Anda di halaman 1dari 43

Prinsip Dasar

Farmakokinetika
Lucia Vita Inandha D

BIOAVAILABILITAS (F)
BIOAVAILIABILITAS ADALAH :
PERSENTASE ATAU FRAKSI DOSIS PEMBERIAN YANG
MENCAPAI SIRKULASI SISTEMIK
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIOAVAILIBILITAS :
1. Karakteristik disolusi dan absorbsi
garam, ester
2. Bentuk sediaan (tablet, kapsul)
3. Rute pemberian, dll

MENGHITUNG/ ESTIMASI JUMLAH OBAT YANG


DIABSORBSI :

F x DOSIS
Contoh :
Apabila 250 mg obat yang memiliki nilai F = 0,7
diberikan secara oral, berapakah perkiraan
jumlah obat diabsorbsi ?

BENTUK SEDIAAN
Dosis Bentuk Sediaan Baru :

F Bentuk sediaan sebelumnya x dosis


F Bentuk Sediaan Baru

Contoh :
Diketahui F obat X dalam bentuk tablet = 0,7
F obat X dalam bentuk sirup = 0,85
Dosis awal tablet adalah 250 mg, berapa mg
kah dosis sirup yang harus diberikan pada
pasien tersebut ?

Bentuk Kimia
Apabila suatu obat diberikan dalam bentuk
garam/ester, faktor F harus dikalikan dengan fraksi
bobot molekul total yang ditunjukkan oleh obat
aktif (S)
Jadi :
Jumlah obat yang diabsorbsi =
Dosis bentuk sediaan baru =

(S)(F)(dosis)

jumlah obat diabsorbsi sebelumnya


SF bentuk sediaan baru

Contoh obat yang memiliki S


Na Fenitoin :

300 mg Na
Fenitoin

8%

Na

92% fenitoin

Contoh soal
Tablet aminofilin tak bersalut dianggap
memiliki F=1, namun 20% merupakan bentuk
etilendiamin. S=0,8
Apabila dosis aminofilin 200 mg, berapa
jumlah obat terabsorbsi ?

Laju Pemberian (Ra)


Rate of administration adalah laju rerata obat yang
diabsorbsi mencapai sirkulasi sistemik
Rumus :
( S )( F )(dosis )
Ra

soal
Apabila suatu obat diberikan dengan infus kontinue,
interval pendosisan dapat dinyatakan dalam satuan
waktu.
Berapakah laju pemberian obat X dengan dosis 40
mg, yang diberikan secara infus, apabila pemberian
infus dilakukan selama 1 jam, S= 0,8, F=1

Volume Distribusi (V)


Volume distribusi obat/volume distribusi nyata tidak
sepenuhnya menunjukkan kompartemen fisiologik
tertentu dalam tubuh. Parameter tersebut hanya
menunjukkan ukuran suatu kompartemen yang diperlukan
untuk menghitung total jumlaha obat diseluruh tubuh,
dengan konsentrasi sama dengan di dalam plasma.

V= volume distribusi
Ab=jumlah obat terabsorbsi
C = konsentrasi obat dalam plasma

Ab
V
C

Analogi volume distribusi

Loading dose/Dosis Muatan

tubuh

KOMPARTEMEN

KADAR OBAT TIDAK TERDISTRIBUSI MERATA DALAM JARINGAN

PERUBAHAN KADAR
OBAT DALAM DARAH
MENCERMINKAN
PERUBAHAN KADAR
OBAT DALAM JARINGAN

Obat mungkin saja terkonsentrasi dalam satu jaringan (digoxin pada otot
jantung)

ADME
PROFIL KADAR OBAT DALAM
DARAH

ELIMINASI OBAT DARI TUBUH


BERLANGSUNG MENGIKUTI
KINETIKA ORDE 1

KECEPATAN ELIMINASI OBAT DARI


TUBUH SETIAP SAAT SEBANDING
DENGAN JUMLAH/KADAR OBAT YANG
TERSISA DIDALAM TUBUH

MESKIPUN JUMLAH OBAT YANG DIELIMINASI BERBEDA TETAPI FRAKSI /


PERSENTASE OBAT YANG DIELIMINASI ADALAH SAMA

Model farmakokinetika orde satu


WAKTU SETELAH
PEMBERIAN OBAT
(JAM)

JUMLAH OBAT
DALAM TUBUH

JUMLAH OBAT
FRAKSI OBAT
YANG
YANG
DIELIMINASI PADA DIELIMINASI PADA
JAM
JAM
SEBELUMNYA
SEBELUMNYA
(mg)

1000

900

100

0,10

810

90

0,10

729

81

0,10

656

73

0,10

590

66

0,10

BILA MENGIKUTI KINETIKA ORDE NOL


JUMLAH OBAT YANG DIELIMINASI TETAP DAN
TIDAK TERGANTUNG JUMLAH OBAT YANG
TERSISA, FRAKSI YANG DIELIMINASI
BERUBAH, SEMAKIN LAMA SEMAKIN BESAR
MISAL PADA PEMBERIAN OBAT MELALUI
INFUS DENGAN KECEPATAN TETAP

WAKTU SETELAH JUMLAH OBAT DI


PEMBERIAN OBAT DALAM TUBUH

JUMLAH OBAT
YANG
DIELIMINASI PADA
JAM
SEBELUMNYA

FRAKSI OBAT
YANG
DIELIMINASI PADA
JAM
SEBELUMNYA

1000

900

100

0,1

800

100

0,11

700

100

0,13

600

100

0,14

500

100

0,17

400

100

0,20

Dosis Muatan
Sebutkan definisi dosis muatan
Rumus :

(V )(C )
DM
( S )( F )

soal
Suatu obat akan diberikan pada subyek,
dengan harapan menghasilkan konsentrasi
plasma sebesar 1,5 mcg/L. Subyek memiliki
BB 70 kg. Bila S=1, F=0,7, V=7,3L/kg
berapakah Dosis Muatan yang diperlukan ?

Konstanta laju eliminasi (K) dan waktu


paruh (t1/2)
1. Perubahan
2. Obat-obat

kadar obat perlu diprediksi

yang dieliminasi dengan orde 1


akan memiliki Cl dan Vd yang tidak berubah
oleh penambahan dosis

Farmakokinetika orde pertama


Farmakokinetika eliminasi orde pertama
merupakan suatu proses berkurangnya jumlah
atau konsentrasi obat di dalam tubuh secara
logaritmis seiring dengan perjalanan waktu.

Farmakokinetika orde pertama

Cp (Cp )(e
0

Kdt

Cp
Ab 0 or Cp0

10
8
6
4

Cp2=Cp0(e-Kd.t2)

2
0

Grafik t vs log Cp
Log Cp

10

Ab0 atau Cp0

Konstanta laju eliminasi (K)

Konstanta Laju Eliminasi

metabolisme

ekskresi

Metabolisme/biotransformasi
Proses dimana obat diubah secara kimia dalam tubuh
menjadi metabolit
Enzim-enzim pemetabolisme :
1. Hepar
2. Paru
3. Usus halus
4. kulit

K (tetapan laju eliminasi ) :


Jumlah tetapan laju metabolisme orde ke satu
(Km)
+
Tetapan laju ekskresi order ke satu (Ke)

Dalam praktek tetapan laju ekskresi (ke) untuk


obat yg eliminasi utamanya lewat ginjal mudah
ditentukan
Eliminasi non renal, biasanya dianggap sebagian
besar merupakan eliminasi hepatik (km), namun
tetapan km sulit diperoleh, sehingga :
km = k-ke

K = Ke + Km

Km = KmA + KmB + KmC +..+Kmt

Sangat penting mempertimbangkan apakah fraksi obat


dieliminasi melalui metabolisme ataukah melalui ekresi.
Obat-obat yang dimetabolisme dalam jumlah besar pada
hepar :

fenitoin

teofilin

lidokain
Mempunyai variasi t1/2 cukup besar pada berbagai
individu

Obat-obat yang lebih besar eliminasinya melalui ginjal lebih


bergantung pada laju filtrasi glomerolus, relatif konstan pada
berbagai individu

Faktor yang mempengaruhi biotransformasi obat :


Aktifitas intrinsik enzim biotransformasi
Faktor genetik
Faktor lingkungan

Prosen obat termetabolisme


CONTOH KASUS :

Suatu obat dengan jumlah 100 M diberikan kepada


penderita dan di absorbsi sempurna (F=1) berdasar
pengumpulan cuplikan urin diperoleh jumlah masingmasing metabolit dan obat tak berubah sebesar :
metabolit A = 10 M, dan metabolit B = 20 M, obat tak
berubah dalam urin = 70 M
T1/2 eliminasi keseluruhan = 2,0 jam, dan K = 0,347 /jam
Hitung % ekskresi obat

Prosen obat termetabolisme


Fraksi obat terekskresi tak berubah (fe) dan Fraksi obat termetabolisme (1- fe)
Metabolit A
10 M
Obat 100
M

Metabolit B
20 M
Obat tak
berubah
dlm urine
70M

Laju ekskresi :

K e total dosis terekskres i dlm urin


Du

K
dosis terabsorbsi total
FD0

Du = jumlah total obat tak berubah dalam urine

T1/2 eliminasi keseluruhan = 2,0 jam, dan


K = 0,347 /jam
1.

Hitung Ke

2.

Hitung % obat terekskresi

Ke
Du
Du

K
dosis terabsorbsi total FD0

70
Ke (0,347)
0,243 / jam
100
Ke
%obat terekskresi
x100
K
0,243

x100 70%
0,347

Apabila seorang pasien mengalami gangguan ginjal, sehingga


ekskresi terganggu maka obat akan di eliminasi melalui hepar,
dan sebaliknya.
Apabila kerusakan ginjal total maka Ke =0
normal, K

= Ke + Km
0,347 =0,243+Km

Km = 0,347 0,243
Km = 0,104/jam
ginjal rusak total ====
K= 0 + Km
K = Km
K = 0,104/jam

Berapa T1/2 pada gangguan ginjal tersebut ?

0,693
t1 / 2
0,104
6,7 jam

Jadi terdapat pemanjangan t1/2 terhadap gasien


pasien gangguan ginjal

Latihan soal
Suatu obat dengan jumlah 100 M diberikan kepada
penderita dan di absorbsi (F=0,8) berdasar
pengumpulan cuplikan urin diperoleh jumlah masingmasing metabolit dan obat tak berubah sebesar :
metabolit A = 10 M, dan metabolit B = 20 M, obat
tak berubah dalam urin = 50 M
T1/2 eliminasi keseluruhan = 2,0 jam, dan K =
0,245 /jam
Hitung % ekskresi obat

1.

JELASKAN PERBEDAAN FARMAKOKINETIKA ORDE


PERTAMA DAN ORDE NOL

2.

JELASKAN APA YANG DIMAKSUD VOLUME DISTRIBUSI


OBAT

Anda mungkin juga menyukai