INDUKSI
PENDAHULUAN
Arus rotor motor induksi bukan diperoleh dari sumber tertentu.
Arus pada rotor terinduksi akibat adanya perbedaan relatif
antara putaran rotor dan medan putar pada stator
KONSTRUKSI STATOR
Dibuat dari pelat-pelat tipis dengan slot.
Belitan ditempatkan pada slot
Gulungan tiga fasa dilingkarkan untuk sejumlah kutub tertentu
Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120 antar phasa
BAGIAN-BAGIAN MOTOR
KOMPONEN STATOR
Rangka.
Inti stator
Kumparan/gulungan
Pelat penutup
INTI STATOR
KONSTRUKSI ROTOR
1.
2.
ROTOR SANGKAR
Terdiri dari batang penghantar tebal yang diletakkan
pada petak-petak slot paralel
Kedua ujungnya dihubungsingkat dengan cincin
ROTOR BELITAN
PRINSIP KERJA
PRINSIP KERJA
SLIP
Ns Nr
Slip(%)
x100
Ns
Ns = kecapatan sinkron (rpm)
Nr = kecepatan putaran rotor (rpm)
RANGKAIAN EKIVALEN
V1 = tegangan stator
E1 = tegangan rotor
R1 = tahanan stator
R2 = tahanan stator
Xm = reaktansi magnetisasi
E1
Z
Z= R X
E1
2
2
a 2 R 2
2
a
X
2
s
a 2 R 2
s
cos =
2
a 2 R 2
2
s a X2
P = T
T=
P = 3 E1 I'2 cos
P
3 E1 '
=
I 2 cos
P
3 V1 '
=
I 2 cos
a R s a X
2
maks
diperoleh bila
saat : s =
R
X
3 V12
Tmaks =
2 a 2 X 2
dT
=0
ds
120f
p
a R s a X
2
a R s a X
2
MOTOR KAPASITOR
Hubungan Delta
Hubungan Bintang
INSULATION CLASS
NEMA DESIGN
ARUS START
daya keluaran
daya masukan
25
34
21
15
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI EFISIENSI
Usia
Kapasitas
Kecepatan
Jenis
Suhu
Penggulungan ulang
Beban
BEBAN MOTOR
Px eff
Beban=
HP x0,746
1
Eff.
HP
Beban
Pi
=
=
=
=
PENURUNAN PEMBEBANAN
1. Beban yang kurang akan menurunkan efisiensi motor.
2. Ukuran motor harus dipilih berdasarkan pada evaluasi beban
dengan hati-hati
3. Penyebab ketidak efisienan :
a. Pembuat peralatan cenderung menggunakan faktor keamanan yang
besar bila memilih motor
b. Peralatan kadangkala digunakan dibawah kemampuan yang
semestinya.
c. Dipilih motor yang besar agar mampu mencapai keluaran pada tingkat
yang dikehendaki, bahkan jika tegangan masuk rendah dalam keadaan
tidak
PENGGULUNGAN ULANG
(REWINDING)
PENGENDALIAN KECEPATAN
MOTOR
1.
2.
3.
4.
Terima Kasih