Anda di halaman 1dari 7

Penanganan Rehabilitasi Medik untuk

Pasien Spondilitis Tuberculosa


Oleh:
Aldhis Noor Munawarah
Rijalullah M. Qayyum
Agnia Safitri
Bagaskhara Rifega O.
Pembimbing:
dr.Bambang D. Putranto, Sp. KFR
dr. M. Siddik, Sp. KFR
dr.Fathia Arsyiana, Sp. KFR
dr.Azka Hayati, Sp. KFR

Bagian/SMF Rehabilitasi Medik

Juni,

Spondilitis Tuberculosa / Potts


disease of the spine

RM

Pasien TB, keterlibatan tulang


dan sendi 10% kasus
-

Tulang belakang (50% kasus) - Tulang lengan dan tangan


Tulang panggul
(Jarang terkena)
Lutut
Tulang-tulang lain dikaki

3 juta kematian terjadi setiap


tahun
USA:
- Insidensi tuberkulosa meningkat, frekuensi
TB ekstrapulmoner stabil.
- Jumlah tuberkulosis tulang dan jaringan
lunak kira-kira 10% dari kasus tuberkulosis
ekstrapulmonal dan sekitar 1-2% dari total
kasus secara keseluruhan.
- Spondilitis TB manifestasi tuberkulosis
muskuloskeletal tersering, (40-50% kasus)

1,5-2 :1
RM

Defisit neurologis 10-47% kasus

-Terapi konservatif
-Terapi Operatif
-Rehabilitasi

Definisi
Pott disease merupakan bentuk
tuberkulosis muskuloskeletal yang
paling berbahaya karena dapat
menyebabkan destruksi
tulang,
deformitas, dan paraplegia

Manifestasi Klinis
1.
2.
3.
4.
5.

demam (hilang timbul),


keringat malam,
anoreksia,
penurunan berat badan,
riwayat batuk lama (lebih dari 3
minggu) berdahak atau berdarah.
6. nyeri lokal pada tulang belakang

RM

RM

Patogenesis/klasifikasi
1.
2.
3.
4.
5.

Stadium implantasi
Stadium destruksi awal
Stadium destruksi lanjut
Stadium gangguan neurologis
Stadium deformitas residua

Pemeriksaan Diagnostik
1. Laboratorium
- Tuberkulin skin test
- LED
- Leukosit
- Cairan Serebrospinal
2. Radiologi
- Foto polos
- CT Scan
- MRI
3

Penatalaksanaan

RM

1. Immobilisasi (Jaket minerva,


body
cast
jacket,
body
jacket/korset gips)
2. Kemoterapi dengan OAT
3. Diet tinggi kalori dan protein
penanganan terhadap
4. Terapi bedah

REHABILITASI
MEDIK

RM

Prognosis
bergantung pada usia dan kondisi
kesehatan umum pasien, derajat
berat, dan durasi defisit neurologis,
serta terapi yang diberikan

paraplegia yang merupakan salah satu


komplikasi spondilitis tuberkulosa adalah:
A. Fisioterapi:
- Latihan pernapasan
- Koreksi posisi tidur
- Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS)
- Pemanasan
- Stimulasi listrik
- Latihan lingkup gerak sendi /Range of Motion exercise
- Bladder and bowel training
- Latihan mobilisasi, transfer dan ambulasi
B. Okupasi Terapi
C. Ortotik Prostetik
* spinal ortose, long leg brace (KAFO), cane, crutches, walker,
atau kursi roda (wheelchair)

RM

RM

RM
Ringkasan
Rehabilitasi medik pada penderita paraplegia akibat spondilitis tuberkulosa
sangat diperlukan untuk mencegah komplikasi yang mungkin timbul,
membantu penderita agar dapat melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari
secara mandiri, memungkinkan mobilisasi, transfer dan ambulasi serta
stabilisasi tulang belakang agar penyakit tidak bertambah parah.

RM

TERIMA KASIH
ARIGATOU GOZAIMASU!

See you soon


KOAS XXV-I

Like us

KOAS XXV-I

Follow us

KOAS XXV-I

Watch us

Anda mungkin juga menyukai