Anda di halaman 1dari 43

OLEH: SUPIRNO

Menerapkan

konsep manajemen
kep di RS dalam meningkatkan
mutu yankes melalui pendekatan
proses manjemen yaitu
pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan & evaluasi

Mengidentifikasi sistem yankep pada tatanan


yankes
Menerapkan prioritas kebutuhan dan masalah
mankep
Menyusun tujuan dan alternatif penyelesaian
masalah
Mengusulkan alternatif penyelesaian masalah

Wawancara & Kuesioner :

Kabid, Kasie Keperawatan


Kepala Ruangan
Ketua Tim
Perawat pelaksana

Observasi
Studi Dokumentasi

1. Fungsi perencanaan
Visi dan Misi
84 % PP belum mengetahui visi dan misi
Hasil wawancara Karu, telah ada visi dan misi, hanya
saja belum memasang dan disosialisasikan.
Hasil wawancara kepala keperawatan :visi dan misi
bidang keperawatan dan ruangan perawatan sudah
disusun dalam dokumen untuk akreditasi rumah sakit
Masalah :
Distribusi visi dan misi ruangan perawatan belum
optimal.

Tingkat Kepuasan
61,3% pasien/ keluarga merasa puas.
Tingkat kepuasan kerja perawat 60,9%
Dari hasil observasi belum ditemukan
adanya format penilaian.

Masalah :
Belum adanya instrumen penilaian
kepuasan kerja diruangan

Hasil wawancara dengan Kasie Keperawatan: metode


penugasan kombinasi tim/modifikasi.
Hasil wawancara dengan Karu: realisasi MPKP sudah
dijalankan namun belum optimal
Tenaga yang kurang, ruang perawat yang kurang
representatif.
7,3 % PP mengatakan metode penugasan yang digunakan
adalah metode fungsional, 44 % metode tim, 38.7 % yang
menyatakan menggunakan metode Primary Nurse (PN).
Ketepatan metode penugasan 17.3 % PP menyatakan tidak
tepat dan 62.7 menyatakan tidak tahu.
Masalah :
Belum optimalnya pelaksanaan metode penugasan asuhan
keperawatan (MPKP) di ruangan.

Ronde Keperawatan
100 % kepala ruangan belum melaksanakan
ronde keperawatan
33,3 % kemauan perawat untuk melakukan ronde
keperawatan
83,33 % menyatakan belum ada tim ronde
keperawatan
Dari hasil observasi dan wawancara belum
dilaksanakan ronde keperawatan oleh kepala
ruangan di masing-masing unit perawatan
Masalah :

Belum dilaksanakannya ronde keperawatan

Supervisi
Terdapat 92% Karu yang belum melakukan supervisi
83% karu menyatakan tidak ada dokumentasi
pelaksaan supervisi
Informasi Kasie Kep bahwa kegiatan supervisi
dilakukan melalui pengawasan top up tetapi belum
memahami materi dan mekanisme supervisi
Dari hasil wawancara dengan Karu supervisi hanya
berupa pemeriksaan kelengkapan dokumentasi
askep
Masalah :
Belum optimalnya kegiatan supervisi

Pengendalian Mutu
Wawancara dengan Kasie Kep diperoleh
informasi bahwa pengendalian mutu
keperawatan dibawah koordinasi Komite
Keperawatan (Sub Komite Mutu Pelayanan
Keperawatan sebagai perpanjangan tangan
dari Seksi Pembinaan dan Pengendalian
Keperawatan.
Hasil kuesioner Karu: Program kendali mutu
belum berjalan sebagaiman mestinya 33,3 %

70 % Katim menyatakan belum efektif, dan 20 % Katim


menyatakan belum melaporkan KTD, sedangkan pada perawat
pelaksana sebanyak 94.7 % .
Hasil wawancara Karu :hambatan dalam peningkatan mutu
pelayanan adalah belum optimalnya kegiatan pelatihan klinik dan
hambatan instrumen/ fasilitas perawatan, dan budaya melaporkan
KTD dari perawat belum optimal
belum ada protokol laporan KTD.
Wawancara dengan Ketua Komite Keperawatan: sudah pernah
dibuat instrument pengukuran kepuasan pasien akan tetapi belum
berjalan dengan baik.

Masalah :
Belum efektifnya kinerja sistem pengendalian dan pengukuran
mutu pelayanan keperawatan

Audit Standar Keperawatan


Wawancara dengan Kasie Keperawatan: setiap
ruangan telah dilengkapi pedoman SAK dan SOP.
Perawat pelaksana yang menyatakan belum
menggunakan SAK dan SOP 49.3 %, sedangkan
Katim 100 % telah menggunakan SAK dan SOP.
Karu 62.5% belum melakukan audit askep
75 % belum membuat rencana perbaikan mutu
askep.

30.7% PP : mengalami kendala dalam pengkajian,


hambatan merumuskan diganosa 45.3%,
hambatan menyusun rencana 45.3%,
hambatan imlementasi sebanyak 10.7 %.
Pemanfaatan proses keperawatan : (15 %) berdasarkan
rutinitas dan (51 %) atas instruksi dokter dan 42.9 %
berdasarkan serah terima secara lisan.
100% tidak ada format pengkajian
42,4 % perencanaan Askep
45,5% implementasi.
36,4 % evaluasi askep didokumentasikan dengan baik
Masalah
:
Belum optimalnya penerapan dokumentasi asuhan
keperawatan

Dari hasil identifikasi masalah, ditemukan 5 masalah Mankep:


No
1

Fungsi Menejemen
Perencanaan

Pengorganisasian

Pengarahan

Masalah
1. Belum adanya instrumen penilaian kepuasan kerja
diruangan
2. Belum optimalnya pelaksanaan metode penugasan
asuhan keperawatan (MPKP) di ruangan
3. Belum dilaksanakannya ronde keperawatan
4. Belum optimalnya kegiatan supervisi
5. Belum optimalnya penerapan dokumentasi asuhan

Pengawasan

keperawatan

Skoring Prioritas Masalah


No

Masalah

Belum adanya instrumen penilaian


kepuasan kerja diruangan

Belum optimalnya pelaksanaan metode


penugasan asuhan keperawatan
(MPKP) di ruangan

Belum dilaksanakannya ronde


keperawatan

Belum optimalnya kegiatan supervisi

Belum optimalnya penerapan


dokumentasi asuhan keperawatan

Aspek yang dinilai


Magn Seve Manag
itude rity eabilit
y

Nursi Affor
ng
dabili
Conc
ty
ern

Total Rangk
Skor ing

1. Magnitude adalah kecenderungan besar dan seringnya masalah


terjadi
2. Severity adalah besarnya kerugian yang ditimbulkan dari masalah.
3. Manageability adalah berfokus pada keperawatan sehingga dapat
diatur perubahannya.
4. Nursing concern adalah melibatkan pertimbangan dan perhatian
perawat.
5. Affordability adalah ketersediaan sumber daya.
Dari masing-masing dinilai untuk setiap aspek tersebut, setiap aspek
memiliki bobot sendiri dengan rentang 1-5 yaitu:
1: jika sangat kurang sesuai
2: jika kurang sesuai
3: jika cukup sesuai
4: jika sesuai
5 :jika sangat sesuai
Nilai setiap aspek kemudian dikalikan dengan masing-masing
masalah, masalah yang memiliki total nilai terbesar merupakan
prioritas masalah terpilih

1.

2.

3.

4.

5.

Belum optimalnya pelaksanaan metode penugasan


asuhan keperawatan di ruangan (Metode MPKP): nilai
1125
Belum optimalnya pelaksanaan kegiatan supervisi
diruangan : nilai 900
Belum optimalnya penerapan dokumentasi asuhan
keperawatan : Nilai 576
Belum adanya instrumen penilaian kepuasan kerja
diruangan: Nilai 540
Belum dilaksanakannya ronde keperawatan : Nilai 432

NO
1
2
3
4

ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH
Penyegaran aplikasi MPKP
metode penugasan Tim
Penyegaran aplikasi supervisi
bagi Karu & Katim
Sosialisasi/ penyegaran
dokumentasi Askep
Penyegaran/ sosialisasi
penyusunan kepuasan kerja
perawat
Penyegaran/ sosialisasi
pelaksanaan ronde keperawatan

SKOR

192

256

256

256

144

1.

2.

3.

Belum optimalnya pelaksanaan supervisi


keperawatan oleh karena belum adanya
pedoman secara tertulis tentang
pelaksanaan supervisi sebagai upaya
dalam mempertahankan mutu asuhan
keperawatan.
Belum optimalnya pelaksanaan
dokumentasi asuhan keperawatan.
Belum adanya format penilaian kepuasan
kerja perawat

1.

2.
3.

Workshop (penyegaran aplikasi) supervisi


bagi perawat
Workshop / penyegaran dokumentasi
Askep
Penyegaran/ sosialisasi motivasi dan
kepuasan kerja perawat

Pembukaan

Diskusi

Tujuan Khusus:
Melaksanakan alternatif penyelesaian masalah
yng disepakati bersama unit terkait di RS
Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pd aspek
masukan, proses, hasil & dampak pd
manajemen keperawatan
Merencanakan tindak lanjut dr hasil yg dicapai
berupa upaya mempertahankan &
memperbaiki hasil melalui kerja sama dg unit
terkait di RS

Diskusi dengan Kepala keperawatan dan Kepala


Urusan Diklit untuk menetapkan kegiatan.
Mempersiapkan Materi/bahan bacaan,
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan
materi pembahasan
Menyusun kerangka acuan kegiatan
pelaksanaan Workshop
Workshop mengenai supervisi keperawatan,
dokumentasi Asuhan Keperawatan dan
penyegaran materi motivasi dan kepuasan kerja

1. Workshop/ Penyegaran Supervisi


Keperawatan
Perencanaan
a. Mempersiapkan materi, dokumen
dokumen yang berhubungan dengan materi
pembahasan.
b. Menyusun kerangka acuan kegiatan
pelaksanaan pelatihan.
c. Menyusun Materi supervisi.
d. Menyusun instrument soal pre test dan post
test

Pelaksanaan

a.

Kegiatan diawali dengan Pre Test


Penjelaskan materi supervisi keperawatan oleh Ibu Inriani
Penyajian contoh instrument supervisi.
Kegiatan dilaksanakan pada 3 ruang perawatan, yaitu Perawatan
Ruangan Merak, Ruangan Merpati dan ICU.
Untuk kelompok di ruang Merak dan Merpati melakukan supervise
pelaksanaan Ovoran Shift, sedangkan kelompok di Ruang Perawatan
ICU supervise pelaksanaan tindakan oral higiene dan ovoran shift.
Kegiatan pelaksanaan supervisi oleh masing masing ruangan
dilanjutkan dengan diskusi dan Tanya jawab.

b.
c.
d.

e.

f.

a.

b.

Evaluasi
Hasil pre test rata-rata 68,6 dan post test 85,5 berarti menunjukkan
peningkatan pengetahuan sebesar 16,9
Kegiatan berjalan lancar diikuti oleh 35 orang terdiri dari Wakarumkit,
Kaur Diklit, Kaur Yanwat, Kepala Ruangan, Ketua Tim dan Perwakilan
perawat pelaksana

Presentasi Materi Motivasi dan


kepuasan kerja

Diskusi

Presentasi Materi Supervisi

Presentasi Materi
Dokumentasi

Diskusi

Persiapan sebelum supervisi

Berdoa sebelum Ovoran

Overan diruang Pasien

Diskusi setelah supervisi


diruang perawat

Pelaksanaan Supervisi

Kepala Keperawatan memberikan


arahan setelah supervisi

Pelaksanaan Overan

Diskusi diruang Perawat

Pencanaan
a. Mempersiapkan materi/ bahan bacaan,
dokumen dokumen yang berhubungan
dengan materi pembahasan.
b. Menyusun kerangka acuan kegiatan
pelaksanaan FGD Dokumentasi keperawatan.
c. Menyusun format dokumentasi keperawatan
yang terdiri dari format pengkajian asuhan
keperawatan, Standar rencana keperawatan,
format tindakan keperawatan dan format
evaluasi


a.

b.

c.
d.
e.

f.

Pelaksanaan FGD
Dilaksanakan tgl 11/12/ 2012, di Ruang Makan RS
Bhayangkara Tingkat II Makassar yang dihadiri oleh 20
Dimulai dengan mendiskusikan tentang format pengkajian
askep
Diskusi contoh pendokumentasian askep Nyeri akut
Mendiskusikan tindak lanjut dari penggunaan format askep
Ada usulan pembuatan contoh standar Renpra yang terdiri
dari 10 diagnosa keperawatan tersering
Rencana uji coba penggunaan format

Evaluasi
a. Ada kemauan untuk menggunakan format pengkajian
askep
b. Kaur Yanwat berharap agar perawat melakukan
dokumentasi askep dengan baik

Mendiskusikan Format Dokumentasi Askep

a.

b.

c.

Format tersebut diujicoba di 3 ruangan yaitu ruang Merpati,


ruang Maleo dan ruang ICU, perawat diminta memberikan
tanggapan tentang penggunaan format.
Hasil : penulisan format 70 menyatakan jelas, 80% mengerti
penggunaan istilah/ bahasa, 90% mengatakan tidak
menyulitkan dengan alasan mudah mencontreng,
memudahkan dalam pengkajian. 80 % pengisian format
singkat, 70 % menyatakan tidak perlu revisi dan tidak ada
usulan contoh bagian yang perlu direvisi, 10% menyatakan
perlu sosialisasi penggunaannya dan 100% menyatakan
format yang diuji coba dapat diterapkan
Format askep yang telah diujicoba diserahkan kepada pihak
manajemen rumah sakit ( Kaur Yanwat)

a.

Perencanaan
Mahasiswa residensi Melakukan persiapan penyusunan
instrumen kepuasan perawat dengan kegiatan sebagai
berikut:
Mendiskusikan kegiatan tersebut dengan bidang
keperawatan
Mencari literatur berhubungan dengan kepuasan perawat
Menyusun instrumen terkait
Menyerahkan ke bidang keperawatan

b. Pelaksanaan
Pengadaan instrumen kepuasan perawat dilaksanakan pada
tanggal 30 Nov 2012
Terdapat 2 format instrumen yg telah diajukan.

c. Hasil / Evaluasi
Instrumen kepuasan kerja perawat diserahkan kepada
kepala keperawatan untuk tindak lanjut.

Supervisi dilakukan oleh karu ke Katim, Katim ke


Pelaksana dan dimonitor oleh Kepala keperawatan
Perlunya kerjasama antara kepala ruangan dan
Kepala keperawatan untuk menyusun pedoman
supervisi ruangan berdasarkan SOP dan SAK rumah
sakit.
Perlu adanya penghargaan khusus dari kepala
keperawatan untuk ruangan yang berpartisipasi aktif
dalam peningkatan pelayanan asuhan keperawatan.
Perlunya follow up dari kepala keperawatan untuk
memantau pelaksanaan dokumentasi askep sesuai
standar untuk menjamin peningkatan mutu
pelayanan.

Perlunya tindak lanjut oleh kepala


keperawatan dari apa yang sudah dilakukan
terhadap masalah-masalah yang ditemukan

SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai