WB
Validitas dan
Reliabilitas
Hasil
Pengukuran
Analisis dan
Perbaikan
Instrumen
Di susun oleh ;
Dian
Dini
firmansyah
Purnama
Euis
Firmansyah
Pertiwi
Putri Gumelar
MODUL 5
VALIDITAS
Validitas mengacu pada ketepatan interpretasi yang dibuat
dari hasil pengukuran atau evaluasi (Grondluns & Linn,
1990)
Jenis validitas
Validitas Isi (Content Validity): mengacu pada jawaban pertanyaan sejauh mana butir-butir soal yang
ada dalam tes dapat nebgukur keseluruhan materi yang telah diajarkan. Tinggi rendahnya validitas isi
ditetapkan berdasarkan analisis rasional atau pertimbangan ahli terhadap isi tes.
Validitas Konstrak (Construct Validity): mengacu pada sejauh mana suatu alat ukur dapat mengungkap
keseluruhan konstrak yang digunakan sebagai dasar dalam penyusunan tes. Validitas konstrak banyak
digunakan dalam pengukuran psikologi. Pendekatan yang digunakan untuk menentukan validitas
konstrak adalah multi-trait-multi-methods.
Validitas yang dikaitkan dengan kriteria tertentu (Criterion-related Validity): mengacu pada sejauh mana
suatu alat ukur dapat memprediksi keberhasilan seseorang di masa yang akan datang atau mengetahui
kesesuaian antar pengetahuan dengan keterampilan yang dimiliki.
RELIABILITAS
Reliabilitas mengacu pada ketetapan hasil yang diperoleh
dari suatu pengukuran (Grondlund & Linn, 1990).
Jenis Reliabilitas
Reliabilitas tes dalam arti stabilitas tes: diketahui dengan melakukan pengukuran dua kali (Hasil
pengukuran yang pertama hampir sama dengan hasil pengukuran yang kedua).
Reliabilitas tes dalam arti equivalent test: diketahui dengan melakukan pengukuran yang menggunakan
dua set tes yang pararel (koefisien korelasi dihitung dengan formula product-moment: hasil korelasi
tinggi menunjukkan kedua tes yang digunakan pararel).
Reliabilitas tes dalam arti konsistensi internal: diketahui dengan menggunakan teknik belah tengah
(split half). Koefisien korelasi digunakan dengan formula product moment: hasil korelasi tinggi
menunjukkan bahwa setiap butir soal yang terdapat dalam set tes tersebut mengukur dimenasi hasil
belajar yang sama.
Tingkat
kesukaran
butir soal
Rumus penghitungan
tingkat daya beda soal:
D = PA PB
B
p = ---------------
Keterangan:
Keterangan :
2. Hitung jumlah skor kelompok atas dan jumlah skor kelompok bawah.
3. Hitung tingkat kesukaran dan daya beda setiap butir soal dengan
rumus berikut.
A + B (2Nskormin)
p = ---------------------------------------
2N(skormaks skormin)
A + B
D = --------------------------------
N(skormaks skormin)
Setelah instrumen
ditulis: meminta
pakar untuk
menelaah instrumen
Setelah digunakan:
gunakan analisis
instrumen yang
relevan
Mengganti atau
memperbaiki butir
soal
KESIMPULAN
Program pengajaran adalah suatu rencana
pelaksanaan proses belajar mengajar yang
didasarkan atas pertimbangan tujuan yang
ingin dicapai, bahan, metode, alat, alokasi
waktu dan evaluasi agar siswa menguasai
proses belajar dan hasil belajar yang optimal.
Kegiatan belajar mengajar adalah interaksi
timbal balik antara guru dengan siswa, siswa
dengan siswa, dan siswa dengan bahan
belajarnya. Dan keberhasilan kegiatan belajar
mengajar dipengaruhi oleh kuantitas dan
kualitas interaksi yang terjadi pada kegiatan
tersebut.