Anda di halaman 1dari 10

Apakah Kebenaran Hakiki

hanyalah milik Tuhan?


Lantas apa kebenaran yang
dimiliki oleh manusia?

Kebenaran Berdasarkan Kualitas


Pengetahuan
Kebenaran
Pengetahuan

Kebenaran Biasa
(Pra-Ilmiah)

Kebenaran biasa
diperoleh melalui
pengalaman
sehari-hari melalui
indrawi.
Sifat : Subjektif

Kebenaran Ilmiah

Kebenaran Filsafati

Kebenaran Agama

Kebenaran ilmiah
muncul dari hasil
peneilitian ilmiah
melalui prosedur
metodologi ilmiah
Sifat : Objektif,
Relatif, tentatif,
universal

Melalui metodologi
pemikiran filsafati,
yang sifatnya
mendasar dan
menyeluruh dengan
model pemikiran
analitis, kritis, dan
spekulatif
Sifat : absolutintersubjektif

bersumber dari
wahyu Tuhan lewat
nabi, rosul & kitab
suci yang diyakini
kebenaranya oleh
penganutnya dengan
iman dan
kepercayaan.
Sifat : Dogmatis
Absolut/Mutlak

Cara Mendapatkan
Kebenaran

Berdasarkan sumber Kebenaran


Kebenaran
Pengetahuan

Rasionalisme

Empirisme

Intuisi

Wahyu

(Rasio/Akal pikir)

(Sense)

(Feeling)

(Believing)

Kebenaran Aktif

Kebenaran Pasif

Pada mulanya manusia mencari kebenaran dengan menggunakan


pengindraan, kemudian secara kebetulan, coba-coba (trial and error),
dan kebenaran otoritas kekuasaan hingga sekarang diperoleh 4 cara
utama mendapat kebenaran.

Proses Pencarian Kebenaran


Penalaran
Logis dan
analitik
Logika
Induktif

Logika
Deduktif

Logika Induktif

Khusus ke umum
Contoh :
Besi dipanaskan memuai
Seng dipanaskan memuai
Timah dipanaskan memuai
Jadi : Semua logam jika
dipanaskan memuai

Logika Deduktif

Umum ke khusus (Silogisme)


Contoh :
Semua logam jika dipanaskan
memuai (Premis Mayor)
Tembaga adalah logam (Premis
Minor)
Jadi, tembaga bila dipanaskan
akan memuai (Kesimpulan)

1. Rasionalisme (Rasio)
Cogito Ergo Sum

Rasionalisme berpendapat bahwa penalaran rasional (rasio=akal pikir)


adalah sumber kebenaran.
Pengalaman hanya akan memperkuat pengetahuan yang didapat melalui
akal
Ide kaum rasionalis bersifat a-priori
Rasionalisme meninggalkan tradisi bersifat mitos dan dogmatik ke doktrin
yang bersifat majemuk
Kerangka pemikiran rasionalisme dibangun secara deduktif
Filsuf paham rasionalisme : Plato, Rene Descartes
Kelemahan : Paham rasionalisme dengan pemikiran deduktifnya sering
menghasilkan kesimpulan yang benar bila ditinjau dari alur logikanya
namun apakah pernyataan itu benar atau tidak tergantung dari premispremis yang mendahuluinya.

2. Empirisme (Sense)
Paham empirisme berpendapat bahwa sumber kebenaran manusia didapat
melalui pengalaman yang kongkret dan dapat ditangkap melalui panca
indra manusia.
Akal hanya bertugas untuk mengolah bahan pengetahuan yang didapat
melalui pengalaman
Kerangka pemikiran empirisme dibangun secara induktif
Pengetahuan empirisme bersifat a-posteori
Kelemahan : pengetahuan yang dikumpulkan cenderung untuk menjadi
kumpulan fakta fakta yang belum tentu konsisten maupun berkolerasi dan
mungkin masih terdapat hal yang bersifat kontradiktif sehingga belum tentu
mewujudkan sistem pengetahuan utuh dan sistematis.
Filsuf aliran empirisme : Aristoteles, John Lock

Kebenaran Ilmiah

Kebenaran ilmiah muncul dari hasil peneilitian ilmiah sesuai metode ilmiah
secara sistematis dan terkontrol
Sifat Kebenaran Ilmiah :
a.
Objektif : kebenaran dari suatu teori atau paradigma harus didukung
oleh fakta-fakta berupa kenyataan.
b. Relatif : ilmu itu tidak mutlak melainkan bisa berubah sesuai
perkembangan ilmu tersebut
c. Tentatif : yaitu ilmu itu bersifat sementara atau tetap dapat dipertahankan
sampai ada yang membantahnya atau sampai ditemukanya ilmu yang baru
d. Universal : sejauh mana ilmu itu dapat dipertahankan
. Cara memperoleh kebenaran Ilmiah
Rasionalisme
(Deduktif)

Empirisme
(Induktif)

Metode Ilmiah
(Deduktif-Induktif)

. Tokoh pioneer logika deduktif-induktif : Galileo, Newton, Charles Darwin,


Louis Pasteour

Metode Ilmiah

3. Intuisi
(Feeling)
Intusi adalah hasil evolusi pemahaman yang tertinggi yang diperoleh secara
langsung, tanpa perantara, serta tanpa melalui langkah-langkah penalaran
secara logika dan pola pikir tertentu (nonanalitik).
Meskipun kegiatan berfikir intuitif tidak mempunyai logika atau pola pikir
tertentu, intuisi tetap diyakini sebagai sumber pengetahuan yang benar
Pengetahuan intuisi diperoleh dari pemikiran dan perenungan yang
konsisten. Intuisi bersifat personal bahkan tanpa sadar dan tidak dapat
diramalkan.
Hasil pengetahuan intuisi dapat digunakan sebagai hipotesis bagi analisis
selanjutnya dalam menentukan benar tidaknya pernyataan yang dikemukakan

4. Wahyu (Believing)
Pengetahuan yang disampaikan tuhan kepada manusia melalui nabinabinya yang kemudian diyakini oleh masing-masing penganutnya dengan
iman dan kepercayaan sebagai suatu kebenaran.
Wahyu berisikan pengetahuan, baik mengenai kehidupan seseorang yang
terjangkau oleh pengalaman atau kehidupan transendental seperti
penciptaan manusia, kehidupan setelah mati, dll.
Kebenaran ini memiliki sifat dogmatis dan absolut/mutlak
Bagi manusia, wahyu harus diyakini dulu kebenaranya kemudian
dilakukan pengkajian untuk mencari bukti atau logikanya

Anda mungkin juga menyukai