Bimbingan 11
Bimbingan 11
FILARIASIS
PENY.CACING TAMBANG,
PEDUCULOSIS CAPITIS,
SCABIES, DAN JIWA
OLEH
PARASIT MALARIA
Penyebab Malaria adalah parasit Plasmodium yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.
Jenis malaria adalah:
1. Malaria falsiparum disebabkan:Plasmodium falciparum
2. Malaria vivaks disebabkan :Plasmodium vivax
3. Malaria malariae disebabkan :Plasmodium malariae
4. Malaria ovale disebabkan
:Plasmodium ovale
5. Malaria knowlesi disebabkan :Plasmodium knowlesi
Cara infeksi:
1.Secara alami melalui vektor,sporozoit masuk badan
manusia melalui tusuksn nyamuk
2.Secara induksi,stadium aseksual dalam eritrosit
secara tidak sengaja masuk dalam badan manusia
melalui darah.
misal:
-transfusi, suntikan, secara kongenital (bayi baru
lahir mendapat infeksi dari ibu yang menderita
malaria melalui darah plasenta);
-sengaja untuk pengobatn demam al peny.lues,
sindrom nefrotik (sebelum perang dunia ke II)
Gejala malaria
Trias Malaria(Malaria paroxysm)secara
berurutan,didahului stadium dingin(menggigil)
diikuti demam tinggi kemudian berkeringat
banyak.Gejala klasik ini biasanya ditemukan
pada penderita non imun (berasal dari daerah
non endemis)Gejala lain nyeri kepala, mual,
muntah,diare,pegel-pegel dan nyeri otot..
Gelala tsb biasanya terdapat pada orangorang yang tinggal di daerah endemis (imun).
Pengobatan malaria falsiparum menurut berat badan dengan DHP dan Primakuin
Hari Jenis
obat
<5
kg
1-3 DHP
1 Prima
kuin
kg
41- 59 kg
kg
0-1
bln
bln
1/2
-
1
3/4
>60 kg
1 1/2
1 1/2
2
2
3
2
> 15 th
4
3
Jenis
obat
kg
2-11
1 1/2
1/4
1/2
3/4
1-3
DHP
bln
1/2
1-14
Primakuin
kg
kg
kg
kg
kg
1-4 th 5-9 th 10-14 >15 th > 15
th
th
Pencegahan malaria
Mencegah gigitan nyamuk:pakai kelambu brinsektisida,
repelen,kawat kasa nyamuk, dll.
Obat untuk kemoprofilaksis: doksisiklin 100 mg/hari, diberikan
1-2 hari sebelum bepergian,selama berada di daerah tersebut
sampai 4 minggu setelah kembali.
Tidak boleh diberikan pada: ibu hamil dan anak < 8 thn.
Tidak boleh diberikan lebih dari 6 bulan..
FILARIASIS
OLEH
Tjahaja Haerani S
Penyebab filariasis
Ada 3 spesies cacing filaria di Indonesia
1. Wuchereria bancrofti
2. Brugia malayi
3 Brugia timori
(di Indonesia timur, Flores, Alor, Rote dll)
Betina
Jantan
Pemeriksaan fisik
Adanya limfangitis dan limfadenitis
Tanda khas infeksi Wuchereria bancrofti,
- limfangitis,limfadenitis pada tungkai,pada alat
kelamin, payudara,vulva,ada hidrokel,
epedidimitis,funikulitis,scrotum.
-Pada W.bancrofti, infeksi didaerah paha sampai
ekstremitas bawah
- Pada Brugia malayi hanya mengenai ekstremitas
bawah saja
Penatalaksanaan
Obat anti filaria:
Diethyl carbamazine citrate (DEC) dan Ivermectine.
DEC: membunuh mikrofilaria dan cacing dewasa,
Ivermectine: antimikrofilaria yang kuat, tetapi tidak
memiliki efek makrofilarisida.
Dosis DEC 6 mg/kg BB, 3 dosis/hari setelah makan
Ankilostomiasis,
Nekatoriasis dan
Ascariasis.
Pemeriksaan Fisik :
1. Konjungtiva anemis
2. Perubahan pada kulit (telapak kaki)
bila banyak larva yang menembus
kulit, disebut
sebagai ground itch.
Gejala dan tanda klinis infestasi
cacing tambang bergantung pada
jenis spesies cacing,jumlah cacing,
dan keadaan gizi penderita.
Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan mikroskopik:
Menemukan telur dalam tinja segar,dalam tinja
lama mungkin ditemukan larva.
Penegakan Diagnostik (Assesment)
Diagnosis Klinis :
Diagnosisi ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Klasifikasi :
- Nekatoriasis
- Ankilostomiasis
Penatalaksanaan :
Beri pengetahuan pada masyarakat,
pentingnya kebersihan diri dan
lingkungan,al:
-Masing-masing keluarga memiliki jamban.
-Tidak menggunakan tinja sebagai pupuk
Penatalaksanaan farmakologis
Pemberian pirantel pamoat selama 3
hari
Ascaris lumbricoides
telur tidak
dibuahi
telur dibuahi
telur decorticated
Gejala klinis:
Larva : Sindrom Loeffler larva di paru-paru
Gejala: Batuk, demam,eosinofilia
Foto thoraks: tampak infiltrat.
menghilang dalam 3 minggu
Gejala klinis
Cacing dewasa:
Infeksi ringan: mual,anoreksia,diare/konstpasi
Infeksi berat : malabsorsi (tu anak)
Efek serius
: ileus (obtruksi usus)
PEDIKULOSIS KAPITIS
PEDIKULOSIS KAPITIS
Keluhan
Gejala yang paling sering timbul adalah gatal di
kepala akibat reaksi hipersensitivitas terhadap
saliva kutu saat makan maupun terhadap feses
kutu.
Gejala dapat pula asimptomatik
Faktor Risiko
Status sosioekonomi yang rendah.
Prevalensi pada perempuan lebih tinggi
dibandingkan pada laki-laki, terutama pada populasi
anak usia sekolah
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
Skabies
Sinonim: Buduk, kudis, penyakit ampera
Etiologi: Sarcoptes scabiei adalah Tungau
Morfologi dan daur hidup
Badan oval, pipih dorsoventral
Jantan: 150 x 200 u,mati setelah kopulasi
Betina: 300 x 350 u,yg garavid membuat trowongan
pd stratum korneum sambil bertelur
Sarcoptes scabiei
KLINIS SKABIES
KLINIS SKABIES
DIAGNOSIS
Gejala klinis:
Pruritus nokturna, yaitu gatal yang hebat
terutama pada malam hari atau saat
penderita
berkeringat.
Lesi timbul di stratum korneum yang tipis,
seperti di sela jari, pergelangan tangan dan
kaki, aksila, umbilikus, areola mammae dan
di bawah payudara (pada wanita) serta
genital eksterna (pria).
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik
Lesi kulit berupa terowongan (kanalikuli)
berwarna putih atau abu-abu dengan panjang
ratarata 1 cm.
Ujung terowongan terdapat papul, vesikel,
dan bila terjadi infeksi sekunder, maka akan
terbentuk pustul, ekskoriasi, dsb.
Pada anak-anak, lesi lebih sering berupa
vesikel disertai infeksi sekunder akibat
garukan sehingga lesi menjadi bernanah
DIAGNOSIS
Terdapat 4 tanda cardinal untuk Diagnosis skabies,
yaitu:
1. Pruritus nokturna
2. Menyerang manusia secara berkelompok
3. Adanya gambaran polimorfik pada daerah predileksi
lesi di stratum korneum yang tipis (sela jari,
pergelangan volar tangan dan kaki, dsb)
4. Ditemukannya tungau dengan pemeriksaan
mikroskopis.
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan 2 dari 4
tanda tersebut
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
Terapi diberikan dengan salah satu obat topikal
(skabisid) di bawah ini:
Salep 2-4 dioleskan di seluruh tubuh, selama
3 hari berturut-turut, dipakai setiap habis
mandi.
Krim permetrin 5% di seluruh tubuh.
Setelah 10 jam, krim permethrin
dibersihkan dengan sabun.
Terapi skabies ini tidak dianjurkan pada anak
< 2 tahun.
Kontak TB
Tidak
jelas
Uji Tuberkulin
(Mantoux)
2
Laporan keluarga,
BTA (-) atau BTA
tidak jelas/tidak
tahu
Jmlh
BTA (+)
(+)
(10mm,
atau
5mm
pada
keadaan
imunokom
promais)
(-)
Berat badan/
keadaan gizi
Demam yang
tidak diketahui
penyebabnya
> 2 minggu
Batuk kronik
3 minggu
Pembesaran
>1 cm,
kelenjar limfe
Lebih dari 1
KGB,
kolli, aksila,
inguinal
tidak nyeri
Pembengka-kan
Ada pembengtulang /sendi
kakan
panggul, lutut,
falang
Foto
Normal
Gambaran
Catatan Entrytoraks
point diagnosis
TB anak : scor
>6
kelainan
TB
Jika ketemu pasien anak batuk
kronis ( >3sugestif
minggu),Badan
kurus (Klinik gizi kurang ( BB/TB < 90%),
Pembesaran kelenjar limfe lebih
dari satu dgn ukuran >1cm serta ada kontak TB (+) (nenek sedang diobati penyakit tbc).j
tidak
adi scor anak tersebut >6. Artinya
jelasanak tersebut suspek TBC.
Total skor
Harian
3x seminggu
INH*
RIF
PZA
EMB
ANTIBIOTIKA DOSIS
Kloramfenikol Dewasa: 4x500 mg
selama 10 hari
Anak 50-100
mg/kgBB/har, maks 2 gr
selama 10-14 hari dibagi
4 dosis
KETERANGAN
Merupakan obat yang sering digunakan dan
telah lama dikenal efektif untuk tifoid
Murah dan dapat diberikan peroral serta
sensitivitas masih tinggi
Pemberian PO/IV
Tidak diberikan bila lekosis <2000/mm3
Ceftriaxone
Dewasa: 2-4gr/hari
selama 3-5 hari
Anak: 80 mg/kgBB/hari
dalam dosis tunggal
selama 5 hari
Ampicillin &
Amoksisilin
Cotrimoxazole
(TMP-SMX)
Quinolone
Cefixime
Ratio Pelayanan
Tujuan Pelayanan
Tanggung jawab
pelayanan
Ruang lingkup
pelayanan
pemeriksaan
berulang-ulang/pengobatan
yang berlebihan.
mempertimbangan
kesehtana pasien jangka
pendek,menengah
Pendekatan Pola
Pendekatan pola induksi, Diawali Pendekatan pola reduksi, Diawali
diagnosis
Problem/
dari
symtom penyakit
sistim/organ yang sakit
kenal dekat
dekat
latar belakang pasien dan
keluarganya
dengan pasien dan keluarganya
Level hubungan
Penanganan
Tabel 18
Penyakit2 perlu deteksi
dini dan tindak lanjut
Nama
Penyakit
Kelainan
Tindak lanjut
Hipertensi
TD >140/90
Pemeriksaan:
Diet Rendah garam,
Darah Lengkap,
Batasi Intake Kalori/
Urine lengkap, EKG alkohol
(hasil pengukuran
3 x,bukan hari yang
sama)
Foto Thorax,
Saran / Anjuran
Olahraga Adequat
Kendalikan BB
Tindak Lanjut
Pemeriksaan teratur
Bila TD tidak tercapai
batas
normal 4 minggu
-->rujuk
obat
Hyperlipemi
a
Pemeriksaan lab.
# Total choleterol
>240 mg
# Trigliceda > 150
mg/dl
# H-LDL C < 40
mg/dl
# L-HDL-C > 160
mg/dl
Ulangi pemeriksaan
laboratorium
Diet rendah karbohydrat Pemeriksaan teratur
Jika OGTT normal,
4 minggu
Diet Rendah kalori
pemriksaan ulang
Pemeriksaan UKG
Mamografi
Pemeriksaan fungsi
Hati
Bila diagnosis
Ca mamea,
dilakukan:
bedah kanker,
pemerisaan
kel.axilla
Pemeriksaan teratur
Gula puasa, HbA1C
Pemeriksaan clearane
Kreatinine
Pemeriksaan urin
lengkap
Pelajari pemeriksaan
sendiri:
gula darah, gula urine,
keton urine
Pemeriksaan kanker di
Tulang
panggul,pemeriksaan
fungsi hati
TBC
paru
Pemeriksaan sputum
Batuk > 3 minggu pos kuman tbc
Pemberian
anak dengan
obat(kobinasi 3 Jenis
Scor>6
obat)
Gagal
Ginjal
Urinr sedikit
Akut
(GGA)
Badan Lemas
GFR < 90
( ml/menit/1.73 m2)
Atasi effek
samping obat
Pem
eriks
aan
tiap
bula
n
Makan obat
teratur
Diet GGA yaitu: Hasil GFR utk
Pembatasan
menentukan
perlu
tidak
nya
konsumsi
Dialis
proten/garam, is
Batasi asupan
kalium/cairan/f
osfor
GANGGUAN PSIKOTIK
Gangguan yang ditandai dengan ketidak
mampuan dalam menilai realita,
berupa:
Sindroma (kumpulan gejala), antara
lain dimanifestasikan dengan adanya
halusinasi dan waham.
Anamnesa
Pasien mungkin datang dengan keluhan:
Sulit berpikir/sulit berkonsentrasi
Tidak dapat tidur
Perasaan gelisah, tidak tenang, ketakutan
Bicara kacau, tidak dapat dimengerti
Mendengar suara orang yang tidak dapat
didengar oleh orang lain
Adanya pikiran aneh tidak sesuai realita
Marah tanpa sebab yang jelas, kecurigaan yang
berat, perilaku kekerasan
Menarik diri dari lingkungannya dan tidak
merawat diri dengan baik
Faktor Risiko:
Faktor yang mempengaruhi terjadinya
penyakit
Adanya faktor biologis,mempengaruhi al.
hiperaktivitas sistem dopaminergik,
faktor
genetik.
Ciri kepribadian tertentu yang imatur,
seperti ciri kepribadian skizoid, paranoid,
dependen.
Adanya stresor kehidupan
Penegakan diagnostik
(Assessment)
- Diagnosis Klinis Gangguan Psikotik
- Nama penyakit (dan nama lainnya
jika ada),
Skizofrenia dan gangguan psikotik
kronik lain
Pemeriksaan Fisik
--Tidak ada tanda khas dari pemeriksaan
fisik pasien, namun pada pasien dengan
gangguan psikotik
*sering terdapat gangguan fisik karena
perawatan diri yang kurang.
*tidak ada tempat predileksi khas yang
menjadi lokasi lesi penyakit.
*faktor pencetus: Stresor kehidupan.
Gangguan Campuran
Anxietas dan Depresi
Keluhan:
Biasanya pasien datang dengan
keluhan fisik : --- nafas pendek/cepat,
- berkeringat,
- gelisah-tidak dapat tidur,
- jantung berdebar,
- gangguan lambung/diare,
- sakit kepala disertai rasa cemas
- khawatir berlebihan
Faktor Risiko:
Faktor yang mempengaruhi terjadinya
penyakit
Adanya faktor biologis yang mempengaruhi
al. hiperaktivitas sistem
noradrenergik,faktor genetik
Ciri kepribadian tertentu yang imatur dan
tidak fleksibel, seperti ciri kepribadian
dependen,
skizoid, anankastik, cemas.
Adanya stresor kehidupan.
Pemeriksaan Fisik
Tanda pathognomonis
Tanda khas yang dapat ditemukan dari
pemeriksaan fisik pasien
Pemeriksaan fisik: respirasi meningkat,
tekanan darah dapat meningkat, dan
tanda lain sesuai keluhan fisik pasien
Faktor Pencetus:
Faktor yang dapat menimbulkan penyakit Stresor
psikososial. misalnya adanya permasalahan
dalam keluarga, pekerjaan dan sosial
Diagnosis Klinis Gangguan Campuran
Anxietas dan Depresi
-Nama penyakit (dan nama lainnya jika ada)
-Adanya gejala kecemasan dan depresi yang
timbul bersama-sama, dimana masing-masing
gejala tidak menunjukkan rangkaian gejala yang
cukup berat untuk dapat ditegakkannya suatu
diagnosis tersendiri.
Penatalaksanaan
1. Non-farmakologi (Intervensi Psikososial)
- Beri penjelasan adanya pengaruh antara faktor fisik
dan psikologis,bagaimana faktor perilaku, psikologik,
emosi berpengaruh mengeksaserbasi gejala somatik.
- Bicarakan rencana pengobatan dan follow-up
- Dorong untuk kembali ke aktivitas normal.
- Ajarkan teknik relaksasi (teknik nafas dalam)
- Anjurkan berolah raga teratur/melakukan
aktivitas disenangi, terapkan perilaku hidup sehat.
- Ajarkan untuk selalu berpikir positif dan manajemen
stres dengan baik.
2. Farmakologi
Farmakologi dapat diberikan jika gejala terlihat jelas
dan mengganggu fungsi sehari-hari.
- Bila ditemukan gejala kecemasan, diberi obat-obatan
antianxietas jenis benzodiazepine : alprazolam 2X 0,250,5mg, klobazam 2X 5-10 mg, diazepam 1x2-5 mg atau
lorazepam 1-2 X 0,5-1 mg. Lama pemberian: 2-4
minggu,