Anda di halaman 1dari 23

PERAWATAN BAYI BARU LAHIR

Dr.Hj.Eva Chundrayetti,SpA(K)
Bagian IKA RS.Dr.M.Djamil /
FK UNAND PADANG

Kebutuhan utama BBL


Pertolongan

saat lahir agar bayi bernafas


spontan, teratur dan terus menerus

Mempertahankan
Memberikan
Mencegah

suhu tubuh normal

makanan

infeksi

PERAWATAN DI KAMAR BERSALN


Sesaat

setelah lahir letakkan bayi dalam


posisi duduk
Jangan memegang ke dua kaki bayi di
atas dan kepala ke bawah dgn maksud
mengeluarkan cairan amnion, lendir dan
darah,dll. Karena posisi demikian dapat
menyebabkan:
1.Diafragma akan terdorong oleh organ
perut sehingga gerakan paru terganggu

Karena posisi demikian dpt menyebabkan:


1.
2.
3.
4.
5.

Diafragma akan terdorong oleh organ perut sehingga


gerakan paru terganggu
Aliran cairan limfe paru akan berkurang krn
meningginya tekanan vena sentral
Kelambatan pulihnya aktifitas otak normal
Berkurangnya kecepatan balik darah vena ke
jantung, serta curah jantung kongestif vena serebral
Perburukan keadaan bayi yg mengalami perdarahan
intrakranial

Lakukan

resusitasi sesuai dengan Nilai Apgar 1


menit dan menetukan prognosis nilai apgar 5
menit

Pembersihan

jalan nafas dari lendir, cairan dan


kotoran dimulai dari mulut, kemudian hidung
melalui kateter karet yang lunak

Membersihkan

palatum dan faring degan kain


kasa akan merusak jaringan dan memudahkan
terjadinya sariawan

Neonatus

yang lahir dengan tali pusat


menumbung, partus lama, asfiksia berat
harus segera di Resusitasi dan diawasi
dengan seksama

Segera

setelah keadaan umum bayi


memuaskan, cairan lambung harus
dikeluarkan untuk mencegah aspirasi
cairan lambung.

PENGATURAN SUHU
Luas

permukaan tubuh neonatus 3x dws


Lapisan lemak dibawah kulit lebih tipis tu BBLR
Kehilangan
Suhu

panas 4 x lebih cepat org dws

kulit menurun 0,3 derjat pd suhu ruang


bersalin 20 - 25 derjat C, suhu tubuh yang hilang
2-3 derjat C setara dg kehilangan panas 200
kkal / kg BB.

KEHILANGAN PANAS DAPAT


DISEBABKAN OLEH :
1.
2.
3.
4.

KONVEKSI
EVAPORASI
KONDUKSI
RADIASI

Bayi CB yang ada di ruang dingin sesudah lahir mkn


akan mengalami asidosis metabolik , hipotermia,
hipoklikemia, eksresi ginjal yang bertambah sbg usaha
utk mengimbangi panas yag hilang diperlukan
peningkatan metabolisme dan komsunsi oksigen dan
lebih banyak nonepineprin termogenesis melalui
oksigenasi lemak tu lemak coklat, aktifitas otot meninggi

Kompensasi ini tidak terjadi pada bayi yang lahir


menderita sakit berat
Karena itu bayi harus dikeringkan dan diselimuti
Di kamar bersalin harus ada meja resusitator yang
lengkap dengan pemanas

PERAWATAN KULIT DAN TALI PUSAT


Untuk

mengurangi infeksi, kulit dan daerah


sekitar tali pusat harus dibersihkan
Pemotongan dan pengikatan tali pusat harus
segera dilakukan, terbaik dg pita karet atau
jepian metal atau plastik
Bayi dibersihkan dg kapas steril yang dicelupkan
kedlm air hangat, minyak kelapa steril dipakai
untuk menbersihkan verniks kaseosa
mandikan dg air hangat
Setiap petugas sebelum dan sesudah
memegang bayi harus mencuci tangan

TINDAKAN LAIN
Pemberian

vit K1, dosis 1 mg intra

muskuler
Pemberian obat tetes mata

PERAWATAN DI BANGSAL

Setelah dibersikan bayi dipindahkan keruang perawatan


sementara selama 6 12 jam
Bila tdk termasuk risiko tinggi ia dipindahkan dan di
rawat gabung dengan ibunya
Tempat tidur bayi harus mudah dan sering dibersihkan
tembus cahaya
Kontrol suhu setiap 4 jam pd hari 2-3, dan setiap 8 jam
pd hari berikutnya ( suhu normal 36 37 derjat C)
Bayi harus ditimbang setiap hari
Popok harus diperiksa sebelum dan sesudah minum
atau setiap kali menangis
Mekonium yang ada di bokong harus dibersikan dg
kapas steril yg dibasahi dg air steril

ASI
ASI

adalah makanan yang paling baik untuk


pertumbuhan dan perkambangan bayi bayi
pemberian ASI ekslusif
Asi diberikan sesuka bayi sesuai kebutuhan bayi
siang dan malam ( On Demand ), kebanyakan
bayi akan minum ASI 8 -12 kali perhari pd 48
jam pertama,selanjutnya 6 -7 kali
Lama pemberian sesuai keinginan dan
kepuasan bayi

IKATAN IBU - BAYI


Merupakan

salah satu faktor yang


mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
bayi adalah adanya saling kasih sayang antara
bayi dengan ibu untuk mengikat mereka secara
fisiologis dan psikologis
Kontak pertama sangat dianjurkan di kamar
bersalin dan diberikan kesempatan pd ibu untuk
menjalin hubungan yang mesra beberapa jam
pertama setelah lahir.
Hal ini bisa tidak terjadi pada bayi yang
bermasalah spt BBLR, asfiksia, dsb

BAYI RISIKO TINGGI


Untuk

menurunkan morbiditas dan


mortalitas neonatus perlu diketahui sedini
- dininya bayi lahir hidup yang termasuk
risiko tinggi agar di awasi oleh dokter
dan perawat yang berpengalaman

Bayi risiko tinggi ialah:

Bayi yang lahir dari masa gestasi < 37 mg atau > 42


minggu
BBL < 2500 gram atau > 4000 gram
Bayi KMK atau BMK
Bayi dengan riwayat kelahiran yang buruk
Bayi dari ibu yang mengalami infeksi, riw peny selama
hamil, KPD, masalah sosial yang berat spt: kehamilan di
masa remaja, tidak ada kenaikan BB selama hamil.
Bayi yang lahir dari kehamilan ganda
Bayi yang mempunyai satu pembuluh darah arteri
dst

ARUS PASIEN

KAMAR BERSALIN
NORMAL ;
ruang Observasi semantara rawat gabung pulag
ruang obsevasi ke ruang rawat II B, II A, III / NICU
Pulang (rawat jalan ), Rujuk, kamar mayat
BAYI RISIKO TINGGI;
RUANG TRANSISI/ obsevasi ruang rawat II B,II A
atau III / NICU Pulang (rawat jalan),Rujuk, Kamar
mayat.

RAWAT INAP
1.

PERAWATAN TINGKAT I
- Rawat gabung

- Perawatan transisi / observasi max 2


jam untuk bayi risiko tinggi sebelum
ditentkan apaka bisa rawat gabung atau
tidak ( bayi prematur dg masa gestasi >
36 mg atau asfiksia ringan)

PERAWATAN TINGKAT II A
Neonatus yang memerlukan
pengawasan sangat ketat ttp belum butuh
alat bantu nafas atau ventilator, misalnya;
Penderita yg memerlukan infus
Inkubator
Oksigen, NGT
Hipoglikemia/DM,kejang, sepsis, asfiksia
sedang, prematur kurang 36 minggu

PERAWATAN TINGKAT IIB


utk risiko rendah,untuk neonatus
memerlukan pengawasan cermat,
misalnya:
Masalah nutrisi
Fototerapi
Suhu belum stabil
Muntah 2
Pasca perawatan IIB

PERAWATAN TINGKAT III ( INTENSIF )


Neonatus

yang memerlukan pemantauan


kardiovaskuler dan pernafasan secara ketat, dan
memerlukan alat bantu nafas, misalnya:

Prematur

< 1200 gram atau masa gestasi < 32

minggu
RDS dg kebutuhan oksigen > 60 %
Sering apne
Asfiksia berat
Kejang lama dan berulang
dsb

Anda mungkin juga menyukai