Anda di halaman 1dari 25

SEMINAR DAN TEORI AKUNTANSI

TEORI ASSET
KELOMPOK 1
1.
2.
3.
4.
5.

ERNI IRAWATI NINGSIH


130404020056
SANDRA OKYNAWA
130404020057
FRANSISKUS HONA MONE
130404020059
SULIATI
130404020060
VERONIKA ARI
130404020061

FASB mendefinisi asset dalam


rerangka konseptualnya sebagai
berikut :
Aset adalah manfaat ekonomik masa dating yang cukup
pasti yang diperoleh atau dikuasai/dikendalikan oleh
suatu entitas sebagai akibat transaksi atau kejadian masa
lalu.

Terdapat tiga karakteristik utama yang


harus dipenuhi agar suatu objek atau
pos dapat disebut asset
1. Manfaat ekonomik masa datang yang cukup
pasti
2. Dikuasai atau dikendalikan oleh entitas
3. Timbul akibat transaksi masa lalu.

Manfaat Ekonomik
Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek
harus mengandung manfaat ekonomik di masa
datang yang cukup pasti (probable). Ini
mengisyaratkan bahwa manfaat tersebut terstruktur
dan dapat dikaitkan dengan kemampuannya untuk
mendatangkan pendapatan atau aliran kas di masa
datang.

Dikuasai oleh Entitas


Untuk dapat disebut sebagai asset, suatu objek atau pos
tidak harus dimiliki oleh entitas tetapi cukup dikuasai oleh
entitas. Pemilihan (ownership) mempunyai makna yuridis
atau legal. Artinya, untuk memiliki suatu objek diperlukan
proses yang disebut transfer hak milik (transfer of title). Bila
pemilikan menjadi criteria asset, akan banyak pos yang tidak
masuk sebagai asset sehingga tidak dapat dilaporkan dalam
neraca. Dengan kata lain, pemilikan sebagai criteria akan
mengakibatkan banyak pos dilaporkan diluar neraca (offbalance sheet).

Akibat Transaksi atau Kejadian


Masa Lalu
Criteria ini sebenarnya menyempurnakan criteria
penguasaan dan sekaligus sebagai criteria atau tes pertama
(first-test) pengakuan objek sebagai asset tetapi tidak cukup
untuk mengakui secara resmi dalam sistem pembukuan.
Telah dibahas dalam rerangka konseptual bahwa criteria
pengakuan elemen adalah definisi, keterukuran,
keberpautan, dan keterandalan. Bahwa asset harus timbul
akibat transaksi atau kejadian mas lalu adalah criteria untuk
memenuhi definisi tetapi bukan criteria untuk pengakuan.

FASB menyebutkan beberapa


karakteristik pendukung yaitu
a.
b.
c.
d.
e.

melibatkan kos (acquired at a cost)


berwujud (tangible)
tertukar (exchangeable)
terpisahkan (severabble)
berkekuatan hukum (legally enforceable)

PENGUKURAN
Penentuan jumlah rupiah yang harus diletakan pada suatu objek asset pada
saat terjadinya yang akan dijadikan data dasar untuk mengikuti alairan fisis
objek tersebut.
Kos merupakan representasi kuantitatif suatu objek. Kos menjadi data dasar
untuk mengikuti aliran fisis kegiatan ekonomik badan usaha. Sebagai aliran
informasi, kos juga mengalami tiga tahap perlakuan akuntansi mengikuti aliran
fisis yaitu:
1. Pengukuran (measurement), pengakuan (recognition), dan klasifikasi
(classification) pertama kali pada saat terjadinya. Untuk selanjutnya seluruh
kegiatan dalam tahap ini disebut pengukuran saja.
2. Pencatatan berikutnya dalam rangka mengikuti aliran fisis asset barupa
alokasi, distribusi, dan penggabungan untuk kepentingan internal /
manajerial atau untuk kepentingan penkosan produk. Untuk selanjutnya
semua kegiatan dalam tahap ini disebut penelusuran (tracing).
3. Pembebanan ke pendapatan periode berjalan atau periode periode yang
akan dating. Kos yang belum menjadi beban pendapatan (biaya) akan tetap
melekat pada objek menjadi asset beban usaha. Untuk selanjutnya dalam
tahap ini disebut pembebanaan ke pendapatan (charging to revenues).

KOS SEBAGAI PENGUKURAN


DAN BAHAN OLEH AKUNTANSI
Kos dasar penghargaan sepakat menegaskan bahwa
pengukuran asset pada saat pemerolEhan yang paling objektif
adalah jumlah rupiah yang terlibat dalam transaksi pertukaran
antara dua pihak independen yang sama sama berkehendak
(arms length bargaining).
Oleh karena itu, besar kecilnya kos yang harus dicatat
pertama kali sebagai pengukur suatu asset pada saat
pemerolehan ditentukan oleh dua hal yaitu: (1) batas kegiatan
yang disebut pemerolehan dan (2) jenis penghargaan.

JENIS PENGHARGAAN
1. KOS DALAM BARTER
Pertukaran tak sejenis, tanpa pembayaran tombok
Pertukaran tak sejenis, dengan pembayaran tombok
Pertukaran sejenis, tampa pembayar tombok
Pertukaran sejenis dengan pembayaran tombok
Pertukaran sejenis, dengan penerimaan tombok

LANJUTAN
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Saham Dalam Penghargaan


Kos Dalam Reorganisasi
Hadiah Atau Hibah
Temuan
Kos Dalam Pembelian Kredit
Potongan Tunai Dan Keringanan

PENILAIAN
Didalam akuntansi, penilaian biasanya digunakan
untuk menunjuk proses penentuan jumlah rupiah
yang harus dilekatkan pada tiap elemen atau pos
statemen keuangan pada saat penyajian.

TUJUAN PENILAIAN ASSET :


Menyediakan informasi yang dapat membantu
investor dan kreditor dalam menilai jumlah, saat
dan ketidakpastian aliran kas bersih ke badan
usaha.Menyediakan informasi semantic berupa:
posisi keuangan, profitabilitas, likuiditas, dan
solvensi.

KONSEP DAN BASIS PENILAIAN


Hendriksen (1982) menyebutkan bahwa ada dua jenis nilai
pertukaran yang dapat digunakan yaitu nilai keluaran (output
values) dan nilai masukan (input values). Nilai keluaran
menunjukan aliran dana (kas) yang diperkirakan akan
diterima perusahaan dimasa mendatang sesuai dengan
harga pertukaran output/produk yang dihasilkan perusahaan.
Sedangkan Nilai masukan menunjukan jumlah rupiah yang
harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh aktiva
yang akan digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan.

NILAI MASUKAN
Kos Historis
Kos bijaksana
Kos standar
Kos Pengganti Atau Kos Masukan Sekarang
Nilai penaksiran
Nilai wajar
Nilai terealisasi bersih dikurangi laba normal
Kos Harapan
Kos harapan sekarang/ diskunan

NILAI KELUARAN
Harga Jual Masa Lalu:
Harga Jual Sekarang:
Nilai terealisasi harapan

KOS ATAU PASAR YANG LEBIH


RENDAH
KAPYLR sebenarnya merupakan penilaian atas dasar kos
pengganti untuk merefleksi nilai pasar masukan. Argumen
yang mendasari adalah bahwa penurunan dalam kos
pengganti pada umumya merefleksi atau memberi indikasi
dalam penurunan harga jual.

PENILAIAN MENURUT FASB


FASB mengidentifikasi lima makna atau atribut yang dapat
direpresentasi berkaitan dengan aset, dasar penilaian
menurut FASB (SFAC No. 5, prg. 67) dapat diringkas sebagai
berikut:
Historical cost.
Current (replacement) cost.
Current market value
Net realizable value.
Present (or discounted) value of future cash flows

PENGAKUAN
Suatu jumlah rupiah atau kos diakui sebagai aset apabila jumlah rupiah
tersebut timbul akibat transaksi, kejadian, atau keadaan yang
mempengaruhi aset.
1. Deteksi adanya aset (detection of existence test). Untuk mengakui aset, harus
ada transaksi yang menadai timbulnya aset.
2. Sumber ekonomik dan kewajiban (economic resources and obligation test).
Untuk mengakui aset, suatu objek harus merupakan sumber ekonomik yang
langka, dibutuhkan, dan berharga.
3. Berkaitan dengan entitas (entity association test). Untuk mengakui aset,
kesatuan usaha harus mengendalikan atau menguasai objek aset.
4. Mengandung nilai (non-zero magnitude test). Untuk mengakui aset, suatu
objek harus mempunyai manfaat yang terukur secara moneter.
5. Bekaitan dengan pelaporan (temporal association test). Untuk mengakui aset,
semua penguji di atas harus dipenuhi pada tanggal pelaporan (tanggal neraca)
6. Verifikasi (verifikation test). Untuk mengakui aset, harus ada bukti pendukung
untuk meyakinkan bahwa kelima penguji di atas dipenuhi.

Beban Tangguhan
Kos yang mempunyai karakteristik unik sehingga
menimbulkan masalah penangguhan pembebanannya adalah kos
yang terlihat dalam transaksi, kejadian, atau keadaan berikut:
Sewa Guna
Bunga selama masa kontruksi aset tetap
Riset dan pengembangan
Eksplorasi minya dan gas bumi
Rugi selisih kurs valuta asing atau penjabaran valuta asing
Sumber daya manusia
Kos organisasi

Sewa Guna
Sewaguna diperlakukan sebagai sewa menyewa biasa
sehingga jumlah rupiah sewa yang dibayarkan diperlakukan
sebagai biaya sewa. Praktik semacam ini, disebut dengan
pendanaan lepas-neraca
(off-balance-sheet financing),
dipandang tidak sehat dari segi pelaporan keuangan karena
terdapat utang akan cukup besar yang tidak dilaporkan dalam
proses.

LANJUTAN
Dalam menangani permasalahan terebut, FASB mengajukan empat kriteria berikut ini:
(SFAS No.13 prg 7):
1. Kontrak sewa guna menyebutkan adanya transfer hak milik barang atau properitas
(property) krpada tersewa guna (lessee) pada akhir jangka sewa guna.
2. Kontrak sewa guna memuat pasal bahwa tersewa guna boleh pilih untuk membeli
pada tanggal yang ditetapkan dalam jangka sewa guna dengan harga yang
ditetapkan dan harga tersebut cukup murah sehingga dapat dipastikan di muka
bahwa tersewaguna akan membeli properitas bersangkutan. Pasal semacam ini
disebut bargain purchase option.
3. Jangka sewa guna adalah 75% atau lebih dari sisa umur ekonomik taksiran
properitas sewagunaan sejak penandatangan kontrak. Apabila sisa umur ekonomik
mulai dari penandatanganan kontrak kurang dari 25% umur ekonomik total, kriteria ini
tidak berlaku.
4. Pada saat penandatanganan kontrak sewaguna, nilai sekarang semua pembayaran
sewa guna minimum selam jangka sewaguna adalah sama atau lebih besar dari 90%
nilai wajar bersih bagi pesewaguna (lessor). Nilai wajar bersih bagi pesewaguna
adalah nilai wajar dipandang dari sudut pesewaguna setelah dikurangi dengan kredit
pajak investasi (invesment tax credit), kalau ada, menjadi hak pesewaguna.

Kos Bunga
Masalah yang berkaitan dengan hal ini adalah perlakuan
kos bunga sebagi unsur kos fasilitas fisis (gedung dan pabrik)
yang dibangun sendiri. Bila kesatuan usaha membangun
sendiri fasilitas fisis dengan dana pinjaman dan
pembangunannya memakan waktu yang cukup lama,
masalahnya adalah apakah kos bunga selama masa
pembangunan/konstruksi dapat dikapitalisasi.

PENYAJIAN
Secara umum, prinsip akuntansi berterima umum memberi pedoman
penyajian dan pengungkapan aset sebagai berikut:
1. Aset yang disajikan di sisi debit atau kiri dalam neraca berformat
akun atau dibagian atas dalam neraca berformat laporan.
2. Aset diklasifikasi menjadi aset lancar dan tetap.
3. Aset diurutkan penyajiannya atas dasar likuiditas atau
kelancarannya, yang paling lancar dicantumkan pada urutan
yang pertama.
4. Kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan pos-pos tertentu
harus diungkapkan (misalnya metode depresiasi aset tetap dan
dasar penilaian sediaan barang).

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai