Anda di halaman 1dari 44

MUTU PELAYANAN

KESEHATAN PRIMER di
PUSKESMAS
(Khususnya pelayanan Ibu
Hamil)

Materi FGD Kepaniteraan Klinik IKM

Oleh :
Herdian Wahyu Eka
07700103
Nanang Lutfianto
08700030
Dentino Wili Mahendra
08700289
Fadilla Delima Sandi

Skenario
MUTU PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DI PUSKESMAS
( KHUSUSNYA PELAYANAN IBU HAMIL)

dr. Sukmawan baru tiga bulan ditugaskan sebagai dokter fungsional di


sebuah Puskesmas terpencil di Papua Barat. Satu bulan yang lalu Kepala
Dinas Kesehatan kabupaten memberikan tanggung jawab structural
sebagai Kepala Puskesmas karena kelangkaan tenaga kesehatan
professional. Data pencatatan dan pelaporan di Puskesmas setahun
terakhir menunjukkan kunjungan pemeriksaan ibu hamil rendah sebesar
40%, dengan k4 45% selain itu data AKI cukup tinggi sekitar 70/1000
kelahiran hidup.
Sebagai manajer puskesmas, dr. Sukmawan menganalisa factor internal
maupun eksternal manajemen Puskesmas yang mungkin mempengaruhi
kinerja dan produktivitas petugas. dr. Sukmawan menggunakan diagram
tulang ikan (fish bone) untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi akar
penyebab kualitas rendah, khususnya factor internal.
Wawancara dengan staf puskesmas diperoleh keterangan bahwa sebagian
petugas Puskesmas memiliki motivasi rendah. Untuk mencari penyebab
rendahnya motivasi staf puskesmas dr. Sukmawan menganalisa dengan
menggunakan Teori motivasi dari Maslow dan Herzberg.

LEARNING OBJECTIVE
Mampu menjelaskan penyebab
rendahnya motivasi staf Puskesmas
Mampu menyusun program untuk
peningkatan cakupan pelayanan
kesehatan ibu (K4)
Mampu menjelaskan mutu pelayanan
kesehatan ibu sesuai dengn program
yang direncanakan / disusun

PENDAHULUAN

Motivasi adalah setiap usaha yang


didasarkan untuk mempengaruhi
perilaku
seseorang
dalam
meningkatkan
tujuan
organisasi
semaksimal
mungkin
(menurut
Duncan dalam Notoatmodjo, 2009)

Macam macam teori


motivasi :
Teori motivasi menurut Abraham H.
Maslow
Teori Motivasi Kesehatan dari
Frederick Herzberg

Dampak Rendahnya
Motivasi Kepada Petugas
Puskesmas :

Langkanya tenaga kesehatan


profesional
Rendahnya promosi kesehatan
a. Menurunnya kunjungan ibu hamil
(K4)
b. Meningkatnya AKI

Pencapaian dan Proyeksi Angka Kematian Ibu


(AKI)
Tahun 1994-2015
(Dalam 100.000 Kelahiran Hidup)

sumber : http://menegpp.go.id

Kebanyakan masyarakat tidak pernah


mendengar rumor mengenai K4.
Dimana ada 6 alasan penting untuk
mendapatkan asuhan antenatal, yaitu:
1.Membangun rasa saling percaya
antara klien dan petugas kesehatan
2.Mengupayakan terwujudnya kondisi
terbaik bagi ibu dan bayi yang
dikandungnya
3.Memperoleh informasi dasar tentang
kesehatan ibu dan kehamilannya

4.Mengidentifikasi dan menatalaksana


kehamilan risiko tinggi
5.Memberikan pendidikan kesehatan
yang diperlukan dalam menjaga
kualitas kehamilan
6.Menghindarkan gangguan kesehatan
selama kehamilan yang akan
membahayakan keselamatan ibu hamil
dan bayi yang dikandungnya

Tujuan kunjungan K1
Meliputi :
1. Identitas/biodata
2. Riwayat kehamilan
3. Riwayat kebidanan
4. Riwayat kesehatan
5. Pemeriksaan kehamilan
6. Pelayanan kesehatan
7. Penyuluhan dan konsultasi

Tujuan Kunjungan K2 :
K2 adalah kunjungan ibu hamil yang
memeriksakan kehamilannya pada
trimester II (usia kehamilan 12 28
minggu)

Tujuan Kunjungan K3 dan K4


K3 dan K4 adalah kunjungan ibu
hamil yang memeriksakan
kehamilannya pada trimester III (2836 minggu dan sesudah minggu ke36) dua kali kunjungan. akhir)

Tujuan k4
Sama dengan kunjungan I dan II
Palpasi abdomen
Mengenali adanya kelainan letak dan
persentase yang memerlukan
kehahiran RS.
Memantapkan persalinan Mengenali
tanda-tanda persalinan.

Rumusan masalah
Apakah penyebab rendahnya motivasi
staf puskesmas?
Apa saja program yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan cakupan
pelayanan kesehatan ibu atau K4?
Apakah sudah sesuai mutu pelayanan
kesehatan ibu dengan program yang
direncanakan/disusun?

Tujuan Umum
Untuk mengetahui penyebab
rendahnya cakupan K4 akibat dari
rendahnya motivasi staf Puskesmas
di Papua Barat tahun 2013

Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan kesadaran ibu
hamil tentang pentingnya antenatal
care (ANC)
Untuk meningkatkan motivasi staf
puskesmas Papua Barat sesuai
dengan Teori Motivasi Maslow dan
Herzberg

Analisis Kasus

Karakteristik
Person
Place
Time

KAUSA DAN ALTERNATIF


KAUSA

Diagram Fish Bone

Faktor Manusia
Berkurangnya tenaga professional
dan sumber daya manusia di
puskesmas yang tidak memadai
Rendahnya tingkat pendidikan ibu,
berperan penting meningkatkan
pengetahuan tentang kehamilan,
persalinan dan setelah persalinan.

Peran motivasi para tenaga


kesehatan juga berperan penting
untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan.

Teori motivasi menurut Abraham H.


Maslow
Kebutuhan fisiologikal, seperti sandang,
pangan dan papan.
Kebutuhan keamanan, tidak hanya
dalam arti fisik, akan tetapi juga
mental psikologikal dan intelektual.
Kebutuhan sosial, berkaitan dengan
menjadi bagian dari orang lain, dicintai
orang lain dan mencintai orang lain.

Kebutuhan
prestise
yang
pada
umumnya tercermin dalam berbagai
simbol-simbol status.
Aktualisasi
diri
dalam
arti
tersedianya
kesempatan
bagi
seseorang untuk mengembangkan
potensi
yang
terdapat
dalam
dirinya sehingga berubah menjadi
kemampuan nyata.

Teori motivasi menurut Abraham H.


Maslow

Teori Motivasi Kesehatan


dari Frederick Herzberg
Satisfiers atau
instrinsic
factors
meliputi
kebutuhan
psikologis
seseorang, yaitu serangkaian kondisi
instrinsik.
Dissatisfiers atau
extrinsic
factors
meliputi kebutuhan akan pemeliharaan
(maintenance factor ) yang merupakan
hakikat
manusia
yang ingin
memperoleh kesehatan badaniah

Faktor Material
Ketidakmampuan ekonomi
Tingginya biaya transportasi
Kurangnya ketersediaan obat.

Faktor Lingkungan
Kurangnya dukungan keluarga.
Keluarga di daerah biasanya mereka
lebih percaya pada dukun beranak
dan pengobatan tradisional.
Dukungan suami merupakan bentuk
peran serta suami dan hubungan
baik yang memberi kontribusi
penting bagi kesehatan.

Faktor Mesin dan Alat


Salah satu factor yang berpengaruh
adalah kurangnya peralatan medis
untuk memfasilitasi masyarakat
dalam pemeriksaan ibu hamil dan
anak.
Kurangnya sarana transportasi untuk
mencapai sarana pelayanan
kesehatan.

Alternatitif Penyelesaian Masalah


dan Prioritas Pemecahan Masalah
yang Dipilih
Koordinasi yang baik :
o Tenaga kesehatan
o Pamong desa dan
o Keluarga ibu hamil

RENCANA PROGRAM
Pendekatan Melalui Konsep
Kesehatan Masyarakat
Pendekatan Melalui Pengembangan
Organisasi
Pendekatan Melalui Penyuluhan
Kesehatan Masyarakat
Pendekatan Melalui Konsep
Pencegahan

Pendekatan Melalui Konsep


Kesehatan Masyarakat
Strategi Pelayanan Antenatal
a. Pendataan sasaran
b. Pencatatan data ibu hamil
c. Penentuan target cakupan
pelayanan antenatal
d. Pelaksanaan pelayanan antenatal.

kegiatan lain seperti:


Kegiatan puskesmas keliling
Kegiatan tim KB keliling
Kegiatan perawatan kesehatan
masyarakat
Kegiatan upaya gizi keluarga
Kegiatan posyandu

Pendekatan Melalui
Pengembangan Organisasi
Desa Siaga merupakan gambaran
masyarakat yang sadar, mau dan
mampu untuk mencegah dan
mengatasi berbagai ancaman
terhadap kesehatan masyarakat

Tujuan Desa Siaga


Meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran masyarakat desa tentang
pentingnya kesehatan
Meningkatnya kewaspadaan dan
kesiapsiagaan masyarakat desa
terhadap resiko dan bahaya yang
dapat menimbulkan gangguan
kesehatan (bencana, wabah,
kegawatdaruratan dan sebagainya)

Meningkatkan keluarga yang sadar gizi


dan melaksanakan perilaku hidup bersih
dan
sehat
Meningkatnya kesehatan lingkungan di
desa.
Meningkatnya kemampuan dan kemauan
masyarakat desa untuk menolong diri
sendiri dalam bidang kesehatan

Pemberdayakan
Masyarakat bidang
Kesehatan Ibu dan Anak

Memfasilitasi masyarakat agar saling


menolong (dari, oleh dan untuk
masyarakat) jika terjadi kasus gawat
darurat terkait kehamilan dan
persalinan sehingga kemampuan dan
kemauan masyarakat untuk
menolong diri mereka sendiri dalam
bidang kesehatan meningkat

Pendekatan Melalui
Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat

Pendekatan penyuluhan kesehatan


masyarakat dalam mengatasi
rendahnya k4 rendahnya motivasi
staf puskesmas
Melibatkan tokoh-tokoh masyarakat
dan agama, serta direncanakan pada
waktu tertentu, misalnya satu bulan
sekali pada saat posyandu

perlu diperhatikan bagi tenagatenaga kesehatan dan para kader


agar dapat memiliki semangat dalam
memberikan informasi dan
menjalankan promosi serta
penyuluhan

Pendekatan Melalui Konsep


Pencegahan
meningkatkan K4 dan motivasi
petugas kesehatan
kebutuhan dasar pokok harus
terpenuhi
memberikan penghargaan, promosi
dan kedudukan

Rekomendasi dan Saran


Penambahan dan pemerataan tenaga
profesional ke daerah terpencil
Pemberdayaan masyarakat sekitar untuk
menjadi kader puskesmas dan membentuk
desa siaga
Mengadakan penyuluhan kepada
masyarakat oleh tenaga kesehatan dan
mengadakan home visite
Pemberian penghargaan dan rewards untuk
meningkatkan motivasi tenaga kesehatan

Mengadakan evaluasi kerja setiap satu


bulan sekali
Pengadaan alat-alat kesehatan dan
obat-obatan untuk menambah fasilitas
puskesmas
Koordinasi lintas sektoral (terutama
dinas perhubungan) untuk mengatasi
masalah transportasi
Pengadaan ambulance atau alat
transportasi yang sesuai dengan daerah
sekitar utuk memudahkan masyarakat
mengakses fasilitas kesehatan

Anda mungkin juga menyukai