Vs
Gangguan Mental
Fungsional
Gangguan Kognitif
Kognitif
(Stuart&Sundeen,1987)
kognitif
Delirium
Demensia
Gangguan
Amnestik
DELIRIUM
DELIRIUM
Istilah
lain
DELIRIUM
Tanda
Penting:
Epidemiologi
10-15% Bangsal Bedah Umum
15-25% Bangsal Medis Umum
30% ICU/ICCU
40-50% Post operasi fraktur panggul
20% Luka Bakar
30% AIDS
Delirium tanda dari prognosis buruk
23-33%: angka mortalitas dalam 3 bulan
50% : angka mortalitas dalam 1 tahun
Faktor Predisposisi
Usia
muda (anak-anak)
Riwayat delirium
Ketergantungan alkohol
Diabetes
Kanker
Malnutrisi
Gangguan sensoris (cth: kebutaan)
Etiologi
Penyakit intrakranial
Epilepsi atau keadaan pasca kejang
Trauma otak (terutama gegar otak)
Infeksi (meningitis.ensetalitis)
Neoplasma.
Gangguan vaskular
Penyebab ekstrakranial
Obat-obatan (di telan atau putus)
Obat antikolinergik, Antikonvulsan,
Obat antihipertensi, Obat antiparkinson.
Obat antipsikotik, Cimetidine, Klonidine.
Disulfiram, Insulin, Opiat, Fensiklidine,
Fenitoin, Ranitidin, Sedatif(termasuk
alkohol) dan hipnotik, Steroid.
Racun
Karbon monoksida, Logam berat dan
racun industri lain.
Disfungsi endokrin (hipofungsi atau
hiperfungsi)
Hipofisis, Pankreas, Adrenal, Paratiroid,
Tiroid
Patofisiologi
Acetylcholine
Dopamine
Serotonine
GABA
Cortisol & B-endorphins
Disturbed Melatonin
Inflammatory cytokines
Interleukin-1, Interleukin-6
Psychosicial
Diagnosis
Bed
side
MMSE
Tes tangan-wajah
kriteria 1, 2, dan 3
zat
(B) pemakaian medikasi secara etiologi berhubungan dengan
gangguan
kriteria 1, 2, dan 3
kriteria 1, 2, dan 3
Contoh:
Suatu gambaran klinis delirium yang dicurigai
karena kondisi medis umum atau pemakaian zat
tetapi di mana tidak terdapat cukup bukti untuk
menegakkan suatu penyebab spesifik
Delirium karena penyebab yang tidak dituliskan
dalam bagian ini (misal: pemutusan sensorik)
Gejala:
Letargi umum, kegagapan, fasikulasi otot, kejang,
episode stupor
Gejala hilang dalam 2minggu setelah pemberhentian
litium
Terapi:
Hentikan pemberian litium !!
Suportif
Keseimbangan elektrolit
Mempermudah ekskresi litium (Aminophylline,
Acetazolamide)bekerja di tubulus proksimal
Hemodialisis
Pemeriksaan Fisik
pada Pasien Delirium
f. Urinalisa
g. Elektrokardiogram (EKG)
h. Elektroensefalogram (EEG)
i. Sinar X dada
j. Skrining obat dalam darah dan urin
Tes tambahan jika diindikasikan :
Kultur darah, urin, dan cairan serebrospinalis
Konsentrasi B 12, asam folat
Pencitraan otak dengan tomografi komputer (CT) atau pencitraan
resonansi magnetik (MRI)
Pungsi lumbal dan pemetiksaan cairan serebrospinalis
Gejala Klinis
Gejala
Prodromal
Perkembangan kecemasan
Mengantuk, Insomnia
Mimpi yang menakutkan
Halusinasi transien
kegelisahan
Gejala Klinis
Arousal
(kesadaran)
Memiliki 2 pola
Hiperaktivitas (peningkatan kesiagaan)
Sering pada putus obat (disertai gejala kemerahan kulit, pucat
berkeringat, takikardia, pupil berdilatasi, mual, muntah, hipertermi)
Orientasi
Orientasi waktu pada umumnya menghilang
Orientasi tempat dan orang terganggu pada
delirium berat
Orientasi diri sendiri jarang terganggu
Gejala Klinis
Bahasa
Gejala Klinis
Mood
Kemarahan, gusar, rasa takut yang tidak beralasan,
Penyerta
Gangguan tidur-bangun
Siang mengantuk, malam mudah tertidur
Tidur singkat dan terputus putus
Siklus tidur bangun terbalik
Sun-downing
Gejala
Neurologis
inkontinensia urin
Diagnosis Banding
vs
Demensia
kesadaran
Beclouded Demensia
Diagnosis Banding
Vs
sementara
Skizofreniform
Gangguan disosiatif
Tatalaksana
Atasi
masalah utama
Toksisitas antikolinergik
Physostigmine salycilate (Antilirium) 1-2mg IV/IM ulang
dalam 15-30 menit bila indikatif
Bantuan
fisik
Black-Patch Delirium
Psikofarmaka
Psikosis
Haloperidol 2-10mg IM, diulang 1jam bila agitasi berlanjut
Bila tenang: berikan per oral 5-50mg (1.5x dosis parenteral) 1/3
siang, 2/3 sebelum tidur
Droperidol (inapsine) IV ECG monitor
Tidak disarankan: Phenothiazine (aktivitas antikolinergik)
Insomnia
Golongan Benzodiazepine dengan waktu paruh singkat
(triazolam)
Hydroxyzine(vistaril) 25-100mg
Tidak disarankan: Barbiturate, Benzodiazepine dengan
waktu paruh panjang (nitrazepam, flurazepam)
DEMENSIA
DEMENSIA
Definisi:
Epidemiologi
50
Etiologi
Amiloid
40% memiliki riwayat keluarga faktor genetik
Neuropatologi
Makroskopik
Atrofi difus
Pendataran sulkus kortikal
Pembesaran ventrikel serebral
Mikroskopik
Plak/bercak senilis
Kekusutan Neurofibriler (bercampur dengan elemen
sitoskeletal)
Hilangnya neuronal (hingga 50% korteks)
Degenerasi granulovaskular pada neuron
prekursor Amiloid
Kelainan
Neurotransmiter
Asetilkolin
Penurunan aktivitas kolinergik pada nukleus basalis meynerti
Penurunan kadar kolin asetiltransferase
Norepinefrin(lokus sereleus)
Peptida neuroaktif: Somatostatin , kortikotropin
Penyebab
potensial lain
Demensia Vaskular
Penyebab
utama: penyakit
serebrovaskular yang multipel
Faktor resiko (menurut DSM-III-R)
Laki-laki
Riwayat hipertensi atau gangguan
kardiovaskular lain
Pemeriksaan
fisik
Bruits karotis
Kelainan funduskopi
Pembesaran kamar jantung
Binswanger Disease
Ensefalopati
Arteriosklerotik
subkortikal
Penyebab: infark-infark kecil multipel
pada substansia alba
Pick Disease
Atrofi
neuronal
Etiologi
Vs
Alzheimer
dan perilaku
(contoh) Sindrom Kluver-Bucy: Hiperseksualitas, plasiditas,
Hiperoralitas
Creutzfeldt-Jakob
Disease
Penyakit
Periode
Creutzfeldt-Jakob
Disease
Gejala:
Tremor
Ataksia
Mioklonus
demensia
Pemeriksaan
penunjang
tinggi
Prognosis
Buruk progresifitas cepat dan kematian dalam 6-
12tahun
Huntingtons Disease
Tipe
demensia subkortikal
Gejala:
Perlambatan psikomotor dan kesulitan
Parkinsons Disease
Gangguan
per tahun
75% pasien AIDS memiliki gangguan
di sistem saraf pusat
Demensia seringkali disertai kelainan
parenkimal pada pemeriksaan MRI
Kriteria Diagnostik
untuk Demensia
Vaskular
Kriteria Diagnostik
untuk Demensia
Menetap Akibat Zat
Kriteria Diagnostik
untuk Demensia karena
Penyebab Multipel
Contoh:
Pemeriksaan Lengkap
fisik termasuk
pemeriksaan neorologis lengkap
Tanda vital
Mini mental state exemenation
( MMSE )
Pemeriksaan medikasi dan kadar
obat
Skrining darah dan urin untuk alkohol
Pemeriksaan fisiologis
Kadar folat
Kortikosteroid urine
Laju endap eritrosit
Antibodi antinuklear, C3C4, anti
DSDNA
Gas darah Arterial
Skrining H I V
Porpobilinogen Urin.
Pemeriksaan
7. Sinar-X dada
8. Elektrokardiogram (EKG)
9. Pemeriksaan neurologis
a. CT atau MRI kepala
b. SPECT
c. Pungsi lumbal
d. EEG
10. Tes neuropsikologis
Gejala Klinis
Gangguan
daya ingat
Gejala Klinis
Gangguan
bahasa
atau berputar-putar
Perubahan
kepribadian
meledak ledak.
Psikosis
20 -30% pasien demensia tipe Alzheimer, memiliki
halusinasi
30 40% memiliki waham (paranoid)
Gangguan Lain
Psikiatrik
Emosi yang ekstrim tanpa provokasi yang terlihat (tertawa
nondominan)
Refleks primitif(refleks menggenggam, moncong, kaki-tonik, dan
palmomental), mioklonik jerk (5-10%)
10% pada alzheimer, 20% demensia vaskular
Gangguan Lain
Reaksi
Sundowner
tidak disengaja
pasien lanjut usia yang mengalami sedasi berat
Alzheimer vs Demensia
Vaskular
Alzheimer
Dimulai pada setiap usia
Gejala awal umunya muncul pada usia 65-70tahun
Perjalan penyakit lebih bertahap
Demensia
vaskular
Diagnosis Banding
Demensia
vaskular vs serangan
iskemik transien
Depresi
Penuaan normal
Delirium
Gangguan Buatan (Factitious
Disorders)
Skizofrenia
Tatalaksana
dasar penyakit dapat diobati obati gangguan dasar
Pendekatan
Bila
Pengobatan
suportif
Pemeliharaan diet
Latihan yang tepat
Terapi rekreasi dan aktivitas
Perhatian terhadap masalah visual dan auditoris
Pengobatan masalah medis (ISK, ulkus dekubitus, gg.kardiopulmoner)
Demensia
vaskular
Farmakologi
Obat
Obat
(Tacrine)
GANGGUAN AMNESTIK
GANGGUAN AMNESTIK
ditandai
Epidemiologi
Tidak
Etiologi
1. Kondisi otak primer
Kejang
Trauma kepala (tertutup dan
tembus)
Tumor serebrovaskular (terutama
thalamik dan lobus temporalis)
Prosedur bedah pada otak
Ensefalitis karena herpes
simpleks
Hipoksia (terutama usaha
pencekikan yang tidak
mematikan dan keracunan
karbonmonoksida)
Amnesia global transien
Terapi elektrokonvulsif
Sklerosis multipel
Kriteria Diagnosis
Gangguan Amnestik
Karena Kondisi Medis
Umum
Kriteria Diagnosis
Gangguan Amnestik
Menetap akibat Zat
Contoh:
Gejala Klinis
Pusat
gejala
Amnesia anterograd
Amnesia Retrograd
Daya
ingat
terganggu
Remote past memory, overlearned information
Baik
Daya ingat untuk peristiwa yang kurang lama
(>10tahun) biasanya terganggu
Immediate memory intak
Gejala Klinis
Onset
gejala mendadak
Orientasi
Kota dan waktu terganggu
Orang jarang hilang
Duration
Short duration(transien) kurang dari 1
bulan
Long duration(persisten) lebih dari 1
bulan
Seringkali
Subtipe
Penyakit
serebrovaskular
Multiple Sclerosis
Sindrom Korsakoff
Alcoholic Blackout
Terapi Elektrokonvulsif (ECT)
Cedera Kepala
Amnesia Global Transien
Subtipe
Penyakit
Serebrovaskular
sclerosis
diensefalik
Subtipe
Korsakoff
Blackout
Subtipe
Electroconvulsant
Therapy
Cedera
Kepala
Amnesia
Global transien
Diagnosa Banding
Demensia
lain
Deliriumterdapat gangguan
kesadaran dana tensi
Penuaan normaltidak memiliki
gangguan bermakna pada fungsi
sosial
Gangguan disosiatifkehilangan
orientasi diri sendiri, defisit daya
ingat yang selektif
Tatalaksana
utama mengobati
penyebab dasar
Penunjuk suportif (tanggan, waktu,
lokasi) menurunkan kecemasan
Setelah resolusi episode amnestik
psikoterapi (kognitif, psikodinamik,
suportif)
Pendekatan
degeneratif
Parkinson,
Huntington,
Wilson, Fahr
Epilesi
Tumor
otak
Kista koloid
Trauma kepala
Gangguan demielinasi
Multiple Sclerosis,
Amyotropic Lateral
Sclerosis
Penyakit infeksi
Ensefalitis Herpes Simpleks,
Ensefalitis Rabies,
Neurosifilis, Meningitis
Kronis, Panensefalitis
Sklerosis Subakut
Kuru
Gangguan kekebalan
SLE
endokrin
Gangguan
metabolisme
nutrisional
Toksin
Raksa (mercury)
Contoh Kasus
Seorang
Pembahasan
Penemuan:
Tidak dapat menjawab pertanyaan sederhana
Delirium
Gejala yang tidak muncul
Gangguan persepsi, peningkatan aktivitas motorik,
Terima
Kasih