Anda di halaman 1dari 32

SKIZOFRENIA

DEFINISI
Schizo = perpecahan / split
Phrenos = mind
Terjadinya suatu perpecahan pikiran, perilaku, dan perasaan.
DSM IV
Kumpulan dari gejala positif dan negatif yang timbul secara signifikan selama
periode waktu 1 bulan/periode aktif tetapi tanda-tandanya berlangsung paling
sedikit selama 6 bulan.

Epidemiologi

Jenis Kelamin: laki-laki = wanita


laki-laki >>> gejala negatif (fungsi sosial wanita lebih
baik
Usia: puncak onset laki-laki 15-25 thn, perempuan 2535 thn.

Etiologi1 : Model diatesis


stres

Seseorang yang rentan (diatesis) terkena stresor lebih


mudah.
Genetik : kromosom X 1, 3, 5, 11 dihubungkan dengan
COMT (catechol-O-Methyl Transferase) dalam encoding
dopamin.
Lingkungan emosional yang tidak stabil, stresor sosial,
diskriminasi, sosial ekonomi rendah (down ward drift
hipotesis) Skizofrenia >>

FAKTOR GENETIK

Terdapat beberapa riwayat bahwa faktor genetik cukup


mempengaruhi timbulnya penyakit skizofrenia.
Kecenderungan seseorang menderita skizofrenia
berhubungan dengan kedekatan hubungan keluarga (>> pada
derajat pertama dan kedua)
Kembar monozigot 4-5 x dizigot
9 linkage sites: 1q, 5q, 6p, 6q, 8p, 10p,
13q, 15q dan 22q

FAKTOR GENETIK

Faktor biologi dan psikososial


mencegah / menyebabkan
skizofrenia pada individu yang
rentan secara genetik

Etiologi2 : Faktor neurobiologis (1)


PET (positron emission tomography) aktivitas
lobus frontal <<
Gejala positif : peningkatan aliran darah di daerah
temporomedial
Gejala disorganisasi : peningkatan aliran darah daerah
korteks singulat dan striatum
Halusinasi : perubahan aliran darah regio
hipokampus, parahipokampus, amigdala.

Etiologi2 : Faktor neurobiologis


(3)
MRI pelebaran daerah ventrikular III dan lateral, terutama
bila gejala negatif menonjol; implikasi perubahan daerah
periventrikular limbik striata, mengecilnya ukuran dari lobus
frontal dan temporal.
EEG hilangnya aktivitas gamma band; melemahnya
integrasi jaringan saraf di otak.
Teori neurotransmitter hipotesis Dopamin, Serotonin
(5HT), Glutamat dan NMDA, GABA, Norepineprine,
Peptida/Neurotensin. Hipotesis Dopamin (D1-D5) gejala
positif.

GEJALA KLINIS/DIAGNOSA
1 (jelas) atau 2/lebih (kurang jelas)

(PPDGJ III)

SKEMA DIAGNOSIS PSIKOSIS


PSIKOSIS FUNGSIONAL
0801
> 1 BULAN
AFEKTIF - / <
ya
Satu
gejala

Nonskizofrenia

pikiran aneh

Waham aneh
Halusinasi akustik
Waham tak mungkin

atau
halusinasi menetap
Inkoherensi / tak relevan

Dua

Katatonia

gejala

Gejala negatif

YA
Skizofrenia

tidak

TIDAK
Nonskizofrenia

TIPE SKIZOFRENIA
1.
2.
3.
4.
5.

Tipe
Tipe
Tipe
Tipe
Tipe

Paranoid
Herbefrenik
Katatonik
tidak Tergolongkan
Residual

SKIZOFRENIA PARANOID

(PPDGJ III)

1. Memenuhi kriteria umum diagnosa skizofrenia


2. Sebagai tambahan :

a. Halusinasi dan/atau waham harus menonjol


Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi
perintah, atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal
Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat
seksual, atau lain-lain perasaan tubuh. Halusinasi visual
mungkin ada tapi tidak menonjol.
Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham
dikendalikan (delusion of influence), atau passivity (delusion of
passivity), dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam,
adalah yang paling khas.
b.

Gangguan afektif, dorongan kehendak dan


pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif tidak
nyata/tidak menonjol.

SKIZOFRENIA PARANOID
A. Waham atau halusinasi harus menonjol
B. Ekspresi afektif tumpul / tak serasi,
gejala katatonik, atau inkoherensi tidak
menonjol

SKIZOFRENIA HERBEFRENIK

(PPDGJ III)

Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia.


Diagnosis pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau
dewasa muda (onset biasanya mulai 15-25 tahun).
Kepribadian premorbid biasanya ciri khas pemalu dan senang
menyendiri
Pengamatan kontinu 2 atau 3 bulan
Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tak dapat diramalkan,
serta mannerisme. Ada kecenderungan untuk selalu mnyendiri
(solitary), dan perilaku menunjukkan hampa tujuan dan hampa
perasaan.
Afek pasien dangkal (shallow) dan tidak wajar, sering disertai oleh
cekikikan (giggling) atau perasaan puas diri (self-satisfied),
tersenyum sendiri (self-absorbed smiling), atau sikap tinggi hati
(lofty manner), tertawa menyeringai (grimaces), mannerisme,
mengibuli secara bersenda gurau (pranks), keluhan hipokondriakal,
dan ungkapan kata-kata yang diulang (reiterated phrases).
Proses pikir mngalami disorganisasi dan pembicaraan tidak
menentu (rambling) serta inkoheren.

SKIZOFRENIA
HERBEFRENIK
(2)
(PPDGJ III)
Gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta gangguan

proses pikir umumnya menonjol.


Halusinasi dan waham mungkin ada tetapi biasanya tidak
menonjol (fleeting and fragmentary delutions and
hallucinations). Dorongan kehendak (drive) dan yang
bertujuan (determination) hilang serta sasaran ditinggalkan,
sehingga perilaku penderita memperlihatkan ciri khas, yaitu
perilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of
purpose).

SKIZOFRENIA HEBREFRENIK
A. Harus terdapat ekspresi afektif tumpul atau
tidak serasi
B. Harus terdapat salah satu dari :
(1) Perilaku tak bertujuan
(2) Inkoherensi atau pembicaraan tak menentu

C. Waham atau halusinasi tidak menonjol

SKIZOFRENIA KATATONIK

(PPDGJ III)

memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia.


Satu atau lebih perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinisnya
Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan
dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara).
Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan, yang
tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal).
Menampilkkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan
mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh).
Negativisme ( tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap
semua perintah atau upaya untuk menggerakkan, atau pergerakan ke
arah yang berlawanan).
Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan
upaya menggerakkan dirinya).
Fleksibilitas cerea/waxy flexibility (mempertahankan anggota gerak dan
tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar).
Gejala-gejala lain seperti command automatism (kepatuhan secara
otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimatkalimat.

SKIZOFRENIA KATATONIK2 (PPDGJ III)


Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi
perilaku dari gangguan katatonik, diagnosis skizofrenia
mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai
tentang adanya gejala-gejala lain. Penting untuk diperhatikan
bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostik
untuk skizofrenia. Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh
penyakit otak, gangguan metabolik, atau alkohol dan
obat-obatan, serta dapat juga terjadi pada gangguan
afektif.

SKIZOFRENIA KATATONIK
Selama dua minggu atau lebih terdapat gejala yang
menonjol dari :
(1) Stupor atau mutisme
(2) Gaduh gelisah
(3) Mematung
(4) Negativisme
(5) Rigiditas
(6) Fleksibilitas serea
(7) Otomatisme perintah

SKIZOFRENIA TIDAK TERGOLONGKAN


(PPDGJ III)

Skizofrenia tidak tergolongkan menunjukkan gejala


yang tidak memenuhi kriteria untuk tipe paranoid,
terdisorganisasi, katatonik maupun residual.

SKIZOFRENIA TIPE RESIDUAL

(PPDGJ III)

Gejala negatif dari skizofrenia yang menonjol, misalnya


perlambatan psikomotorik, aktivitas menurun, afek yang
menumpul, sikap pasif dan ketiadaan inisiatif, kemiskinan dalam
kuantitas atau isi pembicaraan, komunikasi non-verbal yang
buruk seperti dalam ekspresi muka, kontak mata, modulasi suara,
dan posisi tubuh, perawatan diri, dan kinerja sosial yang buruk.
Sedikitnya ada satu riwayat episode psikotik yang jelas di masa
lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia.
Sedikitnya sudah melewati kurun waktu satu tahun dimana
intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan
halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul
sindrom negatif dari skizofrenia.
Tidak terdapat demensia atau penyakit/gangguan otak organik
lain, depresi kronis atau institusionalisasi yang dapat menjelaskan
disabilitas negatif tersebut.

SKIZOFRENIA RESIDUAL
A. Saat ini tidak memenuhi kriteria skizofrenia
B. Paling sedikit terdapat empat gejala negatif berikut
ini untuk waktu 12 bulan atau lebih
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Perlambatan Psikomotor
Ekspresi Afektif Tumpul
asif dan inisiatif kurang
Kemiskinan kuantitas dan isi pembicaraan
Miskin komunikasi nonverbal
Perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

DEPRESI PASCA SKIZOFRENIA


A.
B.
C.

Pernah memenuhi kriteria skizofrenia dalam 12 bulan terakhir


Salah satu dari gejala psikotik kelompok dari skizofrenia
harus tetap ada
Memenuhi kriteria episode depresif yang menonjol paling
sedikit dua minggu

FASE SKIZOFRENIA
Fase PRODORMAL

PENATALAKSANAAN

PENOBATAN YANG EFEKTIF


a.

Terdapat 3 hal penting yang harus diperhatikan dalam


penanganan penderita skizofrenia adalah :
Terapi harus disesuaikan dengan lingkungan yang
mendukung pasien
Strategis nonfarmakologik harus mengatasi masalahmasalah nonbiologik
Terapi tunggal jarang memberi hasil yang memuaskan,
karena gangguan skizofrenia adalah suatu gangguan yang
kompleks

b. Antipsikotik

(1)
(2)
(3)

(4)
(5)

Terdapat 5 pedoman dalam penggunaan antipsikotik


pada penderita skizofrenia , yaitu :
Tentukan target symtomps terlebih dahulu
Antipsikotik yang telah berhasil dengan baik pada
masa lampau sebaiknya tetap dipergunakan
Pengganti jenis antipsikotik baru dilakukan setelah
jenis antipsikotik sebelumnya telah dipergunakan 4
6 minggu
Hindari polifarmasi
Dosis maintenance adalah dosis efektif terendah


(I)

Terdapat 3 kelompok besar antipsikotik yang dipergunakan masa kini, yaitu :

Dopamin Reseptor Antagonis

Kekurangannya :

50 % penderita tetap tidak banyak perbaikan

Efek samping yang cukup serius ( tardive diskinesia dam neuroleptik


malignan sindrom )

Beberapa kelompok obat yang sering dipergunakan :

Chlorpromazine ( 100 )

Trifluoperazine ( 5 )

Haloperidol
( 2-5 )

Thionidazine
( 100 )
(II) Risperindon ( Risperidal )

Lebih efektif

Efek samping neurologik sangat berkurang

Dapat mengatasi poitif dan negatif symtomps


(III) Clozapine

Kekurangan : agranulositosis dan harganya mahal

Kelebihannya : tidak menyebabkan tardive diskimesia

C. Psikososial

Terapi perilaku
Family terapi
Grup terapi
Psikoterapi individual

PROGNOSIS
A.

PROGNOSIS KEARAH BAIK


(1) Onset akut dengan faktor pencetus yang jelas
(2) Riwayat hubungan sosial & pekerjaan yang baik
( premorbid )
(3) Adanya gejala afektif ( depresi )
(4) Subtipe paranoid
(5) Subtipe katatonik
(6) Sudah menikah
(7) Banyak symptoms positif
(8) Kebingungan
(9) Tension, Cemas hostilitas

B. PROGNOSIS KEARAH BURUK


(1) Onset perlahan-lahan dengan faktor pencetus tidak jelas
(2) Riwayat hubungan sosial dan pekerjaan buruk ( premorbid )
(3) Menarik diri , tingka laku yang artistik
(4) Tipe Hebepink dan tipe tak tergolongkan
(5) Belum menikah
(6) Riwayat skizofrenia dalam keluarga
(7) Adanya gejala neurologik
(8) Banyak symptom negatif
(9) Tidak ada gejala afektif atau hostilitas yang jelas

INDIKASI MASUK RUMAH SAKIT

Tujuan untuk diagnosis


Menstabilkan dosis obat
Keamanan pasien (sucide/homicide)
Perilaku yang sangat kacau
Perawatan diri yang buruk

Anda mungkin juga menyukai