Anda di halaman 1dari 106

Kendali Mutu

Indra Budi Setiawan


7776150073

Pengertian Mutu

Pengertian Mutu/kualitas mencakup

segala keistimewaan atau keunggulan yang


memberikan kepuasan total kepada
konsumen, meliputi keunggulandalam
kualitas produk, harga, ketepatan waktu,
pelayanan, keamanan dan pertimbangan
moral.

Banyakpakar dalam organisasi yang mencoba mendifinisikan


kualitas berdasarkan sudut pandang masing-masing, sebagai berikut
:
1.Mutumerupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan
denganproduk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan.
2.Difinisi konvensional dari kualitasbiasanya menggambarkan
karakteristik langsung dari suatu produk, seperti performansi,
keandalan, mudah dalam penggunaan dan estetika. Sedangkan
difinisi strategik menyatakan bahwakualitas adalah segala sesuatu
yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan
(meeting the needs of customers)
3.Quality Vocabulary (ISO 8402) : kualitas didefinisikan sebagai
totalitas dari karakteristik suatu produk yang menunjang
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan
atau ditetapkan. Kualitas sering diartikan sebagai kepuasan
pelanggan atau konformansi terhadap kebutuhan atau persyaratan

1. Philip B. Crosby

Kualitas adalah kesesuaian terhadap persyaratan (conformance to


requirement of spesification), seperti jam yang tahan air atau
sepatu yang tahan lama.
Pendekatan Crosby adalah proses top-down.
2. W. Edwards Deming
Kualitas adalah pemecahan masalah untuk mencapai penyempurnaan
terus-menerus.
Pendekatan Deming adalah bottom-up.
3. Joseph M. Juran
Kualitas adalah kesesuaian dengan penggunaan (fitness for use),
seperti sepatu yang dirancang untuk olahraga.
Pendekatan Juran adalah orientasi pada pemenuhan harapan
pelanggan.
4. Westinghouse
Kualitas adalah performa kerja yang dapat memenuhi keinginan
customer secara cepat dan tepat.

Jadi secara umum mutu dapat


disimpulkan sebagai berikut :

1. Mutu mencakup usaha untuk


memenuhi harapan dari pelanggan
2. Mutu mencakup produk,jasa,proses
dan lingkungan.
3. Mutu merupakan kondisi yang selalu
berubah.

Dimensi Kualitas
1. Rancangan (design), sebagai spesifikasi produk
2. Kesesuaian (conformance), yakni kesesuaian antara maksud
desain dengan penyampaian produk actual
3. Ketersediaan
(availability),
mencakup
aspek
kedapatdipercayaan, serta ketahanan. Dan produk itu
tersedia bagi konsumen untuk digunakan.
4. Keamanan (safety), aman dan tidak membahayakan
konsumen.
5. Guna praktis (field use) , kegunaan praktis yang dapat
dimanfaatkan pada penggunaannya oleh konsumen.

Perpektif mutu menurut


Garvin

1. Transcendental Approach
2. Product-based Approach
3. User-based Approach
4. Manufacturing-based Approach
5. Value-based Approach

Prinsip-Prinsip
Manajemen Mutu
Prinsip dasar manajemen mutu terdiri dari 8 butir, sebagai
berikut:
Setiap orang memiliki pelanggan
Setiap orang bekerja dalam sebuah sistem
Semua sistem menunjukkan variasi
Mutu bukan pengeluaran biaya tetapi investasi
Peningkatan mutu harus dilakukan sesuai perencanaan
Peningkatan mutu harus menjadi pandangan hidup
Manajemen berdasarkan fakta dan data
Fokus pengendalian(control)pada proses, bukan hanya pada
hasilout put

PENGERTIAN KENDALI
MUTU
Menurut Shigeru Mizuno ; pengendalian
mutu adalah memperbaiki desain, standar dan
prosedur kerja sedemikian rupa sehingga
tidak akan ada produk yang cacat.
Pengendalian mutu adalah pencegahan. Dalam
arti ini, boleh dikatakan bahwa pengendalian
mutu adalah seni melakukan sesuatu yang
sudah jelas dan melakanya dengan betul
( 1994 : 17).

PENGERTIAN KENDALI
MUTU
Kendali mutu pada mulanya berarti pengendalian
mutu yang dterapkan pada proses produksi,
terutama pemeriksaan untuk menolak bahan baku
atau barang-barang jadi yang tidak memenuhi
syarat padahal akhir lini produksi tetapi segera
disadari bahwa pemeriksaan saja tidak cukup
untuk menyempurnakan mutu produksi,, DAN HAL
ITU HARUS DIMULAI PADA TAHAP PRODUKSI.
MASUKKAN MUTU DALAM PROSES ADALAH
UNGKAPAN POPULER DALAM PENGENDALIAN
MUTU DI JEPANG

Karakteristik System
Kualitas industri modern
Berorientasi Kepada Konsumen
Partisipasi aktif yang dipimpin oleh Manajemen
Puncak
Adanya pemahaman dari setiap orang terhadap
Tanggung Jawab yangspesifik untuk Kualitas
Aktivitas yang Berorientasi Pada Tindakan
pencegahan Kerusakan.
Filosofi menganggap bahwaKualitas Merupakan
Jalan Hidup (Way of life)

KENDALI MUTU (KM) kemudian


berkembang menjadi
PENGENDALIAN MUTU TERPADU
(PMT) yang melibatkan seluruh unsur
dalam organisasi dari pimpinan untuk
menyempurnakan kegiatan manager
pada semua

Tujuan Pengendalian
Mutu Terpadu
Tujuan PTM adalah untuk memuaskan
pelanggan atau stakeholder. Melalui
penerapan PTM, perusahaan-perusahaan
Jepang (Pionir PTM) membentuk sistem
untuk mendesain, memproduksi dan

memeberikan layanan produksidan


memberikan layanan produk dengan
sasaran utama memuaskan pelanggan.

Manajemen Kendali Mutu


Prinsip yang melandasi pola pikir dan pola
tindak pelaku manajemen kendali bebasis
PDCA :
Quality first
Stakeholder-in
The next process is our stakeholders
Speak with data
Upstream management

PLAN-DO-CHECK-ACT BY DR. DEMIN


COMMONLY USED WHEN DESCRIBING
CONTINUAL QUALITY IMPROVEMENT.
ESSENTIALLY, THE SYCLE SAYS:
P PLAN ACTIVITIES
D IMPLEMENT THE PLAN
C CHECK THE RESULT
A IMPROVE THE PROCESS.
THE CYCLE WAS FIRST DEVELOPED
BY WALTER A. SHEWHART & LATER
INTRODUCE BY EDWARD DEMING IN
JAPAN

Manajemen Kendali Mutu


SDCA
PDCA

SDCA

PDCA

SDCA

PDCA

SDCA

Model PDCA

PDCA

Kaizen/continuous
Improvement

TITIK TOLAK PENYEMPURNAAN

TITIK TOLAK SETIAP PENYEMPURNAAN IALAH


MENGIDENTIFIKASI
MASALAH
PERIBAHASA: MASALAH
ADALAH KUNCI HARTA
TERSEMBUNYI.

Manajemen Kendali Mutu


Mulai
Penentuan
Standar Mutu
Continuous
Improvement
(KAIZEN)
Mutu
Berkelanjutan
Sustainable
Quality

Audit Standar Mutu


Ya

Ada gap antara


Standar Mutu dan
Hasil ?
Tidak

Evaluasi untuk
peningkatan Standar Mutu

Identifikasi action
untuk memenuhi
Standar Mutu
Laksanakan
Action
Integrasikan pada
proses SDCA
lanjutnya

LUS PEMECAHAN MASALAH MODEL P


APA

DEFINISI MASALAH
ANALISIS MASALAH

PLAN/
RENCANAKAN

MENGAPA

ANALISIS PENYEBAB

BAGAIMANA

MERENCANAKAN TINDAKAN

DO/LAKSANAKAN

IMPLEMENTASI

CHECK/PERIKSA

PEMASTIAN HASIL

ACT/TINDAKAN

STANDARDISASI

SIKAP MANAJER JEPANG


SETIAP KALI KITA
MELAKSANAKAN SUATU
TINDAKAN, KITA LIHAT
BAGAIMANA KERJANYA, PERIKSA
HASILNYA, CARI DAN AKUI
KESALAHAN KITA DARI SUDUT
MANAJEMEN, KEMUDIAN
MENCOBA UNTUK BERBUAT YANG
LEBIH BAIK.

KONSEP KAIZEN MENUNTUT


SETIAP ORANG, TIDAK PEDULI GELARNYA ATAU KEDUDUKANNYA, MAU
MENGAKUI SECARA TERUS MENERUS
SETIAP KESALAHAN YANG
DIPERBUAT-NYA ATAU SETIAP
KEGAGALAN YANG TERDAPAT DALAM
TUGASNYA, DAN MENCOBA UNTUK
BERBUAT LEBIH BAIK DI KEMUDIAN
HARI. KEMAJUAN TIDAK MUNGKIN
TERCAPAI TANPA KESEDIAAN UNTUK
MENGAKUI KESALAHAN.

APA ITU KAIZEN?


KAIZEN ADALAH ISTILAH JEPANG
YANG BERARTI PENYEMPURNAAN
BERKESINAMBUNGAN (CONTINUOUS
IMPROVEMENT) YANG MELIBATKAN
SEMUA ORANG, BAIK MANAJEMEN
PUNCAK, MANAJER, MAUPUN
KARYAWAN. STRATEGI KAIZEN
MERUPAKAN KUNCI KEBERHASILAN
JEPANG DALAM PERSAINGAN.

KAIZEN ACTIVITIES
1. CHANGE WORKERS
OPERATIONS TO MAKE HIS JOB
MORE PRODUCTIVE, LESS
TIRING, MORE EFFICIENT AND
SAVER.
2. IMPROVE EQUIPMENT, LIKE
INSTALLING FOOLPROOF
DEVICES AND/OR CHANGING
THE MACHINE LAYOUT.
3. IMPROVE PROCEDURES

GOOD HOUSEKEEPING: 5 S
1. SORT: SORT OUT WHAT IS
NEEDED AND WHAT IS NOT
NEEDED. WHEN IN DOUBT
THROW IT OUT.
2. STRAIGHTEN: KEEP
EVERYTHING THAT IS NEEDED
IN AN ORDINARY FASHION, SO
THAT THINGS CAN BE
ACCESSED EASILY.

GOOD HOUSEKEEPING: 5 S (CONT


3. SWEEP: KEEP THE WORKPLACE
CLEAN
4. STANDARDIZE: MAKE STANDARDS
SO THAT ANY ABNORMALITY
BECOMES OBVIOUS
5. SELF DISCIPLINE: ADHERE
PROCEDURE AT WORK.

ELIMINATE WASTES
1. OVERPRODUCTION AND INVENTORY
NOT IMMEDIATELY NEEDED
2. DEFECTIVE PRODUCTS REQUESTING
REPAIR OR SCRAPING
3. PROCESS IMPOSING INEFFICIENT
AND/OR UNNECESSARY TASK, FAIL
TO SYNCHRONIZE SYSTEMS
4. MOTION : UNNECESSARY
MOVEMENT AND ENERGY USED TO
PERFORM TASKS

ELIMINATE WASTES (CONT.)

5. TRANPORT: TOO FREQUENT OR


INFREQUENT MOVEMENT OF
GOODS.
6. POOR TIMING OR WAITING
7. IDLING: BY EXCESSIVE SET-UP
EQUIPMENT BREAKDOWNS

10 COMMANDMENTS OF IMPROVEME
1. ABANDON FIXED IDEAS
2. THINK OF WAYS TO MAKE IT
POSSIBLE
3. NO EXCUSE NEEDED
4. GO FOR THE SIMPLE
SOLUTION, NOT THE PERFECT
ONE
5. CORRECT MISTAKES RIGHT
AWAY

COMMANDMENTS OF IMPROVEMENT
6. USE YOUR WIST, NOT YOUR
WALLET
7. PROBLEMS ARE OPPORTUNITIES
8. REPEAT WHY? FIVE TIMES
9. SEEK IDEAS FROM MANY
PEOPLE
10.THERE IS NO END TO
IMPROVE-MENT

THE 3 EVILS OF MEETINGS

Meet But Dont discuss.


Discuss But Dont Decide.
Decide But Dont Do

PENGERTIAN MANAJEMEN
MANAJEMEN ADALAH PROSES
MENGGERAKKAN ORGANISASI
DENGAN MENGGGUNAKAN
SUMBER-SUMBER YANG
TERSEDIA DALAM
ORGANISASI DENGAN SEBAIK
MUNGKIN SEHINGGA
MENCAPAI HASIL KERJA YANG
MAKSIMAL DENGAN USAHA
YANG MINIMAL

John F. Mee (1962


MANAGEMENT IS THE ART OF
SECURING MAXIMUM RESULT
WITH MINIMUM OF EFFORT AS
TO SECURE MAXIMUM
PROSPERITY AND HAPPINESS
FOR BOTH EMPLOYER AND
EMPLOYEE AND GIVE THE
PULIC THE BEST POSSIBLE
SERVICE

Skinner & Ivancevich


(1992)

MANAGEMENT IS DEFINED AS
THE APPLICATION OF
PLANNING, ORGANIZING,
STAFFING, DIRECTING, AND
CONTROLLING FUNCTIONS
IN THE MOST EFFICIENT
MANNER POSSIBLE TO
ACCOMPLSH OBJECTIVES

HUBUNGAN MANAJEMEN KENDALI MU


DENGAN PENJAMINAN MUTU (QA)
PENJAMINAN MUTU (QUALITY
ASSURANCE) PENDIDIKAN
TINGGI DAPAT
DISELENGGARAKAN MELALUI
PELBAGAI MODEL MANAJEMEN
KENDALI MUTU. SALAH SATU
MODEL YANG DAPAT DIGUNAKAN
ADALAH MODEL PDCA

Terima Kasih

Sistem manajemen
mutu
ISO 9001:2008

Sistem Manajemen Mutu


Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 Persyaratan standar yang
digunakan untuk mengakses
kemampuan organisasi dalam
memenuhi persyaratan pelanggan dan
peraturan yang sesuai

Kualitas menurut ISO 9000:2000 adalah derajat


atau tingkat karakteristik yang melekat pada
produk yang mencukupi persyaratan atau
keinginan. Secara konvensional Kualitas biasanya
menggambarkan karakteristik langsung suatu
produk,seperti: penampilan, keandalan, kemudahan
penggunaan, estetika, dan sebagainya. Definisi
strategik menyatakan bahwa kualitas adalah
segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan
atau kebutuhan pelanggan. (Gasperz, p.4)

Pengertian sistem manajemen


mutu
Suatu tatanan yang
menjamin
tercapainya tujuan
dan sasaran-sasaran
mutu yang
direncanakan. Jadi
sistem manajemen
mutu adalah tatanan
yang menjamin
kualitas output dan
proses
pelayanan/produksi.

Klausul ISO 9001:2008

1. Ruang lingkup
2. Acuan normatif
3. Terminologi dan definisi
4. Sistem Manajemen Mutu
5. Tanggung jawab manajemen
6. Manajemen Sumber Daya
7. Realisasi produk
8. Pengukuran, analisis, dan
penyempurnaan

Proses pelayanan kesehatan


Suppliers

SP-O
Structure

Proses

PK & IK

Customers

Outcome

CQI

SMM:
Kebijakan
Manual
Perencanaan
Sasaran

Leadership
Management

SMM:
Sistem yang menjamin
kualitas produk dan
proses melalui
standardisasi dan
perbaikan yang
berkesinambungan

SP-O

Kebijakan
Qmanual
Sasaran
Perencanaan
Prosedur
Instruksi kerja

BPM

Suppliers

QMS

QI

Customers

Bagaimana ISO 9000 dapat


menjamin hal tersebut?

Struktur standar sistem manajemen mutu ISO


9001:2000
4
Sistem Manajemen
Mutu

Tanggung jawab
Manajemen

Manajemen
Sumber daya

Business process
Customer
Needs
Requirement
Expectation

Dimana 1, 2,
dan 3 ???

Customer
Needs
Requirement
Expectation

SPO
7

Realisasi
Produk

Pengukuran, analsis
Dan perbaikan

Inti dari SMM


Ada kebijakan mutu, perencanaan
mutu, sasaran mutu, prosedur kerja,
instruksi kerja dan rekaman mutu
Jaminan bahwa SMM dilaksanakan,
dipantau, dievaluasi, dan diperbaiki
Jaminan bahwa terjadi Quality
improvement process baik dalam
proses pelayanan dan proses
produksi, maupun terhadap SMM

4. Sistem Manajemen Mutu


4.1. Persyaratan umum

Organisasi harus menetapkan, mendokumentasikan,


menerapkan dan memelihara suatu SMM dan secara
berkelanjutan menyempurnakan efektivitasnya sesuai
dengan persyaratan SMM.
Organisasi harus:

Menetapkan proses-proses yang perlu untuk SMM dan aplikasinya


di dalam organisasi
Menentukan urutan dan interaksi dari proses-proses tsb
Menentukan kriteria dan metoda yang dibutuhkan untuk menjamin
bahwa pelaksanaan dan pengendalian proses-proses tersebut
efektif
Memastikan ketersediaan sumberdaya yang diperlukan dan
informasi yang perlu untuk mendukung operasi dan pemantauan
proses-proses tsb.
Memantau, mengukur, jika dapat diterapkan dan menganalisis
proses-proses tsb
Menetapkan tindakan yang perlu untuk mencapai hasil yang
direncanakan dan penyempurnaan berkelanjutan thd proses-proses

Bila organisasi melakukan outsource


proses manapun yang mempengaruhi
kesesuaian produk thd persyaratan,
maka harus menjamin pengendalian
thd proses bersangkutan
Jenis dan jangkauan pengendalian
yang dilakukan harus dinyatakan
dalam SMM

4.2. Persyaratan dokumentasi mutu


4.2.1. Persyaratan umum dokumentasi:

Pernyataan terdokumentasi tentang kebijakan mutu


dan sasaran mutu
Manual mutu
Prosedur-prosedur terdokumentasi dan catatan
yang dipersyaratkan oleh standar ISO (6 prosedur)
Dokumen-dokumen termasuk catatan yang
ditetapkan organisasi yang penting untuk
memastikan perencanaan, operasi dan pengendalian
yang efektif thd proses-proses.

4.2.2. Manual mutu

Organisasi harus menetapkan dan


memelihara manual mutu, meliputi:

Cakupan umum, termasuk perincian dan


alasan untuk pengecualian
Prosedur terdokumentasi yang
ditetapkan untuk SMM, atau rujukannya
Penjelasan interaksi antara prosesproses dari SMM

4.2.3. Pengendalian dokumen:


Dokumen yang dipersyaratkan oleh standar ISO harus
dikendalikan, Rekaman yang dihasilkan juga harus
dikendalikan sesuai klausal 4.2.4.
Prosedur terdokumentasi harus ditetapkan untuk
mendefinisikan pengendalian yang diperlukan:

Untuk menyetujui dokumen untuk kecukupan sebelum terbit


Untuk menelaah dan memperbaharui sebagaimana perlu, dan
persetujuan ulang dokumen
Untuk memastikan bahwa perubahan dan status revisi terkini
dari dokumen teridentifikasi

Untuk memastikan bahwa versi yang relevan dari


dokumen yang dapat diterapkan tersedia di tempat
pengguna
Untuk memastikan bahwa dokumen tetap dapat terbaca
dan segera dapat teridentifikasi
Untuk memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar
organisasi yang ditetapkan oleh organisasi yang penting
untuk perencanaan dan operasi sistem manajemen mutu
diidentifikasi dan distribusinya dikendalikan
Untuk mencegah penggunaan tidak disengaja dokumen
kedaluwarsa, dan untuk menerapkan identifikasi yang
sesuai pada dokumen bila disimpan untuk maksud apapun

4.2.4. Pengendalian arsip:


Catatan yang ditetapkan untuk membrikan bukti
kesesuain thd persyaratan dan bukti operasi
yang efektif dari SMM harus dikendalikan.
Organisasi harus menetapkan prosedur
terdokumentasi untuk mendefinisikan
pengendalian yang diperlukan untuk identifikasi,
penyimpanan, perlindungan, pengambilan, lama
simpan, dan pemusnahan catatan.
Catatan harus tetap dapat terbaca, segera
dapat teridentifikasi dan dapat diakses kembali

Tanggung jawab
pelaksanaan SMM
ditunjukkan pada
standar 5:
tanggung jawab
manajemen

Tanggung jawab
manajemen
5.1. Komitmen manajemen:

Manajemen puncak harus menyediakan bukti


komitmennya untuk mengembangkan dan melaksanaan
SMM secara berkelanjutan, menyempurnakan
efektivitasnya dengan:
mengkomunikasikan pentingnya memenuhi persyaratan
pelanggan, perundangan dan peraturan yang berlaku
menetapkan kebijakan mutu
menetapkan sasaran mutu
melakukan tinjauan manajemen
Memastikan ketersediaan sumber daya

5.2. Fokus pelanggan:

Manajemen puncak harus memastikan bahwa persyaratan


pelanggan ditentunkan dan dipenuhi dengan sasaran
meningkatkan kepuasan pelanggan. (lihat 7.2.1. dan 8.2.1)

Tanggung jawab
manajemen

5.3. Kebijakan mutu:


Manajemen puncak memastikan bahwa kebijakan mutu:

Sesuai dengan tujuan organisasi


Memuat komitmen untuk mematuhi persyaratan dan secara
berkelanjutan akan menyempurnakan efektifitas sistem manajemen
mutu
Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan menelaah
sasaran-sasaran mutu
Dikomunikasikan dan dipahami oleh semua karyawan
Ditelaah untuk kesesuaian berkelanjutan

5.4.Perencanaan SMM
5.4.1. Sasaran mutu:

Manajemen puncak harus memastikan bahwa sasaran mutu,


termasuk yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan
produk (7.1.a) ditetapkan pada fungsi dan level yang
relevan di dalam organisasi
Sasaran mutu harus dapat terukur dan konsisten dengan
kebijakan mutu

5.4.2. Perencanaan SMM:

Manajemen puncak harus memastikan:

Perencanaan SMM dilakukan dalam rangka memenuhi


persyaratan 4.1, sebagaimana juga sasaran mutu
Integritas SMM dipelihara bila perubahan pada SMM
direncanakan dan dilaksanakan

5.5. Tanggung jawab,


wewenang, dan komunikasi
5.5.1. Tanggung jawab dan wewenang:

Manajemen puncak harus memastikan bahwa tanggung jawab dan


wewenang didefinisikan dan dikomunikasikan di dalam organisasi

5.5.2. Wakil manajemen (MR):

Manajemen pucak harus menunjuk seseorang anggota


manajemennya, yang di luar tanggung jawab yang lain harus
mempunyai tanggung jawab dan wewenang meliputi:
Memastikan bahwa proses yang diperlukan untuk SMM
ditetapkan, dilaksanakan dan dipelihara
Melaporkan pada manajemen puncak mengenai kinerja SMM
dan setiap kebutuhan untuk penyempurnaan
Memastikan pengembangan kesadaran mengenai persyaratan
pelanggan di dalam organisasi

5.5.3. Komunikasi internal:

Manajemen puncak harus memastikan bahwa proses


komunikasi yang sesuai ditetapkan dalam organisasi dan
bahwa komunikasi mengenai efektivitas SMM berlangsung.

5.6. Telaah manajemen:


5.6.1. Umum
Manajemen puncak harus menelaah SMM
organisasi, pada interval yang terencana, untuk
memastikan kesesuaian yang berkelanjutan,
kecukupan, dan efektivitas
Penelaahan harus meliputi penilaian kesempatan
untuk penyempurnaan dan kebutuhan untuk
perubahan SMM termasuk kebijakan dan
sasaran mutu

5.6.2. Masukan penelaahan:

Agenda tinjauan manajemen ditetapkan mencakup:

Hasil audit
umpan balik/keluhan pelanggan,
Kinerja proses dan kesesuaian produk
Status tindakan pencegahan dan perbaikan
Tindak lanjut dari penelaahan manajemen sebelumnya
Perubahan yang dapat mempengaruhi SMM
Rekomendasi/saran untuk penyempurnaan

5.6.3. Hasil penelaahan:

Hasil dari penelaahan manajemen harus meliputi keputusan


dan tindak lanjut yang berhubungan dengan:
Penyempurnaan efektivitas SMM dan proses-prosesnya
Penyempurnaan produk yang berhubungan dengan persyaratan
pelanggan
Sumberdaya yang diperlukan

6. Manajemen sumber daya


6.1. Penyediaan sumber daya:

Organisasi harus menentukan dan menyediakan sumber daya


yang dibutuhkan:

Untuk menerapkan dan memelihara SMM dan secara berkelanjutan


menyempurnakan efektivitasnya
Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memenuhi persyaratan
pelanggan

6.2. Sumber daya manusia


6.2.1. Umum:

Karyawan yang melakukan pekerjaan yang mempengaruhi kesesuaian


terhadap persyaratan harus kompeten berdasarkan pendidikan,
pelatihan, keterampilan dan pengealaman yang sesuai

6.2.2. Kompetensi, pelatihan dan kesadaran:

Menentukan kompetensi yang perlu untuk karyawan yang melakukan


pekerjaan yang mempengaruhi kesesuaian thd persyaratan produk
Bila dapat menyediakan pelatihan atau mengambil tindakan lain untuk
mencapai kompetensi yang penting
mengevaluasi keefektifan tindakan yang dilakukan
Memastikan bahwa karyawan menyadari relevansi dan pentingnya
kegiatan mereka dan bagaimana kontribusi mereka dalam pencapaian
sasaran mutu
Memelihara catatan yang sesuai dari pendidikan, pelatihan, keterampilan
dan pengalaman

6.3. Infrastruktur:

Organisasi harus menentukan, menyediakan, dan


memelihara infrastruktur yang dibutuhkan
untuk mencapai kesesuaian persyaratan produk
Infrastruktur meliputi:
bangunan, ruang kerja, dan utilitas terkait
Perlengkapan proses baik perangkan keras maupun
lunak
Pelayanan pendukung: transportasi, komunikasi,atau
sistem informasi

6.4. Lingkungan kerja:

Organisasi harus menentukan dan mengelola


lingkungan kerja yang diperlukan untuk
mencapai kesesuaian persyaratan produk

7. Realisasi produk

7.1. Perencanaan realisasi produk


7.2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
7.2.1. Penetapan Persyaratan Terkait dengan produk
7.2.2. Telaah persyaratan terkait dengan produk
7.2.3. Komunikasi pelanggan
7.3. Disain dan pengembangan
7.3.1. Perencanaan disain dan pengembangan
7.3.2. Input disain dan pengembangan
7.3.4. Tinjaun disain dan pengembangan
7.3.5. Verifikasi disain dan pengembangan
7.3.6. Validasi disain dan pengembangan
7.3.7. Pengendalian perubahan disain dan pengembangan
7.4. Pembelian
7.4.1. Pengendalian pembelian
7.4.2. Informasi pembelian
7.4.3. Verifikasi produk pembelian
7.5. Produksi dan penyediaan jasa
7.5.1. Pengendalian produksi dan penyediaan jasa
7.5.2. Validasi proses produksi dan penyediaan jasa
7.5.3. Identifikasi dan ketelusuran
7.5.4. Barang milik pelanggan
7.5.5. Pengawetan produk
7.6. Pengendalian peralatan pengukuran dan pemantauan

7.1 Perencanaan realisasi


produk
Organisasi harus merencanakan dan

mengembangkan proses-proses yang diperlukan


untuk realisasi produk
Perencanaan harus konsisten dengan persyaratan
proses-proses lain (4.1).
Organisasi harus menenetukan , sebagaimana
sesuai:

Sasaran mutu dan persyaratan produk


Kebutuhan untuk menetapkan proses dan dokumen, dan
untuk menyediakan sumber daya yang spesifik untuk
produk
Kegiatan verifikasi, validasi, pemantauan, pengukuran,
inspeksi dan pengujian yang diperlukan yang spesifik
untuk produk dan kriteria penerimaan/kelulusan produk
Catatan yang dibutuhkan untuk memberikan bukti bahwa
realisasi proses dan hasilnya memenuhi persyaratan
(4.2.4)

7.2 PROSES
BERKAITAN DENGAN
PELANGGAN
7.2.1 Penetapan persyaratan yang
berkaitan dengan produk/jasa :
Organisasi harus menentukan:

Persyaratan yang dinyatakan oleh pelanggan,


termasuk persyaratan untuk kegiatan pengiriman
dan paska pengiriman
Persyaratan yang tidak dinyatakan pelanggan
tetapi perlu untuk penggunaan yang dinyatakan
atau dimaksud, bila diketahui
Persyaratan undang-undang dan hukum yang
berlaku bagi produk
Persyaratan tambahan yang dipertimbangkan
penting oleh organisasi

7.2.2 PENELAAHAN TERHADAP PERSYARATAN BERKAITAN


DENGAN PRODUK/JASA

Organisasi harus menelaah persyaratan yang berhubungan dengan produk


Penelaahan harus dilakukan sebelum komitmen organisasi untuk memasok
produk pada pelanggan (misal: penyerahan tender, penerimaan kontrak
atau order, penerimaan perubahan pada kontrak atau order), dan harus
memastikan bahwa:
Persyaratan produk didefinisikan
Persyaratan kontrak atau order yang berbeda dari yang sebelumnya
dinyatakan diselesaikan
Organisasi memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan

Catatan hasil penelaahan dan tindakan yang timbul dari penelaahan harus
dipelihara (4.2.4)
Bila pelanggan tidak menyediakan persyaratan secara terdokumentasi,
persyaratan pelanggan harus dikonfirmasikan oleh organisasi sebelum
penerimaan
Bila persyaratan produk berubah, organisasi harus memastikan bahwa
dokumen yang relevan diubah dan bahwa karyawan yang terkait
diberitahukan mengenai perubahan persyaratan tsb

7.2.3 KOMUNIKASI PELANGGAN


Organisasi harus menentukan dan
menrapkan peraturan yang efektif untuk
komunikasi dengan pelanggan sehubungan
dengan:
Informasi produk
Penanganan inquiri, kontrak atau order,
termasuk perubahan
Umpan balik pelanggan, termasuk keluhan
pelanggan

7.3 Desain dan


pengembangan

7.3.1 Perencanaan disain dan pengembangan


7.3.2 Masukan disain dan pengembangan
7.3.3 Hasil disain dan pengembangan
7.3.4 Penelaahan disain dan pengembangan
7.3.5 Verifikasi disain dan pengembangan
7.3.6 Validasi disain dan pengembangan
7.3.7 Pengendalian perubahan disain dan
pengembangan

7.3.1. Perencanaan disain dan pengembangan

Organisasi harus merencanakan dan mengendalikan


disain dan pengembangan produk
Dalam perencanaan disain dan pengembangan,
organisasi harus menentukan:
Tahap-tahap disain dan pengembangan
Penelaahan, verifikasi dan validasi yagn sesuai dg tahapan
disain dan pengembangan
Tanggung jawab dan wewenang untuk disain dan
pengembangan

Organisasi harus mengelola antar muka


antara kelompok-kelompok yang terlibat
dalam disain dan pengembangan untuk
memastikan komunikasi yang efektif dan
penugasan yang jelas
Hasil dari perencanaan harus
diperbaharui, sebagaimana perlu sesuai
perkembangan disain dan pengembangan

7.3.2. Masukan disain dan pengembangan


Masukan yang berhubungan dengan
persyaratan produk harus ditentukan dan
catatan diperlihara
Masukan tsb meliputi:

Persyaratan fungsi dan kinerja


Persyaratan undang-undang dan hukum yang
berlaku
Bila sesuai, informasi yang berasalh dari disain
sejenis sebelumnya
Persyaratan lain yang penting untuk disain dan
pengembangan

7.3.3. Hasil Disain dan Pengembangan

Hasil disain dan pengembangan harus dimuat


dalam bentuk yang sesuai untuk verifikasi thd
masukan disain dan pengembangan dan harus
disetujui sebelum diterbitkan/diedarkan
Hasil disain dan pengembangan harus:

Memenuhi persyaratan masukan untuk disain dan


pengembangan
Memberikan informasi yang sesuai untuk pemeblian,
produksi dan penyediaan pelayanan
Memuat dan merujuk kriteria penerimaan produk
Menyatakan karakterisitik produk yang penting untuk
penggunaan yang aman dan sesuai

7.3.4. Penelaahan disain dan pengembangan


Pada tahap yang sesuai, penelaahan disain dan
pengembangan yang sistematis harus dilakukan
sejalan dengan pengaturan yang direncanakan
(7.3.1):

Untuk mengevaluasi kemampuan hasil disain dan


pengembangan untuk memenuhi persyaratan
Untuk mengidentifikasi problem yang ada dan mengusulkan
tindakan yang perlu

Peserta penelaahan harus melibatkan wakil-wakil


fungsi yang terkait dengan tahapan disain dan
pengembangan yang ditelaah
Catatan dari hasil penelaahan dan tindakan yang
perlu harus diperlihara (4.2.4)

7.3.5. Verifikasi disain dan


pengembangan

Verifikasi harus dilakukan sejalan


dengan pengaturan yang direncanakan
(7.3.1) untuk memastikan bahwa:

Hasil disian dan pengembangan memenuhi


persyaratan disian dan pengembangan

Catatan hasil verifikasi dan tindakan


yang perlu harus diperlihara (4.2.4)

7.3.6. Validasi disain dan pengembangan

Validasi disain dan pengembangan harus


dilakukan sesuai dengan pengaturan terencana
(7.3.1) untuk meastikan bahwa produk yang
dihasilkan dapat memenuhi persyaratan
pemakaian/penerapan yang diminta/dimaksud,
bila diketahui
Bila memungkinkan validasi harus diselesaikan
sebelum pengiriman atau penerapan produk
Catatan hasil validasi dan tindakan yang perlu
harus diperlihara (4.2.4)

7.3.7. Pengendalian Perubahan Disaian dan


Pengembangan

Perubahan disain dan pengembangan harus


diidentifikasi dan catatan dipelihara
Perubahan harus ditelaah, diverifikasi dan
divalidasi, sebagaimana perlu, dan disetujui
sebelum penerapan
Penelaahan perubahan disain dan pengembangan
harus meliputi:
Evaluasi efek perubahan thd produk
Bagian-bagian produk yang sudah dikirim

Catatan hasil penelaahan perubahan dan

7.4
PEMBELIAN
7.4.1 PROSES PEMBELIAN

Organisasi harus memastikan bahwa produk yang


dibeli sesuai dengan persyaratan pembelian yang
dinyatakan
Jenis dan cakupan pengendalian yang diterapkan
pada rekanan dan produk yang dibeli harus
tergantung pada dampak produk yang dibeli
terhadap realisasi produk atau produk akhir
Organisasi harus menilai dan memilih pemasok
berdasar kemampuan mereka untuk memasok
produk sesuai dengan persyaratan organisasi
Kriteria pemilihan, penilaian dan penilaian ulang
harus ditetapkan
Catatan hasil evaluasi dan tindakan yang perlu
yang timbul dari evaluasi harus dipelihara

7.4.2 INFORMASI PEMBELIAN:


Informasi pembelian harus menjelaskan
produk yang akan dibeli, termasuk bila
sesuai:
Persyaratan untuk persetujuan produk,
prosedur, proses, dan perlengkapan
Persyaratan untuk kualifikasi karyawan
Persyaratan SMM

Organisasi harus memastikan


kecukupan persyaratan pembelian yang
ditetapkan sebelum berkomunikasi

7.4.3 VERIFIKASI PRODUK YANG


DIBELI
Organisasi menetapkan dan
menerapkan inspeksi atau kegiatan lain
yang perlu untuk memastikan produk
yang dibeli memenuhi persyaratan
pembelian yang dinyatakan
Bila organisasi atau pelanggan berniat
untuk melakukan verifikasi di tempat
rekanan, organisasi harus menyatakan
pengaturan verifikasi yang dimaksud
dan metode pelulusan produk dalam

7.5 PRODUKSI DAN PENYEDIAAN


PELAYANAN
7.5.1. Pengendalian produksi dan penyediaan
pelayanan

Organisasi harus merencanakan dan melaksanakan


produksi dan penyediaan pelayanan dalam kondisi
terkendali,
Kondisi terkendali harus meliputi:
Ketersediaan informasi yang menjelaskan karakteristik
produk
Ketersediaan instruksi kerja, jika perlu
Penggunaan perlengkapan yang sesuai
Ketersediaan dan penggunaan perlengkapan
pemantauan dan pengukuran
Pelaksanaan pemantauan dan pengukuran

7.5.2 VALIDASI UNTUK PRODUKSI DAN


PENYEDIAAN JASA

Organisasi harus melakukan validasi proses-proses


produksi dan penyediaan pelayanan bila hasil proses
tidak bisa diverifikasi melalui pemantauan atau
pengukuran sesudahnya, sebagai konsekuensi kekurangan
menjadi nyata hanya setelah produk digunakan atau
pelayanan telah disampaikan/dikirimkan
Validasi harus menunjukkan kemampuan bahwa prosesproses mencapai hasil yang direncanakan
Organisasi harus menetapkan pengaturan untuk proses
validasi, sebagaimana sesuai:

Kriteria terdefinisi untuk penelaahan dan persetujuan proses


Persetujuan perlengkapan dan kualifikasi karyawan
Penggunaan metoda dan prosedur khusus
Persyaratan untuk catatan

7.5.3. Identifikasi dan ketelusuran

Bila perlu, organisasi harus


mengidentifikasi produk dengan
cara/alat yang tepat selama realisasi
produk
Organisasi harus dapat mengidentifikasi
status produk dalam hubungannya
dengan persyaratan pemantauan dan
pengukuran selama proses realisasi
produk
Jika kemampuan telusur dipersyaratkan,
organisasi harus mengendalikan

7.5.4. Barang milik pelanggan:

Organisasi harus memberikan perhatian pada barang


milik pelanggan bila barang tsb ada di bawah kendali
organisasi atau sedang digunakan oleh organisasi
Organisasi harus mengidentifikasi, memverifikasi,
melindungi & menjaga milik pelanggan yang disediakan
untuk digunakan atau digabungkan ke dalam produk
Jika ada milik pelanggan yang hilang, rusak atau
ditmukan tidak sesuai untuk penggunaan, organisasi
harus melaporkan hal ini kepada pelanggan
Catatan harus dipelihara

7.5.5. Pengawetan/pemeliharaan produk

Organisasi harus memelihara produk selama


pemrosesan internal dan pengiriman ke tujuan
yang dimaksud dalam rangka untuk memelihara
kesesuaian dengan pesyaratan produk.
Pemeliharaan produk meliputi:

Identfikasi
Penanganan
Pengemasan
Penyimpanan, dan perlindungan

Pemeliharaan harus juga diterapkan untuk bagianbagian produk

7.6. Pengendalian alat-alat monitoring dan alat


ukur

Organisasi harus menentrukan pemantauan dan


pengukuran yang akan dilakukan dan perlengkapan
pemantauan dan pengukuran yang diperlukan untuk
memberikan bukti kesesuaian produk thd persyaratan
yang ditentukan.
Organisasi harus menetapkan proses-proses untuk
memastikan bahwa pemantauan dan pengukuran dapat
dilakukan dan dilakukan dengan cara yang konsisten
dengan persyaratan pemantauan dan pengukuran

Bila diperlukan untuk memastikan hasil yang valid, alat


pengukuran harus:

dikalibrasi atau diverifikasi dengan interval tertentu atau


sebelum pemakaian thd standar pengukuran yang dapat
ditelusuri ke standar pengukuran internasional atau
nasional, bila standar yang dimaksud tidak ada, dasar yang
digunakan untuk kalibrasi atau verifikasi harus dicatat
(4.2.4)
Dilakukan penyesuaian (disetel) atau penyesuaian ulang jika
diperlukan
Mempunyai identifikasi dalam rangka untuk menetapkan
status kalibrasi
Dijaga dari penyesuaian yang dapat mengacaukan hasil
pengukuran
Dilindungi dari kerusakan dan pelapukan selama penanganan,
pemeliharaan dan penyimpanan

Organisasi harus menilai dan mencatat kesahihan


hasil pengukuran sebelumnya bila alat ditemukan
tidak sesuai persyaratan
Organisasi harus mengambil tindakan yang sesuai
thd alat dan produk yang terkena dampak
Bila digunakan dalam pemantauan dan pengukuran
thd persyaratan tertentu, kemampuan perangkat
lunak komputer untuk memenuhi aplikasi yang
dimaksud harus dikonfirmasikan, yang harus
dilakukan sebelum pemakaian pertama dan
dikonfirmasi ulang sebagaimana perlu

8. Pengukuran, analisa dan


perbaikan

8.1. Umum
8.2. Pemantauan dan pengukuran
8.2.1. Kepuasan pelanggan
8.2.2 Audit internal
8.2.3. Pemantauan dan pengukuran proses
8.2.4. Pemantauan dan pengukuran produk
8.3. Pengendalian produk tidak sesuai
8.4. Analisis data
8.5. Perbaikan
8.5.1. Perbaikan berkesinambungan
8.5.2. Tindakan koreksi
8.5.3. Tindakan prevensi

8.1 Umum:
Organisasi harus merencanakan, dan menerapkan
proses-proses pemantauan, pengukuran, analisis,
dan penyempurnaan yang diperlukan untuk:

Mendemonstrasikan thd persyaratan produk


Memastikan kesesuaian dari SMM
Secara berkelanjutan menyempurnakan efektivitas SMM

8.2. Pemantauan dan


Pengukuran
8.2.1. Kepuasan pelanggan:

Sebagai salah satu pengukuran kinerja SMM,


organisasi harus memantau informasi yang
berhubungan dengan persepsi mengenai apakan
organisasi telah memenuhi persyaratan
pelanggan
Metoda untuk memperoleh informasi dan
penggunaan informasi harus ditetapkan

8.2.2. Audit internal

Organisasi harus melaksanakan audit internal


pada interval yang terencana untuk menentukan
apakahSMM:
Sesuai thd pengaturan yang direncanakan (7.1), thd
Standar Internasional ini dan thd persyaratan SMM
yang ditetapkan oleh organisasi
Dijalankan dan dipelihara secara efektif

Program audit harus direncanakan, dengan


mempertimbangkan status dan pentingnya proses
dan area yang akan diaudit, sebagaimana juga hasil
audit sebelumnya
Kriteria, ruang lingkup, frekuensi dan metoda audit
harus didefinisikan
Pemilihan auditor dan pelaksanaan audit harus
memastikan objektifitas dan kenetralan proses
audit

Auditor tidak boleh mengaudit pekerjaan mereka


sendiri
Prosedru terdokumentasi harus ditetapkan untuk
menetapkan penanggung jawab dan persyaratan
untuk perencanaan dan pelaksanaan audit,
pembuatan catatan dan pelaporan hasil
Catatan dari audit dan hasilnya harus diperlihara
(4.2.4)
Manajemen yang bertanggung ajwab untuk area
yang diaudit harus memastikan bahwa tindakan
koreksi dan tindakan perbaikan apapun yang perlu
diambil dengan segera untuk menghilangkan
ketidaksesuaian yang ditemukan dan penyebabnya
Kegiatan tindak lanjut harus meliputi verifikasi
tindakan yang diambil dan pelaporan hasil verifikasi
(8.5.2)

8.2.3. Pemantauan dan pengukuran proses:

Organisasi harus menerapkan metoda yang


tepat untuk pemantauan dan bilamana sesuai,
pengukuran dari proses-proses SMM.
Metoda tsb harus mendemonstrasikan
kemampuan proses untuk mencapai hasil yang
direncakanak
Bila hasil yang direncanakan tidak tercapai,
pembetulan/perbaikan dan tindakan perbaikan
harus diambil sebagaimana sesuai

8.2.4. Pemantauan dan pengukuran produk

Organisasi harus memantau dan mengukur karakteristik


produk untuk memeriksa bahwa persyaratan produk telah
dipenuhi.
Ini harus dilakukan pada tahapp-tahap yang sesuai dari
proses realisasi produk sejalan dengan pengaturan yang
direncanakan
Bukti kesesuaian terhadap kriteria keberterimaan harus
dipelihara.
Catatan harus dapat menunjukkan karyawan yang
berwenang untuk pelepasan produk untuk pengiriman ke
pelanggan.
Pelulusan produk dan penyampaian pelayanan/jasa kepada
pelanggan tidak boleh dilakukan sampai pengaturan yang
direncanakan telah dipenuhi dengan memuaskan, kecuali
bila disetujui oleh pihak yang berwenang, dan bilamana
sesuai oleh pelanggan.

8.3.Pengendalian produk yang tidak sesuai

Organisasi harus memastikan bahwa produk yang tidak


sesuai dengan persyaratan diidentifikasi dan dikendalikan
untuk mencegah penggunaan yang tidak dinginkan.
Prosedur terdokumentasi harus ditetapkan untuk
menetapkan kendali dan penanggung jawab terkait dan
kewenangan untuk penyelesaian produk yang tidak sesuai.
Organisasi harus menangani produk yang tidak sesuai
dengan satu atau lebih cara-cara berikut ini:

Dengan mengambil tindakan untuk menghilangkan ketidaksesuaian


yang diketahui
Dengan mngotorisasi penggunaannya, meluluskan atau menerima di
bawah konsesi oleh yang berwenang, dan bilamana sesuai oleh
pelanggan
Dengan mengambil tindakan untuk mencegah/menghalangi
pemakaian sebagaimana dimaksud pada awalnya
Dengan mengambil tindakna yang sesuai thd dampak atau potensi

Bila produk yang tidak sesuai diperbaiki, produk harus


tetap diverifikasi ulang untuk mendemonstrasikan
kesesuaian thd persyaratan
Catatan mengenai jenis ketidaksesuaian dan tindakan
yang mengikutinya termasuk konsesi yang diperoleh harus
diperlihara (4.2.4)

8.4. Analisis data


Organisasi harus menentukan, mengumpulkan dan
menganalisis data yang sesuai untuk
mendemonstrasikan kesesuaian dan efektifitas
SMM dan untuk mengevaluasi bila penyempurnaan
berkelanjutan thd efektivitas SMM dapat
dilakukan
Analisis meliputi data yang dihasilkan dari
pemantauan dan pengukuran dan dari sumber lain
yang relevan
Analisis data harus menyediakan informasi yang
berhubungan dengan:

Kepuasan/ketidakpuasan pelanggan (8.2.1)


Kesesuaian terhadap persyaratan pelanggan (8.2.4)
Karakteristik dan kecenderungan proses dan produk
termasuk kemungkinan untuk tindakan pencegahan (8.2.3,

8.5. Penyempurnaan
8.5.1. Penyempurnaan berkelanjutan
Organisasi harus secara berkelanjutan
menyempurnakan efektivitas SMM melalui
penggunaan kebijakan mutu, sasaran mutu,
hasil audit, analisis data, tindakan
perbaikan dan pencegahan, dan penelaahan
manajemen.

8.5.2. Tindakan Perbaikan


Organisasi harus mengambil tindakan untuk
menghilangkan penyebab-penyebab
ketidaksesuaian dalam rangka pencegahan
pengulangan kejadian.
Tindakan perbaikan harus sesuai thd dampak
ketidaksesuaian yang ditemu
Prosedur terdokumentasi harus ditetapkan untuk
mendefinisikan persyaratan untuk:

Menelaah ketidaksesuaian (termasuk keluhan pelanggan)


Menentukan penyebab ketidaksesuaian
Mengevaluasi tindakan yang dibutuhkan untuk
memastikan ketidaksesuaian tidak berulang
Menentukan dan menerapkan tindakan yang diperlukan
Mecatat hasil tindakan yang diambil
Meninjau keefektifan tindakan perbaikan yang diambil

8.5.3. Tindakan pencegahan


Organisasi harus menentukan tindakan untuk
menghilangkan penyebab dari ketidaksesuaian
potensial dalam rangka pencegahan timbulnya
kejadian
Tindakan pencegahan harus sesuai dengan akibat
dari masalah potensial
Prosedur terdokumentasi harus ditetapkan untuk
mendefinisikan persyaratan untuk:

Menentukan ketidaksesuaian potensial dan penyebabnya


Mengevaluasi tindakan yang dibutuhkan untuk mencegah
timbulnya ketidaksesuaian
Menentukan dan menerapkan tindakan yang diperlukan
Mencatat hasil tindakan yang diambil
Menelaah keefektifan tindakan pencegahan yang diambil

ISO 9001:2000 secara spesifik mensyaratkan


organisasi untuk mempunyai prosedur
terdokumentasi untuk kegiatan-kegiatan sbb:

4.2.3 Prosedur Pengendalian


Dokumen
4.2.4 Prosedur Pengendalian
Rekaman
8.2.2 Prosedur Audit Internal
8.5.1 Prosedur Pengendalian produk
tidak sesuai
8.5.2 Prosedur Tindakan Koreksi
8.5.3 ProsedurTindakan Pencegahan

Approach to development and


implementation of QMS ISO9001:2000
Training for effective implementation

Base Line Analysis:


Business Vision Mission
Problems & needs

Initiative &
Decision by
Management

Commitment
Awareness
Understanding

ISO-9001:
2000
Certification

Training for
Creative
Implementation

QMS
Implementation

Develop
QMS &
Q Programs

QMS
Audit &
Review

Certification
Assessment

Continual
Improvement

Corrective
Actions

Periodical
Surveilance
Audit
Training for understanding &
System establishment

Training for effective checking

Standarisasi Sistem Mutu


ISO 9001: 2000 menetapkan persyaratanpersyaratan dan rekomendasi untuk desain dan
penilaian dari suatu sistem manajemen kualitas,
yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi
akan memberikan produk (barang dan atau jasa)
yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Persyaratan-persyaratan yang ditetapkan ini dapat
merupakan kebutuhan spesifik dari pelanggan, di
mana organisasi yang di-kontrak itu bertanggung
Jawab untuk menjamin kualitas dari produk-produk
tertentu, atau merupakan kebutuhan dari pasar
tertentu, sebagaimana ditentukan oleh organisasi.

Yang perlu diperhatikan dalam


sertifikasi sistem manajemen ISO
9001:2000
a. Audit Internal
b. Surveilen
c. Evaluasi Kerja

Dengan penerapan suatu sistem mutu tertentu seperti


ISO 9000, QS-9000, atau yang lain, tentunya akan
membawa dampak positif bagi bisnis, yaitu meningkatkan
dan menjamin mutu dari produk atau layanan yang
dihasilkan sehingga pada akhirnya akan meningkatkan
tingkat kepuasan konsumen terhadap produk atau layanan
yang kita sediakan. Mutu suatu produk/layanan dapat
dijamin karena sistem secara otomatis akan berusaha
mengontrol dan mencegah setiap potensi timbulnya
ketidaksesuaian atau penyimpangan pada seluruh tahapan
supply chain. Hal ini juga akan berpengaruh positif
terhadap kinerja perusahaan yaitu akan terhindarnya
pemborosan anggaran, meminimalkan biaya-biaya, dan pada
akhirnya adalah meningkatnya keuntungan perusahaan
secara signifikan.

REFERENSI
Efansyah, Noor. 2006. Modul Pelatihan Iso 9001:2000.
Focus, Jakarta
Iso 9001:2000 And Continual Quality Improvement
http://www.pdambandarmasih.com/forumpdam/index.php?
topic=10.0
20 November 2013

THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai