Kejang Demam - JBL
Kejang Demam - JBL
Latar Belakang
Kejang Demam merupakan bentuk kejang yg
paling sering dijumpai pd anak
Sangat menakutkan bagi ortu dan
mencemaskan dokter
Diagnosis dan Penatalaksanaan (BPJS).
Prognosis baik
Konseling bagi ortu.
Definisi
Kejang Demam :
-
Insiden
Rumkital Dr.Mintohardjo
Periode Jan s/d Juni 2013
Presentasi Klinik
KEJANG DEMAM SEDERHANA
- Kejang umum tonik klonik > 15 menit
- 80% kejang berakhir < 6 menit
- 50% kejang < 3 menit
- Gejala fokal (-)
- Sekali saja dalam 24 jam demam
- Sesudah kejang kelainan neurologis (-)
Presentasi Klinik
KEJANG DEMAM KOMPLEKS
- Kejang > 15 menit
- Gejala fokal (+), post ictal Todd Paralyse
- Bisa lebih sekali dalam 24 jam demam
Diagnosis
Diagnosis KD sering kali hanya dari
anamnesis
Yang terutama adalah menyingkirkan
kemungkinan adanya :
- Kejang simtomatis akut (Infeksi SSP)
- Unprovoked Seizure
Diagnosis
Anamnesis :
Umur
Demam (lamanya, tinggi dan lajunya peningkatan).
Riwayat trauma.
Riwayat vaksinasi (pertusis).
Riwayat keluarga.
Sumber infeksi.
Gejala tanda infeksi SSP
Kelainan metabolisme.
Gejala Saluran cerna.
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik:
Cari sumber infeksi
Tanda meningeal
Neurologis lain
Rash pada kulit
Lain-lain
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
EEG : Tidak perlu dilakukan pada KDS
Neuroimaging (CT-Scan & MRI) : tidak perlu
Diagnosis Banding
Diagnosis Banding
Infeksi SSP
Kelainan metabolik hipoglikemia,hiponatremia
Intoksikasi
Shigella toxins
Epilepsi
Penatalaksanaan
KD biasanya singkat dan berhenti sendiri.
Baringkan anak dengan miring pada salah satu
sisi pada permukaan yang aman dan
diobservasi.
Biasanya anti kejang (diazepam rektal) tidak
perlu diberikan karena kejang cepat berhenti
Diazepam rektal atau IV berikan bila kejang
belum berhenti setelah 5 menit
Penatalaksanaan
Kendalikan demam dengan (Parasetamol atau
ibuprofen) + kompres dingin.
Pemberian antipiretik tidak perlu agresif
Berikan konseling kepada ortu untuk
meringankan ketakutan akan kejang
Bila anak mempunyai resiko kejang dapat
diberikan diazepam oral saat awal demam
Pengobatan Profilaksis
Prevention of febrile seizures:
Anticonvulsants - intermittent
Rosman et al., NEJM 1993
DZP N=202; placebo N=204
Dose: 0.33mg/kg po q8h while
febrile 32% reduction in
recurrent febsz on DZP
Imperfect compliance (34/41
febsz off DZP)
Seizure occurs at the onset of
fever (25%)
Adverse effects
Pengobatan Profilaksis
Prevention of febrile seizures:
Anticonvulsants daily
Valproate: effective at reducing the risk of recurrent febrile
seizures; however risk for fatal idiosyncratic hepatotoxicity
is greatest in the youngest children.
Phenytoin, carbamazepine: ineffective at reducing the risk
of recurrent febrile seizures.
Newer antiepileptics-gabapentin, lamotrigine,
levetiracetam, topiramate, vigabatrin, zonisamide: all
untested for recurrent febrile seizures.H.
Barbiturates / Phenobarbital: effective at a blood level >15
mcg/mL; substantial proportion had adverse effects,
primarily hyperactivity. However, see Farwell, et al., 1990.
KDK
Konseling
Berikan penjelasan kepada ortu bahwa KD
prognosisnya baik, namun ada kemungkinan
untuk rekuren di kemudian hari.
Ajarkan ortu apa yg harus dilakukan saat anak
kejang, terutama tentang recovery position
(membaringkan anak miring pada satu sisi
untuk mencegah aspirasi ) dan bagaimana
mengendalikan demam
S e l e s a i .
TERIMA KASIH