Anda di halaman 1dari 32

Analisis Laporan Keuangan Bank

Permata
Oleh:
Amir Fajar Santoso
Andika Arga
Alvian
Syahra Ahzela
Greta Olivia Sipayung

Analisis Kewajiban
-Syahra Ahzela

Analisis Sewa, Komitmen dan Kontijensi

-Amir Fajar Santoso-

Pendanaan
-Alvian Imbalan
-Andika Arga-

diluar neraca

Pasca Kerja

Ekuitas Pemegang
-Greta Olivia Sipayung-

Saham

Analisis Kewajiban

Simpanan dari bank-bank lain

Simpanan dari bank-bank lain naik sebesar


6,4% menjadi sebesar Rp2.321,86 miliar
dari nilai sebesar Rp2.182,95 miliar di tahun
2014.
Perolehan dana dalam komponen simpanan
dari bank lain merupakan salah satu bentuk
kegiatan operasional pengelolaan likuiditas.

Utang Akseptasi (janji membayar dg


tanda tangan surat wesel)

Utang akseptasi turun 22,0% menjadi


sebesar Rp4.736,08 miliar pada tahun
2015
mencerminkan berkurangnya nilai
transaksi ekspor dan impor dalam
valuta asing yang difasilitasi oleh
PermataBank pada tahun 2015.

Utang Subordinasi (kedudukannya


dibawah surat utang yg lain)

Jumlah utang subordinasi tercatat mengalami kenaikan


1,9% atau Rp146,05 miliar menjadi sebesar Rp7.905,04
dari nilai sebesar Rp7.758,98 miliar di akhir tahun 2014.
Kenaikan terutama disebabkan oleh pengaruh selisih nilai
tukar atas Medium Term Notes yang diterbitkan pada
tahun 2009 dengan nilai nominal US$100.000.000.
Mengingat nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap
US$, maka nilai nominal dalam rupiah mengalami
peningkatan.

SEWA

SEWA

a)
b)
c)
d)

1. CAPITAL LEASE,
jika memenuhi
ada transfer kepemilikan di ahir masa sewa
Ada opsi membeli asset
Masa sewa >= 75% umur ekonomis
Nilai sekarang dan MLP >= 90% atau lebih dari nilai wajar asset dikurangi
kredit padjak investasi yang ditahan oleh lessor
2. OPERATING LEASE
jika tidak memenuhi satupun dari keempat syarat diatas

Pada hal 735

Hal 33

Analisis Sewa
-konversi operating lease menjadi capital lease
saldo sewa
tahun

pembayaran

faktor diskonto sekarang

nilai sekarang

bunga

kewajiban sewa
205302.0666

2016

44411

0.932401

1.0725

41408.85781

0.0725

14884.4

29526.60017

175775.4664

2017

31475.2

0.869371

1.15025625

27363.6418

0.0725

12743.72

18731.47869

157043.9877

2018

31475.2

0.810603

1.233649828

25513.88513

0.0725

11385.69

20089.51089

136954.4768

2019

31475.2

0.755807

1.323089441

23789.17028

0.0725

9929.2

21546.00043

115408.4764

2020

31475.2

0.704715

1.419013425

22181.04455

0.0725

8367.115

23108.08546

92300.39092

2021

31475.2

0.657077

1.521891898

20681.62662

0.0725

6691.778

24783.42166

67516.96926

2022

31475.2

0.612659

1.632229061

19283.56794

0.0725

4894.98

26580.21973

40936.74953

2023

31475.2

0.571244

1.750565668

17980.01673

0.0725

2967.914

28507.28566

12429.46387

2024

13330.6

0.532628

1.877481679

7100.255704

0.0725

901.1361

12429.46387

278068

205302.0666

LAPORAN LABA RUGI SEBELUM DAN SESUDAH KONVERSI OPERATING LEASE MENJADI CAPITAL LEASE

uraian

sebelum

sesudah

pendapatan bunga dan syariah - bersih

6,269,899

6,269,899

pendapatan provisi dan komisi - bersih

1,300,650

1,300,650

pendapatan operasional lainya

851,920

851,920

jumlah pendapatan operasional

8,349,469

8,349,469

kerugian penuruna nilai aset keuangan

-3,678,035

-3,678,035

beban operasional lainya

-4,377,899

-4,377,899

jumalah beban operasional

-8,055,934

-8,049,219

293,535

300,250

beban pajak penghasilan

-46,423

-47485.02834

laba bersih

247,112

252,765

*beban penyusutan
laba
sebelum
penghapusan
beban
sewa pajak penghasilan
beban operasi turun =

*beban bunga

22811.34
44411
21599.66

14884.4

NERACA

SEBELUM

SESUDAH

aset tetap

2,724,378

2,929,680

aset lancar

175,088,421

175,088,421

kewajiban lancar

162,772,844

162,802,371

kewajiban jangka panjang

1,103,663

1,279,438

ekuitas pemegang saham

18,812,835

18,812,835

SEBELUM

SESUDAH

rasio lancar

1.07566113

1.075466041

total utang terhadap ekuitas

8.71088844

8.721801316

utang jangka panjang terhadap ekuitas

0.05866543

0.068008807

tingkat pengembalia atas ekuitas akhir

0.01313529

0.013435786

tingkat pengembalian atas aset

kelipatan bunga dihasilkan

RASIO KEUANGAN

477,935
163,603,874

Setelah konversi operating lease menjadi


capital lease, kita dapat menganilis
bahwa :

1.

Terjadi perubahan pada beban operasi. Karena penghapusan beban sewa


sebesar 44.411 dan penambahan beban penyusutan sebesar 22.811,24 dan
beban bunga sebesar14.884,4. sehinga laba sebelum pajak meningkat menjadi
300.250. namun pajak penghasilan juga naik dari 46.423 menjadi 47.485.

2.

Laba bersih naik 247.112 menjadi 252.765

3.

Terjadi kenaikan pada asset tetap menjadi 2.929.680 karena adanya


kapitalisasi asset

4.

Adanya kenaikan pada kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang menjadi

162,802,371 dan 1,279,438 karena adanya pengakuan kewajiban setelah


dikonversi menjadi capital lease
5.

Rasio keungan juga berubah seperti data diatas

KOMITMEN DAN KONTINJENSI

KOMITMEN

Merupakan klaim potensial atas sumber daya perusahaan


berdasarkan kinerja di masa depan sesuai dengan kontrak.
Komitmen tidak diakui dalam laporan keungan karena peristiwa
seperti penandatangan kontrakn atau peneribatan purchase
order bukan merupakan transaksi lengkap.

KONTINJENSI

Merupakan keuntungan dan kerugian potensial yang penyelesaianya


bergantung pada satu atau lebih peristiwa di masa depan. Kerugian kontinjensi
harus memenuhi 2 syarat yaitu besar kemungkinan terjadi dan dapat
diestimasi.contoh : kontinjensi timbul karena perkara hukum, ancaman
pengambil alihan, penagihan piutang, klaim garansi produk, kerugian proterti
akibat bencana dll.

Pendanaan di luar neraca

Pendanaan di luar neraca


(off-balance-sheet financing)
Adalah tidak tercatatnya kewajiban pendanaan tertentu.
Rancangan pendanaan di luar neraca, seperti:
Operating lease,
Purchase agreement dan throughput agreement,
atau take-or-pay arrangement.

Operating lease Bank Permata

49. b. Pada tanggal 14 April 2010, Bank menandatangani


perjanjian sewa menyewa dengan pihak ketiga, dimana Bank akan
menyewa gedung World Trade Center II di Jalan Jenderal
Sudirman, Jakarta sebagai Kantor Pusat Bank selama jangka
waktu 10 tahun terhitung sejak tanggal 1 Pebruari 2013 (Catatan
43). (CaLK)

Dampak operating lease

Menyajikan kewajiban lebih rendah dari seharusnya dengan


tidak menyajikan pendanaan sewa dalam neraca.
Menyajikan aset lebih rendah dari seharusnya, meningkatkan
rasio tingkat pengembalian investasi (assets turnover ratio).
Melaporkan laba lebih tinggi di awal masa sewa dan lebih
rendah di akhir masa sewa.
Menyajikan kewajiban lancar lebih rendah dari seharusnya,
meningkatkan rasio lancar (current ratio).
Memasukkan
bunga
dalam
beban
sewa,
sehingga
menyajikan lebih rendah laba operasi .

Imbalan Pasca Kerja

Tabel berikut mencerminkan saldo liabilitas imbalan pasca-kerja per tanggal


pelaporan serta perubahan liabilitas, dan beban yang diakui selama 2015 dan 2014.

PSAK No. 24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja berlaku


efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 dan
diterapkan secara retrospektif. Sesuai dengan ketentuan
transisi dari PSAK No. 24 (Revisi 2013), Perseroan
mengakui beban jasa lalu sebagai penyesuaian saldo
awal saldo laba pada tanggal 1 Januari 2014 dan
penyesuaian
terhadap
laporan
posisi
keuangan
konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 dan
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2014 sebagai berikut:

Ekuitas Pemegang Saham

Jumlah ekuitas meningkat sebesar Rp1.729.73 miliar atau


10,1% menjadi sebesar Rp18.812,84 miliar dari Rp17.083,11,
miliar di akhir tahun 2014. Peningkatan tersebut terutama
berasal dari cadangan revaluasi aset tetap PermataBank senilai
Rp1.634,05 miliar.

Selain itu, kenaikan ekuitas juga berasal dari perolehan laba


bersih PermataBank selama tahun 2015 sebesar Rp 247.11
miliar dan kenaikan bagian atas pendapatan komprehensif lain
dari entitas asosiasi sebesar Rp68,69 miliar yang di-offset
dengan pembayaran deviden kas sebesar Rp166,37 miliar dan
penurunan cadangan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk
dijual - bersih sebesar Rp86,63 miliar.

Komposisi Saham Bank

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang berita acaranya diaktakan dengan
akta notaris A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M, No. 44 tanggal 27 Mei 2004, para pemegang
saham menyetujui untuk menggabungkan nilai nominal 25 saham kelas A dan kelas B
menjadi 1 saham kelas A yang semula bernilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per saham
menjadi bernilai nominal Rp12.500 (Rupiah penuh) per saham dan 1 saham kelas B dari
semula bernilai nominal Rp5 (Rupiah penuh) per saham menjadi bernilai nominal Rp125
(Rupiah penuh) per saham, sehingga modal dasar Bank terdiri dari 26.880.234 saham kelas
A dengan nilai nominal Rp12.500 (Rupiah penuh) per saham dan 18.111.976.600 saham
kelas B dengan nilai nominal Rp125 (Rupiah penuh) per saham.

BPPN melakukan penyertaan modal sementara pada Bank sebesar Rp4.600.000. Penyertaan modal
sementara tersebut dilakukan melalui penempatan terbatas tanpa memberikan hak memesan efek
terlebih dahulu, sebanyak 111.111.111.111 saham baru kelas B dengan nilai nominal Rp5 (Rupiah penuh)
per saham atau seluruhnya berjumlah nominal Rp555.556 dan sisanya sebesar Rp4.044.444 sebagai
tambahan modal disetor

Dengan jumlah saham yang beredar 11.856.954.739 dan income yang diperoleh
247.112.000.000.000 maka dapat kita hitung sendiri berapa earning yang akan diperoleh
para pemegang saham.

Kesimpulan

Pendanaan diperoleh dari

penyertaan modal sementara BPPN


Penerbitan saham, baik saham biasa, konvertibel, hak
opsi, ataupun preferen
Simpanan dari bank lain
Utang
Leasing atau sewa
Liabilitas komitmen

Anda mungkin juga menyukai