MDR TB
1. Baiq Sulistya Destari(1508062288)
2. Windari Putri Rosydelia
(1508062297)
3. Farida Latuconsina
(1508062304)
(1508062303)
(1508062252)
7. Triana Maulidyah
(1508062287)
8. Ria Herawati
(1507062068)
9. Lovita Ningsih
(1508062248)
(1508062250)
KASUS 5
Seorang pasien (47 thn) wanita datang ke RS dengan batuk
berdarah dan berlendir sejak 2 minggu yang lalu. lendir
berwarna hijau-kuning. pasien sudah mendapat terapi OAT
selama 2 bulan dan mendapat tambahan 1 bulan karena BTA
positif. setelah 3 bulan terapi, BTA masih positif, kemudian
dokter mendiagnosis TB MDR. Pasien tidak patuh karena
kelupaan. terapi yang diberikan yaitu, FDC tablet, oksigen,
dan ambroxol tab.
MDR TB
Resistensi kuman m. tuberculosis terhadap
OAT yakni
Isoniazid dan Rifampisin, dengan atau tanpa OAT lini pertama
yang lain, misalnya resisten HR, HRE, HR
(PMK NO 13/2013)
PATOFISIOLOGI
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
TB MDR
FAKTOR RESIKO
Lingkungan
Ras
Usia
Gender
Pasien HIV
Kontak dengan penderita TB
GOAL TERAPI
The goals are prompt resolution of signs and symptoms of
disease, achievement of a noninfectious state, thus ending
isolation, adherence to the treatment regimen by the patient, and
cure as quickly as possible (generally with at least 6 months of
treatment)
PENGELOMPOKAN TERAPI
Rifampisin
Menghambat sintesi bakteri RNA dengan meningkat sub unit beta dari RNA
polimerase DNA,
dependent memblokir transkripsi RNA.
ESO : Efek hematologi, hiper bilirubinemia, hipersensitiv, pipis berwarna
merah.
Etambutol
Menekan mikro bakteri dengan mengganggu sintesis RNA
CONT
Streptomisin
Penghambatan sintesa protein kuman dengan jalan peningkatan pada RNA ribosomal.
ESO : Reaksi hipersensitivitas, paraesthesia pada mulut.
Kanamisin
Mengganggu sintesis protein dalam sel bakteri dengan mengikat ribosom subunit
ESO: Nefrotoksik, neurotoksik.
Levofloxacin
Menghambat DNA-gyrase sehingga menghambat relaksasi supercoiled DNA dan
mempromosikan kerusakan untai DNA. DNA gyrase adalah enzim bakteri yang
mempertahankan struktur superhelical DNA dan diperlukan untuk rekomendasi replikasi
DNA dan traskripsi, reparasi DNA, transportasi.
ESO: Neuropati perifer, reaksi hipersensitif, inflamasi tendon/rupture.
CONT
Etionamid
Menghambat sintesis peptide
Sikloserin
Menghambat sintesis dinding sel bakteri oleh amino acid (d-alanine) untuk
penggabungan ke dinding sel bakteri.
ESO: CNS effect
Pirazinamid
Pengubahannya menjadi asam pirazinamidase yang berasal dari basil
tuberkulosa
ESO: Toksisitas, hepar, artalgia, GI.
TAHAPAN TERAPI
CONT
CONT
KESIMPULAN
Penatalaksanaan TB harus di lakukan dengan benar dan hati-hati.
Untuk menghindari terjadinya resistensi TB.
Kerjasama antara tenaga kesehatan dan keinginan pasien untuk
sembuh dari TB adalah kunci keberhasilan terapi ini. Karena waktu
terapi yang lama maka harus ada motivasi dari pasien untuk
sembuh.
Pedoman dan Tatalaksana MDR TB di atur dalam PMK no 13 ttg
Pengendalian Tuberculosis Resistan.