Anda di halaman 1dari 49

TUGAS AKHIR

ANALISIS SISTEM
STUDI KASUS :
ANALISIS SISTEM
PERENCANAAN
JALAN TOL ATAS LAUT
JAKARTA - SURABAYA
Oleh :
SarMag Teknik Sipil 2010

25 November 2013

TINJAUAN LOKASI
JAKARTA, SEMARANG, SURABAYA

PANTAI UTARA JAWA

GEOGRAFIS JALUR PANTURA


Utara (North)

Laut Jawa

Timur (East)

Selat Bali

Selatan (South)

Jalur Pantura

Barat (West)

Selat Sunda

1. Suhu rata-rata Pulau Jawa antara 22 C sampai 29 C dengan


kelembaban rata-rata 75%.
2. Pantai utara biasanya lebih panas, dengan rata-rata 34 C pada
siang hari di musim kemarau.
3. Musim hujan berawal pada bulan Oktober dan berakhir pada bulan
April, dengan curah hujan tertinggi pada bulan Januari dan Februari

GEOGRAFIS LAUT JAWA


Utara (North)

Pulau Kalimantan

Timur (East)

Selat Bali

Selatan (South)

Jalur Pantura

Barat (West)

Selat Sunda

1. Batas astronomis Laut jawa berada diantara 30 70 LS dan 1080


1160 BT.
2. Suhu rata-rata Laut Jawa antara 28 C - 31 C dengan kelembaban
rata-rata 75%
3. Osenaografi Laut Jawa (Kuswardani, 2007) =>>
a. Timur terdapat Arlindo (Arus Lintas Indonesia)
b. Barat terdapat Armondo (Arus Monsun Indonesia)
4. Arus Laut Jawa terbentuk dari 2% dari Kecepatan angin.

KONDISI EKSISTING LAUT JAWA

ZONA GEMPA

(Sumber : SNI 03 1726 2002)

TINJAUAN TOL EKSISTING

TINJAUAN KOTA JAKARTA

Efek
urbanisasi

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota

Arus urbanisasi

Berimbas
Berimbaskepada
kepada
meningkatnya
meningkatnyajumlah
jumlah
penduduk
pendudukdan
dan
pemukiman
pemukiman

Jumlah
penduduk yang
tak terkendali
Berkurangnnya
Berkurangnnya
daerah
daerahresapan
resapan
sehingga
sehinggatergadi
tergadi

Banjir
Banjir

TINJAUAN KOTA JAKARTA

Kerawanan Daerah Delta Jakarta


Banjir

Tsunami
Resiko hidup di
delta laut

Badai

Bencana alam
geologi

TINJAUAN KOTA JAKARTA

Kerawanan daerah
delta

Sulitnya
menghadang
genangan

Tingginya
intensitas hujan

Kemampuan
sungai terbatas
saat hujan
Air laut semakin
sering
menggenangi
daratan

TINJAUAN KOTA JAKARTA

Kerawanan daerah
delta
Penurunan tanah
dan potensi banjir
Sebagian wilayah
jakarta berpotensi
tenggelam
Perubahan iklim
dan peningkatan
permukaan air laut

TINJAUAN KOTA JAKARTA

Rencana Interface

TINJAUAN KOTA SEMARANG


GEOGRAFIS KOTA SEMARANG
Batas Utara :
Laut Jawa
Batas Timur :
Kab. Demak
Batas Selatan :
Kab. Semarang
Batas Barat :
Kab. Kendal

KONDISI TOPOGRAFI

Kota Bawah :
Daerah dataran
rendah yang
berkisar 4 km dari
garis pantai.
Kota Atas :
Daerah dataran
tinggi yang berada
di wilayah
selatan Semarang.
Sering dilanda Banjir
ROB

SEMARANG & BANJIR


Kota Semarang merupakan ibukota Jawa
Tengah dengan jumlah penduduk sekitar 1,3
juta jiwa. Seiring dengan laju pembangunan
kota semarang, pertumbuhan dan
perkembangan kota telah menyebabkan
perubahan pada kondisi fisik kota yaitu tata
Terjadinya penurunan
guna lahan.muka tanah
mengakibatkan permukaan air laut lebih tinggi
dari permukaan tanah, kejadian ini dikenal
dengan banjir pasang air laut (rob).
Penyebab Banjir rob :
1. Sistem drainase belum berfungsi secara
maksimal
2. Kapasitas sungai yang tidak memadai
3. Sedimentasi
4. Kerusakan pintu air

Note : Kondisi Stasiun


Tawang yang Dilanda
Banjir disetiap tahun

SOLUSI PERMASALAHAN
1. Upaya yang dilakukan adalah dengan
membangun Sumur Resapan Air.
2. Beberapa pertimbangan yaitu :
a. Tidak memerlukan Biaya Besar
b. Tidak memerlukan lahan yang luas
c. Bentuknya sederhana
3. Manfaat yang diperoleh :
a. Mengurangi aliran permukaan dan
mencegah
terjadinya genangan air.
b. Mempertahankan tinggi muka air tanah
dan
menambah persediaan air tanah.
c. Mengurangi / menahan terjadinya intrusi
air laut.
d. Mencegah penurunan atau amblasan
lahan.
e. Mengurangi konsentrasi pencemaran air

Note : Membuat Giant


Sea Wall untuk
menahan gelombang
pasang air laut

TINJAUAN KOTA SURABAYA


GEOGRAFIS KOTA SURABAYA
Batas Utara :
Laut Jawa
Batas Timur :
Selat Bali
Batas Selatan :
Kab. Sidoarjo
Batas Barat :
Kab. Gresik

PERMASALAHAN KOTA
Surabaya merupakan Ibukota Provinsi Jawa
Timur dan juga kota Metropolitan kedua
terbesar di Indonesia. Letak Geografis
Surabaya berada pada 070 9 070 21 LS dan
1120 36 - 1120 54 BT. Adapun permasalahan
yang ada di Surabaya meilupti :
1. Pencemaran Air,
Udara & Tanah.

3. Permasalahan
Sungai.

2. Permasalahan
Lingkungan Perkotaan.

4. Permasalahan
Wilayah Pesisir & Laut.

(Sungai & Pesisir


Pantai Surabaya)

TINJAUAN STRUKTUR

ALTERNATIF PILIHAN JALAN TOL


1

ELEVATED TOLL ROAD


Jalan tol dibangun
tidak sebidang yaitu
melayang menghindari
kawasan
permasalahan lalu
lintas.
LANDED TOLL ROAD
Jalan tol dibuat
sebidang dengan
membuat daratan baru
pada perairan pantai
(Reklamasi Pantai)
COMBINE (LANDED &
ELEVATED)

RENCANA FONDASI
FONDASI JALAN TOL
(ELEVATED)

FONDASI JALAN TOL


(REKLAMASI/ LANDED)

RAB (ELEVATED TOLL ROAD)

RAB (LANDED TOLL ROAD)

RAB (ELEVATED & LANDED)

TINJAUAN ASPEK HUKUM, SOSIAL


DAN EKOLOGI

LANDASAN HUKUM
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

i.

j.

Undang-undang RI No 38 Tahun 2004


tentang Jalan
Undang-undang RI No 22 Tahun 2009
tentang Lalu Iintas dan Angkutan Jalan
Undang-undang RI No 2 Tahun 2012
tentang Pengadaan Tanah bagi
Pembangunan untuk Kepentingan Umum
Peraturan Pemerintah No.15 Tahun 2005
tentang Jalan Tol
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum
Peraturan Pemerintah RI No.34 Tahun 2006
tentang Jalan
Peraturan Pemerintah No.65 Tahun 2006
tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah No 36 Tahun 2005
tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pelaksanaan Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No.01/PRT/M/2007 tentang Petunjuk Teknis
Penelitian, Pengembangan dan
Pemberdayaan Jalan Tol
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No.02/PRT/M/2007 tentang Petunjuk Teknis
Pemeliharaan Jalan Tol dan Jalan
Penghubung

k. Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 2009


tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah No. 15 Tahun 2005 tentang Jalan
Tol
l. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2012
tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum
m. Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2013
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang
Jalan Tol
n. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No.295/PRT/M/2005 tentang Badan Pengatur
Jalan Tol
o. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No.392/PRT/M/2005 tentang Standar
Pelayanan Minimal Jalan Tol Menteri
Pekerjaan Umum
p. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No.10/PRT/M/2006 tentang Tata Cara
Penggunaan Dana Badan Usaha untuk
Pengadaan Tanah Jalan Tol
q. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
11/PRT/M/2006 tentang Wewenang dan
Tugas Penyelenggaraan Jalan Tol Pada
Direktorat Jenderal Bina Marga, Badan
Pengatur Jalan Tol dan Badan Usaha Jalan Tol

ASPEK SOSIAL MASYARAKAT


57% Penduduk Indonesia tinggal di
Pulau Jawa, dengan kepadatan 1055
jiwa/ km2. Pembangunan jalan tol atas
laut dikhawatirkan akan mengganggu
pertumbuhan & persebaran penduduk,
mobilitas, kesejahteraan sosial dan
lingkungan
masyarakat.
Trancamnya
wilayah
utara jawa yang
merupakan daya tarik bagi lintasan
distribusi barang dan jasa serta
sebagai pusat kegiatan ekonomi,
karena memiliki tingkat efisiensi yang
lebih baik.
(Bina Marga
Tengah, 2006)
Terhindar
dariJawa
pembebasan
lahan
karena jalan tol dibangun diatas laut
baik dalam konstruksi elevated
maupun landed dengan reklamasi.

SOSIAL
MASYARAKAT

MATA
PENCAHAARIAN

LAHAN

EKOLOGI SISTEM (LINGKUNGAN)


EKOLOGI PANTURA YANG
DIKHAWATIRKAN AKAN
TERANCAM :

EKOLOGI SISTEM :

1. Hutan Mangroove
2. Terumbu Karang
3. Polusi Udara & Suara
4. Flora & Fauna
5. Tanah
6. Kualitas Air

Lingkungan Biologi :
1. Flora
2. Fauna
3. Plankton
4. Makhluk Hidup Lain
Lingkungan Fis Kim
1. Tanah
2. Air
3. Udara
4. Suara

ANALISIS MENGENAI DAMPAK


LINGKUNGAN
(AMDAL)

AMDAL (LANDED/ REKLAMASI)


Reklamasi merupakan campur
REKLAMASI
Definisi
Reklamasi

Suatu pekerjaan/usaha

tangan manusia terhadap

memanfaatkan kawasan atau lahan

keseimbangan alam, sehingga

yang relatif tidak berguna atau

berpotensi menyebabkan

masih kosong dan berair menjadi


lahan berguna dengan cara

Jenis

Dampak

dikeringkan.

perubahan ekosistem seperti


perubahan pola arus, erosi,
sedimentasi pantai, serta
kerusakan biota laut , dsb.

Reklamasi menempel pada

pantai.
Reklamasi lahan terpisah dari
pantai

Dasar Hukum
Reklamasi
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Permen PU No. 4/PRT/M/2007


UU No. 32 Tahun 2004
UU No. 23 Tahun 1997
UU No.26 Tahun 2007
UU No.27 Tahun 2007
UU No.24 Tahun 2007

Reklamasi lahan
terpisah dari
pantai

Reklamasi
menempel pada
pantai

DAMPAK POTENSIAL
REKLAMASI
Pada
tahap

DAMPAK
POTENSIAL
Pada
tahap

Pra Konstruksi
1

Adanya konflik dengan


masyarakat pesisir pantai dan
pelabuhan
1

Konversi lahan sekitar pantai


sebagai tempat mobilisasi alat
berat

Adanya perubahan fungsi lahan


yang dapat menaikkan muka air

Perubahan mata pencaharian


akibat adanya perekrutan tenaga
kerja

Terjadinya abrasi yang dapat


mengikis kawasan sepanjang
pantai

Adanya masalah perizinan


dengan Pemda di pesisir pantai
utara Jawa

Meningkatnya potensi akan


terjadinya banjir rob

Perubahan bentang alam akibat


pengerukan tanah untuk
reklamasi

Menurunnya keanekaragaman
hayati di wilayah sekitar pantai

Hilangnya daya dukung alam


akibat perubahan bentang alam

Pada
tahap

Konstruksi

Operasi
1

Bertambahnya jumlah penduduk


dan pencemaran lingkungan di
pulau Jawa

Pembangunan tidak merata


yang menyebabkan
meningkatnya angka
pengangguran dan kemiskinan

Terjadinya land subsidence


karena kebutuhan sumber daya
air tanpa adanya dukungan alam

AMDAL (ELEVATED TOLL)


JEMBATAN
PANJANG
Definisi
Jembatan
Panjang

Pembangunan tol atas laut Jakarta

Jika tol atas laut Jakarta Surabaya

Surabaya dibangun di atas

direalisasikan sebagai jembatan

permukaan laut dengan

panjang, maka akan memerlukan

menggunakan bentuk jembatan


panjang

Dampak

biaya konstruksi dan perawatan


yang sangat besar.

Menurut Wikipedia pada tahun 2013, DanyangKunshan Grand Bridge masih menjadi jembatan
terpanjang di dunia dengan total panjang 102,4
mil atau 164,8 km dengan fasilitas railway.
Sedangkan jembatan terpanjang di dunia yang
melewati daerah laut adalah Jiaozhou Bay Bridge
yang memiliki panjang total 16,595 mil atau
26,707 km.

DAMPAK POTENSIAL
JEMBATAN
PANJANG
Pada
tahap

DAMPAK
POTENSIAL
Pada
tahap

Pra Konstruksi
Adanya konflik dengan
1

Meningkatnya kebisingan yang


1

konstruksi

berat
Perubahan mata pencaharian

Pencemaran udara oleh alat berat

akibat adanya perekrutan tenaga


3

dengan Pemda di pesisir pantai

Operasi
Adanya kesalahan penggunaan
1

berasal dari limbah konstruksi

vegetasi laut akibat


pemancangan tiang pondasi

Penurunan populasi vegetasi laut


5

akibat pemasangan pondasi


jembatan

menyebabkan meningkatnya
angka pengangguran dan
kemiskinan
Terjadinya land subsidence

Rusaknya habitat biota dan

utara Jawa

dan pencemaran lingkungan di


pulau Jawa.
Pembangunan tidak merata yang

dan semen yang digunakan


Pencemaran tanah dan air yang

lahan di sekitar jembatan oleh


warga
Bertambahnya jumlah penduduk

disebabkan oleh kegiatan

sebagai tempat mobilisasi alat

kerja
Adanya masalah perizinan
4

Konstruksi

masyarakat pesisir pantai dan


pelabuhan
Konversi lahan sekitar pantai

Pada
tahap

karena kebutuhan sumber daya


air tanpa adanya dukungan alam

AMDAL (LANDED & ELEVATED)


KOMBINASI

Jika tol atas laut Jakarta Surabaya

Pembangunan tol atas laut Jakarta

direalisasikan sebagai kombinasi,

Surabaya dibangun di atas


Definisi
Kombinasi

maka akan memerlukan biaya

permukaan laut dengan

konstruksi dan perawatan yang

menggunakan bentuk kombinasi


antara reklamasi dan jembatan
bentang panjang

Dampak

sangat besar serta akan


mengganggu keseimbangan
ekosistem

Secara umum, dengan menggunakan bentuk


kombinasi, maka dampak yang ditimbulkan
merupakan dampak gabungan dari kedua
alternatif bentuk sebelumnya, yaitu reklamasi dan
jembatan bentang panjang. Salah satu yang
menggunakan bentuk ini yaitu proyek Jumeira
Palm. Proyek ini menggunakan bentuk jembatan
untuk menghubungkan antara daerah daratan
dan daerah reklamasi

DAMPAK POTENSIAL
KOMBINASI
Pada
tahap

DAMPAK
POTENSIAL
Pada
tahap

Pra Konstruksi
Adanya konflik dengan
1

pelabuhan
Konversi lahan sekitar pantai
2

pengerukan tanah untuk


reklamasi
Konversi lahan sekitar pantai

dengan Pemda di pesisir pantai


utara Jawa
Perubahan bentang alam akibat

akibat adanya perekrutan tenaga


kerja
Adanya masalah perizinan

sebagai tempat mobilisasi alat


berat
Perubahan mata pencaharian

Konstruksi

masyarakat pesisir pantai dan

Adanya perubahan fungsi lahan


yang dapat menaikkan muka air
Terjadinya abrasi yang dapat
mengikis kawasan sepanjang
pantai
Meningkatnya potensi akan
terjadinya banjir rob
Menurunnya keanekaragaman
hayati di wilayah sekitar pantai
Pencemaran udara, tanah dan air

sebagai tempat mobilisasi alat

sebagai akibat kegiatan


konstruksi

berat
Penurunan populasi vegetasi laut
6

akibat pemasangan pondasi


jembatan

Pada
tahap

Operasi
Penyalahgunaan lahan di bawah
jembatan oleh warga setempat yang
berpotensi mengganggu ekosistem
sekitar jembatan. Dalam jangka
panjang, daerah sekitar jembatan
tersebut berpotensi untuk berubah
menjadi daerah kumuh.

ANALISIS SISTEM
JALAN TOL ATAS LAUT JAKARTA SURABAYA

PROYEK JALAN TOL ATAS LAUT

775 KM & 15O T

FS
AM &
DA
L

U
O
M

1
9

JALAN TOL TRANS JAWA

897 KM
150 T
(Sumber :
citramarga.com)

MP3EI (JALAN TOL ATAS LAUT)

Sumber : MP3EI

ANALISIS SWOT (REKAPITULASI)

ANALISIS SWOT (REKAPITULASI)

CAUSAL LOOP

ANALYSIS HIERARCY PROCESS

E
I S SO
I
W
IR A R
A
P MP N
CO

ANALYSIS HIERARCY PROCESS

PERFORMANCE SENSITIVITY

PROSENTASE ALTERNATIF

KESIMPULAN

KESIMPULAN
Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan menggunakan program sistem
dinamis perihal pembangunan jalan tol atas laut Jakarta-Surabaya, hasil analisis
menunjukkan bahwa pembangunan jalan tol atas laut Jakarta-Surabaya sebaiknya
dihentikan.
Belum jelasnya payung hukum tentang pembangunan jalan tol atas laut, masih
dilakukan studi kelayakan dan amdal, mengidentifikasi dengan cara mengkalkulasi
dengan benar mengenai pendanaan, efek lalu lintas akibat pembangunan tersebut
serta efek yang ditimbulkan kepada lingkungan sekitarnya, sangat mendukung
untuk menghentikan pembangunan jalan tol atas laut dan pemerintah dapat lebih
fokus pada proyek jalan tol trans jawa.
Pembangunan jalan tol atas laut Jakarta-Surabaya tumpang tindih dengan jalan tol
Trans Jawa yang sudah jelas payung hukumnya, hanya saja belum terselesaikan
hingga kini. Selain itu kebijakan pembangunan jalan tol ini pun akan berlawanan
dengan rencana pembangunan rel ganda Jakarta-Surabaya.
Sebaiknya pembangunan jalan yang telah tertunda, diselesaikan terlebih dahulu.
Untuk dana pembuatan jalan tol atas laut Jakarta-Surabaya lebih baik digunakan
untuk membangun jalan daerah lain diluar Jawa yang kondisinya tidak layak pakai.

Anda mungkin juga menyukai