II
Lanjutan
Kelompok yg tidak mengakui adanya Allah
menyatakan bahwa alam semesta ini terjadi secara
kebetulan sebagai akibat pekerjaan saling
mempengaruhi antara berbagai unsur benda sendiri
dan dengan kekuatan yang saling tabiat unsur-unsur
tersebut atau terjadi dengan sendiri secara evolusi.
Pendapat tersebut mendapat berbagai bantahan
karena tidak dapat diterima akal. Menurut H.
Bergson, bukti kesengajaan dan perencanaan dalam
menciptakan, menyebabkan pikiran tentang
terjadinya alam dengan secara kebetulan menjadi
mustahil menurut pertimbangan fikiran.
Lanjutan
2. Dalil Ontologi
Dalil ini berasal dari Plato. Kemudian dipakai para
cendekiawan antara lain:
Thomas Aquinos: Semua gerakan timbul dari gerakangerakan sebelumnya sampai pada penggerak pertama,
yaitu Tuhan.
St. Aquinus: Manusia mengetahui dari pengalamannya
bahwa dalam alam semesta ini ada kebenaran. Namun,
terkadang akal manusia merasa mengetahui apa yang
benar dan terkadang ragu akan kebenaran. Dengan kata
lain, akal manusia mengetahui bahwa diatasnya masih
ada suatu kebenaran yang tetap yang tidak berubah.
Kebenaran yang tetap dan tidak berubah inilah yang
disebut Tuhan.
Lanjutan
2.
Lanjutan
3. Dalil Syara
Dikemukakan oleh Ibnu Rusydi. Dalil ini diambil
dari ayat-2 al-Quran yg mrp axioma yg
dibuktikan oleh kenyataan.
a. Qs. al-Anbiya (21): 22
Lanjutan
b. Qs. al-Mukminun (23): 91
Artinya:
Allah tidak mempunyai anak dan tidak pula ada
Tuhan selain Dia. Andaikata ada Tuhan selain
Allah, maka tentulah setiap Tuhan itu akan
menggerakkan makhluknya sendiri-sendiri dan
.saling mengalahkan
1. Al-Muhakkimah
Semua orang yg terlibat tahkim adlh kafir. Pelaku
dosa besar seperti zina, membunuh tanpa alasan
yang kuat dipandang kafir.
2. Al-Azariqah
Yg termasuk kafir adlh org yg tdk sepaham dg mrk,
mrk kekal selamanya di neraka walaupun anak.
Selain mereka dianggap musyrik juga berhak
dibunuh. Iman menurut mereka pengakuan dan
perbuatan.
3.Al-Najdat
Pelaku dosa besar yg menjadikannya kafir & kekal di
neraka adlh yg tdk sepaham dg mrk. Sdgk
pengikutnya, jk melakukan dosa besar tempatnya
bukan di neraka dan mereka kemudian akan masuk
surga.
4. Al-Ajaridah
Mereka bersifat lebih lunak dari sekte
lainnya, krn berhijrah bukan kewajiban
ttp kebajikan. Mereka boleh tinggal di
luar kekuasaan mereka, anak kecil tidak
berdosa,
tidak
musyrik,
mereka
mengikuti orangtuanya. Baik buruknya
perbuatan timbul dari kemauan dan
kekuasaan mereka (sekte Al-Maimunah)
dan sebagian lagi beranggapan bahwa
perbuatan manusia baik dan buruk timbul
dari kemauan dan kekuasaan Allah (sekte
Al-Hazimiah)
2. Murjiah
Muncul sbg reaksi atas sikapnya yg
tdk mau terlibat dlm upaya kafir
mengkafirkan thd org Islam yg melak.
dosa
besar. Mereka
menangguhkan
penilaian di hadapan Tuhan, krn Dia-lah
yg mengetahui keimanan ssorg & dlm
pandangan
mrk,
org
mukmin
yg
melakukan dosa besar dianggap masih
mukmin selama masih bersahadat.
2.Murjiah Ekstrim
Org Islam yg percaya kpd Tuhan ttp
kmd mengakui kekufurannya secara lisan
tdklah mjd kafir krn iman itu terletak di
hati bukan bagian dari tubuh manusia.
Bahkan orang yang telah iman walaupun
menyembah berhala, melakukan ajaranajaran Yahudi atau Kristen tidak kafir. Iman
hanya dalam hati dan perbuatan tidak
mempunyai pengaruh apa-apa. Pandangan
ini akan melahirkan sikaf permissive.
3. Qadariyah
Berasal dr kt qadara. Yaitu sebuah aliran
yg memberikan penekanan thd kebebasan &
perbuatan mns dlm menghasilkan
perbuatannya.
Kapan aliran ini muncul tidak dapat
dipastikan. Pemahaman mereka ttg konsep
iman adlh pengakuan dlm hati & amal akan
dpt menimbulkan kesadaran bhw manusia
mampu sepenuhnya memilih & menentukan
tindakannya sendiri, baik & buruknya.
4. Jabariyah
Berasal dr kt jabara (memaksa). Jabariyah
menolak hakekat perbuatan berasal dr mns &
menyandarkan pd Tuhan. Paham ini
memposisikan mns tdk bebas ttp terikat pada
kehendak mutlak Tuhan (presdetination).
Dalam Al-Quran byk memuat ayat yg
membawa kpd paham jabariyah yg al.: AlShaffat: 96, Al-Anam: 112, Al-Anfal: 17.
5. Mutazilah
Salah satu aliran yg dpt dikelompokkan sbg aliran
rasionalis Islam. Dlm sejarah, Mutazilah timbul
berkaitan dg peristiwa Washil bin Atha, Amr bin Ubaid
dan Hasan Basri. Washil trmsk org yg aktif mengikuti
kuliah yg diberikan Hasan Basri di Masjid Basrah. Suatu
hari salah seorang pengikut kuliah (pengajian) bertanya
kepada Hasan ttg kedudukan orang yg berdosa besar
(murtakib al-kabair), Khawarij mengatakan kafir sdg
murjiah mukmin. Ketika Al-Hasan sedang berpikir,
Washil mengatakan tdk setuju dg besar tdk mukmin tdk
pula kafir ttp berada di ant posisi ke2nya (al-manzilah
baina al-manzilatain). Stlh itu, ia berdiri, meninggalkan
gurunya & membentuk pengajian sendiri. Atas peristiwa
tsbt Al-Hasan berkata,Itazalna (Washil menjauhkan
diri dari kita).
2. Al-Adl
Tuhan tdk menghendaki keburukan, manusi
dapat mengerjakan perintah2-Nya/
meninggalkannya dg qudrat (kekuasaan) yg
ditetapkan Tuhan pd diri mns. Perbuatan mns
diwujudkan oleh mns itu sendiri krn tdk adil
Tuhan akan menyiksa mns krn perbuatan
dosanya jk dia berbuat atas perintah Tuhan.
3. Al-Wad dan Al-Waid
Di Akhirat, Tuhan akan memberikan pahala
baik orang yang melakukan kebaikan dan
memberikan siksa bagi orang yang
melakukan keburukan
5. Kedudukan Al-Quran
Al-Quran sbg manifestasi kalam Allah yg
qadim. Jk Al-Quran diciptakan mk
memerlukan kata kun & utk terciptanya
kun diperlukan kun yg lain dst. Dg dmk AlQuran itu tdk mungkin baru, yg baru
hanya huruf & suara yg tertulis dlm
mushaf.
6.Pemakaian akal
Akal mpy tempat di sisi wahyu, nmn
wahyu tetap diprioritaskan.
8. Al-Maturidiyah
a. Maturidiyah Samarkand
Muncul sbg reaksi keras thd aliran mutazilah. Tak
heran jk mpy kesamaan dg aliran Al-Asyariyah.
Pendirinya Abu Mansur Muhammad Al-Maturidi.
Diperkirakan muncul setelah popularitas aliran
Mutazilah menurun.
Bagi Al-Maturidi, Tuhan mpy sifat2. Tuhan
mengetahui bukan dengan zat-Nya tetapi dengan
pengetahuan-Nya. Dlm masalah perbuatan manusia,
manusialah sebenarnya yg mewujudkan perbuatan2,
dg dmk mpy paham qadariyah. Kesamaan dengan
mutazilah adalah adanya wad dan waid, bahwa janji
dan ancaman Tuhan mesti terjadi kelak. Dlm mas.
akal, akal hanya dpt menget. baik dan jahat, dan
kewajiban mengetahui baik dan jahat.
2. Maturidiyah Bukhara
Didirikan oleh Najm Al-Din Al-Nasafi
(murid Al-Bazdawi). Perbedaan aliran ini
dengan aliran Maturidiyah Samarkand
adalah pada kewajiban mengetahui Tuhan.
Dalam Maturidiyah Samarkand,
kewajiban tersebut dapat diketahui dengan
akal, sedang dalam aliran ini hanya
diketahui dengan wahyu, demikian juga
kewajiban mengerjakan yang baik dan
menjauhi kejahatan tidak dapat diketahui
dengan akal tetapi dengan wahyu.