LUMPUR PEMBORAN
PANAS BUMI
PEMBAHASAN
1. PENDAHULUAN
2. FUNGSI FLUIDA PEMBORAN
3. JENIS-JENIS FLUIDA PEMBORAN
4. MENGATASI PROBLEM FLUIDA PEMBORAN
5. ADDITIVE YANG DI GUNAKAN PADA FLUIDA PEMBORAN
PENDAHULUAN
Selama melakukan proses pengeboran, dilakukan sirkulasi fluida. Fluida yang
disirkulasikan disebut sebagai drilling fluid. Fungsi fluida pemboran yang utama adalah
untuk mengangkat cutting (serpihan pemboran) yang dihasilkan selama proses pemboran ke
permukaan dan mengimbangi tekanan formasi, sama halnya seperti pemboran sumur
minyak dan gas.
Fluida pemboran yang umum digunakan pada sumur geothermal biasanya adalah air,
polymer, water based bentonitic (atau selain bentonite) mud, aerated water, dan stiff foam.
2. Lumpur Berat
Permasalahan yang timbul lebih banyak, barite akan mempersulit
pengontrolan rheologi untuk membuang padatan pemboran dengan tidak
membuang barite dibutuhkan tenaga dorong sentrifugal yang tentu mahal dan
yang tertangani hanya fraksi kecil aliran lumpur. Mengairi kembali tentunya
akan menambah biaya karena dibutuhkan penambahan ulang barite untuk
mengembalikan densitas. Yang lebih berbahaya lagi bila air terkontaminasi
oleh air asin misalnya, gel strenght atau mud cake pada lapisan akan
meningkat
b.
c.
Lumpur pemboran stabil pada temperatur 105 C (302 F), jika temperature
lebih panas, kestabilan lumpur menjadi masalah dan tidak dapat diatasi jika
berada pada temperatur lebih dari 200 C (329 F). Lumpur bor akan
mengalami pemisahan antara fasa padat dan fasa cair pada suhu tinggi.
Fluida pemboran yang keluar dari lubang bor didinginkan dengan cooling
tower.
KESIMPULAN
Fluida pemboran sangatlah penting dalam proses
pemboran, karena pada saat pemboran kita
membutuhkan sirkulasi lumpur agar tidak terjadi
masalah pada saat pemboran. Dan berguna untuk
mengangkat cutting ke atas permukaan dan lain
sebagainya. dan juga lumpur pemboran selalu di
desaign dengan sebagai mana mestinya dengan
menggunakan additive agar tidak terjadi masalah
pada saat pemboran.