Anda di halaman 1dari 24

SGOT dan SGPT

Nama Kelompok:
Winalissa
Ester Miudi
Agnes Marietta
Horas Parulian
Alexius Fernando
Laurensius
Vivi Oktaviani

SGOT
SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic
Transaminase) atau juga dinamakan AST
(Aspartat Aminotransferase) merupakan
enzim yang dijumpai dalam otot jantung
dan hati, sementara dalam konsentrasi
sedang dijumpai pada otot rangka,
ginjal dan pankreas. Pada penyakit hati
akan meningkat 10 kali lebih dan akan
tetap demikian dalam waktu yang lama.

Kondisi Yang Meningkatkan SGOT


Peningkatan tinggi (> 5 kali nilai normal) : kerusakan
hepatoseluler akut, infark miokard, kolaps sirkulasi, pankreatitis
akut, mononukleosis infeksiosa.
Peningkatan sedang (3-5 kali nilai normal) : obstruksi saluran
empedu, aritmia jantung, gagal jantung kongestif, tumor hati
(metastasis atau primer), distrophia muscularis.
Peningkatan ringan (sampai 3 kali normal) : perikarditis, sirosis,
infark paru, delirium tremeus, cerebrovascular accident (CVA).

Nilai rujukan untuk SGOT/AST


adalah
Laki-laki
: 0 - 50 U/L
Perempuan : 0 - 35 U/L

SGOT
Metode : Kinetik IFCC (tanpa pyridoxal-5-phosphate)
Prinsip : Aminotransferasi (AST) mengkatalis transaminasi dari
L aspartate dan akataglutarate membentuk L
glutamate dan oxaloacetate. Oxaloacetate direduksi
menjadi malate oleh enzym malate oleh enzym malate
dehydrogenase (MDH) dan Niconamide Adenine
Dinucleotide (NADH) teroksidasi menjadi NAD.
Banyaknya NADH yang teroksidasi, berbanding
langsung dengan aktivitas AST dan diukur secara
fotometrik dengan panjang gelombang 340 nm.

Sampel
Jenis Sampel :
Serum, plasma EDTA/Heparin
Kriteria penolakan sampel :
Sampel hemolisis tidak dapat digunakan
Stabilitas :
Stabil 24 jam pada suhu kamar dan 1 minggu pada suhu 2-8C

Serum atau
plasma heparin

Baha
n

Reagensia
Reagen 1 :
TRIS pH 7,65 (110 mmol/L)
L-aspartate
LDH (Lactate dehydrogenase)
MDH (Malate dehydrogenase)

(320 mmol/L)
( 1200 U/L)
( 800 U/L)

Reagen 2 :
NADH
2-oxoglutarat

(1 mmol)
(85 mmol)

Dari reagen 1 dan 2 dibuat monoreagen


dengan perbandingan 4 bagian reagen 1
ditambah 1 bagian reagen 2. Misalnya 20 mL
R1 ditambah 5 mL R2. Homogenkan dan
stabilkan pada suhu 2-8 oC.

Cara kerja
Masukkan ke dalam tabung reaksi

Reagen
Serum

Blanko

Pemeriksaa
n

1000l
-

1000l
100l

Homogenkan, dan dibaca dengan spektrofotometer pada


panjang gelombang 340 nm dengan faktor 1745.
Pembacaan dilakukan pada menit 1, 2 , dan 3
Catat hasil pemeriksaan dan hitung kadar SGOT dengan
rumus

Rumus
SGPT = (A2 A1) x Faktor (1745)

SGPT
SGPT (Serum Glutamic Pyruvic
Transaminase) atau dinamakan juga
dengan
ALT
(Alanin
Aminotransferase) merupakan enzim
yang banyak ditemukan pada sel hati
serta efektif untuk mendiagnosa
destruksi hepatoseluler. Enzim ini
dalam jumlah kecil terdapat pada
otot jantung, ginjal dan otot rangka.

Kondisi Yang Meningkatan SGPT


Peningkatan SGPT > 20 kali normal : hepatitis viral akut,
nekrosis hati (toksisitas obat atau kimia).
Peningkatan 3-10 kali normal : infeksi mononuklear, hepatitis
kronis aktif, sumbatan empedu ekstra hepatik, sindrom Reye,
dan infark miokard (SGOT>SGPT).
Peningkatan 1-3 kali normal : pankreatitis, perlemakan hati,
sirosis Laennec, sirosis biliaris.

SGPT
Nilai rujukan untuk SGPT/ALT adalah :
Laki-laki
: 0 - 50 U/L
Perempuan : 0 - 35 U/L

SGPT
Metode :
Prinsip

Kinetik IFCC (tanpa pyridoxal-5-phosphate)


: Alanine

transiminasi

aminotransferase
dari

Lalanine

(ALT)

dan

mengkatalis

akataglutarate

membentuk l glutamate dan pyruvate, pyruvate yang


terbentuk di reduksi menjadi laktat oleh enzym laktat
dehidrogenase
dinucleotide

(LDH)
(NADH)

dan

nicotinamide

teroksidasi

menjadi

adenine
NAD.

Banyaknya NADH yang teroksidasi hasil penurunan


serapan

(absobance)

berbanding

langsung

dengan

aktivitas ALT dan diukur secara fotometrik dengan


panjang gelombang 340 nm.

Sampel
Jenis Sampel :
Serum, plasma EDTA/Heparin
Kriteria penolakan sampel :
Sampel hemolisis tidak dapat digunakan
Stabilitas :
Stabil 24 jam pada suhu kamar dan 1 minggu pada suhu 2-8C

Serum atau
plasma heparin

Bahan

Reagensia
Reagen 1 :
o THS pH 7,15 (140 mmol/L)
o L-alanine (700
mmol/L)
o LDH (Lactate dehydrogenase) ( 2300
U/L)
Reagen 2 :
o NADH (1 mmol)
o 2-oxoglutarat(85 mmol)

Dari reagen 1 dan 2 dibuat


monoreagen
dengan
perbandingan 4 bagian reagen 1
ditambah 1 bagian reagen 2.
Misalnya 20 mL R1 ditambah 5 mL
R2. Homogenkan dan stabilkan
pada suhu 2-8 oC.

Cara kerja

Masukkan ke dalam tabung reaksi

Reagen
Serum

Blanko

Pemeriksaa
n

1000l
-

1000l
100l

Homogenkan, dan dibaca dengan spektrofotometer pada


panjang gelombang 340 nm dengan faktor 1745.
Pembacaan dilakukan pada menit 1, 2 , dan 3
Catat hasil pemeriksaan dan hitung kadar SGPT dengan rumus

RUMUS

SGPT = (A2 A1) x Faktor (1745)

Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Kadar


SGOT dan SGPT
a. Istirahat tidur
Penderita hepatitis yang tidak tercukupi kebutuhan istirahat
tidurnya atau waktu tidurnya kurang dari 7 atau 8 jam setelah
dilakukan pemeriksaan terjadi peningkatan kadar SGOT/SGPT.
b. Kelelahan
Kelelahan yang diakibatkan oleh aktivitas yang terlalu banyak
atau kelelahan yang diakibatkan karena olahraga juga akan
mempengaruhi kadar SGOT/SGPT.

c. Konsumsi obat-obatan
Mengkonsumsi obat-obatan tertentu dapat meningkatkan kadar
SGOT/SGPT.

Anda mungkin juga menyukai