Berfikir
yuridis
Yuridis
=
kaidah hukum
yang berlaku
Keadilan
=
Inti dari Hukum
BAB 2
Manusia, Masyarakat, dan Kaidah
BAB 3 (Kaidah)
Klasifikasi Kaidah
1.
2.
.
.
.
Pendekatan Sosiologis
Manusia -> Makhluk Hidup -> 2
aspek: Individual dan kebersamaan
dengan manusia lain.
Eksistensi Manusia
Di dalam diri manusia terdapat Naluri Self-Preservasi (mempertahankan
eksistensi)
Bahaya yang mengancam eksistensi manusia
Timbul dari dalam diri manusia itu sendiri
Berasal dari luar diri manusia.
Manusia terdorong untuk melawan bahaya tersebut dengan melakukan pelbagai
usaha untuk mendapatkan segala sesuatu yang diperlukan (kebutuhan)
Kebutuhan yang dianggap penting -> kepentingan
Kepentingan:
Jasmani
rokhani
Untuk memenuhi kebutuhan manusia harus melakukan pelbagai perbuatan atau
tingkah laku (perilaku)
KESIMPULAN
Manusia -> Makhluk Hidup -> Naluri
Mempertahankan Eksistensinya ->
Melindungi Diri Dari Bahaya -> Memenuhi
Kebutuhan -> Hubungan Antar Individu
-> Interaksi Sosial -> Masyarakat ->
dituntut berperilaku secara tertentu ->
proses Objektivasi -> Kaidah ->
PEDOMAN
Teori etis
Ahli : aristoteles
Tujuan : mewujudkan keadilan(ius
suum cuique tribuere)
Jenis keadilan :
1. Keadilan distributif
2. Keadilan komutatif
Teori utilitas
Teori Pengayoman
Keadilan
Keadilan
Keadilan
Keadilan
Keadilan
komutatif
distributif
vindikatif
protetktif
Fungsi hukum:
1.
2.
Bab 8
Hubungan Antara Hukum dan Sanksi
Wujud konkret dari sanksi bermacammacam tergantung dari jenis kaidah sanksi
yang bersangkutan
Dari hakikat substansi sanksi dapat
dibedakan sanksi positif dan negatif
Sanksi juga dapat dibedakan menjadi
sanksi hukum dan sanksi bukan hukum
Dimana sanksi hukum terorganisasi
Dan sanksi bukan hukum itu tidak
terorganisasi
Analisis Normatif
Analisis Sosiologis
Hukum efektif apabila mampu mempengaruhi
perilaku manusia ke arah yang dikehendaki
Agar hukum itu dapat mempengaruhi perilaku warga
masyarakat dengan sungguh2 maka ada beberapa
syarat yang harus dipenuhi :
Pertama : pada dasarnya memuat pesan, maka harus
disampaikan. Teknik penyampaiannya yang penting
Kedua : apa yang dikehendaki adalah sesuatu yang
memang dapat dilaksanakan oleh penerima pesan
Ketiga : harus ada sesuatu yang dapat mendorong
masyarakat
Bab10
Penggolongan (Klasifikasi) Hukum
Penggolongan berdasarkan
wilayah waktu
Penggolongan berdasarkan
bentuk kaidah hukum
Penggolongan berdasarkan
sifat dan kekuatan sanksi
Penggolongan berdasarkan
waktu / masa berlaku
Penggolongan berdasarkan
isi kaidah hukum
Prof. Belleforid
Publik : Kaidah hukum yang mengatur hal ketatanegaraan
Privat : Kaidah hukum yang mengatur tata tertib Masyarakat
Prof. van Apeldoorn (Kepentingan yang dilindungi)
Publik : Kaidah hukum yang mengatur kepentingan umum
Privat : Kaidah hukum yang mengatur kepentingan khusus /
istimewa
Prof. Paul Scholten (Asas hukum yang mendasari jenis
kaidah hukum)
Publik (Hk Istimewa) : Asas khusus untuk membatasi
kekuasaan hukum privat
Privat : Asas umum yang mengatur masalah hukum biasa
yang dihadapi manusia
Penggolongan berdasarkan
isi kaidah hukum (2)
Drs. E. Utrecht, SH (Besarnya kepentingan negara /
pemerintah)
1. Hukum Publik terdiri dari :
a. Hukum Publik dalam arti sempit (HTN dalam arti
luas)
b. Hukum Pidana
c. Hukum Acara (Tatausaha Negara, Perdata, Pidana)
d. Hukum Perburuhan
e. Hukum Pajak
f. Hukum Internasional Publik
2. Hukum Privat terdiri atas :
g. Hukum Perdata
h. Hukum Dagang
Penggolongan berdasarkan
isi kaidah hukum (3)
3. Hukum Perselisihan
a. Hukum Perselisihan Nasional
- Hukum Antar Golongan (Hukum Intergentil)
- Hukum Antar Daerah (Hukum Interlokal)
- Hukum Antar Wilayah (Hukum Interregional)
-Hukum Antar Agama
- Hukum Antar Waktu
b. Hukum Perselisihan Internasional
4. Hukum Ekonomi
Penggolongan berdasarkan
fungsi kaidahnya
Penggolongan berdasarkan
wujud kaidah hukum
Bab 11
Beberapa Pengertian Pokok dalam
Hukum
Peristiwa hukum
Pengertian
Peristiwa Hukum dapat dibedakan antara yang merupakan
perbuatan subyek hukum dan yang bukan perbuatan
subyek hukum.
Perbuatan subyek hukum dapat dibedakan antara
perbuatan hukum (akibat hukum dikehendaki) dan
bukan perbuatan hukum (akibat hukum tidak
dikehendaki)
Perbuatan hukum dapat dibedakan antara Perbuatan
hukum bersegi satu dan perbuatan hukum bersegi
dua.
Perbuatan subyek hukum yang bukan perbuatan hukum
dibedakan menjadi perbuatan yang tidak melawan
hukum dan perbuatan yang melawan hukum
Hak
a.
b.
Pengertian
Hak dapat dibedakan ke dalam :
Hak Mutlak HAM, Hak Publik Mutlak,
Hak Keperdataan Mutlak
Hak Nisbi (relatif) Hak untuk
menuntut orang lain untuk
memberikan, melakukan, atau tidak
melakukan sesuatu.
BAB 12
Sumber Hukum
Bab XIV
Sistem Hukum dan
Asas Hukum
Sistem Hukum
Pengertin Sistem
Sistem adalah gambaran sederhana dari suatu
gejala/objek dalam dunia kenyataan.
Suatu sarana abstrak untuk mengungkap dan mempelajari
gejala-gejala konsepsional,konkret atau abstrak.
Pengertian Subsistem
Suatu sistem yang tersusun atas beberapa subsubsistem.
Pendekatan Sistem
Metode studi atau cara untuk mengeksplisitkan organisasi
suatu keseluruhan kedalam jaringan saling berkaitan
antarkomponen,yang sedemikian rupa sehinggap yang
majemuk itu menjadi jelas
Ciri sistem
Asas Hukum
Kaidah pokok yang paling umum dan tidak dapat
diabstraksikan lagi.
Bertujuan untuk menjaga agar konkretisasi nilai ke
dalam norma tidak menyimpang dan memastikan
pelaksaan normanya sesuai dengan nilai-nilai yang
diangkap baik.
Asas adalah jembatan antara nilai/kaidah dan hal
konkrit.
Contoh :
Nilai kemanusiaan
Perlindungan HAM
Pasal
dalamUU HAM
(Abstrak)
(Nilai)
(Konkrit)
Bab XVIII
Penemuan
Hukum
1.Otentik
2.Gramati
kal
3.Historis
4.Sistemat
is
5.Sosiologi
1.Analog
i
2.Pengh
alusan
Hukum
3.Argum
entum A
contrario
Penafsiran Hukum
Penafsiran Otentik
Penafsiran Gramatikal
Penafsiran yang dilakukan terhadap tata kalimat yang digunakan pembuat UU dalam
Peruuan tertentu
Penafsiran Sejarah :
Konstruksi Hukum
Konstruksi Analogi
Memasukan suatu perkara ke dalam lingkup
pengaturan suatu peraturan peruuan yang
sebenarnya tidak dimaksudkan untuk menyelesaikan
perkara yang bersangkutan.
Konstruksi Penghalusan Hukum
Peraturan yang sebenarnya ada dan digunakan untuk
menyelesaikan perkara, tetapi tidak dapat digunakan
Argumentum A Contrario
Menerapkan pengecualian untuk tidak menerapkan
aturan pada suatu kasus yang memperlihatkan
kesamaan,