Anda di halaman 1dari 20

TOKSIKOLOGI

LOGAM BERAT

1. PENGERTIAN LOGAM
BERAT
Benda padat atau cair yang
mempunyai berat 5 gram atau lebih
untuk setiap cm3
Dapat juga dikarenakan sifat toksiknya
Dalam tubuh makhluk hidup logam
berat termasuk dalam mineral trace
atau mineral yang jumlahnya sangat
sedikit
Mempunyai nomor atom 22-34 dan
40-50 serta unsur-unsur lantanida dan
aktinida

Beberapa mineral trace adalah


esensial karena digunakan untuk
aktivitas kerja system enzim
misalnya seng (Zn), tembaga
(Cu), besi (Fe) dan beberapa
unsur lainnya seperti kobalt (Co),
mangan (Mn) dan beberapa
lainnya. Beberapa logam bersifat
non-esensial dan bersifat toksik
terhadap makhluk hidup

2. PENYEBARAN LOGAM
DI ALAM

TANAH
dan
BATUAN

BADAN
AIR

ATMOSF
ER

A. Logam dalam batuan


dan tanah
Pada batuan, logam-logam ditemukan
sebagai bagian dari mineral, seperti
sinabar (HgS) dan pirit (FeS)
Dibedakan atas 2, yaitu:
1. Logam yang ditemukan dalam jumlah
banyak pada lapisan tanah atau batuan
bumi, cth:Fe, Al, Cr, Mn, Ti dan Mg
2. Logam yang ditemukan dalam jumlah
sedikit pada lapisan tanah atau batuan
bumi, cth: Cu, Pb, Zn, Sn, W, Au, AgPt,
Hg dll

B. Logam dalam Perairan


Keberadaan logam dalam perairan dapat berasal
dari sumber-sumber alamiah, yaitu berupa
pengikisan dari batu mineral di sekitar perairan
dan dari aktivitas manusia, yaitu berupa buangan
sisa dari industri ataupun buangan rumah tangga
Umumnya berada dalam bentuk ion-ion bebas,
pasangan ion organik, ion-ion kompleks dan
bentuk-bentuk ion lainnya
Bentuk ion bebas, cth: Cu2+ ,Pb2+ , Fe3+
Bentuk pasangan ion organik, cth: Cu2(OH)2,
Pb(CO3)22-

C. Logam dalam Atmosfir


Logam yang banyak ditemukan dalam lapisan
atmosfir (udara) adalah Hg, Pb dan Be
Logam dalam atmosfir ditemukan dalam bentuk
partikulat atau senyawa, kecuali Hg karena Hg
sangat mudah menguap
Sumber-sumber tersebut merupakan hasil
samping dari pembakaran, sumber penguapan
atau sumber lainnya
Logam merkuri (Hg) yang ada di udara umumnya
berasal dari penguapan tumpahan logam merkuri
itu sendiri, sebagai contoh tumpahan merkuri dari
peralatan laboratorium dan atau penggunaan
merkuri pada tambang-tambang emas tradisional

Timah hitam (Pb) yang ada dalam udara


berasal dari buangan asap kendaraan
bermotor
Berilium (Be) memiliki sifat fisika yang
sangat menguntungkan untuk kendaraan
angkasa (pesawat) dan peluru-peluru
kendali serta untuk bahan bakar roket
Be merupakan logam beracun bagi manusia ,
sehinggga EPA (Environmental Protection
Agents) memasukkan Be ke dalam daftar
bahan pencemar udara yang berbahaya

3. MEKANISME
KERACUNAN
Studi tentang hubungan antara
struktur kimia dan biologi dari
senyawa-senyawa serta
mekanismenya dalam tubuh telah
dikembangkan untuk dapat
meramalkan cara kerja racun
dalam tubuh

Mekanisme keracunan dibagi atas 2


fase, yaitu

Fase
Kinetik
Fase
Dinam
ik

Meliputi proses ADME


Mengalami sinergetik
(peningkatan daya racun) atau
antagonis (pengurangan)
terjadi akibat adanya bahanbahan lain yang ada dalam tubuh

Berupa katabolisme dan


anabolisme yang melibatkan
enzim-enzim
Bahan beracun yg tidak dapat
dinetralisir oleh tubuh bereaksi
dengan enzim, protein, lemak dll
Bahan beracun dapat
menghalangi kerja enzim

Sebagai contoh (fase kinetik):


1. Logam kadmium
Daya racun logam Cd dalam tubuh dapat
dikurangi karena dalam tubuh logam ini
membentuk senyawa kompleks khelat dengan
methallotionin yang ada dalam tubuh
2. Logam merkuri
Sifat racun logam Hg akan hilang bila unsur ini
berikatan dengan senyawa sulfur atau cesium
yang ikut ke dalam tubuh sedangkan proses
sinergetik atau peningkatan daya racun merkuri
dapat terjadi apabila didalam tubuh terdapat
senyawa merkuri bereaksi dengan gugus metil
aktif

4. MEKANISME
KERACUNAN LOGAMLOGAM
Memblokir atau
menghalangi
kerja gugus
fungsi
biomolekul yang
esensial, seperti
protein dan
enzim

Menggantikan
ion-ion logam
esensial yang
terdapat dalam
molekul terkait

Mengadakan
modifikasi atau
perubahan
bentuk dari
gugus aktif
yang dimiliki
oleh biomolekul

Reaksi enzim yang terjadi secara sederhana


dapat digambarkan sbb:

ENZIM

SUBSTR
AT

ENZIM
(ENZI
M
AKTIF)

Dengan adanya ion logam, maka reaksi


menjadi:

ENZI
M

LOGA
M

ENZIM
(NON
AKTIF)

lanjutan
Mekanisme kerja reaksi dari logam
terhadap protein, pada umumnya
menyerang ikatan sulfida.
Penyerangan terhadap ikatan
sulfida yang selalu ada pada
molekul protein itu akan
menimbulan kerusakan struktur
protein tersebut

Perbedaan pengaruh daya racun ion logam


bersesuaian dengan adanya
pengelompokan ion-ion logam:

KELAS A
KELAS B
KELAS
ANTARA

Ion-ion logam yang mudah


berikatan dengan gugus oksigen
dalam molekul

Ion-ion logam yang cenderung


untuk berikatan dengan gugus
sulfur atau nitrogen

Ion-ion logam yangmemiliki


kemampuan untuk
menggantikan tugas dari ion-ion
logam lain dari kelasnya sendiri
dan ion-ion logam dari kelas A

Melalui pengelompokan dari ion-ion logam


tersebut, daya racun yang dimiliki oleh
kelas-kelas logam tersebut sbb:
1. Ion kelas B merupakan golongan ion-ion logam
yang mempunyai daya racun besar (atau ion logam
sangat beracun), karena:
.Paling efektif untuk berikatan dengan gugus
sulfihidril, seperti dalam sistein; dengan struktur
molekul yang memiliki gugus nitrogen seperti lisin
dan histidin. Gugus S dan N merupakan gugus aktif
dari enzim tersebut
.Dapat menggantikan posisi dari ion-ion logam kelas
antara, seperti Zn 2+ dari enzim logam
(metalloenzim)
.Bersama dengan ion-ion logam kelas antara, ion-ion
kelas B dapat membentuk ion-ion logam yang dapat
larut dalam lemak

Beberapa ion logam dari golongan ion


logam kelas B, dalam metalloprotein
menunjukkan kemampuan redoks seperti
tembaga,dimana ion tembaga ini akan
mengubah kesatuan fungsional dari protein
terkait
2. Ion-ion logam kelas antara merupakan
golongan ion logam dimana daya racun
yang ada lebih disebabkan oleh
kemampuan dari ion-ion logam ini untuk
menggantikan ion-ion logam yang sudah
ada secara alamiah pada molekulnya

Sebagai contoh, logam Ni 2+, dimana ion nikel


dapat menggeser gugus Zn 2+ yang
merupakan faktor aktif pada enzim karbonat
anhidrase
3. Ion ion logam kelas A dapat dikatakan
sebagai kelompok logam beracun yang daya
racunnya rendah. Daya racun yang terdapat
pada logam kelas A cendrung disebabkan
oleh kemampuannya dalam menggantikan
posisi ion-ion lain tapi masih dalam satu
golongan. Misalnya logam Be 2+ akan dapat
digantikan oleh ion logam Mg 2+

5. KERACUNAN AKUT DAN


KERACUNAN KRONIS
KERACUN
AN AKUT

KERACUN
AN
KRONIS

Keracunan yang terjadi dalam


waktu singkat
Keracunan akut biasanya terjadi
dalam dunia industri, mis akibat
dari kecelakaan
Pertolongan pertama dengan
memaksa korban untuk muntah
dan selanjutnya diberi minum
susu
Terhirup atau tertelannya bahan
beracun dalam dosis rendah
tetapi dalam jangka waktu
panjang
Sering diderita oleh pekerja di
tambang-tambang
Keracunan kronis ini sangat sulit
untuk dinetralisir kembali

Anda mungkin juga menyukai