Nilai
Nilai: Keyakinan-keyakinan
dasar bahwa pola perilaku
atau bentuk akhir
keberadaan secara pribadi
atau sosial lebih disukai.
Sistem Nilai: Hirarki yang
didasarkan pada
pemeringkatan nilai-nilai
pribadi berdasarkan
intensitas nilai tersebut.
Sikap
Motivasi
.
1.
2.
3.
4.
Prestasi
Penyeliaan
Pengakuan
Kondisi kerja
Tanggung jawab
Gaji
Pertumbuhan
Teori ERG
Merevisi hierarki kebutuhan Maslow yaitu:
1. Eksistensi (existence): mencakup psikologis dan
keamanan dalam Maslow
2. Keterhubungan (relatedness): mencakup komponen
sosial dan penghargaan eksternal dalam Maslow
3. Pertumbuhan (growth): mencakup penghargaan
internal dan aktualisasi diri dalam Maslow
. Lebih dari satu kebutuhan dapat berjalan pada saat
yang sama
. Jika kepuasan pada kebutuhan tingkat lebih tinggi
tertahan maka hasrat memenuhi kebutuhan tingkat
lebih rendah meningkat
Teori Kesetaraan
Individu membandingkan masukan dan keluaran pekerjaan
mereka dengan masukan dan keluaran orang lain dan
kemudian merespon untuk menghapuskan segala
ketidaksetaraan
Ada empat pembandingan acuan yang dapat digunakan:
1. Di dalam diri : pengalaman karyawan dalam posisi yang
berbeda dalam organisasinya sekarang
2. Di luar diri : pengalaman karyawan dalam situasi atau
posisi di luar organisasinya sekarang
3. Di dalam diri orang lain: individu atau kelompok lain di
dalam organisasi
4. Di luar diri orang lain: individu atau kelompok lain di luar
organisasi
Teori Pengharapan
Kuatnya kecenderungan untuk bertindak
dalam cara tertentu bergantung pada
kekuatan pengharapan bahwa tindakan
itu akan diikuti oleh output tertentu dan
pada daya tarik output tersebut bagi
individu itu
1. Hubungan upaya kinerja
2. Hubungan kinerja imbalan
3. Hubungan imbalan sasaran pribadi
Teori Agensi
Persepsi
Teori Atribusi
Ketika individu-individu mengamati
perilaku mereka berupaya menentukan
apakah perilaku itu disebabkan oleh
faktor internal atau eksternal
Penentuan tersebut bergantung pada
tiga faktor:
1. Keunikan
2. Konsensus
3. Konsistensi
Persepsi Selektif
Efek Halo
Efek Kontras
Proyeksi
Membuat Stereotipe
Pembelajaran
Teori Pembelajaran
Kepribadian
Keturunan
Lingkungan
Situasi
Keturunan
Lingkungan
Terdiri dari:
1. Kebudayaan tempat dibesarkan
2. Pengkondisian awal
3. Norma keluarga, teman, dan kelompok
sosial
4. Pengaruh-pengaruh lain yang alami
Situasi
Vs
Ramah
Percaya
Vs Curiga
Kurang
cerdas
Vs
Lebih
cerdas
Praktis
Vs Imajinatif
Perasaan
Vs
Stabil
emosi
Langsung
Vs Pertimban
gan
Mengalah
Vs
Dominan
Percaya diri
Vs Cemas
Serius
Vs
Ringan hati
Konservatif
Vs Suka
mencoba
Ceroboh
Vs
Cermat
Berkelompok
Vs Mandiri
Penakut
Vs
Petualang
Tidak
terkendali
Vs Terkendali
Keras hati
Vs
Sensitif
Santai
Vs Tegang
Lokus Kendali
Machiavellianisme
Keyakinan diri
Pemantauan diri
Kecenderungan untuk menempuh resiko
Kepribadian tipe A
Lokus Kendali
Machiavellianisme (Mach)
Pengambilan Resiko
Kepribadian Tipe A
Kepribadian agresif dalam perjuangan bertahuntahun tiada henti untuk meraih lebih banyak dalam
waktu yang makin sedikit, dan jika perlu melawan
upaya atau orang lain yang menentang
Sifat-sifat Tipe A:
1. Serba cepat dalam bergerak, berjalan, dan makan
2. Merasa tidak sabar atas kejadian
3. Berusaha keras untuk berpikir atau melakukan 2
hal atau lebih sekaligus
4. Tidak dapat menikmati waktu luang
5. Terobsesi dengan jumlah
Kepribadian Tipe B
Ciri Kepribadian
Pekerjaan
Mekanik, operator
pengeboran,
pekerja lini
perakitan, petani
Analitik, tulus,
penasaran,
independen
Ahli biologi,
ekonom, ahli
matematika,
reporter berita
Supel, ramah,
kooperatif,
memahami
Pekerja sosial,
guru, konsultan,
psikolog klinis
Patuh, efisien,
praktis, tidak
imajinatif, tidak
fleksibel
Akuntan, manajer
korporasi, kasir
bank, petugas
administrasi
Percaya diri,
ambisius, enerjik,
Pengacara, agen
real estat, humas
Emosi
Emosi dalam OB
Emosi seringkali hanya mendapat sedikit atau
bahkan tidak mendapat perhatian sama sekali.
Mengapa?
1. Sejak abad 19 dan munculnya manajemen ilmiah,
organisasi telah dirancang khusus untuk
mengendalikan emosi. Organisasi yang baik
adalah yang mampu meniadakan frustasi,
ketakutan, kemarahan, cinta, kebencian,
kegembiraan, kesedihan, dan perasaan
semacamnya
2. Keyakinan bahwa emosi macam apa pun bersifat
merusak.
Alexithymia