Anda di halaman 1dari 14

ALAM SEMESTA

KELOMPOK 3
FARIDA SITI S (L100120010)
ENO PRASETYO R (L100120011)
RULI RUMBOKO (L100120009)
RONY RISKANANTA (L100120012)

ALAM SEMESTA
TEORI

TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA

MATERIAL
ALAM

PENYUSUN BUMI

MAKRO & ALAM MIKRO

TEORI ALAM SEMESTA


a. Teori Dentuman atau Teori Ledakan
Teori Dentuman menyatakan bahwa ada suatu massa yang sangat
besar yang terdapat di jagad raya dan mempunyai berat jenis yang
sangat besar, karena adanya reaksi inti, massa tersebut akhirnya
meledak dengan hebatnya. Massa yang meledak kemudian
berserakan dan mengembang dengan sangat cepat serta menjauhi
pusat ledakan atau inti ledakan. Setelah berjuta-juta tahun massa
yang berserakan membentuk kelompok-kelompok dengan berat jenis
yang relatif lebih kecil dari massa semula. Kelompok-kelompok
tersebut akhirnya menjadi galaksi yang bergerak menjauhi titik
intinya. Teori ini didukung oleh adanya kenyataan bahwa galaksigalaksi tersebut selalu bergerak menjauhi intinya.

TEORI ALAM SEMESTA


b. Teori Big Bang
Teori Big Bang dikembangkan oleh George Lemarie.
Menurut teori ini pada mulanya alam semesta berupa
sebuah primeval atom yang berisi materi dalam
keadaan yang sangat padat. Suatu ketika atom ini
meledak dan seluruh materinya terlempar ke ruang
alam semesta. Timbul dua gaya saling bertentangan
yang satu disebut gaya gravitasi dan yang lainnya
dinamakan gaya kosmis. Dari kedua gaya tersebut
gaya kosmis lebih dominan sehingga alam semesta
masih akan ekspansi terus-menerus

TEORI ALAM SEMESTA


c. Teori Creatio Continua (Teori Keadaan Tetap)
Teori Creatio Continua dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi, dan Gold. Teori
ini menyatakan bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam
semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada atau dengan kata lain alam
semesta tidak pernah bermula dan tidak akan berakhir. Pada setiap saat ada
partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap. Partikel-partikel tersebut
kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang dan
jasad-jasad alam semesta. Partikel yang dilahirkan lebih besar dari yang
lenyap, sehinggamengakibatkan jumlah materi makin bertambah dan
mengakibatkan pemuaian alam semesta. Pengembangan ini akan mencapai
titik batas kritis pada 10 milyar tahun lagi. Dalam waktu 10 milyar tahun, akan
dihasilkan kabut-kabut baru. Menurut teori ini 90% materi alam semesta adalah
hidrogen dan hidrogenin, kemudian akan terbentuk helium dan zat-zat lainnya.

TEORI ALAM SEMESTA


d. Teori Ekspansi dan Kontraksi
Teori ini berdasarkan adanya suatu siklus dari alam semesta yaitu
massa ekspansi dan massa kontraksi. Diduga siklus ini berlangsung
dalam jangka waktu 30.000 juta tahun. Pada masa ekspansi terbentuklah
galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya. Ekspansi tersebut didukung
oleh adanya tenaga-tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen
yang pada akhirnya akan membentuk berbagai unsur lain yang kompleks.
Pada masa kontraksi terjadi galaksi dan bintang-bintang yang
terbentuk meredup sehingga unsur-unsur yang terbentuk menyusut
dengan menimbulkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi. Teori
ekspansi dan kontraksi menguatkan asumsi bahwa partikel-partikel yang
ada pada saat ini berasal dari partikel-partikel yang ada pada zaman
dahulu.

MATERIAL PENYUSUN
BUMI
a. Unsur penyusun
Secara struktur, penyusun bumi dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
1) Kerak bumi (crush) merupakan kulit
bumi bagian luar (permukaan bumi).
2) selubung (mantle) merupakan lapisan
yang terletak di bawah lapisan kerak bumi
3) Inti bumi (core), terdapat pada
kedalaman 2900 5200 km.

MATERIAL PENYUSUN
BUMI
b.Lapisan

Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni :

1) Bagian cair (hidrosfer)


Hidrosfer yang terdiri dari bentuk ekosistem perairan, meliputi:
.laut , sungai , danau , air tanah, dll.
2) Bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan, terdiri
dari:
a) Lapisan Sial disebut juga lapisan kerak
b) Lapisan Sima
3) Bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan
bumi

MATERIAL PENYUSUSN
BUMI
Berdasarkan perbedaan suhu vertikal, atmosfer bumi dapat dibagi menjadi lima
lapisan, yaitu:

a) Troposfer lapisan ini terjadi peristiwa cuaca seperti hujan,


awan, dan badai
b) Stratosfer lapisan ini berfungsi melindungi bumi dari radiasi
sinar matahari.
c) mesosfer berfungsi menghancurkan atau mendinginkan meteor yang
masuk ke bumi
d) Termosfer pada lapisan ini terjadi ion nisasi gas-gas oleh radiasi
mataha yang bermanfaat bagi telemunikasi karena memantulkan gelombang
sinyal radio ke bumi.
e) Eksosfer merupakan lapisan terluar dan berbatasan dengan luar
angkasa.

MATERIAL PENYUSUN
BUMI
Bagian yang ditempati oleh berbagai
jenis organisme (biosfer).
Biosfer adalah bagian luar dari planet
Bumi, mencakup udara, daratan, dan air,
yang memungkinkan kehidupan dan
proses biotik berlangsung.

MATERIAL PENYUSUN
BUMI

ALAM MAKRO DAN ALAM


MIKRO
Seluruh alam semesta yang saya ceritakan di depan itu, ditinjau dari segi
Fisika, berisi 4 hal, yaitu : Benda (materi), Energi, Ruang dan Waktu.
Dua hal yang pertama Materi dan Energi telah saya ilustrasikan di bagian
yang lalu. Yaitu, bahwa seluruh penjuru alam semesta ini ternyata berisi materi
dan energi. Materi dan energi itu membentuk suatu komposisi yang
menghasilkan benda-benda langit dalam gerakan berirama yang luar biasa
indahnya.
Bahkan bukan hanya makrokosmos (alam besar langit beserta isinya) tetapi
juga mikrokosmos (alam kecil alam atomik) memiliki gerakan-gerakan berirama
yang senada di seluruh penjuru alam semesta. Agar pernahaman materi-energi
itu lebih jelas, berikut ini saya berikan ilustrasi pada alam mikrokosmos.

ALAM MAKRO DAN ALAM


MIKRO
Materi dan Energi
Kalau kita cermati, seluruh benda di semesta ini tersusun dari bagian kecil yang disebut atom. Atom
adalah bagian terkecil dari suatu benda yang memiliki sifat dasar benda. Sebutlah Oksigen, dia tersusun
dari atom-atom O. Emas tersusun dari atom-atom Au. Besi tersusun dari atom-atom Fe. Helium tersusun
dari atom-atom He, dan seterusnya.
Secara sederhana, sebuah atom bisa dibayangkan sebagai sistem tata surya. Di tengah atom
tersebut ada yang disebut sebagai inti atom, sedangkan di luarnya ada partikel yang disebut elektron.
Inti atom bisa diumpamakan sebagai Matahari, sedangkan elektron bisa diumpamakan sebagai Bumi.
Elektron-elektron tersebut mengitari inti atom sebagaimana Bumi mengitari Matahari. Selain itu,
persis Bumi, elektron itu juga berputar pada dirinya sendiri yang disebut sebagai putaran spin. Sistem
ini berlaku universal pada semua benda. Hanya saja, benda satu dengan benda lainnya dibedakan oleh
jumlah elektron yang beredar, dan isi inti atomnya.
Sebagai contoh, atom Hidrogen. Atom ini adalah atom yang paling ringan di alam semesta dan paling
tua umurnya karena terbentuk beberapa saat setelah ledakan awal, Big Bang. Dia hanya memiliki 1
elektron yang mengelilingi inti atom Sedangkan di dalam inti atomnya, Hidrogen hanya berisi 1 proton
yang berfungsi seperti Matahari dalam tatasurya.

ALAM MAKRO DAN ALAM


MIKRO
Ruang dan Waktu
Selain terisi oleh materi dan energi, alam semesta ini juga 'terisi' oleh 'ruang' dan
'waktu'. Agak aneh memang, kalau kita menyebut alam semesta 'terisi' oleh ruang
dan waktu. Bukankah alam semesta ini adalah 'ruang' yang berfungsi untuk
mewadahi seluruh benda dan energi?
Ternyata bukan. Selama ini kita menganggap bahwa alam semesta ini adalah ruang
yang besarnya tetap. Lantas, di dalam ruangan itulah terdapat benda-benda (materi)
dan energi. Dan, semua itu terikat di dalam pergerakan waktu yang juga bersifat
mutlak. Ya, kita berpikir, 'ruang' dan 'waktu' adalah besaran mutlak yang tidak bisa
dipengaruhi oleh apa pun. Justru ruang dan waktu itulah yang mempengaruhi materi
dan energi.
Pengamatan para ahli Fisika Modern menyimpulkan, tidak demikian. Ternyata alam
semesta ini terbentuk dari adanya materi energi ruang waktu secara bersamaan.
Keempat-empatnya berkedudukan sejajar, dan saling mempengaruhi.

Anda mungkin juga menyukai