Anda di halaman 1dari 17

BUNGA,

PERTAMBAHAN, DAN
PELURUHAN
ANDINI YUNITA INDAH SARI
XII IPS 2

BUNGA
Berdasarkan jenisnya, terdiri atas :
Bunga tunggal
Bunga majemuk

BUNGA TUNGGAL
Bunga dikatakan bunga tunggal apabila sepanjang waktu transaksi, hanya modal semula yang berbunga
Teorema :
Besar bunga tunggal dari modal M0, yang diinvestasikan selama n satuan waktu dengan suku bunga =
per satuan waktu sama dengan bn = M0 r n . Sedangkan besarnya modal pada akhir n satuan waktu
adalah
Mn = M0 + bn .
Macam macam :
Eksak
Biasa

BUNGA TUNGGAL
Bunga tunggal eksak :
Memperhitungkan 1 tahun 365 hari ( 366 hari untuk kabisat ), dengan waktu
sebenarnya ( 1 bulan = jumlah hari di kalender ), atau waktu pendekatan ( 1 bulan =
30 hari ).
Bunga tunggal biasa :
Memperhitungkan 1 tahun = 360 hari, dengan waktu sebenarnya ( 1 bulan = jumlah
hari kalender ), atau waktu kalender ( 1 bulan = 30 hari )

BUNGA
MAJEMUK
Jika sebuah modal dibungakan dan tiap periode waktu tertentu digabungkan
(ditambahkan) dengan modalnya, maka akan ada modal baru pada periode
berikutnya. Selanjutnya, modal baru ini juga digabungkan pada periode berikutnya,
dan demikian seterusnya. Bunga dengan sistem seperti ini disebut bunga majemuk.
Penggabungan bunga dan modal dalam periode tertentu dalam jangka tahunan,
semesteran, caturwulan, triwulan, atau dalam satuan waktu lainnya. Jika dalam 1
tahun terjadi n kali penggabungan bunga dengan modalnya maka dikatakan frekuensi
penggabungan bunga dan modalnya sama dengan n. Jarak waktu antara
penggabungan bunga yang berurutan disebut periode bunga atau periode
pengembalian.
Jika modal sebesar M 0 digabungkan dengan bunga majemuk r untuk setiap periode
bunga, maka modal akhir setelah n periode bunga sama dengan:
Mn = M0 (1 + r)n

PERTUMBUHAN DAN PELURUHAN


1) Pertumbuhan
Masalah pertumbuhan dapat dihitung berdasarkan rumus deret geometri yaitu
An = Ao (1 + r)n
Dengan Ao = nilai awal, An = nilai periode ke-n, dan r persentase pertumbuhan.
2) Peluruhan
Masalah peluruhan dapat dihitung berdasarkan rumus deret geometri yaitu
An = Ao (1 - r)n
Dengan Ao = nilai awal, An= nilai periode ke-n, dan r persentase peluruhan.

CONTOH SOAL
1) Seorang pengusaha menabung di bank kawasaki sebesar Rp 1.000.000,- dengan
bunga 10%. Berapakah bunga yang diperoleh jika ia menabung selama 10 bulan?
2) Suatu negara dengan penduduk sebanyak 100.000 jiwa pada tahun 2000, dan
sebanyak 200.000 jiwa pada tahun 2010. Jika rasio pertumbuhan konstan, maka
berapakah jumlah penduduk pada tahun 2070?
3) Seorang diktator ingin mengurangi jumlah penduduk di negaranya. Jumlah
penduduk negara itu saat ini sebanyak 2,5 juta jiwa. Jika ia ingin jumlah penduduk
tersebut menjadi 100.000 jiwa 2 tahun lagi, berapakah rasio dari pembunuhan
massal tersebut per tahunnya?

DIMENSI TIGA
UNSUR-UNSUR DALAM BANGUN RUANG
1. Titik
Sesuatu yang abstrak yang hanya dapat dibayangkan keberadaannya. Titik tidak berbentuk dan
tidak mempunyai ukuran. Notasi sebuah titik dengan menggunakan huruf besar, misalnya : A, B, C
dan sebagainya. Titik tidak mempunyai dimensi.
2. Garis
Himpunan titik-titik yang mempunyai panjang, tetapi tidak mempunyai luas atau volume. Yang
dimaksud garis yaitu garis lurus. Notasi sebuah garis dengan huruf kecil. Misalnya : g, k, l dan
sebagainya. Garis berdimensi satu.
3. Bidang
Himpunan titik-titik yang mempunyai panjang dan luas, tetapi tidak mempunyai volume. Yang
dimaksud bidang adalah bidang datar. Notasi bidang biasanya dengan huruf Yunani. Bidang
berdimensi dua.
4. Bangun Ruang
Himpunan titik-titik yang mempunyai panjang, luas dan volume. Notasi bangun ruang dengan
menggunakan huruf besar dan titik. Misalnya : T.ABCD, ABCD.EFGH dan sebagainya.

B. BANGUN-BANGUN RUANG

1. KUBUS DAN BALOK


Pada kubus dan balok terdapat :
- Bidang Frontal: bidang yang sejajar dengan bidang proyeksi (bidang gambar)
- Bidang Orthogonal
- Sudut Surut

: bidang yang tegak lurus terhadap bidang frontal

: sudut yang dibentuk oleh garis orthogonal dan horizontal

- Perbandingan Proyeksi : perbandingan antara panjang garis orthogonal hasil proyeksi dengan panjang garis
orthogonal sebenarnya.

2. PRISMA
Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua buah bidang datar yang sejajar dan oleh lebih dari dua
buah bidang datar yang berpotongan menurut garis-garis yang sejajar.
Suatu prisma disebut prisma tegak jika rusuk tegaknya berdiri tegak lurus pada bidang alas/ bidang atas.
Jika tidak tegak lurus maka disebut prisma miring/condong.
Nama sebuah prisma tergantung pada bentuk alasnya. Jadi ada prisma segi tiga, prisma segi empat dan
seterusnya.
Prisma beraturan yaitu prisma tegak yang bidang alasnya berbentuk segi n beraturan.

3. LIMAS
Limas adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh segi-n dan beberapa segitiga yang melalui
sebuah titik di luar segi-n tersebut. Titik ini disebut titik puncak , bidang-bidang segitiga yang
merupakan bidang sisi tegak dan segi-nnya merupakan alas.
Nama limas tergantung pada bentuk bidang alasnya.
Limas beraturan yaitu jika bidang alasnya berbentuk segi-n beraturan dan proyeksi titik puncak
pada alas akan berimpit dengan pusat bidang alas.
C. BIDANG IRISAN ANTARA SUATU BIDANG DAN SUATU BANGUN RUANG
Aksioma-aksioma :
Melalui dua titik dapat dilukis sebuah garis
Melalui tiga titik yang tidak segaris dapat dilukis sebuah bidang
Akibat dari aksioma 1 dan 2, sebuah bidang dapat dilukis dari :
a. sebuah garis dan sebuah titik di luar garis itu
b. dua buah garis yang berpotongan
c. dua buah garis yang sejajar

CONTOH SOAL
1. Kubus dengan panjang sisi 12 cm.
Tentukan
a) panjang diagonal bidang sisi kubus
b) panjang diagonal ruang
2. Kubus ABCD.EFGH dengan panjang sisi 12 cm. Titik P adalah perpotongan diagonal
bidang ABCD. Tentukan jarak titik P ke titik G!
3. Pada kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 12 cm, titik P adalah tepat ditengah
CG, tentukan jarak titik C ke garis AP!

INTEGRAL
Integral merupakan antiturunan. Jika F(x) adalah fungsi umum yang bersifat= F'(x)
=(x), maka F(x)merupakan antiturunan atau integral dari(x).Dimana pengintegralan
fungsi (x)terhadap x dinotasikan sebagai berikut.
dengan :
(x)dx =unsur integrasi, dibaca integral (x)terhadap x
(x) =fungsi integran (yang diintegralkan)
F(x) =fungsi integral umum yang bersifat F(x) = (x)(fungsi asal, fungsi pokok)
C = konstanta pengintegralan

Rumus umum dalam pengintegralan fungsi (x)adalah :


dimana n - 1dengan C suatu konstanta

Integral terbagi menjadi 2 yaitu Integral tertentu dan Integral tak tentu.

INTEGRAL TERTENTU
Pada integral tertentu, sama halnya dengan integral tak tentu. Hanya saja, pada integral tentu
memiliki batas atas dan batas bawah. Berikut ini adalah operasi pengintegralan pada integral
tertentu :
Dimana : F (x) = anti diferensial dari (x)
b= batas atas
a = batas bawah
Dalam pengoperasian soal soal integral tertentu, akan lebih mudah jika menggunakan teorema
teorema dasar kalkulus berikut ini :
k(x)dx = k(x)dx
((x) g(x))dx =(x)dx +g(x)dx
(x)dx = 0
(x)dx = -(x)dx
(x)dx =(x)dx +(x)dx (jika a < b < c)
(x)dx = 2(x)dx (jika fungsi genap)
(x)dx = 0 (jikafungsi ganjil)

INTEGRAL TAK TENTU

Jika maka y adalah fungsi yang mempunyai turunanf(x)dan disebut anti turunan
(antiderivate) darif(x)atau integral tak tentu darif(x)yang diberi notasi .
Sebaliknya, jika
karenaturunan dari suatu konstanta adalah nol, maka suatu integral tak tentu
mempunyai suku konstanta sembarang.
Terdiri atas Integral Trigonometri dan Integral Aljabar

INTEGRAL TRIGONOMETRI

cos x dx = sin x + C
sin x dx = - cos x + C
sec2 x dx = tan x + C
csc2 x dx = - cot x + C
sec x tan x dx = sec x + C
csc x cot x dx = - csc x + C

INTEGRAL ALJABAR
Suatu fungsi F(x) yang dapat didiferensialkan pada interval [a, b] sedemikian hingga =(x),
maka integral dari (x)adalah F(x) + C. Dapat dikatakan integral tak tentu, hal ini dikarenakan
terdapatnya konstanta C. Sehingga secara umum dapat dituliskan sebagai berikut :
Dengan :
(x)dx = unsur integrasi, dibaca integral (x)terhadap x
(x) = fungsi integran (yang diintegralkan)
C = konstanta pengintegralan

Integral Fungsi Aljabar
xn dx =xn+1 + C , dengan n -1
a(x)dx = a(x)dx , dengan a adalah konstanta
((x) g(x))dx =(x)dx g(x)dx

CONTOH SOAL
1

3.

2.

Anda mungkin juga menyukai