Definisi
Penyakit sistemik akut yang ditandai demam
Morfologi
Gram negatif
Enterobacteriaceae
Batang pendek
Kebanyakan berflagella
Tidak berspora
Tidak berkapsul
Struktur antigen
Antigen somatik (O) atau dinding sel
Masa Inkubasi
Sangat bergantung virulensi dari
mikroorganisme
Umumnya antara 1 14 hari, rata rata 3-5
hari
Masa penularan
Oral fekal
Tidak ditularkan langsung dari orang ke orang
Lalat mengandung bakteri selama 14 hari
Kutu mengandung bakteri selama hidup
Gejala klinik
Demam tinggi lebih dari 7 hari, dengan sakit
Mual, muntah
Obstipasi, diare
Perut tak enak
Demam/bradikasi relatif
Lidah kotor di tengah, tepi dan ujung merah,
tremor
Stupar, delirium, somnolen, koma/psikosis
Epistaksis
Laboratorium
Biasanya leukopenia
Leukositosis pada kasus dengan komplikasi
Kultur darah (+) pada minggu I, bila (-) kultur
minggu
Widal titer > 1/640 dicurigai tifoid, tapi
tergantung produk pabriknya
Khas kenaikan titer satu minggu berikutnya
> (2-4x) mendukung diagnosis, baik O atau antibody
Malaria
Rickettsioses
Brucellosis
Leptospirosis
TB milier
Hepatitis
Mononucleosis
Cytomegalovirus
Pengobatan
Streptomisin atau gentamisin diberikan
selama 7 14 hari
Kloramfenikol dan tetrasiklin bersifat
bakteriostatik jika diberikan kurang dari 14
hari
Relaps sering terjadi dibandingkan
pengobatan dengan menggunakan
streptomisin
Cara Pencegahan
Penyuluhan untuk menghindari diri terhadap
Vaksinasi
1. an oral live-attenuated vaccine
2.
diberikan sebanyak 4 x
booster dibutuhkan 5 tahun sekali
a parenteral heat-phenol-inactivated vaccine;
Tidak untuk anak < 2 tahun
diberikan sebanyak 2 x, terakhir 2 minggu
sblm bepergian
booater dibutuhkan 2 tahun sekali
Komplikasi
1. Kompiklasi intestinal
- Perdarahan usus
- Perforasi usus
- ilcus paralitik
2. Komplikasi Ekstaintestinal:
- Hepatitis
- Miokarditis
- Endokarditis
- Bronchopneumonia
- Pleuritis
- Nefritis, dll
Perdarahan intestinal
Terlepasnya darah dari pembuluh darah
Patogenesis
Setelah bakteriema kedua, kuman jaringan
tubuh kandung empedu usus, kelenjar
peyer reaksi peradangan akut terhadap
jaringan limfoid infiltrasi sel mononuclear
nektosis immunitas local reaksi antigen
antibody local ulcerasi nekrosis
Patologi
Kelenjar Peyer darah ileum hiperplasi
nekrosis erosi pembuluh darah lesi
perdarahan massif
Gejala klinik
Feces campur darah masif, terjadi komplikasi
ini padaminggu ke II atau ke III. Tekanan darah
temp. syok, muka pucat menggigil
kedinginan cek Hb
Pemeriksaan Radiologi
Barium enema
Arteriografi tahu lokasi
Pengobatan
Konservatif
- Sedatif
- Makan/minum paranteral
- Transfusi darah segar
- Khloramfenikol Parentor
- Zat koagulan
- Pitressin drip
- Bila gagal opesratif
Perforasi
Terjadinya lubang pada dinding usus oleh
Patogenesis
Setelah bakteriemia ke II kandung empedu
usus - radang akut pada folikel limfoid
nekrosis ulkus tifoid tukak lonjong //
sumbu panjang usus kecil besar
membuka blulmen usus nimbus I
muslkularis peritonitis, biasa pada minggu
ke II dan ke III terapi operatif
Patologi
Umumnya terejadi bagian distal # 60 cm. dari
ileum.
Mikroskopis daerah plaguna Peyer penuh
infiltrasi sel monosit yang besar dari SRE
seperti makrofag inti dengan kromatin lebih
padat sitoplasma egsinofil berisi eritrosit,
sisa sel dan kuman tifoid ini disebut
Typhoidcella
Gejala klinik
Keadaan penderita sudah lemah toksik,
gelisah, kesadaran , dehidrasi berat, muntahmuntah, nyeri perut yang hebat dan
mendadak Musculardefence
Radiologis
Pada foto polos perut ada gambaran
Pengobatan
Konservatif
Operatif makin tua umur dan makin lama