Kelompok L9
Tutor: dr. Debby, M.Kes
ANGGOTA KELOMPOK:
Thifah Ariqonitah SR (04121001029)
Tuti Syarach Dita
(04121001032)
Ekki Kurnia Genio (04121001040)
Dessy Carmelia N (04121001042)
Dhita Amanda (04121001046)
Laksmita Chandra D (04121001047)
Eva Fitria Zumna (04121001048)
Mutia Agustria (04121001050)
Adinda Triandari A (04121001056)
Shabrina Yunita A (04121001079)
Gregorius Abram N(04121001096)
Wahyu Arfina Juwita (04121001099)
Mohammad Fadhiel (04121001100)
Christian Sianipar (04121001103)
Nelvin Raesandra (04121001145)
SKENARIO B
Satu jam sebelum masuk RS, Bujang 20 tahun dianiaya
oleh tetangganya dengan menggunakan sepotong kayu.
Bujang pingsan kurang lebih 5 menit, kemudian sadar
kembali dan melaporkan kejadian ini ke kantor polisi
terdekat. Polisi mengantar Bujang ke RSUD untuk
dibuatkan visum et repertum, di RSUD Bujang mengeluh
luka dan memar di kepala sebelah kanan disertai nyeri
kepala hebat dan muntah.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan:
RR: 28x/menit, Tekanan darah 130/90 mmHg, Nadi:
50x/menit, GCS: E4 M6 V5, pupil isokor, refleks cahaya:
pupil kanan reaktif, pupil kiri reaktif.
Regio orbita: dekstra et sinistra tampak hematom, subconjungtival bleeding (-)
Regio temporal dekstra: tampak luka ukuran 6x1 cm, tepi
tidak rata, sudut tumpul dengan dasar fraktur tulang.
Analisis Masalah
1. Satu jam sebelum masuk RS, Bujang 20 tahun dianiaya
oleh tetangganya dengan menggunakan sepotong kayu.
Bujang pingsan kurang lebih 5 menit, kemudian sadar
kembali dan melaporkan kejadian ini ke kantor polisi
terdekat. Di RSUD Bujang mengeluh luka dan memar di
kepala sebelah kanan disertai nyeri kepala hebat dan
muntah.
a. Apa definisi dari penganiayaan?
Menurut Jurisprudensi pengadilan maka yang dinamakan
penganiayaan adalah :
(1) Sengaja menyebabkan perasaan tidak enak (penderitaan)
(2) Menyebabkan rasa sakit
(3) Menyebabkan luka-luka.
Menurut
Poerwodarminto
penganiayaan
adalah
perlakuan
sewenang-wenang dalam rangka menyiksa atau menindas orang
lain.
Menurut Wirjono Projodikoro, penganiayaan adalah dengan
sengaja bahwa ini berarti berbuat sesuatu dengan tujuan untuk
mengakibatkan rasa sakit.
EPIDURAL HEMATOMA
DD
1. Hematoma epidural
2. Hematoma subdural
3. Hematoma subarachnoid
(1)
(2)
(3)
WD
1. Anamnesis
Kronologis kejadian
Kesadaran pasien
Luka luka, muntah, kejang.
2. Pemeriksaan fisik umum
KU: kesadaran, nadi, TD, RR, Temp.
3. Pemeriksaan Neurologis
- Tanda perangsangan meningens tes kaku kuduk
- Perangsangan terhadap sel saraf motorik dan sarah
sensorik (nervus kranialis). Saraf yang diperiksa yaitu
saraf 1 sampai saraf 12.
- Pemeriksaan radiologis, yang berupa :
Foto Rontgen polos
Compute Tomografik Scan (CT-Scan)
MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Definisi
Perdarahan yang terjadi di rongga epidural
Etiologi
Trauma seringnya berupa benturan tumpul pada kepala
akibat serangan, terjatuh, atau kecelakan lain; trauma
akselerasi-deselerasi dan gaya melintang.
Patofisiologi
Robekan a. Meningea Media hematoma area temporalis
menekan lobus temporalis herniasi unkus pada
sirkulasi arteria ke farmasio retikularis medulla oblongata
hilang kesadaran dan dilatasi pupil serta gejala lainnya.
Manifestasi klinis
1. Bukti eksternal cedera kepala seperti laserasi kulit
kepala,CEPHALOHEMATOMA, atau kontusio.
2. Kesadaran: mungkin tidak kehilangan kesadaran,
kehilangan kesadaran singkat, atau kehilangan
kesadaran berkepanjangan.
3. Interval LUCID klasik muncul pada 20-50% pasien
dengan perdarahan epidural. Interval LUCID yang
bergantung pada luasnya cedera, merupakan kunci
untuk menegakkan diagnosa perdarahan epidural.
4. TriasCUSHINGklasik melibatkan hipertensi sistemik,
bradikardia, dan depresi pernafasan. Respon ini biasanya
muncul ketika perfusi serebral, terutama sekali batang
otak, dikompromi oleh peningkatan tekanan intra
kranial.
Komplikasi
Edema serebri
Kompresi batang otak meninggal
Koma
Defisit neurologis
Prognosis
Quo ad Vitam
: dubia ad bonam
Quo ad Fungsionam : dubia ad malam
SKDI : 2
KESIMPULAN
Bujang, laki-laki umur 20 tahun mengalami perdarahan
epidural dan fraktur basis cranii et causa trauma
kepala.
KERANGKA KONSEP