Anda di halaman 1dari 46

AKU TAHU SIAP SADAR MELAKSANAKAN

AKU TAHU SIAP SADAR MELAKSANAKAN


AKU TAHU SIAP SADAR, SADAR SIAP TAHU
AKU TAHU SIAP SADAR MELAKSANAKAN

PANDUAN
GERAKAN LITERASI SEKOLAH
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2016

KENAPA?

APA YANG TERINGAT OLEH KITA?

APA YANG TERINGAT OLEH KITA?


Dongeng Kancil dan Buaya.pdf

Kancil dan Buaya 1


Pada zaman dahulu Sang Kancil merupakan binatang
yang paling cerdik di dalam hutan. Banyak binatang
di dalam hutan datang kepadanya untuk meminta
pertolongan apabila mereka menghadapi masalah.
Walaupun ia menjadi tempat tumpuan binatangbinatang di dalam hutan, tetapi ia tidak menunjukkan
sikap yang sombong malah bersedia membantu kapan
saja.
Suatu hari Sang Kancil berjalan-jalan di dalam hutan
untuk mencari makanan. Karena makanan di sekitar
kawasan kediamannya telah berkurang, Sang Kancil
pergi untuk mencari di luar kawasan kediamannya.

Kancil dan Buaya 2

Cuaca pada hari itu, sangat panas dan terlalu lama


berjalan, menyebabkan Sang Kancil kehausan. Lalu,
ia berusaha mencari sungai terdekat. Setelah
mengelilingi hutan akhirnya Kancil aliran sungai
yang sangat jernih airnya.
Tanpa membuang waktu, Sang Kancil minum sepuaspuasnya. Dinginnya air sungai itu menghilangkan
rasa dahaga Sang Kancil.
Kancil terus berjalan menyusuri tebing sungai.
Apabila terasa capai, ia beristirahat sebentar di bawah
pohon beringin yang sangat rindang. Kancil berkata
di dalam hatinya Aku mesti bersabar jika ingin
mendapat makanan yang lezat-lezat.

Kancil dan Buaya 3


Setelah rasa capainya hilang, Sang Kancil kembali
menyusuri tebing sungai tersebut sambil memakan
dedaunan kegemarannya yang terdapat di sekitarnya.
Ketika tiba di satu kawasan yang agak lapang, Sang
Kancil memandang kebun buah-buahan yang sedang
masak ranum di seberang sungai. Alangkah enaknya
jika aku dapat menyeberangi sungai ini dan dapat
menikmati buah-buahan tersebut, pikir Sang Kancil.
Sang Kancil terus berpikir mencari akal bagaimana
cara menyeberangi sungai yang sangat dalam dan
deras arusnya itu.

Kancil dan Buaya 4


Tiba-tiba Sang Kacil memandang Sang Buaya yang
sedang asyik berjemur di tebing sungai. Sudah
menjadi kebiasaan buaya, apabila hari panas buaya
suka berjemur untuk mendapat cahaya matahari.
Tanpa berlengah-lengah lagi kancil menghampiri
buaya yang sedang berjemur lalu berkata, Hai
sahabatku Sang Buaya, apa kabarmu hari ini? Buaya
yang sedang asyik menikmati cahaya matahari
membuka mata dan didapati Sang Kancil yang
menegurnya. Kabar baik sahabatku, Sang Kancil.
Sambung buaya lagi, Apakah yang menyebabkan
kamu datang kemari?

Kancil dan Buaya 5


Aku membawa kabar gembira untukmu, jawab
Sang Kancil. Mendengar kata-kata Sang Kancil, Sang
Buaya tidak sabar lagi ingin mendengar khabar yang
dibawa oleh Sang Kancil, lalu berkata, Ceritakan
kepadaku apakah yang hendak engkau sampaikan?
Kancil berkata, Aku diperintahkan oleh Raja
Sulaiman supaya menghitung jumlah buaya yang
terdapat di dalam sungai ini karena Raja Sulaiman
ingin memberi hadiah kepada kamu semua.
Mendengar nama Raja Sulaiman saja sudah menakuti
semua binatang, termasuk Sang Buaya.

Kancil dan Buaya 6


Baiklah, kamu tunggu di sini, aku akan turun ke
dasar sungai untuk memanggil semua kawanku, kata
Sang Buaya. Sementara itu, Sang Kancil sudah
berangan-angan untuk menikmati buah-buahan. Tidak
lama kemudian, semua buaya yang berada di dasar
sungai berkumpul di tebing sungai. Sang Kancil
berkata Hai buaya sekalian, aku telah diperintahkan
oleh Nabi Saulaiman supaya menghitung jumlah
kamu semua karena Nabi Sulaiman akan memberi
hadiah yang istimewa pada hari ini. Kata kancil lagi,
Berbarislah kamu merentasi sungai mulai dari tebing
sebelah sini sampai ke tebing sebelah sana.

Kancil dan Buaya 7


Karena perintah tersebut datangnya dari Nabi
Sulaiman, semua buaya segera berbaris tanpa
membantah.
Kata Buaya, Sekarang hitunglah, kami sudah
bersedia. Sang Kancil mengambil sepotong kayu
yang berada di situ lalu melompat ke atas buaya yang
pertama di tepi sungai dan ia mulai menghitung
dengan menyebut Satu dua tiga lekuk, jantan betina
aku ketuk, sambil mengetuk kepala buaya hingga
Kancil berjaya menyeberangi sungai.

Kancil dan Buaya 8


Ketika sampai di tebing seberang, Kancil terus
melompat ke atas tebing sungai sambil bersorak
gembira dan berkata, Hai buaya-buaya sekalian,
tahukah kamu bahwa aku telah menipu kamu semua
dan tidak ada hadiah yang akan diberikan oleh Nabi
Sulaiman.
Mendengar kata-kata Sang Kancil semua buaya
merasa marah dan malu karena mereka telah ditipu
oleh kancil. Mereka bersumpah dan tidak akan
melepaskan Sang Kancil apabila bertemu pada masa
akan datang.

Kancil dan Buaya 9 - Tamat


Dendam buaya tersebut terus membara hingga hari
ini. Sementara itu Sang Kancil terus melompat
kegembiraan dan terus meninggalkan buaya-buaya
tersebut dan menghilangkan di dalam kebun buahbuahan untuk menikmati buah-buahan yang sedang
masak ranum itu.

Tujuan

Paham konsep dan tujuan Gerakan Literasi Sekolah


(GLS)
Paham prinsip-prinsip pelaksanaan GLS
Paham kegiatan-kegiatan dalam 3 tahapan
pelaksanaan GLS
Paham pelaksanaan monitoring dan evaluasi GLS

LITERASI

Literasi dalam konteks GLS


merupakan kemampuan
mengakses, memahami, dan
menggunakan informasi
secara cerdas .

LITERASI DINI
LITERASI DASAR
LITERASI
PERPUSTAKAAN
LITERASI MEDIA
LITERASI TEKNOLOGI
LITERASI VISUAL

KOMPONEN LITERASI
kemampuan untuk menyimak, memahami
bahasa lisan, dan berkomunikasi melalui
gambar dan tutur yang dibentuk oleh
pengalaman berinteraksi dengan lingkungan
sosial di
rumah.
kemampuan untuk mendengarkan,
berbicara, membaca, menulis, dan
menghitung (counting) berkaitan dengan
kemampuan analisis untuk memperhitungkan
(calculating), mempersepsikan informasi
(perceiving), mengomunikasikan, serta
menggambarkan informasi (drawing)
berdasarkan pemahaman dan pengambilan
Kemampuan memahami cara membedakan
kesimpulan pribadi.

Literasi Dini
(Early
Literacy)

Literasi
Dasar
(Basic
Literacy)

Literasi
Perpustaka
an
(Library
Literacy)

bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi


referensi dan periodikal, memahami Dewey
Decimal System, menggunakan katalog dan
indeks, hingga memiliki pengetahuan dalam
memahami informasi ketika sedang menyelesaikan
sebuah tulisan, penelitian, pekerjaan, atau
mengatasi masalah

KOMPONEN LITERASI

Literasi kemampuan mengetahui berbagai bentuk


media yang berbeda seperti media cetak,
Media
media elektronik (media radio, media
(Media
televisi), media digital (media internet), dan
Literacy)
memahami tujuan penggunaannya
Literasi
Teknologi
(Technology
Literacy)

Literasi
Visual
(Visual
Literacy)

kemampuan memahami kelengkapan yang


mengikuti teknologi seperti peranti keras
(hardware), peranti lunak (software), serta
etika dan etiket dalam memanfaatkan
teknologi.
kemampuan memahami teknologi untuk
mencetak, mempresentasikan, dan
mengakses internet.
pemahaman tingkat lanjut antara literasi
media dan literasi teknologi dengan
memanfaatkan materi visual dan audio-visual
secara kritis dan bermartabat.

BAGAIMANA DENGAN JAWA BARAT?

GERAKAN INDONESIA MEMBACA


JABAR MACA
GELIAT GERAKAN LITERASI
LRCKAB LEADERS READING CHALLENGE
KABUPATEN BANDUNG

GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS)


Sebuah upaya yang dilakukan secara
menyeluruh dan berkelanjutan untuk
menjadikan sekolah sebagai organisasi
pembelajaran
yang
warganya
literat
sepanjang hayat melalui pelibatan publik.
TUJUAN GLS:
Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik
melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah
agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.
STRATEGI MEMBANGUN BUDAYA
LISTERASI
SEKOLAH SEBAGAI
ORGANISASI
PEMBELAJARAN YANG
LITERAT

PELIBATAN PUBLIK

SEKOLAH SEBAGAI ORGANISASI PEMBELAJARAN YANG LITERAT

Sekolah yang menyenangkan dan ramah anak di mana semua


warganya menunjukkan empati, kepedulian, semangat ingin
tahu dan cinta pengetahuan, cakap berkomunikasi dan dapat
berkontribusi kepada lingkungan sosialnya.

Strategi Membangun Budaya Literasi

mengondisikan
lingkungan fisik
ramah literasi

mengupayakan
lingkungan sosial
dan afektif

mengupayakan
sekolah sebagai
lingkungan akademik
yang literat

LINGKUNGAN FISIK YANG RAMAH

SMPN 2 Cileunyi,
Kabupaten Bandung

LINGKUNGAN FISIK YANG RAMAH

Kelas 8

Kelas 7

Lingkungan yang membuat siswa menikmati waktu


membaca

LINGKUNGAN SOSIAL DAN AFEKTIF

LINGKUNGAN SOSIAL DAN AFEKTIF

Guru pun membaca


bersama

Staff Tata Usaha pun


turut serta membaca
bersama

SEKOLAH SEBAGAI LINGKUNGAN AKADEMIK YANG LITERAT

PELIBATAN PUBLIK
Peran serta:
warga sekolah (guru, kepala sekolah, peserta didik, orang tua,
tenaga pendidikan, pengawas sekolah, dan komite sekolah)
akademisi,
dunia usaha dan industri
pemangku kepentingan di bawah koordinasi Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud.

Prinsip-prinsip Literasi Sekolah


Sesuai dengan tahapan perkembangan
peserta didik berdasarkan karakteristiknya
Dilaksanakan secara berimbang;
menggunakan berbagai ragam teks dan
memperhatikan kebutuhan peserta didik
Berlangsung secara terintegrasi dan holistik
di semua area kurikulum
Kegiatan literasi dilakukan secara
berkelanjutan
Melibatkan kegiatan kecakapan
berkomunikasi lisan
Mempertimbangkan keberagaman

Tiga Tahap Pelaksanaan


Literasi Sekolah

Meningkatkan kemampuan literasi di


semua mata pelajaran: menggunakan
buku pengayaan dan strategi
membaca di semua mata pelajaran
(ada tagihan akademik)

Meningkatkan
kemampuan
literasi melalui
kegiatan
menanggapi
III
buku
Pembelajaran
pengayaan
Penumbuhan minat (ada tagihan
baca melalui
nonakademik)
II
kegiatan 15 menit
Pengembangan
membaca
(Permendikbud
23/2015)

I
Pembiasaan

Penumbuhan minat
baca melalui kegiatan
Membaca 15 menit
(Permendikbud 23/2015)

I
PEMBIASAA
N
Kegiatan membaca
Menata sarana dan
lingkungan kaya literasi
Menciptakan lingkungan
kaya teks
Memilih buku bacaan
Pelibatan publik

PEMBIASAA
N

TAHAP I

Tujuan
Prinsip
Jenis
Kegiatan
Indikator

PEMBIASAAN

Membaca
dalam waktu 15
menit

PENGEMBANG
AN

TAHAP II

Tujuan
Prinsip
Jenis
Kegiatan
Indikator

PROSES DALAM TAHAP PEMBELAJARAN

Siswa Kelas 7 sedang melakukan


kegiatan menanggapi bacaan secara
tulis.

Hari Buku Indonesia

PEMBELAJAR
AN

TAHAP III

Tujuan
Prinsip
Jenis
Kegiatan
Indikator

HASIL KEGIATAN PENGEMBANGAN

HASIL KEGIATAN PENGEMBANGAN


PLOKS Pikiran Logis Orang Kreatif Buletin Bulanan
Mading Ducil -

Guru yang Literat

1. gemar membaca;
2. menjadi teladan
membaca;
3. menciptakan lingkungan
yang
kaya literasi;
4. menjadikan kegiatan
membaca
menyenangkan;

5. memperlakukan seluruh
peserta
didik dengan baik;
6. menyesuaikan kegiatan
membaca dengan gaya
belajar
peserta didik yang unik; dan
7. meningkatkan
profesionalisme.

Monitoring dan Evaluasi

Hasrat untuk Mengubah Diri


Ketika aku masih muda serta bebas berpikir
dengan khayalanku,
aku bermimpi untuk mengubah dunia
Seiring dengan bertambahnya usia dan
kearifanku,
Kudapati bahwa dunia tidak kunjung berubah,
maka cita-cita itupun kupersempit
dan kuputuskan untuk hanya mengubah
negeriku.
Namun tampaknya itu pun tiada hasilnya.
Ketika usia senja mulai kujelang,
lewat upaya terakhir yang penuh keputusasaan,
kuputuskan untuk mengubah murid-muridku dan

Kini, sementara berbaring di tempat tidur


menjelang kematianku, baru kusadari
Andaikan yang pertama-tama kuubah adalah
diriku sendiri,
maka lewat memberi contoh membaca setiap
hari sebagai panutan, mengembangkan literasi
sebagai pijakan, dan menjadi contoh budi
pekerti sebagai teladan
mungkin murid-murid dan keluargaku bisa
kuubah,
Berkat inspirasi dan dorongan mereka,
kemudian aku menjadi mampu memperbaiki
cf. An Anglican Bishop (1100 A.D), as writen in the crypts of Westminter Abby
negeriku
(Quoted & published by House of Ideas, 1997)
dan siapa tahu, bahkan aku juga bisa

AKU TAHU SIAP SADAR MELAKSANAKAN


AKU TAHU SIAP SADAR MELAKSANAKAN
AKU TAHU SIAP SADAR, SADAR SIAP TAHU
AKU TAHU SIAP SADAR MELAKSANAKAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai