekskresi OH prolin dalam urine.
calcitonin ok. Ca tyroid medularis menyebabkan kelainan sel-sel C tiroid
KELENJAR PANKREAS
1. Sebagai kelenjar eksokrin akan menghasilkan enzim-enzim pencernaan
2. Sebagai endokrin menghasilkan hormon
pada mamalia dan manusia, pulau-pulau Langerhans mengandung 3 macam
sel, yaitu :
- sel A menghasilkan glukagon
- sel B menghasilkan insulin
- sel C menghasilkan somatostatin
INSULIN
Biosintesa insulin : di ribosom dari endoplasmik retikulum dalam sel
Sekresi insulin : normal dewasa perlu 50 u insulin / hari
Rangsangan sekresi insulin :
1. Glukosa
2. Asam amino (terutama leusin dan arginin)
3. Asam lemak
4. Badan keton
5. Ion-ion : K, Ca, Zn
6. Hormonal : adrenalin
7. Xylitol, sitrat, piruvat, fumarat
B. ANTI KATABOLIK
1. Glikogenolisis
2. Ketogenesis
3. Glukoneogenesis
C. KELUARNYA GLUKOSA
1. Pembentukan urea, cAMP
2. Katabolisme protein
3. Uptake K+ + PO43. OTOT
A. SINTESIS PROTEIN
1. Transport AA
2. Sintesis protein ribosom
B. SINTESIS GLIKOGEN
1. transport glukosa dan heksosa
2. aktivitas glikogen syntase
3. aktivitas glikogen fosforilase
C. TRANSPORT ION
D. GLIKOLISIS HMP SHUNT TCA CYCLE
. JARINGAN LEMAK
penyimpanan TG
1. Induksi LPL
2. transport glukosa lemak
3. lipolisis intrasel
DIABETES MELLITUS
. IDDM = DM type I
- 10%
- umumnya usia muda : Juvenile diabetes
- insulin, reseptor : N
NIDDM = DM type II
- 90%
- umumnya usia dewasa : Maturity onset diabetes
- insulin N, reseptor
DM selama kehamilan : DIABETES GESTATIONAL
DM sekunder : 1. Acromegali
2. Cushing syndrome
3. Geokromositoma, dan lain-lain.
KELENJAR ADRENALIS
Dua bagian :
1.
Bagian tengah disebut medulla adrenalis
2.
Bagian luar disebut kortex adrenalis
MEDULLA ADRENALIS
Histologik berasal dari bagian simpatik sistem saraf otonom
Hormon yang dihasilkan adalah epinefrin (adrenalin) dan nor epinefrin
(nor adrenalin) catecolamin (+) dopamin
Katekolamin dihubungkan dengan kelainan NEUROPSIKIATRIK dan
HIPERTENSI
1. Parkinsonisma
2. Phacocromocytoma
DX : metanefrin
VMA
3. katekolamin : antihipertensi dan transquilizer
urine
katekolamin : antidepresi
PERANAN BIOKIMIA
Reseptor 1 : dikaitkan dengan Ca++ dan fosfatidil inositida
glikogenolisis
2 : dikaitkan protein GI (inhibitor)
lipolisis
sekresi renin
sekresi insulin
sekresi glukosa
GLUCOKORTIKOID (CORTISOL)
Meningkatkan : produksi glukosa di hati melalui gluconeogenesis
pembentukan glycogen melalui aktivasi glycogen sythetase
lypolisis
metabolisme protein / RNA
Efek penting lain dari cortisol
1. Efek anti radang
2. Imunosupresi
3. sekresi kelenjar eksokrin
4. Efek pada tulang : osteoporosis, pengeluaran Ca dari tulang.
5. fosfodiesterasi cAMP
6. Stress : meningkatkan tekanan darah
7. Surfactor : cegah asphyxia
Kekurangan glucokortikoid
Primary adrenal insufisiensi (Addison disease)
- Hipoglycacmi
- kadar natrium plasma rendah
- kadar kalium plasma tinggi
- tekanan darah rendah
- hyperpigmentasi
Secondary adrenal insufisiensi
Gejala sama dengan primary, hiperpigm () ok. Kekurangan ACTH.
ACTH
Glucocorticoid (cortisol)
MINERALOKORTIKOID (ALDOSTERON)
Absorbsi Na+ dan Cl- tubuli ginjal retensi
Sekresi K+ dan H+
Ekskresi Na+ dan Cl- pada kelenjar keringat, kelenjar saliva, saluran pencernaan
Pemberian mineralokortikoid akan
- meningkatkan volume darah yang beredar dan ekskresi urine
- meningkatkan volume dari extrasel
- meningkatkan Mg clearance
Conn Syndrome (Aldosteronism)
- Hipernatremia
- Hypokalemia
- Alkalosis
- Hypertensi
2. HIPERADRENOKORTISISME
Causa : A. Tumor dari kortex adrenalis
B. Hiperplasia kortex adrenalis akibat pe ACTH
Gejala :
a. hiperglikemia dan glucosuria
b. retensi natrium disertai air oedeme, pe volume darah dan hipertensi.
c. hipokalemia
d. hirsutisme dan acne
e. redistribusi lemak ke jaringan-jaringan
3. ALDOSTERONISME
A. Primer
- disebabkan oleh tumor-tumor adrenal : aldoteronoma
- produksi berlebihan aldosteron
B. Sekunder
- sebab-sebab di luar adrenal misalnya : ok pe sistem renin angiotensin
dan hal-hal yang me kadar Na+ misal : cirrhosis hepatis, nephrosis, dan
congestive heart failure.
Oleh karena ada pe dari steroid androgen, maka sifat-sifat kelamin sekunder laki-laki
akan baik pada laki-laki maupun wanita.
HORMON-HORMON KELAMIN
Kelenjar kelamin pria (testis)
Kelenjar kelamin wanita (ovarium)
Fungsi :
- pembentukan spermatozoa dan ovum
- membentuk hormon steroid : mengendalikan sifat-sifat kelamin sekunder,
siklus reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan organ reproduksi
tambahan (epididimis, vas deferens, prostat, vesikula seminalis, penis,
uterus, vagina, dan lain-lain)
HORMON KELAMIN PRIA
Tiga macam sel di testis :
1. Spermatogonia
spermatozoa
2. Leydig
testosteron LH
3. Sertoli
ABP FSH
Sintesa testosteron dikendalikan FSH, LH, prolaktin aktivasi adenilat siklasi
Terjadi pada sel-sel interstitial leydig
Testis tidak dapat membentuk glukortikoid dan mineralokortikoid ok
kekurangan enzim 11 hidroksilase
Testosteron sebagaimana dirubah jadi DHT (Dehidrotestosteron) oleh 5
reduktase dalam jaringan sasaran
testosteron
DHT
5 reduktase
Testosteron
1. Struktur wolffian embrionik
2. Spermatogonia
3. Otot
4. Tulang
5. Ginjal
6. Otak
Patologis
Hipogonadisme
Bila gangguan petumbuhan testis pada masa dewasa sifat-sifat atau
efeknya berubah
Pada usia muda sifat kelamin sekunder akan menyerupai wanita.
Hiperaktivitas sel Leydig misalnya : tumor testis
HORMON KELAMIN WANITA
Ovarium menghasilkan 2 macam hormon
1. Hormon estrogenik (hormon-hormon folikuler) dihasilkan oleh folikel de Graff
2. Hormon progestational korpus luteum
HORMON ESTROGENIK
Sintesa dan sekresi : FSH merangsang sekresi dari estrogen, FSH dipengaruhi
FSH RF hipotalamus. FSH merangsang LH dari hipofisa. FSH dan estrogen
dapat mengadakan negative feed back terhadap pembentukan FSH-RF.
Sintesa :
- Testosteron dan androstenedion prazat sintesa estrogen (testis, ovarium,
adrenal, dan placenta)
Metyrapon menghambat sintesa estrogen ( 19 hidroksilasi)
Efek estrogen :
1. Menyiapkan uterus mukosa untuk kerja hormon progestational
- proliferasi endometrium
Terjadi segera setelah menstruasi
- pe vaskularisasi
berhenti
- perubahan epitel tuba dan vagina
Persiapan
2. Mengembangkan sifat-sifat kelamin sekunder
wanita terima ovum
Efek metabolisme :
1. sintesa protein
2. Mendeposisi jaringan lemak subcutan
3. Kofactor rx transhidrogenase sitokrom menghasilkan ATP
Estrogen sintetik : Ethynyl estradiol
Diethyl stilbestrol
4. Mempertahankan struktur kulit
FOLLICULAE PHASE
Pembesaran dan pematangan follicle atas pengaruh FSH
Pada minggu I kadar E2 rendah
begitu folikel membesar
Puncak E2 dicapai sebelum puncak LH dan FSH dan merangsang GnRH dari
hipofisis.
Pelepasan LH terjadi setelah E2 mencapai puncak atau penurunan mendadak E2
ovulasi
Pemberian terus dosis tinggi esterogen (oral contraceptive)
menekan pelepasan LH dan FSH
menghambat GnRH action di hipofise
LUTEAL PHASE
Setelah ovulasi sel granulosa dari folikel pecah, berluteinisasi dan membentuk
CORPUS LUTEUM yang menghasilkan progesteron
mempersiapkan / mempertahankan endometrium uterus untuk menerima
penanaman ovum yang telah dibuahi
LH dibutuhkan untuk pemeliharaan korpus luteum
Bila terjadi pembuahan ovum LH diganti oleh chorionic gonadotropin (hcg),
satu hormon placenta : merangsang sintesa progesteron oleh corpus luteum
sehingga nanti plasenta mempu membentuk sendiri.
Bila tidak terjadi pembuahan corpus luteum menyusut
endometrium dilepas
terjadi haid