Anda di halaman 1dari 14

JOURNAL READING

STASE THT
Pembimbing
Dr.H.Denny P Machmud,
Sp.THT

Preventing Surgical-Site Infections


in Nasal Carriers
of Staphylococcus aureusgeria
Lonneke G.M. Bode, M.D., Jan A.J.W. Kluytmans, M.D.,
Ph.D., Heiman F.L. Wertheim, M.D., Ph.D.,
Diana Bogaers, I.C.P., Christina M.J.E. VandenbrouckeGrauls, M.D., Ph.D., Robert Roosendaal, Ph.D.,
Annet Troelstra, M.D., Ph.D., Adrienne T.A. Box, B.A.Sc.,
Andreas Voss, M.D., Ph.D., Ingeborg van der Tweel, Ph.D.,
Alex van Belkum, Ph.D., Henri A. Verbrugh, M.D., Ph.D., and
Margreet C. Vos, M.D., Ph.D.

Latar belakang
Carrier Staphylococcus aureus pada
hidung dapat meningkatkan risiko
untuk perawatan kesehatan yang
disebabkan infeksi organisme ini.
Dekolonisasi hidung dan extranasal
pada perawatan rumah sakit diakui
dapat mengurangi risiko ini.

Metode
Pada pemelitian ini menggnakan metode
Randomized
Double blind
Placebo controlled
Multicentre trial

Peneliti melakukan penelitian tentang


identifikasi secara cepat carrier
stapilococcus aureus pada hidung dengan
menggunakan pemeriksaan PCR
(polymerase chain reaction) dengan diikuti
pengobatan dengan salep hidung
mupirocin dan sabun chlorhexidine dapat
mengurangi resiko infeksi S. Aureus
dirumah sakit.

Hasil penelitian
Dari Oktober 2005 sampai Juni 2007, total
pasien yang mengikuti penelitian ini
sebanyak 6.771 pasien. Kemudian
disaring menjadi 1270 pasien dan mereka
melakukan pemeriksaan nasal swab.
Sebanyak 1251 pasien memiliki hasil yang
positif untuk S. aureus.

Setelah itu 917 pasien bersedia


melakukan penatalaksanaan, di antaranya
808 (88,1%) menjalani prosedur
pembedahan. Semua rantai S. Aureus
yang diperiksa dengan PCR semuanya
sensitive terhadap methicillin dan
mupirocin.

Tingkat infeksi S. Aureus adalah 3,4% (17


dari 504 pasien) pada kelompok yang
diberikan mupirocin-klorheksidin,
sedangkan pada kelompok placebo adalah
7,7% (32 dari 413 pasien) (risiko relatif
infeksi, 0,42; 95% confidence interval [CI],
0,23-0,75). Pengaruh pengobatan
mupirocin-klorheksidin paling menonjol
pada infeksi deep-site surgical (risiko
relatif, 0,21; 95% CI, 0,07-0,62).

Tidak ada perbedaan yang signifikan


dalam semua penyebab kematian di
rumah sakit antara kedua kelompok.
Waktu untuk timbulnya infeksi nosokomial
lebih pendek pada kelompok plasebo
dibandingkan kelompok mupirocinklorheksidin (P = 0,005).

Kesimpulan
Jumlah infeksi S. Aureus pada surgicalsite yang diperoleh di rumah sakit dapat
dikurangi oleh skrining cepat dan
dekolonisasi carrier S. Aureus pada.
(Current Controlled Trials nomor,
ISRCTN56186788.)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai