Anda di halaman 1dari 12

seminar

EFEKTIVITAS PATROLI TERKOORDINASI


DI PERBATASAN LAUT DALAM RANGKA
MENANGGULANGI ANCAMAN NON MILITER
Jakarta, Oktober 2016

GAMBARAN UMUM
UNDANG
UNDANG

KEKUATAN
ARMADA

LATAR BELAKANG
1.

Letak Indonesia
yang strategis
2. Berbatasan
10 Negara
3. Kaya SDA

ANCAMAN

Diperlukan
kekuatan yang
terkoordinasi
Guna
Keamanan dan
Penegakan
Hukum

KEKUATAN
ALUT SISTA

TERWUJUDNYA
PATROLI
TERKOORDINASI

DUKUNGAN
BBM

ALUR PIKIR
PERMASALAHAN

BELUM ADA
PATROLI
TERKOORDINASI

1. Belum ada
undang
-undang
2. Tumpangtindih
kewenangan
3. Sarana dan
prasarana
terbatas
4. Belum ada satu
komando
ego sektoral

Data Sekunder

metodologi

analisis

Data primer

TERWUJUDNYA
PATROLI
TERKOORDINAS
I
YANG EFEKTIF

LATAR BELAKANG
-

Indonesia yang terletak pada posisi silang antara dua benua, Asia dan Australia, dua samudra, Hindia dan Pasifik
menempati posisi geografi yang strategis. Sebagai sebuah negara kepulauan yang wilayahnya didominasi oleh
wilayah perairan, Indonesia memiliki sepuluh perbatasan laut dengan negara tetangga yaitu dengan : Malaysia,
PNG, Timor Leste, Palau, India, Australia, Philipina, Singapura, Vietnam dan Thailand. Oleh karennya di wilayah
perbatasan laut sangat berpotensi timbulnya ancaman keamanan yang dapat berupa pelanggaran wilayah dan
kedaulatan serta aktifitas ilegal yang berdampak mengganggu stabilitas nasional. Saat ini potensi ancaman yang
menonjol adalah ancaman non militer berupa aktifitas ilegal.

Saat ini, tata kelola dan mekanisme penegakan kedaulatan serta penegakan hukum di laut di tangani oleh
beberapa kementerian/lembaga negara. Masing-masing instansi tersebut mempunyai kewenangan yang diatur
dalam peraturan perundang- undangan, untuk melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu di laut dalam
rangka penegakan hukum di laut. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, masalah
penegakan hukum di laut tidak dapat ditangani oleh satu instansi saja, karena undang-undang memberikan mandat
kepada beberapa instansi pemerintah.

Sumber Kekayaan Alam Indonesia

JENIS ANCAMAN YANG DIHADAPI


1. Ancaman tindak kekerasan di laut.
2. Ancaman navigasi dan cuaca.
3. Narkoba. (Drugs).
4. Penyelundupan barang campuran.
5. Barang Tambang (Illegal Minning).
6. Imigran gelap (illegal immigrant).
7. Pembalakan liar (illegal logging).
8. Pencurian ikan (illegal fishing).
9. TKI ilegal dan perdagangan manusia (human trafficking)
10.

Keperusakkan ekosistem.

11.

Survei ilegal (Illegal Survey).

12.

Pencemaran laut.

13.

Cagar budaya.

5 INSTANSI YANG MEMILIKI PATROLI LAUT

NKRI

METODOLOGI
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
kualitatif

artinya

disesuaikan

jenis

dengan

mengungkapkan

suatu

kondisi

data-data

masalah/isi
di

yang

lapangan,
berkembang

objek

penelitian

dengan
di

asumsi

masyarakat.

Dengan demikian kegiatan penelitian akan bermuatan pada data


primer melalui beberapa kegiatan diskusi dengan mengundang
pakar dari enam intansi yang memiliki kewenangan patroli di
bidang penegakan hukum di laut. Selain itu juga mendatangi
kembali ke instansi-instansi terkait untuk melakukan wawancara
mendalam dengan para penentu kebijakan di instansi tersebut.

RUMUSAN MASALAH
BAGAIMANA

PELAKSANAAN

Patroli

TERKOORDINASI DALAM menanggulangi


atau

mencegah

datangnya

non militer secara efektif ?

ancaman

Terima kasih

Tanjung Pinang adalah miniatur Indonesia

Anda mungkin juga menyukai