Definisi
Merupakan pajak yang dipungut atas:
barang di industri
Saat terutang PPh 22 atas impor barang kena pajak adalah saat barang itu
dimasukkan ke dalam daerah pabean. Sedangkan saat pemungutan pajaknya adalah
bersamaan saat pemungutan bea masuk.
PPh 22 atas penjualan hasil industry semen, kertas, baja, farmasi dipungut saat
penjualan
Tarif Pajak
Aktivitas Impor
2,5% dari nilai impor bagi pengguna Angka Pengenal Impor (API).
0,5% bagi pengguna API untuk impor kedelai, gandum, dan tepung terigu.
7,5% dari nilai impor bagi non pengguna API.
7,5% dari harga jual lelang untuk barang yang tidak dikuasai.
Nilai impor = CIF ditambah Bea Masuk dan pungutan lain.
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
1.800.000.000,90.000.000,1.890.000.000,189.000.000,47.250.000,-
DEBET
KREDIT
1.890.000.000,189.000.000,47.250.000,326.250.000,-
Contoh
PT Reka Guna Komputer mendapatkan kontrak pengadaan komputer dari
Kementerian Pekerjaan Umum sebesar 880.000.000 ( termasuk PPN ) .
Harga Sebelum PPN = 100/110 x 880.000.000 = 800.000.000
PPN dipungut pemungut PPN
= 80.000.000
= 880.000.000
Piutang
880.000.000
PPN kepada Pemungut
80.000.000
Penjualan
800.000.000
Kas/Bank
788.000.000
12.000.000
80.000.000
Piutang
880.000.000
Contoh
PT Semen Kuat merupakan industri semen, pada bulan April 2010 menjual semen
kepada PT Jalan Mulus sebesar 400.000.000.Diskon 2%
Harga Semen
= 400.000.000
Diskon 2%
PPN 10%
PPh ps 22 0,25%
Total Tagihan
8.000.000 -
= 39.200.000
= 980.000 +
= 432.180.000
Kas/Piutang
432.180.000
450.000.000
45.000.000
405.000.000
PPN 10%
40.500.000
405.000
445.905.000
PPh 22 dipungut PT Kertas Indah dan harus dibayar PT Eka Jaya dapat
mengurangi PPh PT Eka Jaya pada akhir tahun pajak.
Pencatatan PPh 22
Catatan oleh PT Kertas Indah saat penjualan:
Uraian
Kas/Piutang
Dr.
Cr.
445.905.000
Diskon Penjualan
45.000.000
PPN Keluaran
40.500.000
Hutang PPh 22
405.000
Penjualan
Catatan oleh PT Eka Jaya saat pembelian:
Uraian
Pembelian/Persediaan
Uang Muka PPh 22
PPh Masukan
450.000.000
Dr.
Cr.
405.000.000
450.000
40.500.000
Diskon Penjualan
45.000.000
Kas/Hutang Usaha
445.905.000
Catatan oleh PT Kertas Indah saat menyetorkan PPh 22 dan PPN yang telah
dipungut:
Uraian
Hutang PPh 22
PPh Keluaran
Kas/Bannk
Dr.
Cr.
405.000
40.500.000
40.905.000
= 800.000.000
Diskon 10%
= 80.000.000
= 720.000.000
PPN 10%
= 72.000.000
= 795.240.000
3.240.000
Dalam kasus ini, PPnBM dianggap tidak ada, maka PPh 22 yang dipungut oleh PT
Auto Primer dan harus dibayar PT Nusantara Motor dapat dikreditkan oleh PT
Nusantara Motor pada akhir tahun pajak.
Dr.
Cr.
795.240.000
80.000.000
PPN Keluaran
72.000.000
Hutang PPh 22
3.240.000
Penjualan
800.000.000
Catatan oleh
UraianPT Nusantara Motor
Dr. saat pembelian:
Cr.
Pembelian/Persediaan
Uang Muka PPh 22
PPh Masukan
800.000.000
3.240.000
72.000.000
Diskon Penjualan
80.000.000
Kas/Hutang Usaha
795.240.000
Catatan oleh PT Auto Primer saat menyetorkan PPh 22 dan PPN yang telah
dipungut:
Uraian
Hutang PPh 22
PPh Keluaran
Kas/Bannk
Dr.
Cr.
3.240.000
72.000.000
75.240.000
Rp 640.000.000
PPN 10%
Rp
64.000.000
PPh 22 0.3%
Rp
1.920.000
Total tagihan
Rp 705.920.000
Debit
Piutang Usaha
705.920.00
0
PPN
Keluaran
Kredit
64.000.000
Hutang PPh
1.920.000
Penjualan
640.000.000
Penyetoran PPh
Uraian
Debit
Hutang PPh 22
1.920.000
PPN Keluaran
64.000.000
22
Debit
Pembelian
640.000.00
0
1.920.000
PPN Masukan
64.000.000
Hutang
usaha
Kredit
705.920.000
Kas
Kredit
75.920.000
Rp 340.000.000
PPN 10%
Rp
34.000.000
1.020.000
Total Tagihan
Rp 375.020.000
Debit
Piutang Usaha
375.020.000
Kredit
PPN Keluaran
34.000.000
Hutang PPh 22
1.020.000
Penjualan
Jurnal Pembelian PT segar bugar
Uraian
Debit
Pembelian
340.000.000
1.020.000
PPN masukan
34.000.000
Hutang usaha
Penyetoran PPh 22 PT Obat Baik
Uraian
Debit
Hutang PPh 22
1.020.000
PPN Keluaran
34.000.000
Kas
340.000.000
Kredit
375.020.000
Kredit
35.020.000
PT. Pupuk Subur untuk keperluan industrinya membeli solar kepada Pertamina
sebesar Rp200.000.000,-. Sehingga PPh pasal 22 yang dipungut Pertamina adalah
0,3% x Rp200.000.000,- = Rp600.000,- dan PT Pupuk Subur harus melunasinya
saat penerbitan Surat Perintah Pengeluaran Barang (SPPB) atau Delivery Order
(DO) sebesar :
Harga solar
Rp200.000.000,-
PPN 10%
Rp20.000.000,-
Rp
600.000,Rp220.600.000,-
Sifat pemungutan PPh psl 22 atas penjualan BBM, gas, dan pelumas penyalur/agen
bersifat tidak final.
Besarnya PPh psl 22 diatas akan dikenakan pajak lebih tinggi 100% terhadap WP
yang tidak memiliki/mempunyai NPWP.
DEBET
KREDIT
200.000.000,20.000.000,600.000,220.600.000,-
Rp200.000.000,-
Rp
Rp199.500.000,-
500.000,-
PPh pasal 22 yang dipungut oleh PT Udang Mutu Prima dan dapat
dikreditkan oleh Pak Ahmad Bajo pada akhir tahun pajak.
Dalam hal Ahmad Bajo tidak mempunyai NPWP maka besarnya PPh
pasal 22 menjadi sebesar 200% x Rp500.000,- = Rp1.000.000,-
Dengan melihat transaksi diatas, maka akan diketahui pencatatannya yang seharusnya
dibuat oleh PT Udang Mutu Prima, saat pembelian udang dari Ahmad Bajo.
URAIAN
Pembelian/Persediaan
DEBET
KREDIT
200.000.000,-
500.000,-
Kas/Bank
199.500.000,-
Pencatatan PT Udang Mutu Prima pada waktu menyetorkan PPh pasal 22 ke Kas
Negara
URAIAN
Hutang PPh psl 22
Kas/Bank
.
DEBET
KREDIT
500.000,500.000,-
Rp6.500.000.000,-
PPN 10%
Rp 650.000.000,-
PPn BM 50%
Rp3.250.000.000,-
Rp 325.000.000,-
Rp10.725.000.000,-
Dalam hal Tn Sutrisno tidak mempunyai NPWP maka besarnya PPh pasal 22
menjadi sebesar 200% x Rp325.000.000,- = Rp650.000.000,-
DEBET
KREDIT
10.725.000.000,6.500.000.000
650.000.000
Persediaan
161.240.000
PPN masukan
15.204.000
3.801.000
Kas
Hutang usaha
36.245.000
144.000.000
= Rp 144.000.000
= Rp
7.240.000
= Rp 151.240.000
Rp 10.000.000
Transaksi
15 Mei
Rp 8900
Rp 8870
Rp 8910
30 Mei
Rp 8920
Rp 8910
Rp 8925
15 Juni
Rp 8923
Rp 8922
Rp 8927
Debit
Piutang usaha
210.992.615
Kredit
Penjualan
191.350.000
PPN Keluaran
19.070.500
Hutang PPH22
572.115
Debit
PPN
Keluaran
19.070.50
0
Hutang PPh
22
572.115
Kas
Kredit
19.642.615
Debit
Hutang usaha
211.573.11
5
Piutang
210.992.61
5
Selisih
580.500
usaha
Kurs
Kredit