Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAUT
DATA TOTAL
DATA MESIN
Robot
7%
KERUSAKAN PART
Lain-lain
Vacuum 8%
3%
TR
7%
LC
7%
C/V
44%
LF
11%
M/C
24%
Bracket
4%
Sensor
12%
Contactor
3%
Motor
3%
Hose/Pipa
3%
Cylinder
5%
Setting
5%
Program
Kabel
6%
8%
OCR
14%
Baut
16%
Chain/belt
10%
TEORI DASAR
1. Ulir
1.1 Apakah Ulir itu?
Apabila kita memutar ulir pada permukaan kaleng secara tegak lurus, maka ia akan dapat membuat lubang. Apabila untuk
membuat lubang tersebut ulir di putar ke kanan, maka disebut ulir kanan atau ulir laki. Namun apabila sebaliknya, maka
disebut ulir kiri atau ulir perempuan.
Ulir Kanan
Ulir 1 jalur
Ulir 2 jalur
Ulir 3 Jalur
Ulir Kiri
Lead
Adalah Jarak satu kali putaran ke arah shaft dikali jumlah garis lengkung
Lead ( L ) =Pitch ( P ) X Jml garis (N )
Perbandingan diameter lubang yang dihasilkan dengan diameter ulir
Ulir bagian luar yang paling tinggi dan terdekat dengan kaleng dan ulir paling dibawah dibandingkan dengan diameter
shaft center sudut tegak lurus.
Diameter luar
L
A
b
d
Sudut
c
a
Yang dipakai
Diameter
dalam
Pictch
TEORI DASAR
1. Baut matrix
Ukuran baut luarnya disebut dengan pitch dan 1 ulirnya adalah 60matrix
baut seperti ini biasanya disebut dengan matrix baut tipis dan kodenya adalah M.
2. Baut unified
Sebutannya adalah baut ABC dan ukuran yang digunakan adalah inch perbandingan nilainya yaitu 1 ulir saluran
pitch dan sudut ulirnya 60.kodenya adalah R.
3. Baut wheatwared
Bentuk baut ulirnya segi empat dan pada segi tiga daya tahannya kecil maka untuk perpindahan daya tenaga
digunakan jack/press baut.
Sekrup Tangga
Baut seperti ini disebut baut segi tiga. dari pada baut segi empat baut ini mudah di buat dan digunakan
ditempat yang tenaganya berpindah-pindah. ulir sudutnya miter 30
Baut bergerigi
Baut Bulat
Baut ulir yang bentuknya bulat digunakan ditempat yang bertenaga besar. walaupun berdebu atau kemasukan
pasir tak pengaruh.
Wheatwared baut.
Baut Tangga
Baut tape
Baut Segitiga
Baut bulat
Baut segiempat
Baut bola lampu
Baut Gigi
TEORI DASAR
X Pitch Contoh
Angka baut
M 20 X P3
Angka baut
contoh
TW 20 ulir 6
Contoh
Urutan kelas
No.4 - 40UNC - 2A
TEORI DASAR
Baut Segienam
Set bolt
Baut kepala
Baut T home
Baut Kecil
Stop baut
TEORI DASAR
Mur segi 6
Mur Flange
Mur segi 6
ring tipis
Mur cap
(mur tutup)
TEORI DASAR
3. Ring / Washer
Washer terpasang dibawah mur dan gunanya adalah :
Baut yang berlubang besar.
Untuk yang bertekanan kecil terbuat dari kayu,karet.dll
Kepala baut atau ditempat mur lekak lekuk
Untuk mengencangkan packing/flange
Washer rata
Washer segi 4
Washer bergerigi
Washer spring
TEORI DASAR
1. Spi
Jenis Key.
Gerigi atau belt puli dll pada shaft putaran pada waktu, bekerja atau mengirim putaran sekalian arah
ke shaft supaya pindah dan biasanya menerima tekanan bahaya dari pada shafter lebih keras.
Dan biasanya menerima tekanan bahaya dari pada shaft yang lebih keras .
Key
: Shaftnya tetap ditempat pada boss lubang key buat masukan key dari situ
putaran daya tenaga tergesekan maka untuk daya tenaga besar tempatnya
tidak cocok.
Key Rata : Hanya key ketemu tempat saja rata maka dari pada key daya tenaganya lebih besar.
Key
: Shaft dengan boss membuat lubang key kemudian isi key.
Key sambung ; Transfer daya key ini daerah shaft ini arahnya ke sambungan daya tengahnya.
2. Pin.
Pencegahan barang lepas pada saat memasang atau mur kendor pakai dan pada arah shafer
pasangnya sudut tegak lurus dan paa pakai tempat guna seperti di bawah ini:
Pin Rata : Waktu menetapkan alat mesin atau keputas posisi.
Pin tape : Pada shaft menetapkan bos
Pin membagi : T/T pinnya garis pecah
Pin spring : Bentuknya panjang dan terbelah dan jika ukuran lubangnya tidak masih dapat
digunakan dengan cara dipukul pakai palu.
Pin membagi
Pin tape
Pin rata.
TEORI DASAR
3. Snap Ring
Shaft atau di dalam lubang pakai fungsi spring stop ling arah ke bulat sedikit besarkan atau kurangi
kemudian isi dan shaft atau dilubang pasang supaya tidak lepas untuk menetapkan mesin.
1) Jenis stop ling
Bentuk C stopling
Bentuk E stopling
Bentuk C stopling
Grip stopling
Seperti pada gambar bentuk C stopling ini untuk shafer, lubang adalah 2 jenis,
bentuk E stopling atau grip stopling ini hanya untuk shaft dan pasangnya dari shaft
arahnya tegak lurus.
Grip stopling ini tidak perlu lubang ling Gunanya posisi dimanapun pakai rata rata stop ling ini kecil.
TEORI DASAR
TEGANGAN BAUT
Tegangan baut
1. Tegangan Tarik ( Tensile strength )
fs
TEORI DASAR
TEGANGAN BAUT
Contoh soal
Menentukan kekuatan baut !
Tentukan beban tegangan yang aman untuk M 30 ,
asumsi tegangan tarik aman adalah 420 kg/cm 2
Jawab :
M 30 = berarti d ( diameter mayor ) = 30
mm
f t = 420 kg/cm2
Dari tabel untuk M 30 stress area 561 mm 2 = 5,61 cm2
Jadi beban tegangan yang aman = A x f
t
= 5,61 cm2 x 420 kg/cm2 = 2356,2 kg
CARA PERAWATAN
KONDISI NORMAL
KONDISI NORMAL
CARA PERAWATAN
Gambar 1
Gambar 2
Ditempat base yang miring tidak boleh pasang washer biasa ( gambar 1)
Penambahan plat untuk menghindari kemiringan baut ( gambar 2)
KONDISI NORMAL
CARA PERAWATAN
Aku adalah
Debu !!!
CARA PERAWATAN
KONDISI NORMAL
sisa
Membuat chamfer
Nilai Round = 0,08 R
chamfer = 0,3 R
KONDISI NORMAL
CARA PERAWATAN
Semakin miring sudut pemasangan baut, semakin kecil nilai kekuatan baut
KONDISI NORMAL
CARA PERAWATAN
Gejala
Tindakan
Kurang kencang
Getaran
* Pemasangan tempat
yang rata
Menyusutnya
bahan
Creep
KONDISI NORMAL
CARA PERAWATAN
Gejala
Tindakan
Baut kurang
kencang
Kondisi lingkungan
yang korosif
KONDISI NORMAL
CARA PERAWATAN
Keterangan
Spring washer
Double nut
Friction nut
Spring nut
Pin
Lock nut
Loctite
Welding
KONDISI NORMAL
CARA PERAWATAN
Bahan Baut
Bahan Nut
Bahan Washer
SCM 435
S45CH
S45CH
SUS 420 J2
SUS 304
SUS 304
SUS 304
SUS 304
SS400
SS400
SS400
SCM 435
S45CH
S45CH
SS400
SS400
SS400
Stainless steel
CARA PERAWATAN
Marking nut
KONDISI NORMAL
KONDISI NORMAL
CARA PERAWATAN
Gbr. 1
Nut kendor tidak terlihat ( Gbr 1 )
Gbr. 2
Nut lepas tidak terlihat ( Gbr 2 )
KONDISI NORMAL
CARA PERAWATAN
Gbr 1
Gbr. 2
Contoh NG (Gbr1)
Contoh OK (Gbr2)
* Biasanya baut daya tarik tinggi tercantum angka 8 dibagian kepala baut
CARA PERAWATAN
KONDISI NORMAL
* Jika menggunakan nut yang berbeda besarnya, nut yang lebih tebal
dipasang di atas
KONDISI NORMAL
CARA PERAWATAN
Nama
Dia.
Pitch
NUT
Baut
KONDISI NORMAL
CARA PERAWATAN
CARA PERAWATAN
KONDISI NORMAL
KONDISI NORMAL
CARA PERAWATAN
Kekuatan
Nut
Kekuatan
baut
10
12
3,6
4,6
4,8
3,6
4,6
4,8
5,6
5,8
6,8
8,8
8,8
9,8
10,9
10,9
12,9
KONDISI NORMAL
CARA PERAWATAN
TERKIKIS
Spring washer tidak boleh dipakai ulang, karena spring washer terkikis saat
digunakan
KONDISI NORMAL
CARA PERAWATAN
Lebar pin
3 ~ 24
25 ~ 70
80 ~ 120
130 ~ 200
jarak
0,1 ~ 0,5
0,2 ~ 0,8
0,3 ~ 1,0
0,5 ~ 1,4
KONDISI NORMAL
CARA PERAWATAN
NG
karena dipukul
dapat cepat patah
NG
terlalu pendek
Dipukul
KONDISI NORMAL
CARA PERAWATAN
KONDISI NORMAL
CARA PERAWATAN
Dia. Luar
baut ( d )
Diameter
lubang
Tap ( d1 )
Besi cor
Al / logam
campuran
CARA PERAWATAN
KONDISI NORMAL
CARA PERAWATAN
KONDISI NORMAL
PERALATAN
CARA PERAWATAN
Kunci Kombinasi
Kunci Inggris
PERALATAN
CARA PERAWATAN
Kunci L
Kunci Pas
Kunci Torsi
PERALATAN
CARA PERAWATAN
Kunci Ring
Vase Grip
PERALATAN
CARA PERAWATAN
Tang Kombinasi
Tang Potong
TINDAKAN
MASALAH
Flat Washer
Baut Lepas
(Kendor)
CONTOH
Flat Washer
Spring Washer
Spring Washer
PENYEBAB
Getaran (Vibration)
Kurang Kencang
Baut Aus
Double Nut
Double Bolt
Lock Nut
Double Nut
Double Bolt
Umur
Lock Tite
Marking
Lock Nut
TANDA
dengan
CAT
Lock
Tite
METODE 2
METODE 3
METODE 4
METODE 5
METODE 6
METODE 7
Alat
Plain Washer
Spring Washer
Loctite
Double Nut
Cara
Flat Washer dan spring washer dipasang
bersamaan , bila memungkinkan menggunakan double nut
Sebelumnya diberi loctite
Sesudahnya dibuat marking
Mesin
Lifter Cylinder ( semua jenis )
Transfer ( semua jenis )
Lifter Motor ( semua jenis )
( Bagaian Mesin yang bergerak )
Plain Washer
Spring Washer
Lock Nut
Spring Washer
Double Bolt
METODE 1
+
Nut
Spring washer
+
Flat washer
Baut
METODE 2
+
Loctite
+
Nut
+
Spring washer
Flat washer
Baut
METODE 3
Double Nut
+
Nut
Spring washer
+
Flat washer
Baut