Batubara
Arsa Rafiq A
( 112130003 )
Edi Satriawan
( 112130049 )
Pengertian Batubara
Elektrik
SP (Spontaneous Potential)
Resistivity
Log Radioaktif
Density
Neutron
Gamma- Ray
Log Calliper
Caranya gamma alami dipancarkan oleh sumber radioaktif, karena ada perbedaan
kandungan mineral lempung dari tiap batuan maka pancaran sinar balik yang terekam akan
berbeda, dari perbedaan ini akhirnya litologinya dapat ditentukan. Dalam penentuan
lapisan batuan pembawa batubara, garis shale adalah respon tetapan harga 100% pada log,
sehingga selalu dapat ditentukan. Pembacaan lebih kecil dari besaran garis shale berarti
bertambahnyakeberadaan batupasir, batugamping dan batubara, sedangkan pembacaan
diatas garis shale menunjukkan lapisan marin (marine bands) atau konsentrasi uranium (BPB
manual, 1981).
Nilai yang terbaca pada alat gamma ray log merupakan akumulasi
perekaman terhadap jumlah total radiasi yang dihasilkan semua unsur
radioaktif dalam batuan. Meskipun bacaan adalah hasil akumulasi, setiap
material radioaktif memiliki intensitas energi yang berbeda beda dan ini
dapat diselidiki dengan gamma ray spectroscopy. Unsur unsur yang
biasanya terukur adalah Uranium, Thorium, Pottasium, dan Radium.
Metode ini sangat membantu dalam logging. Kelebihan metode ini yaitu
(a) tidak membutuhkan fluida pemboran; (b) tidak sensitif terhadap
perubahan diameter lubang; dan (c) dapat menyelidiki lapisan dibalik
casing. Hal ini sangat membantu dalam penyelidikan lapisan batubara di
bawah permukaan. Gamma ray logging juga dapat mendeteksi keberadaan
parting pada lapisan batubara yang rata rata sangat tipis.
Log Caliper
Caliper log adalah alat untuk mengukur diameter dan bentuk suatu
lubang bor. Alat ini memiliki 2, 4 atau lebih lengan yang dapat
membuka di dalam lubang bor. Pergerakan lengan lengan ini pada
lubang akan diubah menjadi signal elektrik oleh potentiometer. Dalam
sebuah lubang bor, diameter bersifat heterogen dari atas hingga dasar
karena adanya efek tekanan dari lapisan batuan yang berbeda beda
akibat gaya tektonik.
1. Log Caliper
Untuk penentuan diameter lubang bor.
3. Log Density
Densitas batubara rendah yaitu antara (1,2- 1,8) g/cm3
4. Log Resistivity
Batubara mempunyai resistivitas tinggi
litologi lapisan/reservoir
Interpretasi
1. Hasil pengukuran sinar gamma.
Pengukuran Gamma-Ray dilakukan didalam pipa pemboran mengingat kondisi lubang bor runtuh pada
saat pipa pemboran diangkat. Hasil pengukuran gamma-ray memperlihatkan penyimpangan kurva sinar
gamma yang kontras untuk lapisan batubara di daerah penyelidikan. Nilai gamma-ray di daerah Nibung
berkisar antara 0-1.0 cps 10.0 cps, sedangkan di daerah Lubuk Napal adalah 1.0 cps sampai dengan
12.5 cps. Besarnya nilai gamma-ray ini tergantung pada kondisi lingkungan pengendapan batubara
tersebut pada saat sedimentasi . Ketebalan lapisan batubara yang terditeksi dari gamma-ray pada
daerah Nibung sekitar 0.5 - 16.0 m, sedangkan untuk daerah Lubuk Napal sekitar 1.0 - 11.50 m.
2. Hasil pengukuran tahanan jenis.
Pengukuran well logging dengan metoda tahanan jenis kadang-kadang tidak dapat dilakukan atau tidak
sampai dasar lubang , karena kondisi lubang bor runtuh pada saat pipa pemboran diangkat sehingga
lubang bor tersumbat. Nilai resistivity untuk lapisan batubara pada beberapa pengukuran untuk daerah
Nibung sekitar 15 - 35 ohm-m untuk elektroda short Normal ( jarak elektroda 25.0 cm ) dan 2.5 - 140
ohm-m untuk elektroda long normal ( jarak elektroda 100.0 cm ). Pada beberapa pengukuran resistivity
untuk daerah Lubuk Napal, nilai resistivity untuk lapisan batubara sekitar 8.0 - 30.0 ohm-m untuk
elektroda short normal ( jarak elektroda 25.0 cm ) dan 2.5 - 140m ohm-m untuk elektroda long normal
( jarak elektroda 100.0cm ).
KESIMPULAN
1.
Hasil pengukuran penampang lubang bor ( well logging ) dengan metoda Sinar gamma
(Gamma-Ray ) memperlihatkan kontras yang jelas untuk lapisan serta ketebalan
batubara di daerah Nibung dan Lubuk Napal. Nilai Gamma-Ray lapisan batubara di
daerah Nibung dan sekitarnya 1.0 10.0 cps dengan ketebalan lapisan antara 0.5 16.0
meter. Di daerah Lubuk Napal nilai gamma-Ray untuk lapisan batubara sekitar 1.0-12.5
cps dengan ketebalan lapisan antara 1.0 11.5 meter.
2.
Hasil pengukuran penampang lubang bor ( penampang letak litologi lubang bor,
terutama terjadi loss core pada lubang bor.
3. Pada beberapa lubang bor dari hasil pengukuran caliper terlihat adanya pembesaran
lubang pada lapisan batubara, hal ini menunjukan bahwa lapisan batubara tersebut bersifat
fracture atau brittle
Sumber
PT. Bukit Asam. 2000. Stratigrafi dan kolom litologi lapisan batubara di daerah
Banko PIT 1 Barat.