Anda di halaman 1dari 24

BAB 7

EVOLUSI

Standar Kompetensi:
memahami teori evolusi serta implikasinya
pada salingtemas
Kompetensi Dasar:
menjelaskan teori, prinsip, dan mekanisme
evolusi biologi
mengkomunikasikan hasil studi evolusi
biologi
mendeskripsikan kecenderungan baru
tentang teori evolusi

Pengertian

Evolusi adalah proses perubahan yang berlangsung


sedikit demi sedikit dan memakan waktu yang sangat
lama.
Evolusi dibedakan menjadi evolusi progresif dan evolusi
regresif.
Pencetus ide evolusi adalah Charles Darwin.
Alfred Wallace juga menghasilkan konsep yang sama
dengan Darwin secara terpisah.
Joseph Hooker menggabungkan kedua tulisan Charles
Darwin dan Albert Wallace menjadi on the tendency of
species to form varieties; and on the perpetuation of
varieties and species by natural means of selection.

Pembagian Evolusi Organisme


Berdasarkan kemampuannya dalam menyesuaikan
diri terhadap lingkungan,evolusi organisme dapat
dibedakan menjadi:
Evolusi progresif: evolusi yang menghasilkan
spesies yang memungkinkan berlanjutnya
kehidupan berikutnya.
Evolusi regresif: evolusi yang menghasilkan
spesies yang tidak memungkinkan berlanjutnya
kehidupan berikutnya.

Fenomena Evolusi

Hewan dan tumbuhan pertama hidup dalam lautan.

Menurut fosil yang tercipta, makhluk hidup


membutuhkan waktu yang lama untuk memulai
kehidupan di darat.

Salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam


evolusi adalah DNA. Bila DNA berubah dalam telur,
sperma, atau tepung sari, maka keturunannya akan
berbeda dengan induknya.

Salah satu fenomena evolusi adalah adanya jerapah


yang berleher pendek dan jerapah berleher
panjang.

Teori Mengenai Evolusi Sebelum Charles Darwin

Anaximander dan Aristoteles telah menyinggung


tentang evolusi

Erasmus Darwin, menyatakan bahwa fungsional


terhadap stimulasi adalah diwariskan.

Count de Buffon, menyatakan variasi-variasi


kecil yang terjadi karena pengaruh alam sekitar
diwariskan hingga menjadi penimbunan variasi.

Penunjang Gagasan Evolusi

Hakikat evolusi: faktor yang berubah dan faktor


yang memengaruhi perubahan.

Gregor Johann Mendel, mengemukakan


pendapat adanya faktor dalam yang menurun.
Atau yang dikenal dengan Genetika.

Hugo de Vries mengemukakan pendapatnya


tentang mutasi, suatu perubahan yang bersifat
kekal. Mutasi adalah salah satu sendi evolusi.

Hardy dan Weinberg mengatakan pada kondisi


yang ideal frekuensi gen pada populasi dari
generasi ke generasi adalah konstan.

Perkembangan Teori Evolusi Darwin


Hasil perjalanan ke kepulauan Galapagos: burung Finch yang
mempunyai paruh dengan bentuk dan ukurannya berbeda-beda,
serta menunjukkan adanya hubungan dengan burung Finch di
Amerika Selatan.

Perkembangan Teori Evolusi Darwin


Karena lingkungan yang berbeda-beda itu maka burung yang
asalnya sama dari Amerika Selatan itu, akhirnya
menghasilkan 14 spesies baru.
1. Enam di antaranya pemakan biji, mempunyai bentuk paruh
yang tebal dan kuat untuk memecahkan biji-bijian yang
terdapat di tanah.
2. Lainnya merupakan pemakan atau pengisap madu bungabunga kaktus, mempunyai paruh yang lurus, sesuai dengan
fungsinya untuk mengisap madu. Keduanya dikelompokkan ke
dalam jenis Camarhynchus.
3. Spesies lain ada yang mencari makanan di pohon-pohon,
mempunyai paruh yang tebal, lurus, dan mempunyai lidah
yang pendek. Burung ini dikelompokkan ke dalam jenis
Geospiza.

Pro dan Kontra tentang Berbagai Pendapat Evolusi

Lamarck vs. Weismann

Lamarck vs. Darwin

Weismann menentang
pendapat Lamarck tentang
diturunkannya sifat-sifat yang
diperoleh.

Perbedaan pendapat tentang


munculnya jerapah berleher
panjang

Percobaan Weismann:
mengawinkan 2 ekor tikus
yang sudah dipotong ekornya,
didapatkan bahwa
keturunannya tetap berekor
panjang meskipun dilakukan
sampai 20 generasi.

Lamarck: Semula jerapah


berleher pendek, kemudian
menjadi panjang karena
menjangkau makanannya.
Darwin: populasi heterogen,
dalam kompetensi
mendapatkan makanan, yang
berleher panjanglah yang
bertahan.

Teori Evolusi Lamarck vs. Darwin

Petunjuk-Petunjuk tentang Adanya Evolusi


Kata fosil berasal dari bahasa Latin fossilis: menggali.
Fosil: sebagai sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang telah membatu.
Beberapa tokoh yang telah mempelajari fosil yang berhubungan
dengan evolusi:
Leonardo da Vinci, berpendapat bahwa fosil merupakan suatu
bukti adanya makhluk hidup di masa lampau.
George Cuvier, mengadakan studi perbandingan antara fosil-fosil
dari berbagai lapisan bumi dan organisme yang ada sekarang.
Adanya perbedaan antara fosil-fosil dari berbagai lapisan bumi,
Cuvier menyimpulkan bahwa pada masa tertentu telah diciptakan
organisme yang berbeda dari masa ke masa. Setiap masa diakhiri
dengan kehancuran alam.
Darwin, mengatakan bahwa organisme yang terdapat pada lapisan
bumi yang tua mengadakan perubahan bentuk menyesuaikan
dengan lapisan bumi yang lebih muda.
Fosil merupakan catatan sejarah yang sangat penting sebagai petunjuk
adanya evolusi.

Petunjuk-Petunjuk tentang Adanya Evolusi


Fosil yang ditemukan di berbagai lapisan
bumi paling lengkap berupa fosil kuda.
Sejarah perkembangan kuda merupakan
suatu contoh yang paling terkenal untuk
menerangkan terjadinya perubahan
bentuk kuda dari masa ke masa.

Skema ilustrasi terjadinya perubahan pada kuda

Petunjuk-Petunjuk tentang Adanya Evolusi


Homologi: Organ-organ yang
mempunyai bentuk asal sama,
namun mempunyai fungsi yang
berbeda disebut homologi. Kaki
depan kuda homolog dengan
sayap burung dan tangan
manusia, kaki depan anjing
homolog dengan sayap burung,
dan kaki depan kucing homolog
dengan sirip dada ikan.
Analogi: Organ tubuh yang
menunjukkan kesamaan fungsi
tetapi struktur asalnya berbeda
disebut analogi.

Hukum Hardy-Weinberg
Hasil perkawinan Aa Aa = F2 menurut hukum Hardy-Weinberg dapat
dituliskan sebagai berikut.

Petunjuk-Petunjuk tentang Adanya Evolusi


Suatu organisme memiliki suatu struktur tubuh yang diyakini tidak memiliki
fungsi. Struktur tersebut kemungkinan berasal dari organisme sebelumnya.
Contohnya, manusia memiliki usus buntu yang fungsinya tidak diketahui.
Atau pada beberapa jenis ular, paus, dan lumba-lumba masih memiliki sisa-sisa
tulang tungkai, tetapi saat ini tak satu pun dari jenis hewan tersebut yang
berkaki.

Pelvis dan femur ikan paus

Usus buntu manusia

Spesies dan Spesiasi

Spesies: Populasi-populasi yang masih dapat melakukan


pertukaran gen dan menghasilkan keturunan yang fertil.
Variasi, perbedaan morfologi, fisiologi atau kelakuan
tidak menjadi alasan dipisahkannya dua populasi
menjadi dua spesies yang berbeda.
Spesiasi terjadi karena interaksi antara faktor dalam
(gen) dan faktor luar (lingkungan).
Isolasi reproduksi dapat terjadi akibat pemisahan dua
populasi. Terjadi karena penimbunan faktor ekstrinsik
yang menyebabkan terjadinya isolasi faktor instrinsik.

Macam-Macam Mekanisme Isolasi Intrinsik


1.

Isolasi Ekogeografi
Dua populasi yang terpisah oleh hambatan fisik. Apabila pada
suatu saat kedua populasi tersebut dikumpulkan menjadi
satu, keduanya tidak akan mampu saling mengadakan
perkawinan.

2.

Isolasi Habitat
Antardua populasi simpatrik terjadi perkawinan antar sesama
populasi setempat namun berbeda sifat-sifat genetiknya.

3.

Isolasi Iklim/musim
Pinus radiata dan Pinus muricata tergolong simpatrik.
Keduanya dapat disilangkan tetapi perkawinan ini tidak
pernah terjadi di alam, dikarenakan perbedaan masa
berbunga.

Macam-Macam Mekanisme Isolasi Intrinsik


4.

Isolasi Perilaku
Perbedaan pada masing-masing spesies dalam mencari dan
menentukan pasangannya untuk menghasilkan keturunan.
Tiap individu walau dalam satu spesies, masing-masing
mempunyai metode sendiri dalam menarik perhatian pasangannya.
5.

Isolasi Mekanik
Hal yang menyangkut struktur yang berkaitan dengan peristiwa
perkawinan itu sendiri. Misalnya alat kelamin yang jantan mempunyai
bentuk yang sedemikian rupa sehingga tidak dapat
cocok dengan alat
kelamin yang betina (berlaku sistem lock and
key)
6.

Isolasi Gamet
Peristiwa ini dijumpai pada tanaman tembakau, meskipun serbuk sari
sudah diletakkan pada stigma tetapi tidak terjadi fertilisasi karena
inti dari serbuk sari tidak dapat mencapai ovul.

Macam-Macam Mekanisme Isolasi Intrinsik


7.

Isolasi Perkembangan
Peristiwa fertilisasi yang berhasil tetapi embrio tidak dapat
tumbuh dan segera mati.
8.

Ketidakmampuan Hidup Suatu Hibrida


Perkembangan dari hibrida adalah lemah, cacat dan kebanyakan
mati sebelum dapat mengadakan reproduksi.

9.

Kemandulan Hibrida
Hibrida yang terbentuk dan dapat hidup dengan normal
ternyata steril karena tidak terjadi pertukaran gen.
10. Eleminasi Hibrida Karena Seleksi
Hibrida fertil disertai keturunannya bila berada dalam suatu
daerah yang sama dapat hidup dengan normal dapat dianggap
sebagai satu spesies.

Spesiasi sebagai Akibat Adanya Poliploid

Hugo de Vries menemukan pada tanaman Oenothera


Lamarckiana mempunyai 14 kromosom, namun karena ada
peristiwa gagal berpisah, keturunannya mempunyai 28
kromosom yang diberi nama Oenothera gigas.
Allopolipoid yaitu poliploid yang terjadi pada hibrida.
Keturunan yang bersifat allopoliploid lebih adaptif
dibandingkan dengan induknya.
Lebih sering ditemukan pada tumbuhan dibandingkan
hewan.
Dapat digunakan dalam membuat keturunan yang lebih baik
untuk dibudidayakan.

Radiasi Adaptif

Dibedakan dalam populasi-populasi yang tidak


memungkinkan terjadinya persilangan, di mana
fertilisasi masih mungkin namun keturunannya bersifat
steril.
Contoh pada burung Finch di kepulauan Galapagos yang
dikemukakan oleh Charles Darwin.
Pada populasi burung Finch, diduga hanya berasal dari
satu spesies saja, tetapi beradaptasi untuk menghindari
kompetisi mendapatkan makanan sehingga terjadi
spesiasi.

Oportunisme, Divergensi, dan Konvergensi

Divergensi adalah garis-garis keturunan yang


menyebar.
Pada evolusi, keturunan berbentuk bangunan
bercabang. Bila percabangan hanya bertahan
sampai tengah saja, maka akan teradi kepunahan.
Konvergensi: dua makhuluk hidup atau lebih yang
mempunyai asal-usul yang berbeda, namun
mempunyai bentuk dan fungsi tubuh yang sama
karena berada dalam tempat yang sama.
Oportunisme adalah bagaimana suatu makhluk
hidup membentuk bagian tubuh sepraktis mungkin
untuk bertahan hidup dalam proses evolusi dan
konvergensi.

Anda mungkin juga menyukai