ANGGOTA KELOMPOK G
Elok Duwita Pratiwi
135070301111061
Nelly Widhaswara
135070301111062
Oktoviani Tri Handini
135070301111063
Delvy Rizqotul Ahadah
135070307111009
Atik Faizatitin
135070307111010
Rizqy Amanatul Husna
135070307111011
Devi Eka Nur Indah Sari
135070301111029
Arunia Kemala Putri
135070301111030
Caecilia Cita Sakti A.
135070301111031
Dwi Rahmat Putra Kurniawan 135070301111064
Sita Miyasa Purwati
135070301111065
Rachmi Mufida
135070301111066
Dea Nur Farida
135070301111068
Dwi Ayu Anggraini
135070301111069
Saila Nur Siti Khodijah
135070307111001
Skenario
Tn WW, 51 tahun, didiagnosa CVA thrombosis + DM Type 2 + HT st II,
MRS tanggal 20 April 2015 MRS dengan keluhan susah menggerakkan
anggota badan bagian kanan terutama tangan dan kaki serta
penglihatan menurun. LILA pasien 30 cm dan TL = 47 cm. KU: lemah,
kesadaran CM, nadi: 84x/menit, RR: 22x/menit, suhu: 36 oC, TD = 160/100
mmHg, sulit menelan (-), sulit mengunyah (+). Istri pasien yang
memberikan makanan selama pasien dirawat inap.
Diagnosa yang ditegakkan ahli gizi tanggal 20 April 2015 antara lain:
NI-5.1 Peningkatan kebutuhan protein disebabkan oleh adanya proteinuria
dan hipoalbumin ditandai
dengan kadar albumin 3,36 mg/dl dan
protein urin 2+.
NI-5.4 Penurunan kebutuhan purin disebabkan oleh gangguan metabolism
purin ditandai dengan kadar asam urat 9,2 mg/dl.
NC-2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait gizi (peningkatan kadar glukosa
darah dan serum lipid) disebabkan oleh gangguan fungsi endokrin
ditandai dengan glukosa urin 3+, GDS 289 mg/dl, kolesterol total 255
mg/dl, trigliserida 672 mg/dl, LDL 127 mg/dl.
NB-1.7 Ketidaksesuaian dalam pemilihan bahan makanan disebabkan oleh
kurangnya dukungan keluarga ditandai dengan telur rebus @2 buah,
setiap makan selalu dengan kerupuk aci @2-3 keping.
NI-5.4 Penurunan kebutuhan natrium disebabkan oleh peningkatan tekanan
darah ditandai dengan tekanan darah 160/100 mmHg dan hasil recall
natrium 155% kebutuhan.
Intervensi yang diberikan adalah modifikasi jumlah dan jenis diet terkait
dengan penyakit pasien dengan memberikan makanan saring I + rendah
lemak + rendah garam untuk pagi hari serta makanan saring II + rendah
lemak + rendah garam untuk siang dan sore hari. Konsultasi sudah
diberikan kepada pasien dan keluarga. Ahli gizi juga sudah berkolaborasi
dengan dokter dan perawat terkait keadaan fisik-klinis pasien. Pasien
CVA dengan riwayat DM memiliki risiko mengalami malnutrisi sehingga
ahli gizi perlu melakukan monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan
3. Proteinuria
Proteinuria adalah adanya protein serum yang
berlebihan dalam urin, seperti pada penyakit ginjal
atau setelah latihan fisik yang berat. (Kamus Dorland
Edisi 28)
4. HT stage II
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan
darah meningkat melebihi batas normal. Dengan cutoff
menurut JNC-7 sistole 160 mmHg dan diastole 100
mmHg dan menurut WHO dan ISHWG hipertensi stage
II tergolong sedang yaitu dengan cutoff systole 160179 mmHg dan diastole 100-109 mmHg.
(Wahyuningsih, 2013)
5. Endokrin
Endokrin merupakan sekresi internal atau berkenan
dengan sekresi internal atau hormonal. (Kamus
Dorland Edisi 28)
6. Hipoalbumin
Hipoalbumin merupakan rendahnya kadar protein
utama (albumin) di dalam darah. (Kamus Dorland Edisi
10. Metabolisme
Metabolism merupakan rangkaian proses transformasi
dalam tubuh yang mengubah senyawa kimia termasuk
zat gizi dalam makanan seperti karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, mineral. Metabolism dibagi menjadi 2
yaitu anabolisme yaitu proses untuk membentuk
senyawa yang lebih besar dan kompleks dari zat gizi
dan senyawa yang lebih sederhana, dan katabolisme
yaitu proses memecah senyawa kimia dari molekul
besar menjadi lebih kecil yang umumnya berupa
reaksi oksodasi untuk menghasilkan energy. (Kamus
Gizi, 2010)
Metabolisme merupakan hasil gabungan semua proses
fisik dan kimiawi untuk menghasilkan dan
mempertahankan substansi hidup yang terstruktur
(anabolisme), dan juga transformasi untuk
menyediakan energi yang digunakan organisme
(katabolisme). (Kamus Dorland Edisi 28)
Hipotesis
LAPORAN\HIPOTESIS Week XI.doc
x
Pada faktor resiko terdapat faktor resiko yang bisa dikendalikan, faktor
resiko yang berpotensial bisa dikendalikan dan faktor resiko yang
tidak bisa dikendalikan sebagai berikut :
-
Bisa dikendalikan
Hipertensi
Penyakit jantung
Fibrasi atrium
Endolarditis
Stenosis mitralis
Infark jantung
Merokok
Anemia sl sabit
Transient
ischemic attac
(TIA)
Stenosis karotis
asimptomatik
(Setyopranoto, 2011)
Dampak dari penyakit CVA
Stroke menimbulkan manifestasi klinis antara lain:
- Hemiparesis yakni kelemahan otot tungkai dan lengan pada satu sisi
yang berseberangan dengan sisi yang mengalami trombus.
ahap monitoring kemudian dievaluasi untuk menentukan apa saja perubahan yang terjadi sebagai hasil dari intervensi. Hal-hal ya
3. Evaluasi hasil
Hasil yang telah didapatkan pada tahap monitoring kemudian
dievaluasi untuk menentukan apa saja perubahan yang terjadi
sebagai hasil dari intervensi. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam
evaluasi hasil yaitu:
a) Membandingkan data yang di monitoring dengan tujuan preskripsi
gizi atau standar rujukan untuk mengkaji perkembangan dan
menentukan tindakan selanjutnya
b) Mengevaluasi dampak dari keseluruhan intervensi terhadap hasil
kesehatan pasien secara menyeluruh.
Jenis dampak dapat dibagi menjadi:
- Dampak perilaku dan lingkungan terkait gizi yaitu tingkat pemahaman,
perilaku, akses, dan kemampuan yang mungkin mempunyai
pengaruh pada asupan makanan dan zat gizi.
- Dampak asupan makanan dan zat gizi merupakan asupan makanan
dan/atau zat gizi dari berbagai sumber, misalnya makanan,
minuman, suplemen, dan melalui rute enteral maupun parenteral.
- Dampak terhadap tanda dan gejala fisik yang terkait gizi yaitu
pengukuran terkait antropometri, biokimia dan parameter
pemeriksaan fisik/klinis.
- Dampak terhadap pasien/klien terhadap intervensi gizi yang diberikan
pada kualitas hidupnya.
- Setelah dilakukan evaluasi hasil, sangat memungkinkan adanya
diagnosa, tujuan dan intervensi gizi tambahan atau revisi dari yang
telah dilakukan sebelumnya.
(Kemenkes RI, 2014 dan Nelms, 2015)
c. Biokimia : Kadar Gula darah, ureum, lipida darah, elektrolit, Hb, dll
d. Kepatuhan terhadap anjuran gizi
e. Memilih makanan dan pola makan
(PGRS, 2013)
f. Peningkatan pengetahuan gizi
g. Data subjektif dan perkembangan keluhan pasien/klien (buku saku
asuhan gizi di puskesmas, 2012)
3. Perkembangan terhadap target/ tujuan
- Evaluasi :
Dampak perilaku dan lingkungan terkait gizi yaitu tingkat pemahaman,
perilaku, akses, dan kemampuan yang mungkin mempunyai pengaruh
pada asupan makanan dan zat gizi
Dampak asupan makanan dan zat gizi merupakan asupan makanan dan
atau zat gizi dari berbagai sumber, misalnya makanan, minuman,
suplemen, dan melalui rute oral, enteral maupun parenteral
Dampak terhadap tanda dan gejala fisik yang terkait gizi. Pengukuran yang
terkait dengan antropometri, biokimia dan parameter pemeriksaan
fisik/klinis
Dampak terhadap pasien/klien terkait gizi pengukuran yang terkait dengan
persepsi pasien/klien terhadap intervensi yang diberikan dan dampak
pada kualitas hidupnya
(PGRS,2013)
(UNICEF)
Domai
n
indikat
or dan
indikat
or
yang
diukur
Target
dan
cara
pengam
bilan
data
Hasil
pengu
kuran
Perkemba
ngan
terhadap
target
Identfika
si faktor
yang
mempen
garuhi
Hasil
dampa
k +/-
Wakt
u
Rencan
a
tindak
lanjut
Tand
a
tang
an
KESIMPULAN
Mahasiswa mampu memperoleh pengetahuan yang lebih luas dengan
mereview materi yang berhubungan dengan penyakit system saraf
khususnya CVA Trombosis atau stroke mengenai epidemiologi,
patofisiologi, etiologi, tanda dan gejala, klasifikasi dan dampak dari
penyakit tersebut serta keterkaitan antara penyakit CVA trombosis
dengan penyakit lain yang ada pada skenario serta keterkaitannya
dengan status gizi. Dan mengetahui tahapan dalam melakukan
monitoring dan evaluasi dan mengetahui komponen yang ada dalam
monitoring dan evaluasi. Serta mengetahui monitoring dan evaluasi
dengan indicator, target pencapaian, waktu untuk mencapai target
serta cara pengambilan data yang sesuai dengan sKenario.
REKOMENDASI
Skenario yang diberikan sudah sangat baik dengan batasan permasalahan
yang jelas dan tepat sasaran, karena mahasiswa dapat belajar sesuai
dengan kompetensi yang diharapkan.Untuk PBL pada pekan-pekan
selanjutnya mahasiswa diharapkan mampu lebih kritis lagi dalam
menyampaikan pendapatnya sehingga mampu meningkatkan
pengetahuan mahasiswa terkait topik-topik yang ada.
Terimakasih