Anda di halaman 1dari 6

KASUS DUGAAN KORUPSI

PENGADAAN ALKES TA
2012 OLEH PERUSAHAAN
KRONI ATUT
DI PROVINSI BANTEN
Kelompok 5
Mega Surya S.J
Putri Sulistiarini
Taqwani Haqiqi

TOKOH-TOKOH YANG TERLIBAT

Ratu Atut Chosiyah (tersangka)


Adik kandung Ratu Atut, Tubagus Chaery
Wardana / wawan (tersangka).
Isteri Wawan, Airin Rachmi Diany (saksi).
Pegawai

PT

MAP

(Mikindo

Adiguna

Pratama), Dadang Priatna (tersangka) dan


Mamak Jamaksari (tersangka).

Kronologi kasus
Berdasarkan

laporan

masyarakat

dan

hasil

pemeriksaan BPK ditengarai banyak terjadi praktek


dugaan penyimpangan dan korupsi pada daerah
banten di bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan
dan lainnya.
Dari sekian banyak hasil temuan BPK dan juga laporan
masyarakat ternyata dalam pelaksanaan pengadaan
alkes, diindikasikan juga bermasalah pada keluarga
Atut yang merupakan bagian dari jaringan perusahaan
didalamnya.

Keterlibatan Wawan dalam kasus Alkes terungkap


setelah
tersangka

KPK

menetapkan

kasus

suap

Wawan

sebagai

penanganan

sengketa

pilkada Kabupaten Lebak di Mahkamah Konstitusi.


Juru Bicara KPK, Johan Budi mengatakan, kasus
korupsi Alkes ini bergulir bersama kasus suap MK.
Terungkapnya kasus korupsi Alkes ini bermula saat
penyidik menggeledah kantor milik Wawan, PT Bali
Pasific Pragama yang berlokasi di Gedung The
East lantai 12 Nomor 5 Mega Kuningan, Jakarta
Selatan dan Serang, Banten.

Di kantor tersebut, penyidik menyita sejumlah


dokumen dan beberapa barang penting lainnya.
Diduga, salah satu berkas yang disita terkait Alkes di
Tangerang Selatan dan Provinsi Banten.
Selanjutnya

dari

informasi

itu,

KPK

meminta

keterangan 16 pihak dan permintaan dokumen di


DINKES

Tangsel.

Kemudian

hasil

permintaan

keterangan itu diuji melalui gelar perkara dengan


pertimbangan barang bukti lainnya. Hingga akhirnya,
KPK

menyimpulkan

adanya

pengadaan Alkes di Kota Tangsel.

korupsi

dalam

PELANGGARAN UNDANG-UNDANG

Tubagus Chaery Wardana dijerat pasal 2


ayat 1 atau Pasal 3 UU No.31/1999
sebagaimana
No.20/2001

diubah
tentang

dengan

UU

Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi juncto pasal 55


ayat 1 ke-1 KUHP. Dengan ancaman
hukuman 20 tahun penjara dan denda
maksimal Rp1 miliar.

Anda mungkin juga menyukai