Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelompok 8
AGEL SAGREATRA
FESTIRES KURNIA HAREFA
HANIFA FEBRIYANI
NETTA ARIYANI
SERLEY WULANDARI
WAHYU HIDAYAT
I.Definisi
Hipertensi
adalah
meningkatnya
tekanan darah sistolik lebih besar dari
140 mmHg dan atau diastolik lebih
besar dari 90 mmHg pada dua kali
pengukuran dengan selang waktu 5
menit dalam keadaan cukup istirahat
(tenang).
DIURETIK
Bumetamid
Furosemid
Hidroklorotiazid
Spironolakton
Triamteren
PENYEKAT B
Atenolol
Labetalol
Metoprolol
Nadolol
Propanolol
Timolol
INHIBITOR ACE
Benazepril
Kaptopril
Enalapril
Fosinopril
Lisinopril
Moeksipril
Quinapril
Ramipril
ANTAGONIS
ANGIOTENSIN II
Losartan
OBAT
ANTIHIPERTENSI
PENYEKAT KANAL
KALSIUM
OBAT
ANTIHIPERTENSI
PENYEKAT
LAIN-LAIN
Amlodipin
Diltiazem
Felodipin
Isradipin
Nikardipin
Nifedipin
Nisoldipin
Verapamil
Doksazosin
Prozosin
Terazosin
Klonidin
Diazoksid
Hidralazin
a-Metildopa
Minoksidil
Natrium Nitropusid
INHIBITOR
ANHIDRASE
KARBONAT
Asetazolamid
LOOP DIURETIK
Bumetanid
Asam Etakrinat
Furosemid
Torsemid
DIURETIK TIAZID
Klorotiazid
Klortalidon
Hidroklorotiazid
Indapamid
Metolazon
OBAT DIURETIK
DIURETIK HEMAT
KALIUM
Amilorid
Spironolakton
Triamteren
DIURETIK
OSMOTIK
Manitol
Urea
1
3
2
5
Furosemid
Tinjauan Kimia.
Nama kimia : Asam 4-kloro-N-furfuril-5sulfamoilantranilat.
Penggunaan Klinis.
Gagal Jantung.
Furosemid merupakan obat standar untuk gagal
jantung yang disertai edema dan tanda-tanda
bendungan sirkulasi seperti peninggian tekanan
vena juguler, edema paru, edema tungkai dan
asites.
Edema Refrakter.
Untuk mengatasi edema refrakter, diuretik kuat
biasanya diberikan bersama diuretik lain,
misalnya tiazid atau diuretik hemat K+.
Interaksi.
Kontraindikasi.
Penderita yang diketahui memiliki riwayat alergi atau
hipersensitif terhadap furosemid.
Penderita yang sedang mengalami anuria atau tidak dapat
buang air kecil.
Penderita yang sedang hamil dan menyusui.
Penderita sirosis hati.
Penderita asam urat, ginjal, diabetes
Penderita berumur dibawah 4 tahun.
Hidroklorotiazid
Tinjauan Kimia.
Nama obat : Hidroklorotiazida (HCT)
Rumus kimia : C7H8CIN3O4S2
Rumus bangun : 6-kloro-3,4-dihidro2H-124benzotiadiazina-7sulfanemida
1,1-dioksida.
Penggunaan Klinis.
a. Hipertensi : Obat-obat ini efektif menurunkan
tekanan darah sistolik dan diastolik untuk jangka
waktu lama pada kebanyakan pasien dengan
hipertensi esensial ringan dan sedang
b. Gagal jantung kongestif : Dapat menjadi diuretik
pilihan utama dalam menurunkan volume cairan
ekstraselular pada gagal jantung ringan sampai
sedang.
c. Kerusakan ginjal : Pasien dengan sindrom nefrotik
yang disertai edema mula-mula diobati dengan loop
diuretik, hanya bila pengobatan ini gagal diberi
metazolan bersama dengan suatu loop diuretik
Penggunaan Klinis.
d. Hiperkalsiuria : Berguna dalam mengobati
hiperkalsiuria idiopatik karena menghambat
ekskresi Ca++.
e. Diabetes insipidus : Dapat menggantikan
hormon antidiuretik untuk mengobati
diabetes insipidus nefrogenik.
Interaksi.
Dapat meningkatkan toksisitas glikosida
digitalis, efek hambatan neuromuskuler
dari pelemas otot, efek antihipertensi.
Peningkatan resiko hipotensi postural
dengan alkohol, barbiturate, opioid, efek
menekan
K
ditingkatkan
oleh
kostikosteroid, ACTH dan karbenoksolon.
Kontraindikasi.
Gangguan fungsi ginjal yang berat (anuria)
Gangguan fungsi hati yang berat (prakoma
dan koma hepatikum)
Peningkatan bahaya hipokalemia
Hipersensitivitas
(alergi)
terhadap
Sulfonamid dan antidiabetik oral tipe
Sulfonilurea: bahaya alergi silang
Spironolakton
Tinjauan Kimia.
Nama Obat
: Spironolakton
Rumus Kimia
: C24H32O4S
Rumus Bangun : (7alfa,17alfa)-7(Acetylthio)-17-Hydory-3-oxo-pregn4-ene-21-cqrboxylic acid y-lactone
Penggunaan Klinis.
a. Diuretik : Meskipun memiliki efektivitas rendah
dalam memobilisasi Na+, namun obat-obat ini
dapat menyebabkan retensi K+, diberikan bersama
tiazid atau loop diuretik untuk mencegah
ekskresi K+ yang terjadi dengan obat-obat ini.
b. Hiperaldosteronisme sekunder : satu-satunya
diuretik hemat kalium yang digunakan tunggal
secara rutin untuk menimbulkan efek negatif
bersih keseimbangan garam. Obat ini efektif
dalam
keadaan
klinik
yang
disertai
hiperaldosterone sekunder.
Interaksi.
Penggunaan bersamaan spironolakton
dengan diuretik hemat kalium lainnya,
suplemen kalium, antagonis reseptor
angiotensin, kotrimoksazol (dosis besar)
dan inhibitor ACE dapat meningkatkan
risiko hiperkalemia, terutama pada pasien
gangguan ginjal.
Kontraindikasi.
Insufisiensi ginjal akut, kerusakan
ginjal, anuria (tidak dibentuknya kemih
oleh ginjal),
hiperkalemia
(kadar
Kalium dalam darah di atas normal).
Penyekat -bloker
-bloker Selektif
Asebutolol
metoprolol
Atenolol
bisoprolol
Penyekat -bloker
-bloker Selektif : artinya relatif hanya mengikat 1
-bloker Nonselektif : relatif tidak selektif artinya
mengikat 1 dan 2
Norepinefrin
Reseptor 1 Takikardi
Peningkatan Penguraian
Lemak
Peningkatan Kontraksi
Jantung
Reseptor 2
Vasodilatasi
Bronkodilatasi
Peningkatan pelepasan glukago
Relaksasi uterus
Propanolol
Tinjauan Kimia.
Nama Obat
: Propanolol
: C16H21NO2.HCl
Rumus Kimia
Rumus Bangun : ( + ) -1Isopropylamino-3-(1OH
naphthyloxy)propan-2-ol
OCH2CHCH2NHCH2(CH2)2
hydrochloride.
Penggunaan Klinis.
a. Hipertensi : menurunkan tekanan darah dengan
mnurunkan curah jantung.
b. Glaukoma : Efektif menurunkan tekana dalam bola mata
disebabkan berkurangnya sekresi cairan humor yang
diproduksi badan silaris.
c. Migren : efektif dalam mengurangi serangan berkala
migren
d. Hipertiroid : efektif menumpulkan pacu simpatetik yang
meluas pada penderita hipertiroid
e. Angina pektoris : menurunkan kebutuhan oksigen otot
jantung dan oleh sebab itu efektif meredam nyeri dada kiri
yang merupakan gejala umum angina.
f. Infark miokardial : Mampu melindungi miokard
Interaksi Obat
Reserpin menaikkan efek dari propranolol. Penggunaan
bersama propranolol dapat menaikkan efek alfa bloker
(prazosin,terazosin),stimulan alfa adrenergik (epinefrin,
penilefrin) dan efek vaksokontriksi dari alkaloid ergot.
Propranolol dapat menaikkan bioavalibilitas dari
serotonin agonis reseptor 5-HT1D, propranolol dapat
menurunkan metabolisme dari lidokain.
Beta bloker dapat menaikkan efek dari kontrasepsi oral,
flekainida, haloperidol (efek
hipotensi),simetidin,hidralazin, fenotiazin, hormon tiroid
(ketika pasien hipotiroid masuk dalam keadaan
euthyroid).
Beta bloker dapat menaikkan efek toksik dari flekainid,
haloperidol (efek hipotensi) hidralazin, fenotiazin,
asetaminofen, antikoagulan (warfarin) dan
benzodiazepin.
Kontraindikasi.
Hipersensitif terhadap propranolol, bloker
atau beberapa komponen lain dalam
sediaan, tidak boleh digunakan untuk gagal
jantung
kongestif,
syok
kardiogenik,
bradikardi,
udem
pulmoner,
penyakit
hiperaktif pernafasan (asma atau COPD),
raynauds disease, kehamilan (trimester 2
dan 3).
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Farmakologi dan Terapeutik. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi V.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 2406/Menkes/Per/XII/2011 Tentang Pedoman Umum
Penggunaan Antibiotik.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2015. Pusat Informasi
Obat Nasional., Jakarta: Badan POM RI.
Tjay, TH dan Rahardja, K. 2013. Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan
Efek-Efek Sampingya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok
Gramedia.
Mycek, Mary J,2001. Farmakologi ed 2.Alih bahasa Awar Agoes. Jakarta: Widya
Medika
Pratiwi, Sylvia T.2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga
Jawetz, Ernest.2006. Mikrobiologi Kedokteran ed 20. Alih bahasa Edi Nugroho.
Jakarta: EGC
Terima
kasih