TINDAKAN PREVENTIF
Dalam arti luas : mencegah masuknya
hama baru antar wilayah (negara, pulau,
daerah).
Dalam arti sempit : mencegah
serangan hama yang telah ada di
areal pertanaman dengan berbagai
tindakan.
Tindakan Kuratif
4
Taktik Mekanis
9
Taktik fisik
10
Taktik hayati
11
Taktik kimiawi/pestisida
12
Contoh Pengelolaan
Hama Wereng Coklat
pada Padi
Gejala Hopperburn
Life-Cycle
Pengendalian :
Berlandaskan pada Inpres No. 3, tahun 1986, yaitu PHT
Penggunaan Perangkap
Pheromon Sex
Pengendalian :
Mekanis
(Gropyokan);
Fumigasi (Emposan);
Biologis (Anjing, Kucing; Ular;
Burung hantu, Tyto alba ?);
Umpan beracun
PENGELOLAAN
Penggunaan
Bacillus thuringiensis
Penggunaan Beauveria
Ostrinia furnacalis
Telur
PENGELOLAAN
Kultur
HAMA GANDUM
GEJALA :
Daun rusak dari pinggir dengan tepian
bergerigi
PENYEBAB : Belalang Kecil Oxya chinensis
FAKTOR YANG BERPENGARUH :
Peningkatan dan penurunan populasi sangat
tergantung lokasi, iklim dan keberadaan
tanaman
inang.
Peningkatan
populasi
terutama dipicu oleh faktor iklim seperti
cahaya dan curah hujan. Frekuensi serangan
tinggi dipengaruhi kondisi akan ketersediaan
tanaman inang.
SIKLUS HIDUP :
Tahapan dlm 1 generasi membutuhkan waktu 3-3,5
bulan. Telur menetas setelah 4 minggu kemudian.
Tahapan perkembangannya telur , nimfa dan imago.
PENANGGULANGAN :
MEKANIS : lakukan pemusnahan masal pd semua
stadia
KIMIAWI : pencegahan dgn semprotan kurang efektif.
Sebaiknya penyemprotan dilakukan saat serangan
mengganas dgn insektisida sistemik berbahan aktif
asetat.
BUDIDAYA : Lakukan pengolahan tanah dgn cara
membongkar dan membalik tanah sedalam 15 cm.
Ambil kelompok telur dan musnahkan.
PENGENDALIAN
Secara Biologis :
Secara Kimia
dengan penyemprotan insektisida
Sanitasi
Tepi-tepi pematang dan kebun-kebun harus
selalu dibersihkan
Penanaman varietas yang resisten
Pergiliran tanaman dengan tanaman lain
yang tidak disukai walang sangit.
Terima kasih.