Anda di halaman 1dari 23

Analisis Perlakuan Akuntansi atas

Menara Telekomunikasi oleh PT


Telekomunikasi Indonesia Tbk dan PT
Tower Bersama Infrastructure Tbk

Indira Emmelina Ernestine


Sigit Raharjo
Tri Oka Putra

Perusahaan Operator
Telekomunikasi
PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk
Punya menara untuk
operasional dan
disewakan pada pihak
lain.
Menyewa menara dari
pihak lain.
Operating lease
Finance lease

Perusahaan Penyedia
Menara Telekomunikasi
PT Tower Bersama
Infrastructure Tbk
Punya menara sendiri
tapi tidak untuk
operasional.
Menyewakan menara
kepada operator
Operating lease
Finance lease

BAGAIMANA MENCATAT ASET MENARA


TELEKOMUNIKASI PADA DUA PERUSAHAAN
TERSEBUT?

Pendahuluan

Menara
Telekomunikasi
bagi perusahaan
penyedia menara

Permasalahan

Aset Tetap/Properti
Investasi?

PSAK 16: Aset Tetap

PSAK 13: Properti Investasi

paragraf 6 PSAK 16, istilah


Aset Tetap adalah aset
berwujud yang:
a.Dimiliki untuk digunakan
dalam produksi atau
penyediaan barang atau
jasa, untuk direntalkan
pada pihak lain, atau untuk
tujuan administratif; dan
b.diperkirakan untuk
digunakan selama lebih
dari satu periode.

paragraf 5 PSAK 13, istilah


properti investasi adalah
properti (tanah atau
bangunan atau bagian dari
suatu bangunan atau keduaduanya) yang dikuasai (oleh
pemilik atau lesse melalui
sewa pembiayaan) untuk
menghasilkan rental atau
untuk kenaikan nilai atau
keduanya, dan tidak untuk:
a.digunakan dalam produksi
atau penyediaan barang
atau jasa atau untuk tujuan
administratif; atau
b.dijual dalam kegiatan
usaha sehari-hari.

Menara Telekomunikasi, Aset Tetap atau


Properti Investasi?

Menara
Telekomunik
asi

Pertanyaan

Bangunan???

Menurut Pedoman Pembangunan dan


Penggunaan Menara Bersama
Telekomunikasi yang diterbitkan oleh
pemerintah provinsi D.K.I. Jakarta,
menara didefinisikan sebagai ;
bangunan khusus yang berfungsi
sebagai sarana penunjang untuk
menempatkan peralatan telekomunikasi
yang desain atau bentuk konstruksinya
Sebelum disesuaikan
Terbitnya Surat
Edaran
OJK Nomor
dengan
keperluan
27/SEOJK.04/2015
penyelenggaraan telekomunikasi. ...


Nilai perolehan
Nilai

pengukuran

berikutnya

PSAK 16: Aset Tetap


Metode Biaya Historis
Metode Revaluasi
Sebesar harga perolehan
Sebesar harga perolehan (15)
tahun Selisih nilai perolehan dengan Selisih

nilai

depresiasi dan penurunan nilai dengan


(jika ada) (30)

wajar

terakhir

depresiasi

dan

penurunan nilai (jika ada) (31)

Efek depresiasi

Beban depresiasi mengurangi Beban depresiasi mengurangi

Selisih atas nilai wajar

laba (30)
Tidak ada

laba (35)
Jika aset

meningkat,

dalam
komprehensif
terakumulasi

diakui

penghasilan
lain
dalam

dan
ekuitas

bagian surplus revaluasi.


Jika aset turun, diakui dalam
laba rugi. (39)

Perlakuan Akuntansi atas Menara


Telekomunikasi


Nilai perolehan
Nilai
pengukuran

PSAK 13: Properti Investasi


Metode Biaya Historis
Metode Nilai Wajar
Sebesar harga perolehan (20)
Sebesar harga perolehan (20)
tahun Selisih nilai perolehan dengan Selisih nilai wajar terakhir

berikutnya

depresiasi dan penurunan nilai dengan

Efek depresiasi

(jika ada)
penurunan nilai (jika ada) (33)
Beban depresiasi mengurangi Tidak ada depresiasi

Selisih atas nilai wajar

laba
Tidak ada

Selisih

depresiasi

yang

timbul

dan

dari

perubahan nilai wajar diakui


dalam laba rugi (35)

Perlakuan Akuntansi atas Menara


Telekomunikasi

Surat Edaran OJK Nomor


27/SEOJK.04/2015 pada tanggal 1
September 2015 menyatakan bahwa
Aset menara telekomunikasi emiten atau
perusahaan publik dan/atau entitas
anaknya yang disewakan harus diakui
sebagai properti investasi.
Setelah Terbitnya Surat Edaran OJK Nomor
27/SEOJK.04/2015

paragraf 9 ISAK 31 bahwa


dalam menentukan apakah aset dapat dianggap
sebagai suatu bangunan, IFRS Interpretation
Committee dalam diskusinya menyampaikan bahwa
suatu bangunan umumnya memiliki fitur atau
karakteristik fisik tertentu yang umumnya
diasosiasikan dengan suatu bangunan, seperti
adanya dinding, lantai, dan atap yang melekat
pada aset yang dimaksud. Perlu dipertimbangkan
juga bahwa hal ini mengacu pada pemahaman secara
umum atas apa yang umumnya dipahami sebagai
MENARA suatu
TELEKOMUNIKASI
BANGUNAN YANG
bangunan (building).
DIMAKSUD DALAM PSAK 13: PROEPRTI
INVESTASI

Setelah terbitnya Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan


(ISAK) 31 Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13:
Properti Investasi

Surat edaran yang diterbitkan pada tanggal


5 September 2016 ini berisi tentang
pencabutan Surat Edaran OJK Nomor
27/SEOJK.04/2015 tentang perlakuan
akuntansi atas aset menara telekomunikasi
yang disewakan sehingga keharusan untuk
mencatat aset menara telekomunikasi
sebagai properti investasi tidak berlaku lagi
sehingga perusahaan harus mengikuti ISAK
31.

Setelah Terbitnya Surat Edaran OJK Nomor


36/SEOJK.04/2016

Perlakuan Akuntansi terhadap Aset Menara


Telekomunikasi oleh PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk

Menara Telekomunikasi dicatat sebagai Aset


Tetap Peralatan dan Instalasi Transmisi

Peralatan dan Instalasi Transmisi terbagi


atas Kepemilikan Langsung dan Aset Sewa
Pembiayaan

Rincian Saldo Sewa Guna Usaha

Atas aset menara telekomunikasi yang disewakan


kepada pihak lain dengan operating lease maka
perusahaan akan mengakui pendapatan sewa

Perlakuan Akuntansi terhadap Aset Menara


Telekomunikasi oleh PT Tower Bersama
Infrastructure Tbk

Rincian perjanjian sewa atas menara


telekomunikasi kepada pihak lain

Rincian pendapatan tahun berjalan atas


menara telekomunikasi kepada pihak lain

Selisih atas Nilai Wajar Properti Investasi

Selisih atas Nilai Wajar Properti Investasi

PT Telekomunikasi Indonesia

PT Tower Bersama

Tbk
Tidak ada dampak terhadap

Infrastructure Tbk
Dengan reklasifikasi properti

laporan keuangan perusahaan

investasi menjadi aset tetap maka

karena aset menara

berpengaruh sebagai berikut:

telekomunikasi telah dicatat

sesuai dengan PSAK.

Jika menara disewakan dengan


operating lease maka aset dicatat
sebagai aset tetap sehingga akan
diakui beban depresiasi yang akan
mengurangi laba.

Jika menara disewakan dengan


finance lease, maka aset tidak akan
dicatat lagi oleh perusahaan
sehingga hal ini akan menurunkan
nilai aset secara signifikan karena

menara merupakan
aset
Dampak ISAK 31 terhadapjumlah
Laporan
Keuangan
utama perusahaan.
PT Telekomunikasi Indonesia
Tbk dan PT
Tower Bersama Infrastructure Tbk

Anda mungkin juga menyukai