Anda di halaman 1dari 24

ABORTUS

KELOMPOK 3

KELOMPOK 3

AYU WULANDARI
ANDI RIDHA ANNISA
RAHMAT
ANDI RISKA GUNAWATI
HAJAR ASTUTI
ASMAUN
WIHDA WAHYUNI
RAHMANIAR
NURUL HUWRUN IYN
RISMA AYU SORAYA

DENI ARIZAL
WICAKSONO
SYAHRUL RIDENG
ABU SALAM HAMZAH
ANDI HERAWATI
MAGHFIRA
NURUL EKAWATI AZIS
M. AINUL MAHFUZ
M. RISWANDI
NIRMALA

DEFENISI

Abortus adalah ancaman atau


pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup diluar kandungan.
Sebagai batasan ialah kehamilan < 20
mgg atau berat janin < 500 gram

PROVOKAT
US

SPONTAN

ABORTU
S

EPIDEMIOLOGI

Rata-rata dapat terjadi 114 kasus


abortus per jam.
Kejadian yg diketahui 15-20 %
merupakan abortus spontan atau
kehamilan ektopik.

ETIOLOGI

Genetik

Defek fase
luteal

Kelainan
kongenital
uterus

Autoimun

Infeksi

Lingkunga
n

KATEGORI ABORTUS
1.
2.
3.
4.
5.

Abortus iminens
Abortus insipien
Abortus inkomplit/ komplit
Missed abortion
Abortus habitualis

ABORTUS IMINENS

Merupakan ancaman terjadinya


abortus, ditandai dengan perdarahan
pervaginam, ostium uteri masih
tertutup dan hasil konsepsi masih baik
dalam kandungan.
Gejala : perdarahan pervaginam pada
umur kehamilan < 20 mgg. Keluhan
nyeri / rasa kram pada perut bagian
bawah

perdarahan
pervaginam,
ostium uteri
masih tertutup
dan hasil
konsepsi masih
baik dalam
kandungan

Pemeriksaan :
- Ginekologi
- Kadar hormon hCG
- USG

Penatalaksanaan :
- tirah baring sampai perdarahan
berhenti
- pemberian hormon progresteron
- edukasi

ABORTUS INSIPIENS

Merupakan abortus yang sedang


mengancam ditandai dengan servix
telah mendatar, ostium uteri telah
membuka akan tetapi hasil konsepsi
masih dalam kavum uteri dan dalam
proses pengeluaran
Gejala : nyeri/kram disertai perdarahan
pervaginam sesuai dengan pembukaan
servix uterus dan umur kehamilan

Servix telah
mendatar, ostium
uteri telah membuka
akan tetapi hasil
konsepsi masih dalam
kavum uteri dan
dalam proses
pengeluaran

Pemeriksaan :
- USG

Penatalaksanaan :

Observasi keadaan umum & keadaan


hemodinamik yg terjadi
Evakuasi/ pengeluaran hasil konsepsi
disusul kuretase (bila perdarahan
banyak)

ABORTUS KOMPLETUS

Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari


kavum uteri pada kehamilan < 20 mgg
atau berat janin < 500 gr

Gejala : perdarahan terus-menerus


dalam waktu singkat, nyeri terasa
hingga serviks
Pemeriksaan :
- inspeksi & inspekulo
Penatalaksanaan : observasi & diet
tinggi protein

ABORTUS INKOMPLETUS

Sebagian hasil konsepsi telah keluar


dari kavum uteri dan masih ada yang
tinggal.

Gejala : perdarahan terus menerus selama


hasil konsepsi masih tertinggal
Pemeriksaan : USG
Penatalaksanaan :
- observasi keadaan umum
- bila perdarahan hebat segera melakukan
pengeluaran sisa hasil konsepsi manual
(kuretase)
- uterotonika parenteral/oral & antibiotik

MISSED ABORTIO

Ditandai dengan embrio atau fetus telah


meninggal dalam kandungan sebelum
kehamilan 20 mgg & hasil konsepsi seluruhnya
masih tertahan dalam kandungan
Gejala :
-pertumbuhan kehamilan tidak seperti yang
diharapkan
- pada kehamilan 14-20 mgg rahim makin
mengecil dengan tanda kehamilan sekunder
mulai menghilang

Embrio atau fetus


telah meninggal
dalam kandungan
sebelum kehamilan
20 mgg & hasil
konsepsi
seluruhnya masih
tertahan dalam
kandungan

Pemeriksaan :
- USG

Penatalaksanaan :
- tindakan operasi
- jika umur kehamilan > 12 mgg / <
20 mgg dengan keadaan serviks
uteri masih kaku lakukan induksi
terlebih dahulu

ABORTUS HABITUALIS

Abortus spontan yang terjadi 3 x atau


> berturut-turut.
Penyebab tersering ialah
inkompetensia serviks
Pemeriksaan : inspeksi dan inspekulo
(nilai diameter kanalis servikalis yg
didapati selaput ketuban yg mulai
menonjol dengan diameter > 8 mm)

Penatalaksanaan :
- edukasi
- jika curiga inkompetensia serviks
lakukan tindakan dengan
memberikan fiksasi pada serviks
- operatif dilakukan pada umur
kehamilan 12-14 mgg

TERIMA KASIH

REFERENSI

Sarwono.2010. Ilmu kebidanan.PT Bina


Pustaka : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai