Anda di halaman 1dari 29

Perawatan Multidisiplin pada Fraktur Subgingiva dengan Komposit Indirect: Laporan Kasus

Journal of Dentistry for Children-79:2, 2012

ERIANA SUTONO J1022 15 102


PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI
SPESIALIAS
KONSERVASI GIGI UNIVERSITAS
HASANUDDIN

TRAUMA GIGI
Anak- anak >
Dewasa
Email
Dentin
Sementum
Pulpa

JENIS PERAWATAN

Keparahan
Fraktur

Jumlah
Struktur Gigi
Tersisa

Perawatan kompleks pada fraktur subgingiva


mempertahankan lebar biologis
Perawatan pasien anak

Kemampuan teknis
Penanganan sikap
Proses erupsi masih berlangsung
Motivasi pasien
Perawatan komprehensif dan multidisiplin

Sulit

Tujuan Laporan
Kasus
Menampilkan kasus dengan penanganan
multidisiplin pada fraktur gigi subgingiva
dengan ekstrusi orthodontik, bedah
periodontal, dan restorasi akhir dengan
restorasi komposit indirect

LAPORAN KASUS
Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun datang ke Klinik Gigi
Anak di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Ondokuz Mays,
Samsun, Turki, dengan keluhan utama fraktur subgingiva pada
gigi permanen insicivus sentralis kanan RA akibat kecelakaan
sepeda 1 bulan yang lalu. Tidak ada riwayat kesehatan
sebelumnya. Dilaporkan, pasien ini telah menerima perawatan
pulpektomi sebelumnya oleh dokter gigi lain dan dilakukan
splinting mahkota gigi incisivus kanan RA dengan gigi
tetangganya menggunakan resin komposit. Dokter gigi
sebelumnya berharap perawatan lanjut dapat dilakukan oleh
dokter gigi spesialis.

Gambar 1a. Tampilan klinis preoperatif

1b. Gambaran radiografi gigi yang mengalami trauma. Gambar di


dalam : Fragmen mahkota yang telah dilepaskan.

Gambar 2.Gambaran klinis stelah splint


adhesif dan fragmen mahkota dilepaskan.

Rencana Perawatan
Apeksifikasi

Pasta
Kalsium Hidroksida

Mahkota gigi goyang

Splint komposit

3 Bulan kemudian..

Terbentuk Apical Stop


Obturasi
Gutta percha dan sealer AH Plus
(Dentsply, Konstanz, Germany).

Prosedur Ekstrusi Orthodontik


Ekstrusi orthodontik sekitar 3 mm di
atas alveolar crest pada akar gigi
incisivus sentralis RA gigi permanen
Bracket 0.22 (GAC International,
Bohemia, NY, USA) ditempatkan
pada gigi incisivus lateral kanan RA,
gigi incisivus sentralis kiri permanen,
dan gigi incisivus lateral kiri RA.

Rectangular stainless steel arch wire, ukuran 0.019 x


0.025 inch untuk mencapai ekstrusi gigi, sebuah steel
J hook , disementasi pada saluran akar dan aplikasi
steel hook pada arch wire dengan kekuatan 75 gram
Power chain diganti setelah 3 minggu
Ekstrusi sekitar 3 mm diperoleh setelah 2 bulan.
Ekstrusi gigi dipertahankan dengan arch wire selama
60 hari mencegah relapse.

Gambar 3. Alat ekstrusi orthodontik telah terpasang

Pemasangan fiber post


Core Build Up Komposit
Jarak 2 mm incisal, 1.5 mm
bukal dan 1.5 mm palatal
Pencetakan RA & RB
Pencatatan warna gigi dengan
Shade Guide
Restorasi Sementara

Gambar 4a. Tampilan oklusal preparasi


gigi mahkota komposit indirect

Gambar 4b. Tampilan depan struktur gigi


yang telah dipreparasi mahkota komposit
indirect.

Insersi
Isolasi dengan cotton rolls,
Restorasi sementara glass ionomer dibuka
Gigi dibersihkan dengan rubber cup dan
pumice
Mahkota komposit ditempatkan kemudian
ditekan ringan dengan jari pada gigi yang telah
dipreparasi.

Kelebihan bahan dihilangkan.


Penyinaran selama 40 detik dari aspek bukal
dan palatal dengan visible light source (Elipar
Free Light II, 3M/ESPE; Gambar 5).

HASIL
Pasien dan ibunya sangat puas dengan hasil
perawatan yang telah dilakukan
Secara klinis, mahkota komposit indirect merupakan :
Restorasi yang baik, dengan stabilitas yang baik
Memiliki estetika baik tanpa diskolorasi
Tidak ada resiko karies pada daerah margin restorasi,
Gambaran radiografi setelah 12 tahun tidak tampak
adanya kegagalan

Gambar 5. Tampilan klinis mahkota komposit


indirect yang telah disementasi

Follow up 1,3,6,9 dan 12 bulan


setelah perawatan

Gambar 6 (a). Foto radiografi setelah


sementasi mahkota komposit indirect.

Gambar 6b. Evaluasi setelah 12 bulan

DISKUSI
Lokasi garis fraktur pada gigi yang mengalami
fraktur tidak hanya menentukan pilihan
perawatan namun juga prognosisnya.
Hasil klinis dan prognosis gigi yang mengalami
fraktur di daerah subgingiva biasanya
meragukan karena stabilitas fragmen mahkota
dan vitalitas pulpa yang hilang

Panjang akar gigi incisivus yang


mengalami fraktur setelah ekstrusi
harus memiliki rasio mahkota akar 1:1.
Ratio ini diharapkan mampu menjaga
dukungan periodontal.

Pada laporan kasus ini, panjang akar


gigi cukup untuk dilakukan ekstrusi
orthodontik

Restorasi komposit indirect merupakan


alternatif yang baik , dibanding melekatkan
kembali fragmen gigi dengan bahan adhesif
yang memiliki daya tahan yang kurang
akibat fraktur yang luas

KESIMPULAN
Pendekatan multidisiplin penting pada perawatan
trauma yang mengalami komplikasi untuk
pertimbangan aspek biologis, fungsional, dan
estetik.
Penggunaan restorasi komposit indirect efektif
mencegah kebocoran marginal dan dapat menjadi
alternatif pada perawatan fraktur subgingiva gigi
anterior pada pasien dewasa muda

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai