KEHAMILAN
DEFENISI HIPERTENSI
2. Hipertensi
Gestasional
(Gestational
hypertension)
3.
Preeklampsia
4. Eklampsia
5. Hipertensi
Kronis dengan
Superimposed
Preeklampsia
HIPERTENSI KRONIS
HIPERTENSI GESTASIONAL
PREEKLAMSIA
Preeklamsi adalah
hipertensi yang timbul
setelah 20 minggu
kehamilan disertai
dengan proteinuria.
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan
rawat jalan
pasien pre
eklampsia ringan
PENATALAKSANAAN
Penilaian
PREEKLAMSIA BERAT
Ditinjau dari umur kehamilan dan perkembangan
gejala-gejala pre eklampsia berat selama
perawatan maka perawatan dibagi menjadi :
a. Perawatan aktif yaitu kehamilan segera
diakhiri atau diterminasi ditambah pengobatan
medisinal.
b. Perawatan konservatif yaitu kehamilan tetap
dipertahankan ditambah pengobatan medisinal.
Perawatan
Aktif
Indikasi
(salah
satu atau
lebih)
1) Ibu
a) Usia kehamilan 37 minggu atau lebih
b) Adanya tanda-tanda atau gejala impending
eklampsia, kegagalan terapi konservatif yaitu
setelah 6 jam pengobatan meditasi terjadi
kenaikan tekanan darah atau setelah 24 jam
perawatan medisinal, ada gejala-gejala status
quo (tidak ada perbaikan).
Indikasi
(salah
satu
atau
lebih)
2) Janin
a) Hasil fetal assesment
jelek (NST & USG)
b) Adanya tanda IUGR
3) Laboratorium
a) Adanya HELLP
syndrome (hemolisis dan
peningkatan fungsi hepar,
trombositopenia).
1) Desakan darah sistolik lebih 180 mmHg, diastolik lebih 110 mmHg atau
MAP lebih 125 mmHg. Sasaran pengobatan adalah tekanan diastolik kurang
105 mmHg (bukan kurang 90 mmHg) karena akan menurunkan perfusi
plasenta.
PEMBERIAN MGSO4
Dosis awal sekitar 4 gram MgSO4 IV (20 % dalam 20 cc) selama 1 gr/menit
kemasan 20% dalam 25 cc larutan MgSO4 (dalam 3-5 menit). Diikuti segera 4
gr di bokong kiri dan 4 gram di bokong kanan (40 % dalam 10 cc) dengan
jarum no 21 panjang 3,7 cm. Untuk mengurangi nyeri dapat diberikan 1 cc
xylocain 2% yang tidak mengandung adrenalin pada suntikan IM.
Dosis ulangan : diberikan 4 gram intramuskuler 40% setelah 6 jam pemberian
dosis awal lalu dosis ulangan diberikan 4 gram IM setiap 6 jam dimana
pemberian MgSO4 tidak melebihi 2-3 hari.
PEMBERIAN MGSO4
MgSO4 dihentikan bila: Ada tanda-tanda keracunan yaitu kelemahan
otot, hipotensi, refleks fisiologis menurun, fungsi jantung terganggu,
depresi SSP, kelumpuhan danselanjutnya dapat menyebabkan
kematian karena kelumpuhan otot-otot pernapasan karena ada serum
10 U magnesium pada dosis adekuat adalah 4-7mEq/liter.
Refleks fisiologis menghilang pada kadar 8-10 mEq/liter. Kadar 12-15
mEq terjadi kelumpuhan otot-otot pernapasan dan lebih 15 mEq/liter
terjadi kematian jantung.
EKLAMPSIA
Eklamsi adalah
preeklamsi yang
disertai dengan
kejang-kejang sampai
dengan koma.
TUJUAN PENGOBATAN
a. Untuk menghentikan dan mencegah
kejang.
b. Mencegah dan mengatasi penyulit,
khususnya hipertensi krisis
c. Sebagai penunjang untuk mencapai
stabilisasi keadaan ibu seoptimal
mungkin
d. Mengakhiri kehamilan dengan
trauma ibu seminimal mungkin.
TATALAKSANA EKLAMSIA
Sama seperti pengobatan pre eklampsia berat kecuali bila timbul
kejang-kejang lagi maka dapat diberikan MgSO4 2 gram intravenous
selama 2 menit minimal 20 menit
TATALAKSANA EKLAMSIA
TERMINASI KEHAMILAN
Apabila pada pemeriksaan, syarat-syarat untuk mengakhiri
persalinan per vaginam dipenuhi maka persalinan tindakan
dengan trauma yang minimal.
(The criteria for the diagnosis of GDM are based on the original
work of O'Sullivan and Mahan and modified by Carpenter and
Coustan)
Mangatur Diet
PRINSIP PENANGANAN
Kontrol gula darah, bila tidak berhasil
pertimbangkan terminasi kehamilan dengan
mempertimbangkan paru janin.
Hindari adanya infeksi
Bila terjadi hipoglikemi pada bayi berikan
glukosa
DIET
Jumlah Kalori dan komposisi makanan : pada umumnya U/
DMG 35 kal/kgBB ideal, kecuali pada penderita gemuk perlu
dipertimbangkan kalori yg sedikit rendah.
PENANGANAN UMUM
Tujuan : mencapai dan mempertahankan normoglikemi (
GD puasa < 105 mg/dl dan 2 jam pp < 120 mg/dl ).
Bila GD puasa > 130, langsung diberikan insulin + diet
Jika GD puasa < 130, bisa dicoba diet.
Monitor kesejahteraan janin
Persalinan disesuaikan kemampuan kontrol GD dan
kesejahteraan janin.
PENANGANAN OBSTETRI
Pemantauan ibu dan janin dengan : Pengukuran tinggi
fundus uteri, Mendengarkan denyut jantung janin dengan
CTG dan USG, Penilaian fungsi janin dan plasenta
Pada saat SC protokol sama dengan DM
Jika janin sejahtera dapat dilahirkan pada kehamilan 40
mgdengan persalinan biasa, tidak perlu dirawat namun
gerakan janin dipantau ( normal > 10 kali/12 jam ).
Perlu amniosentesis untuk konfirmasi kematangan paru
HIPOKALSEMI
Diberikan kalsium glukonat 10% sebanyak 1 ml/kg iv
PEMANTAUAN LANJUTAN
TERIMA KASIH