Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK II

DWY OWEN
SHINTYA DARMA P.
SUSRI KARTIKA
BAYU PEBRIAN
ILHAM HASAN
HAYATUL IKHSAN
GILANG LAKSMANA

Indikator
asas-asas umum Pengelolaan
Keuangan Negara
tugas pejabat negara yang mendapat
pelimpahan Pengelolaan Keuangan
Negara
peran bank indonesia menurut UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Asas-Asas Umum Pengelolaan


Keuangan Negara

Asas Tahunan
Asas tahunan membatasi masa berlakunya anggaran
untuk suatu tahun tertentu.
Pasal11 (1) UU 17/2003 :
APBN merupakan wujud pengelolaan keuangan negara
yang di tetapkan tiap tahun dg UU
Pasal4 UU 17/2003 :
Tahun Anggaran meliputi masa satu tahun, mulai dari
tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.

Asas Universalitas
Asas universalitas mengharuskan agar setiap transaksi
keuangan ditampilkan secara utuh dalam dokumen anggaran.
Pasal 14 UU 1/2004 :
(1)Menteri / pimpinan lembaga menyusun dokumen pelaksanaan
anggaran untuk kementerian negara / lembaga yang dipimpinnya
berdasarkan alokasi anggaran yang ditetapkan oleh Presiden.
(2) Di dalam dokumen pelaksanaan anggaran, sebagai mana dimaksud
pada ayat (2), diuraikan sasaran yang hendak dicapai, fungsi,
program dan rincian kegiatan, anggaran yang disediakan untuk
mencapai sasaran tersebut, dan rencana penarikan dan Satiap-tiap
satuan kerja, serta pendapatan yang diperkirakan.
(3) Pada dokumen pelaksanaan anggaran sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dilampirkan rencana kerja dan anggaran Badan Layanan
Umum dalam lingkungan kementerian negara yang bersangkutan.

AsasKesatuan
Asas kesatuan menghendaki agar
semua Pendapatan dan Belanja
Negara/Daerah disajikan dalam satu
dokumen anggaran.

Asas Spesialitas
Asas spesialitas mewajibkan agar
kredit anggaran yang disediakan
terinci secara jelas peruntukannya.

Asas Akuntabilitas Berorientasi


Pasal14 UU 17/2003 :
(1) Dalam rangka penyusunan rancangan APBN, menteri /
pimpinanl embaga selaku pengguna anggaran / pengguna
barang menyusun rencana kerja dan anggaran kementrian
negara / lembaga tahun berikutnya.
(2) Rencana kerja dan anggaran sebagai mana dimaksud
dalam ayat (1) disusun berdasarkan prestasi kerja yang akan
dicapai.
(3) Rencana kerja dana nggaran sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) disertai dengan prakiraan belanja untuk tahun
berikutnya setelah tahun anggaran yang sedang disusun.
AnggaranAnggaranBerbasisKinerja

Anggaran Anggaran Berbasis Kinerja


Maksud dan tujuan penganggaran berbasis
kinerja
Mengutamakanupayapencapaianhasilkerja(ouput
) dandampak(outcome) atasalokasibelanja(input)
yang ditetapkan;
Disusunberdasarkansasarantertentuyang
hendakdicapaidalamsatutahunanggaran;
Program
dankegiatandisusunberdasarkanrenstra/tupoksiK
ementerianNegara/Lembaga.

AsasAkuntabilitas
Asas Akuntabilitas adalah asas yang
menentukan bahwa setiap kegiatan
dan hasil akhir dari kegiatan
penyelenggara negara harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat atau rakyat sebagai
pemegang kedaulatan tertinggi
negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Asas Profesionalitas
adalah asas yang mengutamakan
keahlian yang berlandaskan
ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku

AsasProporsionalitas
Adalah asas yang mengutamakan
keseimbangan antara hak dan
kewajiban penyelenggara negara

Asas Keterbukaan
adalah asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk
memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang
penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan
atas hak asasi pribadi, golongan dan rahasia negara

Asas Pemeriksaan Keuangan oleh Badan


Pemeriksa yang Bebas dan Mandiri
BPK memilikikebebasandankemandiriandalamketigatahappemeriksaan,
yakni
1.perencanaan,
2.pelaksanaan, dan
3.pelaporanhasilpemeriksaan.
4.Kebebasandalamtahapperencanaanmencakupkebebasandalammenentu
kanobyekyang akandiperiksa, kecualipemeriksaanyang
obyeknyatelahdiaturtersendiridalamUU,
ataupemeriksaberdasarkanpermintaankhususdarilembagaperwakilan.

Tugas Pejabat Negara Yang


Mendapat Pelimpahan
Pengelolaan Keuangan Negara
Dalam pengurusan umum terdapat dua pejabat atau subjek
pengurusan yang disebut otorisator dan ordonator.
1. Otorisator
Otorisator adalah pejabat yang memperoleh pelimpahan wewenang untuk
mengambil tindakan-tindakan yang mengakibatkan adanya penerimaan
dan/atau pengeluaran negara. Tindakan-tindakan otorisator yang bisa
berakibat penerimaan dan/atau pengeluaran tersebut disebut otorisasi.
Otorisasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. otorisasi bersifat luas atau otorisasi umum
adalah otorisasi yang tidak membawa akibat langsung pada pengeluaran
dan atau penerimaan negara. Contoh otorisasi umum: undang-undang,
peraturan pemerintah, peraturan pemerintah pengganti undang-undang,
keputusan presiden, instruksi presiden, peraturan gaji pegawai negeri,
peraturan pemberian tunjangan

b. otorisasi bersifat sempit atau otorisasi khusus.


otorisasi yang mempunyai akibat langsung
terhadap penerimaan dan/atau pengeluaran
negara. Contoh otorisasi khusus adalah surat
keputusan pengangkatan pegawai, surat
keputusan penunjukan bendahara, surat
keputusan pensiun.

2. Ordonator
Ordonator adalah pejabat yang berwenang untuk
melakukan pengujian dan pembebanan tagihan
yang diajukan kepada kementerian
negara/lembaga sehubungan dengan tindakan
otorisator, serta memerintahkan pembayaran dan
atau menagih penerimaan yang timbul sebagai

Tugas Ordonator :
untuk menguji meneliti dan
mengawasi penerimaan-penerimaan
dan pengeluaran-pengeluaran
negara termasuk tagihan-tagihan
yang diajukan oleh pihak ketiga
kepada pemerintah apakah benarbenar telah sesuai dengan otorisasi
yang dikeluarkan oleh otorisator dan
belum kedaluwarsa.

Peran Bank Indonesia Menurut UUD


Negara RI Tahun 1945
peran yang akan dijalankan sehubungan dengan stabilisasi nilai mata rupiah
disebutkan dalam Pasal 8 Undang-Undang No 23 Tahun 1999 Tentang Bank
Indonesia melalui tindakan :
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
3. Mengatur dan mengawasi Bank.
Bank Indonesia bukan semata-mata mengawasi ataupu mengatur
kelembagaan perbankan, melainkan secara umum kelembagaan keuangan.
Ada dua macam kelembagaan keuangan, yaitu kelembagaan kuangan bukan
bank dan kelembagaan keuangan bank. Namun tidak seluruhnya jenis
lembaga keuangan bukan bank berada dalam pengawasan Bank Indonesia,
seperti kelembagaan pasar modal yang berada dalam pengawasan Bapepam
yang berada di bawah naungan Kementrian Keuangan RI. Sekalipun demikian,
pihak Bank Indonesia tetap turut mengontrol atau mengawasi proses
transaksi keuangan yang berlangsung di pasar modal

Pada Bab II Pasal 4 point 1 UU Nomor 23 tahun 1999


tentang Bank Indonesia, dikatakan bahwa Bank
Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia.
Secara umum, fungsi bank sentral dalam sistem
perbankan antara lain:
1. Melaksanakan kebijakan moneter dan keuangan
2.Memberi nasehat pada pemerintah untuk soalsoal moneter dan keuangan
3. Melakukan pengawasan, pembinaan,dan
pengaturan perbankan
4. Sebagai bankers bank atau lender of last resort
5.Memelihara stabilitas moneter
6. Melancarkan pembiayaan pembangunan ekonomi
7.Mendorong pengembangan perbankan dan sistem
keuangan yang sehat.

Dalam Pasal empat (4) UndangUndang Nomor 10 Tahun 1998 yang


menjelaskan, Perbankan Indonesia
bertujuan menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional dalam
rangka meningkatkan pemerataan,
pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas
nasional ke arah peningkatan
kesejahteraan rakyat banyak.

Anda mungkin juga menyukai