Termodinamika Kelompok 4

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 33

TERMODINAMIK

A TEKNIK KIMIA
KELOMPOK
4

INTRODUCE US!

DARA TARI ANDIMAN


FITRIA VICI
PANJI HARRY S
DHIMAS PRATAMA
ARIF NUR HIDAYAT
TEGAR RAMADHAN B.P
2

HELLO
!
3.1 PERILAKU PVT DARI
SUBSTANSI MURNI
3.2 PERSAMAAN
KEADAAN VIRIAL
3.3 GAS IDEAL

Sifat-sifat termodinamis seperti energi internal dan entalpi, yang


menghitung panas dan pekerjaan dari persyaratan proses industri,
seringkali dievaluasi dari data volumetrik. Terlebih lagi, hubungan
antara tekanan/volume/suhu (PVT) sendiri penting untuk tujuan tersebut
karena pengukuran cairan dan pengukuran bejana atau saluran pipa.
Oleh karena itu kita akan terlebih dahulu menjelaskan sifat umum dari
perilaku PVT dari cairan murni. Di sana terdapat perlakuan dari gas
ideal, model realistik sederhana dari perilaku cairan. Persamaan keadaan
kemudian akan diperoleh, karena memberikan dasar untuk keterangan
kuantitatif dari cairan nyata. Akhirnya, korelasi umum ditampilkan yang
mengizinkan prediksi dari perilaku PVT dari cairan untuk data
eksperimental yang kurang.
4

1.
PERILAKU PVT
DARI
SUBSTANSI
MURNI
5

DIAGRAM PT UNTUK SUBSTANSI


MURNI

Sesuai dengan hukum fasa, sistem ini


mempunyai derajat kebebasan nol,
karena fasa ini berada pada satu
tekanan dan satu temperatur

Titik Triple Point adalah titik dimana suatu zat dalam


kesetimbangan 3 fase (ada 3 fase yg siap berubah dari fase
satu ke fase yg lain) bila diubah PT zat tersebut.
Titik C disebut Critical Point (Titik Kritis)
Pada setiap zat memiliki titik kritis
T, P, V dititik kritis Temperatue kritis = Tc
Tekanan kritis = Pc
Volume kritis = Vc
Daerah yg berada diatas titik kritis (>Tc ; >Pc) disebut
Daerah Fluida
Zat dapat dianggap Liquid/Gas(sifatnya sama)tergantung
cara pandangnya

Suatu zat dianggap cairan (liquid), bila tekanan P diturunkan pada


temperatur T tetap maka zat tersebut akan menguap menjadi gas

Zat disebut uap, apabila zat itu dicairkan dg cara:


1.Temperatur T diturunkan pada Tekanan P tetap
2.Tekanan P dinaikkan pada Temperatur T tetap

Jika zat dianggap Gas, bila temperatur


T
diturunkan pada Tekanan P tetap maka zat itu
akan berubah menjadi cair (liquid)

2. PERSAMAAN VIRIAL
Untuk gas-gas dengan tekanan > 1,5 bar, perilakunya tidak lagi bisa digambarkan
dengan menggunakan persamaan keadaan gas ideal, karena pada tekanan yang
lebih tinggi ini jarak antar molekul/atom gas semakin dekat sehingga gaya antar
molekul tidak lagi bisa diabaikan.
Sepanjang garis isotermal T1:
V berkurang dengan naiknya P

Pc

T > Tc

T = Tc
T1 < Tc
T2 < Tc
Vc

PV = a + bP + cP2 + . . .
Jika b aB, c aC, dst,
maka
PV = a (1 + BP + CP2 + . . .) 13

UNIVERSAL GAS
CONSTANT

PV (cm3 bar mol-1)

T = 273,16 K
(Triple point air)

(PV)t* = 22.711,8 cm3 bar mol-1

H2
N2
Udara
O2

14

PV = a = f(T)
PV = a = RT
Pada T = 273,16K:
(PV)t = R (273,16)
22.711,8 = R (273,16)
22.711,8 cm3 bar mol1
R
273,15 K

R = 83,1447 cm3 bar mol-1 K-1


15

PV
RT

COMPRESSIBILITY FACTOR

PV = a (1 + BP + CP2 + DP3 + . . .)
Pers. virial:
(7)

Z = 1 + BP + CP2 + DP3 + . . .
Bentuk lain:

BP
P
Z 1
C

RT
RT

Z 1

Untuk gas ideal:

P
D

RT

. . . (8a)

B
C
D
2 3 ...
V V
V

PV = RT

Z=1

(8b)

16

Gas Ideal
Gas ideal merupakan kumpulan dari
partikel-partikel suatu zat yang jaraknya
cukup jauh dibandingkan dengan ukuran
partikelnya. Partikel-partikel itu selalu
bergerak secara acak ke segala arah. Pada
saat partikel-partikel gas ideal itu
bertumbukan antar partikel atau dengan
dinding akan terjadi tumbukan lenting
sempurna sehingga tidak terjadi
kehilangan energi.

Suatu gas disebut gas ideal jika memenuhi


hukum gas ideal. Pada tekanan-tekanan rendah
sampai menengah, dan pada suhu-suhu yang
tidak terlalu rendah, gas berikut ini dapat
dianggap merupakan gas ideal; udara, nitrogen,
oksigen, helium, hidrogen, dan neon. Hampir
semua gas yang stabil secara kimia, bersifat
ideal, jika keadaannya jauh dari keadaan
dimana gas itu dapat mengembun atau bahkan
membeku. Gas mendekati gas ideal jika pada
tekanan sangat rendah pada suhu kamar
17

SIFAT GAS IDEAL


a. Suatu gas terdiri dari partikel-partikel yang disebut molekul dan
setiap
molekul adalah identik (sama) sehingga tidak dapat dibedakan
dengan
molekul lainnya.
b. Partikel-partikel gas berbentuk bola padat yang bergerak secara
acak, segala
arah,dengan kecepatan yang sama dan memenuhi hukum gerak
Newton.
c. Jumlah molekul gas sangat banyak tetapi tidak terjadi gaya interaksi
antar
molekul.
18
d. Ukuran molekul gas sangat kecil sehingga dapat diabaikan terhadap
ukuran
wadah.

HUKUM HUKUM GAS


Dalam gas ideal berlaku 3 hukum tentang kinetika gas yaitu :
Hukum Boyle :
Menurut hukum Boyle, pada suhu tetap (isotermal), volume gas berbanding terbalik dengan
tekanan yang diberikan asalkan suhu gas dipertahankan konstan.
V 1/P (n dan T tetap)
Hukum Charles :
Pada hukum Charles ketika tekanan gas dipertahankan tetap (isobarik) maka volume gas
sebanding dengan suhu absolutnya.
V T ( n dan P konstan)
Hukum Avogadro:
Pada hukum Avogadro volume gas ideal berbanding langsung dengan jumlah gas ideal.
V n ( P dan T tetap)
:

PERSAMAAN GAS IDEAL


Dari ketiga hukum di atas, dapat dikatakan volume gas berbanding langsung
terhadap jumlah gas dan suhu dan berbanding terbalik terhadap tekanan,
Maka didapat persamaan gas ideal :
atau
N = jumlah partikel gas
n = jumlah mol gas
R = tetapan gas umum 8,31 x 103 M/mol K
k = tetapan Boltzman = 1,38 x 10-23 J/K
20

ENERGI KINETIK GAS


Dalam gas ideal hanya terdapat energi kinetik, tidak ada energi yang lain
sehingga energi kinetik yang ada di gas ideal juga merupakan energi dalam
yang dimiliki oleh gas ideal (U). Besarnya energi dalam dibedakan menjadi dua
yaitu monoatomik dan diatomik.
Gas Monoatomik
Gas monoatomik adalah gas yang beratom tunggal. Pada molekul ini, gas
hanya melakukan gerak translasi. Energi yang digunakan untuk gerak translasi
memiliki arah sumbu X,Y dan Z (1/2mvx2, 1/2mvy2, dan 1/2mvz2). Olehnya itu
ada tiga derajat kebebasan. Energi dalam (U) gas monoatomik dirumuskan
sebagai berikut:
U = 3/2 N k T / U = 3/2 n R T
21

Gas Diatomik
Molekul gas diatomik pada suhu rendah (kurang lebih 250 K).
Molekul ini melakukan gerak translasi dengan komponen energi
kinetik (1/2mvx2, 1/2mvy2, dan 1/2mvz2). Olehnya itu, molekul gas
ini memiliki tiga derajat kebebasan.
Ek = 3/2 k T
U= 3/2 n R T
Molekul gas diatomik pada suhu sedang (kurang lebih 500 K).
Molekul ini melakukan gerak translasi (Ekx, Eky, dan Ekz) dan gerak
rotasi (Ekydan Ekz). Olehnya itu, molekul gas pada suhu ini memiliki
lima derajat kebebasan.
Ek = 5/2 k T
22
U= 5/2 N k T= 5/2 n R T

Molekul gas diatomik pada suhu tinggi (kurang lebih 1000 K). Molekul ini
melakukan gerak translasi (Ekx, Eky, dan Ekz) dan gerak rotasi (Eky dan Ekz)
dan gerak vibrasi (Ek dan Ep). Olehnya itu, memiliki tujuh derajat
kebebasan.
Ek = 7/2 k T
U = 7/2 N k T = 7/2 n R T

CONTOH SOAL
1. PERILAKU PVT DARI SUBSTANSI MURNI
SOAL :
Untuk cairan acetone pada 20C dan 1 bar:
= 1,487 103 C1
= 62 106 bar1
V = 1,287 cm3 g1
Hitung:
a) (P/T)V
b) Tekanan akhir pada proses pemanasan pada V konstan dari 20C dan 1 bar
sampai 30C.
c) Perubahan volume pada proses perubahan dari 20C dan 1 bar sampai 0C
24
dan 10 bar.

PENYELESAIAN
a)
Untuk V konstan, pers. (4) menjadi:

(V konstan)

1,487 10 3
o 1

24
bar
C
6

62 10

b) Jika dan konstan, maka:

T 24 30 20 240 bar

P2 = P1 + P = 1 + 240 = 241 bar


c) Persamaan (5):

V2
T2 T1 P2 P1
ln
V1

V2
1,487 10 3 20 62 10 6 9 0,0303
V1
V2
V2 = (0,9702) (1,287) = 1,249 cm3 g1
0,9702
V1
3
1

ln

V = V2 V1 = 1,249 1,287 = 0,038 cm g

26

2. PERSAMAAN KEADAAN
SOAL VIRIAL
Diketahui koefisien virial untuk uap isopropanol pada 200C:
B = 388 cm3 mol1 C = 26.000 cm6 mol2
Hitung Z dan V dari uap isopropanol pada 200C dan 10 bar dengan menggunakan persamaan
sbb.:
a) Persamaan keadaan gas ideal
b) Persamaan keadaan virial dengan 2 suku (pers. 8a)
c) Persamaan keadaan virial dengan 3 suku (pers. 8b)

PENYELESAIAN
T = 200C = 473,15K
R = 83,14 cm3 bar mol1 K1
a)

Persamaan gas ideal


Z=1

RT 83,14 473 ,15

3.934 cm3 mol1


P
10

27

b) Persamaan virial 2 suku


Z

PV
BP
1
RT
RT

83,14 473,15
RT
B
388 3.546 cm3 mol1
P
10

10 3.546
PV

0,9014
RT 83,14 473 ,15

28

c) Persamaan virial 3 suku


Z

PV
B C
1 2
RT
V V

RT
P

B C
2
V V

Persamaan diselesaikan secara iteratif.

29

Vi 1

Iterasi 1:

RT
P

1 B C

Vi Vi2

RT
V1
P

1 B C

V0 V02

Sebagai tebakan awal digunakan V0 = Vgas ideal = 3.934


388
26.000

V1 3.934 1

3.539
2
3
.
934

3.934

30

Iterasi 2:

RT
V2
P

1 B C

V1 V12

388
26.000

V2 3.934 1

3.495
2
3.539 3.539

Iterasi diteruskan sampai selisih antara Vi+1 Vi sangat kecil


Setelah iterasi ke 5 diperoleh hasil akhir: V = 3.488 cm3 mol1
Z = 0,8866
31

3. GAS IDEAL
SOAL :
Tentukan massa moleku relatif (Mr) suatu gas yang bermassa 800 gram pada
suhu 500 K dengan volume 500 liter dan tekanan 3 atm !
JAWAB :
Diketahui:
m = 800 gram
V = 500 liter
T = 500 K
P = 3 atm

Ditanyakan: Mr.......?
Penyelesaian:
PV = n R T
PV = (m/Mr) (R T)
Mr = m R T / P V
= (800 . 0,082 . 500) / (3 . 500)
= 32800 / 1500
= 21,87

32

Terima
kasih!
33

Anda mungkin juga menyukai