Anda di halaman 1dari 31

PENELITIAN

OBSERVASIONA
L

dr. Farida Heriyani, MPH

Apakah ada
perlakuan?
Tidak Ya
Eksperiment
Observasional
al
Alokasi Random?

Deskriptif

Analitik

Ya
Diukur pada
waktu yang
bersamaan

Akibat

Penyebab
Crosssectional
survey

Case
Control

Penyebab

Akibat

Eksperimental
murni

Cohort Study

Tidak

Kuasieksperimental

Penelitian Observasional
tdk dilakukan intervensi /
perlakuan thd variabel/sampel
h/ mengamati thd variabel /
sampel.
menggambarkan / mencari
hubungan

Observasional Deskriptif
utk menggambarkan status kesmas/

fenomena lain yg terjadi pada populasi ttt.


Menggambarkan pola distribusi penyakit dan
determinan penyakit mnrt populasi, letak
deografik, & waktu
H/ dirancang utk menjelaskan distribusi
variabel2
Indikator yg digunakan : faktor2 sosiodemografi spt :
- umur, gender, ras, st perkawinan, pekerjaan,
jenis makanan, pemakaian obat, perilaku sek,
dll

Jenis penelitian deskriptif


Individual
Case report
Case-series report
Cross-sectional
Surveillance

Populasi
Ecological correlational studies

Manfaat penelitian deskriptif


memberi maasukan ttg
pengalokasian sb daya dlm rangka
perencanaan kes yg lbh efisien
memberi petunjuk awal utk
merumuskan hifotesis bhw s/ variabel
a/ fx risiko penyakit. Hipotesis tsb
kelak diuji pd studi analitik

Observasional Analitik
Bertujuan utk memperoleh penjelasan ttg

faktor-faktor risiko & penyebab penyakit


Menggali bagaimana & mengapa
fenomena kesehatan itu terjadi
Kmdn melakukan analisis korelasi antara
fenomena / fx risiko dg faktor efek
Memberi jawaban atas adanya hubungan
sebab-akibat antara 2 variabel

Hukum sebab-akibat

sebab

akibat

Pertanyaan Dasar dalam


Riset Epidemiologi
Adakah hubungan antara E dan D?

Exposure

Disease

Pertanyaan Dasar dalam


Riset Epidemiologi

Kajian atas hubungan antara E &


D
Apakah paparan yang diteliti?
Siapa yang terpapar?
Apakah kemungkinan efek

terhadap kesehatan?
Bagaimana melakukan kajian
hubungan antara paparan dan efek
yang ditimbulkannya?

Cross-sectional (studi potong


lintang)
studi prevalensi
Status eksposure (paparan) dan status penyakit

(akibat) diukur pada waktu yg bersamaan pd


pop.
Kekuatan :
mudah, murah, tdk memaksa subjek utk
mengalami faktor yg diperkirakan bersifat
merugikan
Kelemahan :
Tdk dpt digunakan utk menjawab hub sebabakibat

D+

E+

E+
E-

DD+

D+

atau

ED-

E+

D-

ECross Sectional
Pertanyaan kunci :

Apakah paparan mendahului akibat


atau paparan terjadi setelah Terjadi akibat ?

Langkah2 dlm penelitian crossectional


a. Mengidentifikasi variabel2 penelitian

& mengidentifikasi faktor risiko


(variabel bebas) & faktor efek
(variabel terikat)
b. Menetapkan subjek penelitian
c. Melakukan observasi / pengukuran
variabel2 sekaligus berdasarkan
status keadaan variabel pd saat itu
d. Melakukan analisis
korelasi/hubungan dg cara
membandingkan proporsi antar klp2

Keterbatasan crossectional
diperlukan subjek penelitian yg

besar
Tdk dpt menggambarkan
perkembangan penyakit scr akurat
Tdk valid utk meramalkan suatu
kecenderungan
Kesimpulan korelasi faktor risiko &
faktor efek plg lemah

Case Control
Selalu dimulai dr kasus
Ingin mengetahui apa saja yg

menyebabkan timbulnya s/
penyakit ?
Atau utk meneliti s/ penyakit yg
insidensinya relatif jarang
Pendekatan retrospective, yaitu
akibat (penyakit) diidentifikasi pd
saat ini, kmdn faktor risiko (sebab)
diidentifikasi ada atau terjadinya pd

E+

Kasus ( D +)

EE+

Kontrol ( D -)

E-

D+

D-

E+

E-

a/c
OR=

b/d

= ad/bc

Case Control

Hrs didefinisikan scr sgt rinci :


Apa yg dimaksud dg kasus (penyakit)
Bagaimana mendiagnosis penyakit tsb
Kriteria apa saja yg hrs ada utk dpt

dikatakan sbg kasus


Dr mana & kapan (periode waktu) kasus
diambil
Bagaimana cara memperoleh kasus
Dsb
Jg thd kontrol, kontrol hrs bersifat
indefenden dr kasus

Hrs hati2 krn rentan thd risiko


bias
Misal : ingin mencari hub antara

merokok dg Ca paru
Maka eksposur dlm btk merokok hrs
diukur dg cermat krn ada bbrp faktor
yg dpt menjadi confounder. Spt :
jumlah rokok yg dihisap perhari, jenis
rokok, lama merokok, apakah pernah
punya riwayat merokok atau saat ini
msh merokok, dll

Bias dan confounding


Bias adlh kesalahan sistematik yg

mengakibatkan distorsi penaksiran parameter


populasi sasaran berdasarkan parameter sampel
1. Selection bias, bias yg tjd pd saat seleksi

subjek.
contoh : penelitian hub merokok dg Ca pulmo,
mk peneliti cenderung memasukkan org2 yg
scr nyata memang perokok. Akibatnya seolah2
memang rokoklah pybb Ca pulmo

2. Measurement bias, tjd saat pengukuran

eksposure.
contoh : penelitian utk tahu hub an. HT
dg stroke, pemeriksa yg berbeda
mengukur TD dg cara berbeda or mgnkan
alat yg tdk sama hsl pengukuran tdk valid
3. Information bias, tjd saat peneliti menggali
informasi dr subjek
Contoh : ketika pemeriksa mengetahui
bhw subjek menderita Ca paru, mk
pertanyaan mgni merokok dilakukan scr
mendlm, sdgkan pd yg bukan penderita,
pertanyaan dilakukan sepintas saja

4.

Recall bias, bias dlm menjaring informasi


dr subjek
(kemampuan mengingat setiap subjek
terbatas)
5. confounder, yaitu variabel luar yg
mybabkan kerancuan (distorsi) dlm
penaksiran hub an. Paparan & akibat(peny)
Contoh : kdr kolesterol tinggi mrpk
confounder utk tjdnya stroke pd penderita
HT (krn penderita HT dg kolesterol tinggi
punya risiko lbh besar u/ tjd stoke drpd jk
h/ HT saja)

Mengendalikan risiko bias


Restriksi ( membatasi populasi penelitian)
Randomisasi
Mathing (setiap 1 kasus dipadankan dg 1 atau

lebih kontrol)
Stratifikasi saat analisis

Tahap penelitian case control


a. Identifikasi variabel2 penelitian (faktor risiko
b.
c.
d.
e.
f.

& efek)
Menetapkan subjek penelitian
Identifikasi kasus
Pemilihan subjek sbg kontrol
Melakukan pengukuran retrospektif
Melakukan analisis

Kelebihan
Adanya kesamaan waktu an. Klp kasus &

klp kontrol
Adanya pembatasan/pengendalian fx risiko
shg hsl penelitian lbh tajam
Dpt melihat hub sebab- akibat
Tdk menghadapi kendala etik spt pd
ekperimen atau kohort
Tdk memerlukan waktu lama
Biaya tdk terlalu besar

kekurangan
krn retrospektive --- objektivitas

& reliabilitasnya krg (recall bias)


Tdk dpt / sulit mengendalian
variabel luar
Kdg sulit memilih kontrol yg
benar2 sesuai dg kasus

cohort
Prospektif
Bermula dr eksposure
Faktor risiko yg akan dikaji

diidentifikasi terlebih dahulu,


kmdn diikuti ke depan scr
prospektif timbulnya efek

STUDI KOHORT
Sakit
Terpapar
Tidak
Populasi
Sakit
Tidak terpapar
Tidak
sakit
Kelompok studi
Sekarang

Outcome
Masa datang

Langkah-langkah
a. Identifikasi faktor2 risiko dan efek
b. Menetapkan subjek penelitian (yg

punya eksposure dan yg tdk)


c. mengobservasi perkembangan
subjek s.d batas waktu yg
ditentukan
d. Mengidentifikasi timbul atau tdknya
efek pd kedua klp
e. menganalisis

kelebihan
Dpt mengatur komparabilitas an.

Dua klp sejak awal penelitian


Dpt menetapkan besarnya angka
risiko dr s/ waktu ke waktu yg lain
Dpt mengetahui hub sebab akibat
Ada keseragaman observasi pd fx
risiko serta efek dr waktu ke waktu

keterbatasan
Memerlukan waktu yg cukup

lama
Memrlukan sarana &
pengelolaan yg rumit
Kemungkinan adanya subjek yg
drop out akan menggangu
analisis hsl
Krg etis

Anda mungkin juga menyukai