Anda di halaman 1dari 35

Pembangit

Listrik Tenaga
Angin

History Of Wind
Energy
Energi angin telah lama dikenal dan dimanfaatkan
manusia. Sejak zaman dahulu, orang telah memanfaatkan
energi angin. Lebih dari 5.000 tahun yang lalu, orang
Mesir kuno menggunakan angin untuk berlayar kapal di
Sungai Nil. Kemudian, orang-orang membangun kincir
angin untuk menggiling gandum dan biji-bijian lainnya.
Naskah tertua tentang kincir angin terdapat dalam tulisan
Arab dari abad ke-9 Masehi yang menjelaskan bahwa
kincir angin yang dioperasikan di perbatasan Iran dan
Afganistan sudah ada sejak beberapa abad sebelumnya,
kadang disebut Persian windmill. Kincir angin dikenal
paling awal adalah di Persia (Iran). Awal kincir angin ini
tampak seperti roda dayung besar.

Berabad-abad kemudian, orangorang Beland meningkatkan


desain dasar kincir angin mereka.
Kualitas kreatifitas masyarakat
Belanda akan aplikasi kincir angin,
membuat Belanda menjadi
terkenal dengan kincir anginnya.
Sedangkan koloni Amerika
menggunakan kincir angin untuk
menggiling gandum dan jagung,
untuk memompa air, dan
memotong kayu di penggergajian,
Pada akhir tahun 1920-an,
Amerika menggunakan kincir
angin kecil untuk menghasilkan
listrik di daerah pedesaan yang
hidup tanpa layanan listrik.

Ketika kabel listrik mulai


digunakan untuk transportasi
listrik di daerah pedesaan di
tahun 1930-an, kincir angin
lokal menjadi semakin jarang
digunakan. Meskipun
demikian, kincir angin tersebut
masih dapat dilihat pada
beberapa peternakan di
daerah barat. Kekurangan
minyak pada 1970-an
mengubah gambaran
mengenai energi untuk negara
dan dunia. Ini menciptakan
suatu kepentingan sumber
energi alternatife baru,
membuka jalan bagi
masuknya kembali kincir

Angin untuk menghasilkan listrik.


Pada awal 1980an energi angin menjadi
sangat luar biasa di California, sebagian
besar karena kebijakan negara yang
mendorong sumber energi terbarukan.
Dukungan untuk pembangunan angin
telah menyebar ke negara lain, tapi
pada saat itu California masih dapat
memproduksi sebanyak lebih dari dua
kali energi angin apapun di negara lain.
Kincir angin jenis Persian windmill juga
digunakan di Cina untuk menguapkan
air laut dalam memproduksi garam.
Terakhir masih digunakan di Crimea,
Eropa dan Amerika Serikat. Setelah
perang dunia I, kincir angin diterapkan
pada layar dengan penampang
melintang menyerupai sudut propeler
pesawat yang pada masa ini disebut
type propeler atau turbin. Eksperimen
kincir angin sudut kembar dilakukan di

Tenaga Angin
Tenaga angin merupakan pengumpulan energi yang
berguna dari angin. Pada 2005, kapasitas generator
tenaga-angin adalah 58.982 MW(MegaWatt), hasil
tersebut kurang dari 1% penggunaan listrik dunia.
Meskipun masih berupa sumber energi listrik minor di
kebanyakan negara, penghasilan tenaga angin lebih dari
empat kali lipat antara 1999 dan 2005. Kebanyakan
tenaga angin modern dihasilkan dalam bentuk listrik
dengan mengubah rotasi dari pisau turbin menjadi arus
listrik dengan menggunakan generator listrik. Pada kincir
angin energi angin digunakan untuk memutar peralatan
mekanik untuk melakukan kerja fisik, seperti menggiling
"grain" atau memompa air.

Tenaga angin digunakan dalam ladang angin skala besar


untuk penghasilan listrik nasional dan juga dalam turbin
individu kecil untuk menyediakan listrik di lokasi yang
terisolir. Tenaga angin banyak jumlahnya, tidak terbatas,
tersebar luas, bersih, dan mengurangi efek rumah kaca. Di
Indonesia, pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga
angin disebut dengan pembangkit listrik tenaga baru.
Secara singkat dapat dijelaskan bahwa angin adalah
udara yang bergerak. Menurut Buys Ballot, ahli ilmu cuaca
dari Perancis, angin adalah massa udara yang bergerak
dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekanan
minimum. Gerakan massa udara yang arahnya horizontal
dikenal dengan istilah angin. Anemometer mangkok adalah
alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin.
Satuan yang biasa digunakan dalam menentukan
kecepatan angin adalah km/jam atau knot (1 knot =
0,5148 m/det = 1,854 km/jam).

Sisteman penamaan angin biasanya dihubungkan


dengan arah datangnya massa udara tersebut.
Ladang Angin atau wind farm adalah serangkaian
tiang turbin angin yang di desain untuk menyuplai
listrik dari kekuatan angin bagi penduduknya dan
sebagai bentuk dalam upaya menyelamatkan bumi
dari kerusakan alam akibat eksplorasi sumber
bahan bakar secara besar-besaran di lepas pantai
atau daratan. Ladang Angin atau wind farm adalah
serangkaian tiang turbin angin yang di desain untuk
menyuplai listrik dari kekuatan angin bagi
penduduksumber bahan bakar secara besarbesaran di lepas pantai atau daratan.
nya dan sebagai bentuk dalam upaya
menyelamatkan bumi dari kerusakan alam akibat
eksplorasi

Sumber Energi Angin


Angin disebabkan oleh pemanasan
sinar matahari yang tidak merata di
atas permukaan bumi. Udara yang
lebih panas akan mengembang
menjadi ringan dan bergerak naik ke
atas, sedangkan udara yang lebih
dingin akan lebih berat dan bergerak
menempati daerah tersebut.
Perbedaan tekanan atmosfer pada
suatu daerah yang disebabkan oleh
perbedaan temperatur akan
menghasilkan sebuah gaya.
Perbedaan dalam tekanan dinyatakan
dalam istilah gradien tekanan
merupakan laju perubahan tekanan
karena perbedaan jarak. Gaya gradien
merupakan gaya yang bekerja dalam
arah dari tekanan lebih tinggi
ketekanan yang lebih rendah. Arah
gaya gradien tekanan di atmosfer
tegak lurus permukaan isobar.

Pembangkit Listrik Tenaga


Angin

Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu


pembangkit listrik yang menggunakan angin sebagai
sumber energi untuk menghasilkan energi listrik.
Pembangkit ini dapat merubah energi angin menjadi
energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau
kincir angin. Dengan putaran dari kincir angin atau
turbin yang yang menghasilkan energi kinetik lalu
dikonversikan menjadi energi listrik. Pembangkit listrik
tenaga angin, yang diberi nama Wind Power System
memanfaatkan angin melalui kincir, untuk menghasilkan
energi listrik. Alat ini sangat cocok sekali digunakan
masyarakat yang tinggal di pulau-pulau kecil. Secara
umum, sistem alat ini memanfaatkan tiupan angin
untuk memutar motor. Hembusan angin ditangkap
baling-baling, dan dari putaran baling-baling tersebut
akan dihasilkan putaran motor yang selanjutnya diubah
menjadi energi listrik.

Suatu pembangkit listrik dari energi angin merupakan


hasil dari penggabungan dari beberapa turbin angin
sehingga akhirnya dapat menghasilkan listrik. Prinsip
kerja pembangkitan listrik tenaga angin adalah dengan
memanfaatkan energi kinetik angin yang masuk ke dalam
area efektif turbin untuk memutar baling-baling/kincir
angin, kemudian energi putar ini diteruskan ke generator
untuk membangkitkan energi listrik. Cara kerja dari
pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu awalnya
energi angin memutar turbin angin. Turbin angin bekerja
berkebalikan dengan kipas angin (bukan menggunakan
listrik untuk menghasilkan listrik, namun menggunakan
angin untuk menghasilkan listrik). Kemudian angin akan
memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar
rotor pada generator di bagian belakang turbin angin

Generator mengubah energi gerak menjadi energi listrik


dengan teori medan elektromagnetik, yaitu poros pada
generator dipasang dengan material ferromagnetik permanen.
Setelah itu di sekeliling poros terdapat stator yang bentuk
fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang
membentukloop. Ketika poros generator mulai berputar maka
akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena
terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus
listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini
disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya
digunakan oleh masyarakat.

Komponen Pada Turbin Angin

Blades (Bilah Kipas)


Kebanyakan turbin angin mempunyai 2 atau 3 bilah
kipas angin yang menghembus menyebabkan turbin
tersebut berputar.
Rotor
Bilah kipas bersama porosnya dinamakan rotor Tower
(Menara): Menara bisa dibuat dari pipa baja, beton,
ataupun rangka besi. Karena kencangnya angin
bertambah dengan seiring dengan bertambahnya
ketinggian, maka makin tinggi menara makin besar
tenaga angin yang didapat
Pitch (Sudut Bilah Kipas)
Bilah kipas dapat diatur sudutnya sesuai dengan
kecepatan rotor yang dikehendaki. Tergantung kondisi
angin yang terlalu rendah atau terlalu kencang.
Brake (Rem)
Suatu rem cakram yang dapat digerakkan secara
mekanis dengan bantuan tenaga listrik atau hidrolik
untuk menghentikan rotor atau saat keadaan darurat.
Low-speed shaft (Poros Putaran Rendah)
Poros turbin yang berputar kira-kira 30-60 rpm.
Gear box (Roda Gigi)
Roda gigi menaikkan putaran dari 30-60 rpm menjadi
sekitar 1000-1800 rpm. Ini merupakan tingkat putaran
standar yang disyaratkan untuk memutar generator
listrik.
Generator
Generator pembangkit listrik, biasanya sekarang
disebut alternator arus bolak-balik.

Controller (Alat Pengontrol)


Alat Pengontrol ini men-start turbin pada kecepatan angin kira-kira 12-25 km/jam,
dan kemudian mematikannya pada kecepatan 90 km/jam. Turbin tidak beroperasi
di atas 90 km/jam. Hal ini dikarenakan tiupan angin yang terlalu kencang dapat
merusakkannya.
Anemometer
Mengukur kecepatan angin dan mengirim data angin ke alat pengontrol.
Wind vane (Tebeng Angin)
Mengukur arah angin, berhubungan dengan penggerak arah yang memutar arah
turbin disesuaikan dengan arah angin.
Nacelle (Rumah Mesin)
Rumah mesin ini terletak di atas menara . Di dalamnya berisi gearbox, poros
putaran tinggi/rendah, generator, alat pengontrol, dan alat pengereman.
High-speed shaft (Poros Putaran Tinggi)
Berfungsi untuk menggerakkan generator.
Yaw drive (Penggerak Arah)
Penggerak arah memutar turbin ke arah angin untuk desain turbin yang
menghadap angin. Untuk desain turbin yang mendapat hembusan angin dari
belakang tak memerlukan alat ini.
Yaw motor (Motor Penggerak Arah)
Motor listrik yang menggerakkan Yaw drive.
Tower (Menara)

Jenis Turbin Angin

Turbin Angin Sumbu Horizontal


Turbin yang memiliki poros rotor utama
dan generator listrik di puncak menara.
Turbin berukuran kecil diarahkan oleh
sebuah baling-baling angin (baling-baling
cuaca) yang sederhana, sedangkan turbin
berukuran besar pada umumnya
menggunakan sebuah sensor angin yang
digandengkan ke sebuah servo motor.
Sebagian besar memiliki sebuah gear box
yang mengubah perputaran kincir yang
pelan menjadi lebih cepat berputar.
Karena sebuah menara menghasilkan
turbulensi di belakangnya, turbin
biasanya diarahkan melawan arah
anginnya menara. Bilah-bilah turbin
dibuat kaku agar mereka tidak terdorong
menuju menara oleh angin berkecepatan
tinggi.

Kelebihan dan
Kelemahan TASH
Kelebihan TASH
Dasar menara yang tinggi membolehkan
akses ke angin yang lebih kuat di tempattempat yang memiliki geseran angin,
perbedaan antara laju dan arah angin
antara dua titik yang jaraknya relatif dekat
di dalam atmosfer bumi. Di sejumlah lokasi
geseran angin, setiap sepuluh meter ke
atas, kecepatan angin meningkat sebesar
20%.

Kelemahan TASH
Menara yang tinggi serta bilah yang panjangnya bisa
mencapai 90 meter sulit diangkut. Diperkirakan besar biaya
transportasi bisa mencapai 20% dari seluruh biaya peralatan
turbin angin.
Alat yang tinggi sulit dipasang, membutuhkan derek yang
yang sangat tinggi dan mahal serta para operator yang
trampil.
Konstruksi menara yang besar dibutuhkan untuk menyangga
bilah-bilah yang berat, gearbox, dan generator.
Dapat mempengaruhi radar airport.
Ukurannya yang tinggi merintangi jangkauan pandangan
dan mengganggu penampilan landscape/Pemandangan.
Membutuhkan mekanisme kontrol yaw tambahan untuk
membelokkan kincir ke arah angina.

Turbin Angin Sumbu Vertikal


Turbin angin memiliki
bilah yang memanjang
dari atas ke bawah.
Turbin angin jenis ini
yang paling umum
adalah turbin angin
Darrieus, dinamai sesuai
dengan nama insinyur
Perancis Georges
Darrieus yang desainnya
dipatenkan pada tahun
1931. Jenis turbin angin
vertikal biasanya berdiri
setinggi 100 meter
dengan lebar 50 kaki.

Kelebihan dan Kekurangan TABV

Kelebihan TASV
Tidak membutuhkan struktur menara yang besar.
Karena bilah-bilah rotornya vertikal, tidak dibutuhkan mekanisme yaw.
Sebuah TASV bisa diletakkan lebih dekat ke tanah, membuat
pemeliharaan bagian-bagiannya yang bergerak jadi lebih mudah.
TASV memiliki sudut airfoil (bentuk bilah sebuah baling-baling yang
terlihat secara melintang) yang lebih tinggi, memberikan
keaerodinamisan yang tinggi sembari mengurangi drag pada tekanan
yang rendah dan tinggi.
Desain TASV berbilah lurus dengan potongan melintang berbentuk kotak
atau empat persegi panjang memiliki wilayah tiupan yang lebih besar
untuk diameter tertentu daripada wilayah tiupan berbentuk lingkarannya
TASV memiliki kecepatan awal angin yang lebih rendah daripada TASH.
Biasanya TASV mulai menghasilkan listrik pada 10km/jam (6 m.p.h.)

TASV biasanya memiliki tip speed ratio


(perbandingan antara kecepatan putaran dari ujung
sebuah bilah dengan laju sebenarnya angin) yang
lebih rendah sehingga lebih kecil kemungkinannya
rusak di saat angin berhembus sangat kencang.
TASV bisa didirikan pada lokasi-lokasi dimana
struktur yang lebih tinggi dilarang dibangun.
TASV yang ditempatkan di dekat tanah bisa
mengambil keuntungan dari berbagai lokasi yang
menyalurkan angin serta meningkatkan laju angin
(seperti gunung atau bukit yang puncaknya datar
dan puncak bukit),
TASV tidak harus diubah posisinya jika arah angin
berubah.
Kincir pada TASV mudah dilihat dan dihindari burung.

Kelemahan TASV
Kebanyakan TASV memproduksi energi hanya 50% dari
efisiensi TASH karena drag tambahan yang dimilikinya
saat kincir berputar.
TASV tidak mengambil keuntungan dari angin yang
melaju lebih kencang di elevasi yang lebih tinggi.
Kebanyakan TASV mempunyai torsi awal yang rendah,
dan membutuhkan energi untuk mulai berputar.
Sebuah TASV yang menggunakan kabel untuk
menyanggahnya memberi tekanan pada bantalan dasar
karena semua berat rotor dibebankan pada bantalan.
Kabel yang dikaitkan ke puncak bantalan meningkatkan
daya dorong ke bawah saat angin bertiup

Prinsip Kerja Pembangkit Listrik


Tenaga Angin

Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di


alam, Pembangkit Listrik Tenaga Angin mengkonversikan
energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan
turbin angin atau kincir angin. Cara kerjanya cukup
sederhana, energi angin yang memutar turbin angin,
diteruskan untuk memutar rotor pada generator dibagian
belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkan energi
listrik. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam
baterai sebelum dapat dimanfaatkan.
Turbin angin adalah bagian dari sistem yang lebih besar.
Komponen lainnya dinamakan komponen penyeimbang
sistem/ balance of system (BOS) dan ada beberapa jenis
tergantung kepada jenis sistem yang diinstalasi. Tiga jenis
sistem energi angin yang utama bisa dibedakan yaitu

Sistem yang
Terhubung ke
jaringan PLN

Jika jaringan PLN


sudah ada di daerah
tersebut, maka
sistem energi angin
bisa dihubungkan ke
jaringan tersebut.
Rangkaian Sistem
yang Terhubung ke
jaringan PLN dapat
dilihat pada gambar
2.5 berikut.

Off grid atau


sistem berdiri
sendiri
Sistem tersebut bisa
beroperasi tanpa
topangan eksterior;
sangat sesuai untuk
penggunaan di
daerah terpencil.
Rangkain system off
grid dapat dlihat
pada gambar 2.5
berikut.

Gambar 2.5 Sistem


Off Grid

Turbin Angin
Sistem Listrik Hybrid
Turbin Angin sebaiknya
digunakan dengan
sumber-sumber energi
lainnya (PV, generator
diesel). Ini bisa
meningkatkan produksi
energi listrik dari
sistem ini dan
menurunkan resiko
kekurangan energi.
Rangkain sistem hybrid
dapat dilihat pada

Gambar 2.6 Sistem Listrik Hybrid

Pemabangkit listrik tenaga


angin di indonesia dan dunia

Pada saat ini, sistem pembangkit listrik


tenaga angin mendapat perhatian yang
cukup besar sebagai sumber energi
alernatif yang bersih, aman, serta ramah
lingkungan serta kelebihan-kelebihan lain
yang telah disebutkan sebelumnya di atas.
Turbin angin skala kecil mempunyai
peranan penting terutama bagi daerahdaerah yang belum terjangkau oleh
jaringan listrik. Pemanfaatan energi angin
merupakan pemanfaatan energi terbaru
yang paling berkembang saat ini.

Berdasarkan laporan tengah tahun


2012 The World Wind Energy
Association (WWEA), total
kapasitas pembangkit listrik
tenaga angin diseluruh dunia telah
mencapai 254.000 MW atau 254
GW. Jumlah tersebut sudah
merupakan penambahan 16.546
MW selama enam bulan pertama
tahun 2012. Hal ini menunjukkan
10 % lebih sedikit jika
dibandingkan dengan periode yang
sama tahun 2011, yaitu terdapat
penambahan 18.405 MW.
Kapasitas global tumbuh sekitar 7
% dalam 6 bulan (2 % lebih sedikit
dibandingkan dengan tahun 2011
untuk periode yang sama) dan
16,4 % dari basis tahunan (mid2012 dibandingkan dengan mid2011). Perbandingannya,

Berdasarkan laporan akhir tahun 2011 The


World Wind Energy Association (WWEA),
Indonesia menempati urutan ke 84 dalam
kaitan total kapasitas pembangkit listrik tenaga
bayu (PLTB) serta penambahan kapasitas
ditahun 2011. Peringkat ini merosot dari yang
pada akhir tahun 2010 menempati peringkat
74. Di akhir tahun 2011, total kapasitas
pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) yang
dimiliki oleh Indonesia hanya 1,4 MW dan hal
tersebut tidak ada penambahan kapasitas jika
dibandingkan dengan tahun 2010.

Pada akhir tahun 2007 telah dibangun kincir


angin pembangkit dengan kapasitas kurang dari
800 watt dibangun di empat lokasi, masingmasing di Pulau Selayar tiga unit, Sulawesi Utara
dua unit, dan Nusa Penida, Bali, serta Bangka
Belitung, masing-masing satu unit. Kemudian, di
seluruh Indonesia, lima unit kincir angin
pembangkit berkapasitas masing-masing 80
kilowatt (kW) mulai dibangun. Mengacu pada
kebijakan energi nasional, maka pembangkit
listrik tenaga bayu (PLTB) ditargetkan mencapai
250 megawatt (MW) pada tahun 2025.

Inggris, negara kerajaan terbesar di


dunia ini merupakan salah satu
negara yang giat mempromosikan
lingkungan hijau. Negara ini
memiliki beberapa ladang angin
yang dapat mengalirkan listrik untuk
500 ribu rumah tangga dan terbesar
di dunia. Salah satu ladang angin
terbesar di namakan London Aray
dikerjakan tahun 2009 dan rampung
2013. London Aray dibangun oleh
perusahaan Siemens yang
menginstal 175 turbin angin, setiap
turbin dan sub-stasiun lepas pantai
didirikan di atas tiang tunggal
bawah laut dan terhubung dengan
210 km kabel bertegangan 33 kV.

Anda mungkin juga menyukai