Anda di halaman 1dari 46

FRESH WATER

CUT NANDA DEFIRA, M.Si

I. PENDAHULUAN

Perairan menutupi bagian


dari permukaan bumi yang
terdiri dari 3 bagian utama:
1. Ekosistem air tawar
2. Ekosistem air laut
3. Ekosistem estuari

Ekosistem Air Tawar

Air mengalir; sungai


Perairan
lotik
Air tenang ; danau & kolam
Perairan
lentik
Ekosistem air tawar berperan untuk
kepentingan domestik, industri dan
merupakan sistem pembuangan yang memadai
Perairan lotik (sungai) dimulai adanya
berbagai mata air membentuk aliran yang
lebih besar

Kecepatan arus di hulu tinggi


kecuraman topografi yang
terbentuk semakin ke hilir
lambat
dasarnya landai
Mulai dari hulu
hilir terjadi
peningkatan volume aliran air
Subtrat dasar di hulu umumnya
berbatu-batu
semakin ke
hilir subtrat berupa partikel
halus berupa lumpur

Perairan danau (lentik) mengalami stratifikasi


menjadi tiga lapisan berdasarkan perbedaan suhu:
1. Lapisan epilimnion = Lapisan permukaan
2. Lapisan metalimnion = Lapisan tengah
3. Lapisan hypolimnion = Lapisan dasar

Ekosistem danau dapat dibedakan menjadi


beberapa bagian yaitu:
1. Zona litoral
merupakan bagian dasar danau
yang masih dapat ditembus
cahaya matahari
2. Zona limnetik dan
3. Zona profundal
bagian dasar danau di
perairan yang dalam dan tidak dapat ditembus
oleh cahaya matahari

Ekosistem sungai terdiri dari:


Zona krenal (mata air)
di hulu
1. Rheokrenal : mata air yang terbentuk air terjun
2. Limnokrenal : mata air yang berbentuk genangan
air
3. Helokirinal : mata air yang membentuk rawarawa
Zona rithral
aliran sungai di pengunungan
Zona potamal
aliran sungai di daerah yang
relatif
lebih landai

II. KOMUNITAS BIOTA


PERAIRAN TAWAR

Berdasarkan posisi pada rantai


makanan maka organisme akuatik :
produsen (tumbuhan)
konsumen
(herbivora,
predator,
parasit)
dekomposer
(pengurai)

Berdasarkan bentuk kehidupan, habitat dan


kebiasaan hidup:

Plankton

Benthos

Nekton

Peryphiton
batang

Neuston

Organisme yang hidupnya melayang


layang dan pergerakannya sangat
dipengaruhi oleh arus
Organisme yang hidup pada subtrat
dasar perairan
Organisme akuatik yang dapat
berenang dan bergerak bebas
Organisme akuatik yang melekat pada
benda yang hidup di air biasanya pada
dan daun tumbuhan
Organisme yang hidup di permukaan air

PLANKTON

Fitoplankton ( plankton tumbuhan)


hidup
di lapisan permukaan yang di sinari oleh
cahaya matahari
fotosintesis
Fitoplankton air tawar di dominasi
diatom,
alga hijau dan alga biru
Zooplankton (plankton hewani) berperan
sebagai mata rantai penghubung antara
produksen primer (fitoplankton) dengan biota
yang berada pada tingkat tropik yang lebih
tinggi
Zooplankton didominasi:
* Protista (protozoa dan flagellata)
* Rotifera
* Crustacea (Cladocera dan Copepoda)

Pembagian plankton berdasarkan


siklus hidupnya

Holoplankton yaitu plankton yang seluruh siklus


hidupnya bersifat sebagai plankton; meliputi
Asterionella, Fragilaria, Tabelleria (fitoplakton);
rotifera dan 2 subkelas crustaceae yaitu cladocera
dan copepoda ( true planktonic animal).

Meroplankton yaitu plankton yang hanya sebagian


dari siklus hidupnya bersifat planktonik. Meliputi
common diatom melosira, dinoflagellata dan
beberapa alga hijau biru (fitoplankton); beberapa
coelenterata, larva cacing trematoda,
gastrotricha, larva serangga dan larva ikan
(zooplankton)

Pembagian berdasarkan habitat


hidupnya

Haliplankton yaitu plankton yang hidup di habitat


laut.
Limnoplankton yaitu plankton yang hidup di
habitat air tawar.
Pembagian plankton berdasarkan ukuran tubuh
Makroplankton yaitu plankton yang berukuran > 500 m
(untuk haliplankton > 2 mm)
Mikroplankton yaitu plankton yang berukuran 20 200
m (haliplankton 50 500 m
Nanoplankton yaitu plankton yang berukuran 2 20 m
(haliplankton 10 50 m)
Ultraplankton yaitu plankton yang berukuran < 2 m
(haliplankton > 10 m)
Kelompok megaloplankton yaitu plankton yang
mempunyai ukuran tubuh yang sangat besar cth: klp
medusa (Cyanea arctica) dengan diameter tubuh 2 m dan
panjang tentakel > 30 m

Fitoplankton
Fitoplankton adalah kelompok yang memegang peranan
penting dalam ekosistem akuatik
kandungan klorofil
sehingga mampu berfotosintesis.

Proses fotosintesis oleh fitoplankton (produsen)


sumber nutrisi utama bagi organisme akuatik lainnya
(konsumen).
Faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi fitoplankton
adalah:
1.
Cahaya: fitoplankton hidup terutama di lapisan perairan
yang
mendapat cahaya
proses fotosintesis
2.
Kecepatan arus air : faktor yang mempengaruhi kepadatan
fitoplankton. Secara umum kepadatan fitoplanton akan
berkurang drastis pada kecepatan arus > 1 m/ dtk.
3.
Kekeruhan:kekeruhan sangat mempengaruhi keberadaan
fitoplankton

Hasil penelitian Singh(1983) kepadatan fitoplankton di sungai


gangga (India) pada tingkat kekeruhan 45 55 ppm
mencapai 2500 ind/L. Pada musim hujan kekeruhaatn
meningkat 600 900 ppm kepadatan fitoplankton menurun
drastis 100 ind /L.
Kelompok fitoplankton yang mendominasi perairan tawar
adalah:
1.

Diatom (Bacillariophyceae) dengan ciri-ciri: sel


diatom terdiri dari 2 bagian yaitu epitheca (tutup)
dan hypotheca sebagai wadahnya; bentuk sel seperti
batang (basil); berdasarkan struktur dinding sel
terbagi dua golongan yaitu pennatae dan Centricae.
Pennatae hidup di air tawar sebagai plankton,
peryphyton dan bentos. Centricae hidup di laut
sebagai plankton. Contoh diatom air tawar yang
cosmopolit yaitu Navicula, Gomphonema, Cymbella,
Cocconeus, Pinnularia, Asterionella, Gyrosigma dan
Pleurosygma. Contoh diatom air laut Chaetoceros,
Skeletonema, Gyrosygma, Rhizosolenia, Melosira,
Biddulphia dan Bakteriastrum.

Perkembangbiakan melalui pembelahan diri dan


konjugasi. Pembelahan diri
setelah inti
menjadi 2
tutup dan wadah mulai berpisah masing-masing
membawa spora dari protoplasma
masing
masing belahan membuat dinding baru
dibuat menjadi wadahnya..
2. Algae :
a. Divisi Chlorophyta (alga hijau) terbagi 2 kelas
yaitu chlorophyceae dan charophycea,
mengandung chromatophor (pigmen) chlorophyl a
dan b, karoten, xantophyl untuk fotosintesis dan
menghasilkan zat pati. Terdapat 90% di air tawar
dan 10% di laut.
b. Divisi Cyanophyta (blue green algae)

Mengandung chlorophyl a, karoten, xantophyl dan


pigmen biru
Yaitu phykosianin dan pigmen merah phicoerythrin.
Contoh
ordo Chroococcales, O. Oscillatoriales dll.
ZOOPLANKTON
Hewan-hewan planktonik (zooplankton) didominasi oleh 4
Kelompok umum yaitu :
1.
Protista meliputi protozoa dan flagellata
2. Rotifera
3. Cladocera
4. Copepoda
Ada kelompok hewan lain yang hanya sebagian siklus
hidupnya
Sebagai zooplankton yaitu beberapa coelenterata, larva
cacing
Pipih trematoda, larva serangga dan larva ikan.

Zooplankton memegang peranan penting pada ekosistem


Perairan kerena berfungsi sebagai mata rantai penghubung
Antara produsen primer (fitoplankton) dengan biota yang berada
Pada tingkat tropik yang lebih tinggi yaitu hewan-hewan karnivo
Ra besar dan kecil.
Keberadaan dan kelimpahan zooplankton tergantung dari
adanya fitoplaunkton selain itu dipengaruhi faktor-faktor
angin,
proses pembalikan air, migrasi vertikal terhadap kedalaman
air
dan aktivitas pemangsaan.
Sebagian zooplankton menggantungkan sumber nutrisinya
pada materi organik berupa fitoplankton maupun detritus. Ber
hubung bentuk dan ukuran tubuh zooplanton bervariasi maka
terdapat berbagai tipe makan zooplankton dalam
memanfatkan
materi organik tersebut. Cladocera merupakan kelompok

Penyaring (filter feeder) dengan dilengkapi bulu pada rongga


Mulut Untuk menyaring air yang masuk.
Protozoa
Sejumlah cilliata merupakan zooplankton yang umum, dan ka
Dang-kadang mendominasi pada situasi tertentu, dan
sejumlah
flagellata,.
Rotifera
Terutama kelas pseudocoelomata philum aschelmintes
tersebar
di air tawar dan hanya 2 genus dengan beberapa spesies
yang tersebar di laut. Rotifera mempunyai kisaran variasi
morfologi dan Adaptasi yang besar. Bentuk tubuh
cenderung oval dengan kaki dan kepala dapat dibedakan.
Kutikula umumnya tipis dan flefksibel. Pergerakan cillia
berfungsi sebagai lokomosi khususnya untuk yang bersifat
plankton.

Crustaceae
Crustaceae (Arthropoda) hampir seluruhya akuatik, sebagian
besar
di habitat laut. Di air tawar truly planktonic crustacea didomididomi
nasi hampir seluruhnya oleh Cladocera dan Copepoda.
Cladocera termasuk mikrozooplankton dengan ukuran berkisar
0,2 3,0 mm.Mempunyai bentuk kepala berbeda-beda dan tubuh
ditutupi oleh karapak, terdiri dari organ sensitif, organ cahaya,
ma
ta, ocellus kecil dan mulut terdiri dari mandibula untuk
menggiling partikel makanan dan maxilla untuk mendorong
makananian dan labrum yang menutupi bagian mulut lainnya.
Copepoda terbagi menjadi 3 kelompok yang berbeda-beda yaitu
Subordo calanoid, cyclopoid dan herpaticoid. Ke 3 kelompok dib
dakan oleh antena pertama dan kaki ke lima.

Metode Sampling

Sampling plankton dilakukan dengan alat


Plankton Net. Posisi Plankton Net dapat
dilakukan secara vertikal maupun horizontal.
Cara Kerja:
Pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan plankton net yang dilengkapi
dengan botol penampung dan pemberat. Plankton
net ditarik secara vertikal selanjutnya plankton
net diangkat kemudian hasil saringan ditampung
dalam botol film, lalu diberikan larutan formalin
4 %. Masing-masing botol film diberi label
berdasarkan lokasi pengambilan sampel

Moina maerocopa

Acanthocyclop robustu

Trichocercis pusilla

Keratella quadrata

Nitzschia dissipata

Spirogyra ionia

Staurastrum furcigerum

Spyrogyra at badensis

Synedra superba

Triceratium links

Triceratium morlandii

Chaetoceros decipiens

BENTHOS

Benthos: organisme yang hidup pada


subtrat dasar perairan

Melekat (sessil) dan bergerak bebas (vagil)


Berdasarkan sifat hidup
1. Fitobenthos
:benthos tumbuhan
2. Zoobenthos
:benthos hewan
3. Epifauna
:benthos yang hidup di atas subtrat dasar
4. Infauna
:benthos yang hidup terbenam
dalam subtrat

Berdasarkan siklus hidupnya

Holobenthos adalah kelompok benthos yang seluruh


siklus hidupnya bersifat benthos
Merobenthos adalah kelompok benthos yang hanya
bersifat benthos pada fase-fase tertentu dari siklus
hidupnya.

Berdasarkan ukuran tubuh benthos dibedakan atas:


Makrobenthos (ukuran > 2 mm)
Meiobenthos (ukuran 0.2 2 mm)
Mikrobenthos ( ukuran < 2 mm)
Fungsi dan peranan benthos dalam ekosistem perairan:
1. Benthos sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis
ikan dan menempati urutan kedua dan ketiga dalam
rantai makanan.

2. Sebagai bioindikator dalam menilai kualitas perairan.


Beberapa faktor yang menyebabkan benthos dijadikan
sebagai bioindikator:
1. Pergerakan benthos terbatas sehingga memudahkan
dalam pengambilan sampel
2. Ukuran tubuh relatif besar sehingga mudah diidentifikasi
3. Hidup di dasar perairan serta relatif diam sehingga secara
terus menerus terdedah oleh kondisi air di sekitarnya.
Contoh spesies benthos yang menjadi indikator perairan yang
Berkualitas baik adalah larva Ephemeroptera yaitu Hydropsyche
Sp dan spesies yang menjadi indikator yang tercemar berat
Yaitu cacing Tubifex.

ZooBenthos perairan didominasi oleh:


- Crustacea
- Molusca
- larva Insekta dan cacing

Distribusi dan kelimpahan zoobenthos terutama ditentukan


oleh ketersediaan O2 bebas dan tipe substrat dasar perairan.
Kepadatan zoobenthos tertinggi pada danau ditemukan di
Zona litoral dan di atas termocline karena kaya dengan unsur
Hara dan Oksigen.
Zoobenthos Zona Litoral
Keragaman dan kepadatan benthos cukup tinggi pada zona ini
Sebagian besar terdiri dari serangga, Keong, cacing, Crustaceae
Dan ikan.

Zoobenthos Zona Profundal

Struktur komunitas benthos pada zona profundal sangat se


derhana, hanya terdapat beberapa kelompok makroinverte
brata yaitu cacing oligochaeta, amphipoda, larva insekta
( Chironomus dan Chaeborus) serta kepiting.

Zoobenthos Feeding
Zoobenthos pada zona litoral terdiri dari berbagai hewan
Dengan berbagai cara makan yaitu carnifora, pemakan tumbu
Han, dengan memakan tumbuhan akuatik yang setengah teng
Gelam, pemakan zooplankton seperti rotifera dan makan proto
zoa. Pada daerah profundal, benthos mempunyai 2 sumber
Makanan yaitu alga dari photik zona dan detritus pada sedimen.

METODE SAMPLING

Sampling benthos dapat dilakukan dengan


alat yang dinamakan Surber Net
(jala surber)
untuk perairan dangkal
Eidman grade
perairan dalam
Metode hand sortir (sortir tangan)

Cara kerja
Pengambilan

sampel pada perairan yang


dangkal bersubstrat batu dengan menggunakan
Surber net sedangkan pada perairan yang
dalam bersubstrat lumpur dengan
menggunakan Eckman grabb. Sampel yang di
peroleh disaring dengan saringan bertingkat,
kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik,
lalu diberi formalin 4%. Masing-masing kantong
plastik di beri label berdasarkan lokasi
pengambilan sampel. Kemudian sampel
diidentifikasi di laboratorium.

Pomacea canaliculata Pyramedella sp

Hirudo medicinalis

Penaeus sp

Peryfiton
Peryfiton atau yang disebut aufwuchs adalah nama yang
diberikan pada kelompok berbagai organisme yang tumbuh
atau hidup pada permukaan bebas dari benda yang
melayang dalam air seperti tanaman, kayu, batu dan
sebagainya.
Peryfiton ini akan membentuk lapisan penutup yang berbulu,
licin atau kasar.
Peryfiton dapat digolongkan menjadi 4 golongan yaitu:
1. epifiton, hidup pada tanaman
2. epizoon, hidup pada binatang
3. epiliton, hidup pada batu-batu
4. epixylon, hidup pada daun yang mati.
Peryfiton merupakan produsen primer yang terdiri dari diatom
Diatom dan alga hijau biru.

PERIPHYTON
METODE

SAMPLING
Sampling peripyton dengan menggunakan subtrat
buatan buatan berupa plat kaca
15 cm x 5 cm x 0.5 cm yang tersusun secara
vertikal. Rak terbuat dari aluminium
CARA KERJA
1. Subtrat buatan diletakkan pada stasiun
yang sudah ditentukan pada kedalaman
0.5 1 m
dibiarkan selama 2.4 dan 6
minggu

Lanjutan
2. Subtrat diambil
peripyton yang
menempel dilepas dengan pisau sambil
disemprot aquades
masukkan dalam
botol sampel + formalin 4%
dibawa ke
Laboratorium
3. Sampel dicuci
dituang dalam penguap
+ beberapa butir kristal KMnSO4
warna ungu
+
10 ml H2SO4 pekat
bening kembali
disentrifuse
selama 15 menit dengan kecepatan 2000 rpm
supernatan dibuang
+ aquades
diaduk
disentrifuse
diawetkan dengan formalin 4 %
4. Preparat permanen
teteskan sampel pada kaca objek
tetesi
entellan New
tutup dengan kaca
diidentifikasi

Nekton

Nekton adalah organisme yang dapat berenang dan bergerak


secara aktif
Terdiri dari kelompok ikan, amphibi dan serangga air besar.
Komposisi nekton di danau pada setiap zonasi adalah
sebagai berikut: Zona litoral terdiri dari larva dan kumbang
penyelam (coleoptera) dewasa serta beberapa hemiptera
dewasa, larva dan pupa beberapa Diptera yang tinggal dalam
air dekat permukaan; amphibi seperti katak, salamander,
kura-kura dan ular air; sebagian besar ikan menghabiskan
waktunya di zona litoral walaupun bergerak bebas di antara
zona litoral dan zona limnetik.
Zona limnetik ; nekton di zona limnetik hampir seluruhnya
terdiri dari ikan. Umumnya ikan di zona limnetik sama dengan
di zona litoral tapi pada perairan yang luas beberapa jenis
hanya ditemukan pada zona limnetik.

Kualitas Fisika dan Kimia Perairan


Dissolved Oksigen (Oksigen terlarut)
Faktor yang sangat penting dalam ekosistem air
proses respirasi organisme air
Kelarutan O2 dalam air terbatas dan dipengaruhi
oleh faktor suhu
Metode pengukuran O2 bebas
menggunakan alat DO digital atau secara
manual dengan metode mikrowinkler

Cara kerja
Air diambil dengan botol sampel pada kedalaman 10 cm. Posisi secara
horizontal
Air sampel 40 cc

erlenmenyer 125 cc

+ 8 tetes MnSO4 dan 8 tetes KOH-KI


Erlenmenyer digoyang
+ 0.5 cc H2SO4 pekat

terbentuk endapan kuningcoklat


endapan larut

+ air sampel sampai volume 50 cc


Erlenmenyer digoyang-goyang

larutan homogen

Lanjutan
Diamkan 15 menit
Titrasi 15 menit
Titrasi Na2S2O3

kuning pucat

+ 8 tetes amilum

warna biru

Lanjutkan titrasi

warna biru
hilang

Suhu
Suhu air bervariasi secara harian /tahunan
Sesuai dengan suhu udara lingkungannya.
Suhu air dipengaruhi oleh:
Intensitas cahaya matahari
pertukaran panas antara air dengan udara
disekelilingnya
Ketinggian geografis
Faktor kanopi (penetupan oleh vegetasi)

Cara kerja
pengukuran suhu dilakukan dengan mencelupkan alat thermometer
ke dalam air
di biarkan 10 menit
thermometer diangkat
segera dilakukan pembacaan skala

Kecerahan / transparansi cahaya


Cara Kerja

Alat yang digunakan adalah Secchi disc / Plat besi


Celupkan secchi disc ke dalam air
hingga tidak terlihat
catat
kedalaman (angka tertera pada tali pemberat)
Lalu tenggelamkan lebih dalam lagi
naikkan perlahan-lahan
hingga terlihat
catat kedalamannya.
Rata-ratakan ke-2 nilai tersebut

Derajat keasaman (pH)

Menyatakan konsentrasi ion hidrogen dalam suatu larutan


Kemampuan air untuk melepaskan ion hidrogen
larutan
asam/basa
Nilai pH ideal untuk organisme 7-8,5

Cara Kerja
pH

air diukur dengan menggunakan pH


meter, yaitu dengan cara elektroda
dikalibrasikan terlebih dahulu. Setelah
angka pada pH meter tersebut normal
maka elektroda pH baru dimasukkan
kedalam air yang diukur, selanjutnya
setelah angka yang tertera pada display
stabil, langsung dibaca dan angka
tersebut menunjukkan nilai pH yang diukur

Arus
-

Faktor penting di perairan


berhubungan dengan penyebaran
organisme, gas-gas terlarut dan mineral dalam air
Arus di pengaruhi oleh faktor angin, debit air dan tipe substrat dasar
perairan
Arus mempengaruhi distribusi vertikal plankton
Substrat dasar yang berbeda mempengaruhi kecepatan arus
Arus akan mempengaruhi pergerakan organisme
butuh adaptasi
khusus

Cara kerja
Kecepatan arus dengan menggunakan bola apung, Stopwatch dan
meteran
Lepaskan bola apung dalam jarak tertentu yang telah ditentukan catat
waktu tempuh bola terhadap jarak tersebut
Masukkan dalam rumus:
V=S/T
Keterangan:
V = kecepatan arus (m/detik)
S = Jarak (m)

T = waktu tempuh (detik)

PRODUKTIFITAS PRIMER
Laju pembentukan senyawa-senyawa karbon organik
melalui proses fotosintesis
O2 dan CO2
Indikator produktifitas
Cara Kerja
Metode yang digunakan adalah botol gelap dan terang
mengacu pada perubahan konsentrasi kandungan
oksigen dalam botol gelap dan terang sebagai hasil
fotosintesis dan respirasi
Ukur kedalaman stasiun dan bagi kedalaman tersebut
atas 5 titik sampling secara vertikal
Siapkan rangkaian botol terang-gelap
Cuplik air dengan alat pencuplik pada masing-masing
kedalaman

Lanjutan
Ukur

langsung kandungan O2 awal, pada


saat yang sama masukkan air sampel ke
dalam botol gelap dan terang. Untuk botol
gelap bungkus dengan aluminium foil
Ikat erat botol tersebut dan tenggelamkan di
tempat kedalaman air dicuplik, gunakan
pelampung botol tidak tenggelam
Waktu inkubasi satu kali dengan periode
selama 3 jam

Rumus
Aktifitas fotosintesis bersih = (LB IB) / dT
Aktifitas respirasi = (IB DB) / dT
Aktifitas fotosintesis kotor
= [(LB-IB) + (IB-DB)] / dT
= (LB DB) / Dt
Keterangan:
LB
= Konsentrasi O2 terlarut dalam botol
terang
IB
= Konsentrasi O2 terlarut awal
DB
= Konsentrasi O2 terlarut dalam botol gelap setelah
inkubasi
DT
= Lamanya inkubasi

EUTROFIKASI
Gejala

peningkatan unsur hara, terutama


Fosfor dan Nitrogen di suatu ekosistem
Akuatik dari limbah cair yang dibuang
terus-menerus dalam jumlah yang banyak

Peningkatan unsur hara


meningkatnya
Proses pertumbuhan berbagai jenis
tumbuhan air dengan sangat cepat blooming

Zat nutrisi (fosfor, Nitrogen)


Ekosistem akuatik
Blooming

Dekomposisi oleh mikroorganisme

Konsentrasi O2 terlarut menurun tajam


Kondisi aerob

Amoniak, Methan dll


Danau berwarna kehitaman dan berbau busuk
Gambar: Proses eutrofikasi di suatu ekosistem

Anda mungkin juga menyukai