Anda di halaman 1dari 17

KEBIJAKAN SUMBER DAYA AIR

DALAM RPJMN 2015-2019


UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN NASIONAL

DIREKTORAT PENGAIRAN DAN IRIGASI


Dipresentasikan pada
Rapat Konsultasi Regional OP 2015
Ambon, 14-16 September 2015

OUTLINE PAPARAN

Arah Kebijakan Pembangunan Nasional

Pencapaian OP SDA dalam RPJMN 2010-2014

Target Utama OP dalam RPJMN 2015-2019

ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN NASIONAL

VISI MISI PEMBANGUNAN 2015 2019


VISI PEMBANGUNAN NASIONAL untuk tahun 2015-2019 adalah:

"Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri,


dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong"

Visi ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) MISI PEMBANGUNAN yaitu:


1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara
hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara
maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Slide - 4

9 AGENDA PRIORITAS NAWA CITA


1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa
dan memberi rasa aman pada seluruh WN
2. Membangun tata kelola
demokratis dan terpercaya

Pemerintahan

yg

bersih,

efektif,

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dg memperkuat daerahdaerah dan desa dlm kerangka Negara Kesatuan
4. Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi sistem
dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan
terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektorsektor strategis ekonomi domestik
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial
Slide - 5

STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL

RKP 2015

RKP 2016

MELANJUTKAN
REFORMASI BAGI
PERCEPATAN
PEMBANGUNAN
EKONOMI YANG
BERKEADILAN

MEMPERCEPAT
PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
UNTUK
MELETAKKAN
FONDASI
PEMBANGUNAN
YANG
BERKUALITAS

RKP 2017

RKP 2018

RKP 2019

Ditentukan dalam
proses penyusunan
RKP 2017

Ditentukan dalam
proses penyusunan
RKP 2018

Ditentukan dalam
proses penyusunan
RKP 2019

KEBIJAKAN DAN STRATEGI


SUMBER DAYA AIR 2015-2019
Sesuai RPJMN 2015-19, MENJAMIN KETAHANAN AIR UNTUK
MENDUKUNG KETAHANAN NASIONAL adalah salah satu dari lima
prioritas utama dalam percepatan pembangunan infrastruktur dalam
rangka mendukung pencapaian target infrastruktur Middle Income
Country.
Kebijakan yang ditetapkan antara lain:

3. Pemenuhan kebutuhan air untuk kebutuhan


sosial dan ekonomi produktif
Peningkatan layanan jaringan irigasi/rawa untuk
mendukung ketahanan pangan nasional
Peningkatan penyediaan air baku bagi industri dan
perkotaan
Pengembangan penggunaan air dari rain water harvesting untuk keperluan
refinery industri; serta penggunaan non konsumsi
Pengendalian dan penegakan hukum bagi penggunaan air tanah yang
berlebihan
Pengembangan konsep pemanfaatan air limbah yang aman untuk pertanian
Percepatan pemanfaatan SDA untuk pembangunan PLTA

1. Pemeliharaan dan pemulihan sumber air dan


ekosistemnya
4. Peningkatan ketangguhan masyarakat dalam mengurangi
. Pengelolaan kawasan hulu DAS secara berkelanjutan
risiko daya rusak air termasuk perubahan iklim

untuk menjaga kualitas dan kapasitas sumber daya air


. Percepatan pembangunan-pengelolaan sumber/tampungan air
. Peningkatan dan pelestarian sumber-sumber air
. Perbaikan Sistem Monitoring Hidrologis dan Kualitas Air di 15 Danau
prioritas

2. Pemenuhan kebutuhan dan jaminan kualitas


air untuk kehidupan sehari-hari masyarakat

. Pengembangan kesiapsediaan masyarakat terhadap


bencana melalui perkuatan Flood Proofing
. Percepatan penyusunan Flood Risk Map
. Penerapan adaptive water management
. Penerapan pendekatan Flood Management pada wilayah yang memiliki
tingkat aktivitas ekonomi tinggi
. Konservasi air tanah
. Pengelolaan wilayah pantai secara berkelanjutan kombinasi seimbang
antara pendekatan nonstruktural dan struktural

. Pembangunan saluran pembawa air baku dengan prioritas


pemenuhan air untuk kebutuhan pokok rumah
. Penyediaan sumber air keperluan rumah tangga yang tidak 5. Peningkatan kapasitas kelembagaan, ketatalaksanaan,
tersambung SPAM konvensional sesuai ketersediaan sumber air lokal
dan keterpaduan pengelolaan sumber daya air,
. Mengembangkan dan menerapkan teknologi pengolahan air yang
termasuk peningkatan ketersediaan dan kemudahan
murah dan ramah lingkungan
akses data dan informasi
. Pengendalian pencemaran air ke sumber-sumber air
. Melanjutkan penataan kelembagaan sumber daya air
. Menerapkan prinsip-prinsip efisiensi pemanfaatan air
. Meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antarpemerintah dan antarsektor
. Mendorong peran serta masyarakat dalam menjaga kualitas air dan
dalam hal pengelolaan daerah hulu dan hilir
operasi pemeliharaan jaringan distribusi air
.
Meningkatkan kapasitas operasional dan pemeliharaan melalui pemenuhan
. Mendorong partisipasi swasta dalam pembiayaan pembangunan
Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan
prasarana air baku.
. Mendorong terbentuknya sistem pengelolaan data dan informasi terpadu

#1

SASARAN POKOK PEMBANGUNAN NASIONAL


KETAHANAN AIR RPJMN 2015-19 & RKP 2016
RPJMN 20152019

RKP 2016

KETAHANAN AIR

1 juta ha
pembangunan
irigasi
3 juta ha
rehabilitasi irigasi
49 waduk baru

0,3 juta ha
pembangunan
irigasi
0,7 juta ha
rehabilitasi irigasi
29 waduk
(indikasi)

CAPAIAN RPJMN 2010-2014

SASARAN RPJMN 2015-2019

Kapasitas Air Baku

51.4 M3/Detik

118.6M/Detik

Storage Per Kapita

62.3 M3/Kapita

78.36 M3/Kapita

11%

20%

Jaringan Irigasi Permukaan

7.145 Juta Ha

7.914 Juta Ha

Kapasitas Desain Banjir

5-25 Tahunan

10-100 Tahunan

Irigasi yang diairi waduk

NILAI STRATEGIS KEGIATAN OPERASI


DAN PEMELIHARAAN

Menjamin umur teknis infrastruktur sumber daya air. Kegiatan OP bertujuan untuk
menjaga tingkat keberfungsian infrastruktur sumber daya air sesuai dengan umur teknis.
Bahkan dengan OP yang baik, infrastruktur sumber daya air dapat difungsikan melebihi
umur teknisnya.

Perhatian Pemerintah terhadap OP. Pemerintah Pusat mendorong pemenuhan


kebutuhan Operasi dan Pemeliharaan sarana dan prasarana sumber daya air, seperti
pemenuhan Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) pada
pengelolaan irigasi. Namun saat ini masih perlu dilakukan peningkatan kapasitas SDM
pelaksana OP.

Mendorong Pemerintah Daerah untuk pengalokasian OP. Melalui arah kebijakan


Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Irigasi, Pemerintah Daerah didorong untuk
mengalokasikan kegiatan Operasi dan Pemeliharaan melalui APBD sebagai dana
pendamping DAK bidang Irigasi.

STRATEGI PEMBANGUNAN
BIDANG SUMBERDAYA AIR
(PENGELOLAAN IRIGASI)
Peningkatan fungsi jaringan irigasi yang mempertimbangkan jaminan
ketersediaan air, dan memperhatikan kesiapan petani penggarap baik secara
teknis maupun kultural, serta membangun daerah irigasi baru khususnya di luar
pulau Jawa sebagai langkah mempertahankan luasan daerah irigasi,
Rehabilitasi jaringan irigasi pada daerah utama penghasil pangan dan
mendorong keandalan jaringan irigasi kewenangan daerah melalui penyediaan
dana alokasi khusus (DAK) maupun bantuan pengelolaan dari pemerintah pusat,
Mendorong dibentuknya manajer irigasi sebagai pengelola pada satuan daerah
irigasi;
Peningkatan peran petani secara langsung dalam perencanaan dan
pelaksanaan pengelolaan daerah irigasi termasuk operasi dan pemeliharaan
seperti melalui sistem out-contracting;
Efisiensi pemanfaatan air irigasi dengan teknologi pertanian hemat air seperti
System of Rice Intensification/SRI, menggunakan kembali air buangan dari
sawah (water re-use);
Internalisasi pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi partisipatif (PPSIP)
dalam Dokumen Perencanaan Daerah

PENCAPAIAN OP SDA DALAM


RPJMN 2010-2014

PENCAPAIAN KEGIATAN IRIGASI


DALAM RPJMN 2010-2014
Capaian Infrastruktur Irigasi (ribu ha)
2,315,000
2,207,530
2,225,275

2,500,000
2,000,000

1,404,760
1,340,000
1,166,624

1,500,000

Capaian Infrastruktur Irigasi Tambak (ribu ha)


200,000
150,000

1,000,000
500,000

100,000

353,782
276,041
129,380

50,000
Capaian 2010-2012

175,000

Prakiraan capaian s/d 2013

RPJMN 2010-2014

Gap:126.840
ha
48,160
27,093
1,000
20,814
Peningkatan
Capaian 2010-2012

38,042
Rehabilitasi

Prakiraan capaian s/d 2013

RPJMN 2010-2014

Capaian Infrastruktur Irigasi air tanah (unit)


2500

2,192
1,875

2000

1343

1500
1000
500
0

953

596 682

1708
1,069

70
Pembangunan
Capaian 2010-2012
RPJMN 2010-2014

Rehabilitasi

OP

Prakiraan capaian s/d 2013

Rata-rata pencapaian OP irigasi belum


mencapai target RPJMN 2010-2014
Dalam RPJMN belum tercantum OP
tambak namun ada dalam RKP

PENCAPAIAN KEGIATAN SUNGAI PANTAI


DALAM RPJMN 2010-2014
Capaian Infrastruktur Pengendali Banjir (km)
2,500

2,000

2,000
1,500
1,000
500
-

Capaian Infrastruktur Pengendali lahar/sedimen (buah)

1,229

1,228
856

1,068
216
Pembangunan
Capaian 2010-2012

1,228
386

570

Rehabilitasi

OP

Prakiraan capaian s/d 2013

211.23

200.00
150.00
142.95
100.00

0.00

30.0

Pembangunan
Capaian 2010-2012
RPJMN 2010-2014

119
85

102
28

Pembangunan

76

72
47

Rehabilitasi

OP

Prakiraan capaian s/d 2013

RPJMN 2010-2014

Capaian Infrastruktur Pengaman Pantai (km)

50.00

150
126

Capaian 2010-2012

RPJMN 2010-2014

250.00

160
140
120
100
80
60
40
20
0

62.1

50.0
14.78
9.91

Rehabilitasi

26

OP

Prakiraan capaian s/d 2013

50.0

OP Pengendali banjir belum mencapai


target RPJMN 2010-2014

PENCAPAIAN KEGIATAN AIR BAKU


DALAM RPJMN 2010-2014
Capaian Infrastruktur Air Baku (m3/dt)
70.00

61.82

60.00
50.00
39.57

40.00
30.00

44.8

43.4
38.21

29.85
20.78

20.00

13.02

12.3

10.00
-

Peningkatan
Capaian 2010-2012

Rehabilitasi
Prakiraan capaian s/d 2013

OP
RPJMN 2010-2014

Target untuk OP yang tercantum dalam skenario RPJMN 2010-2014


sebesar 44,8 m3/det merupakan total (akumulatif)

TARGET OP SDA DALAM


RPJMN 2015-2019

TARGET UTAMA OP DALAM RPJMN 2010-2014


SASARAN

INDIKATOR

Tampungan, sumber air lainnya yang Jumlah bendungan yang dioperasi dan
fungsi dan layanannya terjaga
dipelihara (Waduk)
Jumlah embung dan bangunan
penampung air lainnya yang dioperasi
dan dipelihara (Buah)
Sarana prasarana pengelolaan air
m3/dtk
baku yang fungsi dan layanannya
yang terjaga
Jaringan irigasi yang fungsi dan
Luas jaringan irigasi yang dioperasi
layanannya yang terjaga
dan dipelihara (Ha)
Luas jaringan irigasi air tanah yang
dioperasi dan dipelihara (Ha)
Luas jaringan reklamasi rawa yang
dioperasi dan dipelihara (Ha)
Sarana dan prasarana pengelolaan Panjang tanggul sungai yang dioperasi
banjir yang fungsi dan layanannya
dan dipelihara (km)
yang terjaga
Panjang dinding penahan tanah (turap,
sheet pile, bronjong) yang dioperasi
dan dipelihara (km)
Sarana dan prasarana pengelolaan Jumlah sabo dam yang dioperasi dan
aliran lahar gunung berapi dan debris dipelihara (Buah)
yang fungsi dan layanannya yang
terjaga
Sarana dan prasarana pengamanan Km
pantai yang fungsi dan layanannya
yang terjaga

2015

2016

2017

2018

2019

176

176

182

189

195

1.093

1.395

1.540

1.892

2.190

49

61

73

84

96

2.293.127 3.045.527

4.027.927

5.093.927

59.807

64.207

68.607

1.108.161 1.605.661

2.151.661

2.472.161

2.293.127
51.007
939.661

55.407

1.928

2.213

2.850

3.675

4.500

643

738

950

1.225

1.500

267

511

619

773

926

61

59

75

87

95

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai