dan
Perancangan Kerja
Diagram Aliran
1.
2.
3.
4.
Perbedaan
Peta Aliran Proses dan
Peta
Proses
Operasi.
1. Peta aliran proses memperlihatkan semua
aktivitas-aktivitas dasar termasuk transportasi,
menunggu dan penyimpanan. Sedangkan peta
proses operasi terbatas pada operasi dan
pemeriksaan saja.
2. Peta
aliran
proses
menganalisa
setiap
komponen yang diproses secara lebih lengkap
dibandingkan peta proses operasi.
3. Peta aliran proses tidak bisa digunakan untuk
menggambarkan
proses
perakitan
secara
keseluruhan.
4. Peta aliran proses hanya menggambarkan dan
digunakan untuk menganalisa salah satu
komponen dari produk yang dirakit.
PENGUKURAN KERJA
(WORK MEASUREMENT)
Pengukuran waktu :
1.
.
.
2.
.
.
Pengujian
Kecukupan
data
Waktu
Siklus
Faktor
Penyesuaia
n
Waktu
Siklus Ratarata
Pengujian
keseragaman
data
Waktu
Normal
Faktor
Kelonggaran
Waktu
Standar
(Baku)
PENGUJIAN DATA
Uji kecukupan data.
Untuk memastikan bahwa data yang telah
dikumpulkantelah cukup secara obyektif.
Pengujian kecukupan data dilakukan dengan
berpedoman pada konsep statistik, yaitu
derajat ketelitian dan tingkat keyakinan/
kepercayaan.
Derajat ketelitian dan tingkat keyakinan adalah
mencerminkan tingkat kepastian yang
diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan
tidak akan melakukan pengukuran dalam
jumlah yang banyak (populasi).
k /s N X 2 X
N =
Dengan :
k = Tingkat keyakinan
k = 99% = 3
k = 95% = 2
s = Derajat ketelitian
N = Jumlah data pengamatan
N = Jumlah data teoritis
Contoh :
Suatu pengukuran elemen kerja dilakukan sebanyak 15 kali
dengan menggunakan stop watch. Bila tingkat keyakinan 95% dan
derajat ketelitian 10%, apakah jumlah pengamatan cukup?
Pengamatan (menit)
Pengamatan ke
Data Pengamt.
10
11
12
13
14
15
X = 107
(X)2 = 11449
X2
= 791
k = 95% = 2
s = 10%
N =
k / s N X 2 X 2
107
14,53
( X X )2
N 1
Contoh:
Suatu pengukuran elemen kerja dilakukan sebanyak 15 kali
dengan menggunakan stop watch, jika batas kontrol 3.
Tentukan apakah data seragam atau tidak.
Pengamatan (menit)
Pengamatan ke
10 11 12 13 14 15
Data Pengamt.
X
= 7,13
(X X)2 = 27,73
= 1,4
BKA
= 7,13 + 3 (1,4) = 11,33
BKB
= 7,13 3 (1,4) = 2,93
Semua data masuk dalam range antara BKA dan BKB, maka
data dikatakan seragam
Penyesuaian (Rating
Factor)
.
4. Objective Rating
Dikembangkan oleh Munder dan Danner, Metode
ini tdk hanya menentukan kecepatan aktivitas,
tetapi juga mempertimbangkan tingkat kesulitan
pekerjaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat kesulitan pekerjaan adalah : jumlah
anggota badan yang digunakan, pedal kaki,
penggunaan kedua tangan, koordinasi mata
dengan tangan, penanganan dan bobot.
Kelonggaran (Allowance)
Adalah faktor koreksi yang harus diberikan kepada
waktu kerja operator, karena operator dalam
melakukan pekerjaannya sering terganggu pada
hal-hal yang tidak diinginkan namun bersifat
alamiah, sehingga waktu penyelesaian menjadi
lebih panjang (lama).
4.
100
100 ALL
Waktu Normal
Keterangan :
WB = waktu baku
RF= Penyesuaian (Rating Faktor/Performance
Rating)
All= Kelonggaran (Allowance)
Contoh
Suatu pekerjaan pengemasan barang dalam kotak kardus terdiri
dari empat elemen kegiatan dengan setiap elemen kegiatan
dilakukan 10 kali pengamatan seperti pada table berikut. Apabila
kelonggaran adalah 15% Tentukan waktu standar.
Elemen
Kegiatan
10
1 Mengambil
Kotak Kardus
0,06
0,08
0,07
0,05
0,07
0,06
0,08
0,08
0,07
0,06
0,68
2 Memasukkan
Barang
0,15
0,17
0,14
0,14
0,14
0,16
3 Menutup
Kotak Kardus
0,21
0,23
0,22
0,22
4 Meletakan
Hasil
0,08
0,10
0,09
0,12
0,12
0,61 0,11
menit / unit
0,11
100 0,08
0,08
100 15
Waktu Baku
RF
WN
0,07
1,1
0,07
1,53
0,15
0,9
0,13
0,22
2,29
0,23
1,05
0,24
0,08
0,97
0,09
0,95
0,08
Pengujian Data
Kecukupan Data
p (1 p )
SP =
k
n
N =
k 2 1 p
S2p
Dengan :
S = Derajat ketelitian
p = Prosentase sibuk/produktif
k = Tingkat keyakinan
N = Ukuran sample/data
Keseragaman Data
Batas kontrol untuk p
BKA =
pk
p (1 p)
n
BKB
pk
p (1 p )
n
Tgl Pengamatan
1/1
2/1
3/1
4/1
5/1
6/1
7/1
8/1
9/1
10/1
Kondisi idle
10
Kondisi kerja
45
46
42
40
43
47
46
45
44
46
Prosentase idle
0,1
0,12 0,16
0,2
0,1
0,12 0,08
Prosentase kerja
0,9
0,88 0,84
0,8
0,9
0,88 0,92
0,884 3
0,884 (1 0,664)
1,019
50
BKB = 0,884 3
0,884 (1 0,664)
0,748
50
BKA =
Waktu Baku
Penentuan waktu baku dengan sampling kerja
dihitung dengan menggunakan rumus :
Waktu Normal
Waktu Baku
Waktu Normal x
100
100 Kelonggara n ( All )
Contoh :
Seorang pekerja kantor pos bekerja delapan jam sehari untuk
melakukan penyortiran surat-surat. Dari pengamatan yang
dilakukan ternyata 85% pekerja tersebut dalam kondisi bekerja
dan 15% dalam kondisi menganggur. Apabila jumlah surat yang
disortir sebanyak 2345 surat, maka tentukan waktu bakunya
dengan asumsi rating factor adalah 115% dan kelonggaran
20%.
480 menit x 0,85 x 1,15
Waktu Normal (Wn) =
0,2 menit / surat
2345
0,2 x
100
0,25 menit / surat
100 20
1
1
4 surat / menit
Wb 0,25
Latihan soal
Nomor
Elemen
Kegiata
n
(5)
18
(6)
27
(4)
40
(5)
10
(5)
22
(4)
32
(5)
45
(5)
12
(2)
23
(1)
35
(3)
47
(2)
TUGAS
1. Buatlah peta proses operasi pada aktivitas
kerja yg pernah Anda lakukan di
perusahaan Anda
2. Buatlah peta aliran proses pada
aktivitas/kegiatan yg ada di sekitar Anda.
Kemudian perbaikilah peta tersebut dan
tunjukkan waktu total dari kedua peta yg
telah dibuat.
TUGAS
0,020
0,010
0,009
0,012
0,002
0,003
0,004
0,004
0,100
0,110
0,009
0,050
0,205
0,195
0,200
0,210